NovelToon NovelToon
Di Ujung Sesal

Di Ujung Sesal

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami
Popularitas:32.8k
Nilai: 5
Nama Author: Linda Pransiska Manalu

Setelah sepuluh tahun, suamiku kembali pulang ke rumah. Dia ingin kembali hidup bersama denganku, padahal dia yang telah pergi selama sepuluh tahun dan menikah lagi karena menuduhku mandul.

Namun, setelah Petra pergi aku justru hamil. Aku merahasiakan kehamilanku hingga putriku lahir. Selama sepuluh tahun aku merawat Bella seorang diri.

Apa yang akan terjadi bila Petra mengetahui kalau Bella adalah darah dagingnya. Apakah aku harus menerima kembali kehadirannnya setelah sepuluh tahun.

Yuk! ikuti kisah dan perjuangan Kayla dalam cerita, Di Ujung Sesal.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Linda Pransiska Manalu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29. Kecelakaan.

Aku berjalan tergesa mamasuki area parkir toko tempatku belanja beberapa kebutuhan menjahit. Hampir saja aku terjungkal ketika seseorang menarik kasar tanganku. Aku menghentak tangan itu tapi tidak berhasil karena cekalannya terlalu kuat. Saat aku menoleh ternyata dia, Petra.

"Apa-apaan ini!" Aku tetap berusaha melepas cekalan itu. Amarahku langsung memuncak atas perlakuan kasar Petra.

"Tenanglah, Kay. Jangan menarik perhatian orang. Aku hanya mau bicara dengan kamu."

"Tidak ada hal lagi yang perlu kita bicarakan, Petra. Aku sudah muak dengan tingkah lakumu yang seperti anak kecil. Kamu pengecut!" makiku.

Wajah Petra memerah mendengar makianku tapi aku sudah tidak peduli. Aku muak dengan apa yang dia lakukan pada Bram dan aku.

"Maksudmu apa, Kay?"

"Sudahlah! Kamu gak usah berpura-pura. Apa yang kamu lakukan pada Bram sangat memalukan." tohokku. Petra terdiam dan gugup mendengar ucapanku.

"Dengar Kay, semua bisa aku jelaskan."

"Harusnya kamu itu bersyukur, Petra, karena Bram lah yang menjadikan kamu seperti ini. Punya pekerjaan, karir, apa lagi yang kamu butuhkan. Kamu itu pecundang!"cecarku geram.

"Cukup Kayla! Jaga ucapanmu, semua itu aku lakukan karena aku masih mencintai kamu. Tapi kamu tega memutuskan pilihanmu pada, Bram." kilat di mata Petra menyambarku. Jadi benar 'kan semua kekacauan itu atas ulahnya.

"Tega kamu ya, Petra. Kamu itu benar-benar egois. Aku capek selalu mengulang kata yang sama. Kamu yang mengkhianatiku, tapi tidak rela melepasku pada orang lain. Kita sudah bercerai, jadi kamu tidak ada hak apa-apa lagi padaku."

"Aku tidak pernah menceraikan kamu, Kayla. Jadi aku masih suami kamu."

"Kalau begitu, aku yang akan menceraikan kamu!" ucapku tegas. Petra mengatupkan rahangnya mendengar ucapanku.

"Kamu akan menyesal, Kay," ucap Petra luruh.

"Justru kamu yang akan menyesal Petra. Kamu itu sudah buronan polisi akibat tindakan yang kamu lakukan di kantor, Bram." wajah Petra memucat dan dia hendak mengatakan sesuatu tapi ponselnya keburu berdering.

"Hallo ...." Petra menjawab panggilan itu. Wajahnya semakin memucat, entah apa uang dikatakan lawan bicaranya.

"Kayla, mana Bella?" tanyanya tiba-tiba panik.

"Bersama, Bram, mereka pergi ...."

"Gila! Rudy, batalkan semua rencana itu!" Belum sempat aku menyelesaikan ucapanku, Petra berteriak panik pada seseorang yang dia panggil, Rudy. Apa-apaan ini. Apa yang direncanakan Petra? Kenapa dia memerintahkan pada Rudy membatalkan semua rencana. Rencana apa? Dan sama siapa.

Mendadak aku juga ikutan panik! Jangan- jangan Petra hendak mencelakai, Bram. Oh my God!

Petra kembali menerima telepon sikapnya makin mencurigakan.

"Petra! Katakan apa yang telah terjadi. Apa yang hendak kamu lakukan pada Bram?" sentakku. Petra menatapku sejenak. Lalu menyugar kasar rambutnya. Kemudian dia menarik tanganku menuju mobilnya.

"Lepaskan, Petra! Apa yang hendak kamu lakukan."

"Diamlah Kay! Biarkan aku berpikir sejenak." Aku didorongnya masuk ke dalam mobil. Membuatku bingung. "Pasang sabuk pengamanmu, Kay."

Detik berikutnya mobil melaju kencang membelah jalan raya. Entah kemana tujuan, Petra. Aku mencoba mengubungi keberadaan, Bram. Apakah mereka sudah tiba di kolam. Tapi tidak tersambung.

"Petra, ayo jawab. Mau kau bawa kemana aku?" beliakku panik.

Petra tidak mau menjawab, dia lebih fokus pada jalan dan mengabaikan teriakanku.

Kembali ponselnya berdering, entah apa yang telah terjadi.

"Sial!" teriaknya seraya memukul stir. Wajah Petra semakin tegang. Aku yang belum bisa menebak apa sebenarnya yang telah terjadi hanya bisa diam terpaku.

Mobil yang dikemudikan Petra berhenti, karena jalanan macet. Petra buru-buru keluar meninggalkanku di mobil. Aku yang belum mengerti situasi keluar dari mobil dengan beribu pertanyaan.

"Pak, ada apa disana, ya?" ucapku pada seorang lelaki paruh baya yang berlawan arah dengan ku.

"Ada kecelakaan, Bu. Sebuah mobil menabrak dinding tebing. Mungkin sopirnya mabuk atau rem blong." Oh, aku membatin. Tapi apa hubungannya dengan Petra, kenapa dia begitu panik. Apakah dia mengenali korban?

"Terima kasih, Pak," ucapku dengan langkah tergesa aku menyusul Petra. Aku jadi penasaran siapa yang menjadi korban kecelakaan. Aku menyeruak ditengah kerumunan orang-orang yang melihat lokasi kecelakaan. Ambulans sudah tiba di lokasi dan mengangkut korban.

Saking ramainya orang, sulit bagiku melihat siapa yang korban yang dimasukkan ke dalam ambulans. Tapi saat aku melihat mobil yang ringsek darahku tersirap karena mengenali mobil itu.

Aku menyeruak kerumunan orang-orang, berlari dan berteriak histeris menuju ambulans.

"Tidak!" jeritku sekuat aku mampu saat kulihat tiga orang yang aku kasihi terbaring berlumur darah dalam keadaan tak sadarkan diri. Aku bergantian melihat ketiganya didalam ambulans.

Seorang petugas menahan tubuhku saat aku hendak memeluk Bella.

"Bu, tolong menyingkir, kami mau membawa korban ke rumah sakit."

"Dia anakku!" jeritku histeris.

"Kalau begitu, Ibu masuk saja dan ikut ke rumah sakit." bergegas aku hendak masuk. Tapi saat kulihat Petra tengah terguncang tidak jauh dari ambulans hatiku tersirap dan mendekatinya.

"Ka- kamu, dalang se-mua ini?" tudingku gemetar, "kamu jahat sekali! Jika sesuatu terjadi pada mereka, lihat pembalasanku." ucapku penuh nada ancaman.

"Kay, maafkan aku," Petra bersimpuh di kakiku. Aku mendorongnya hingga jatuh terjengkang. Aku segera masuk ke dalam ambulans. Tangisku tumpah sepanjang perjalanan menuju rumah sakit. Tubuh Bella tergolek lemah masih tak sadarkan diri. Darah membasahi pakaiannya membuat hatiku pilu.

Para medis bergerak cepat mendorong brankar di lobi rumah sakit menuju ruang UGD.Aku mengikuti dari belakang dengan perasaan campur aduk. Rasanya tak kuat melihat mereka terbaring dan terluka.

"Cukup sampai disini, Bu. Silahkan Ibu mengurus proses adminitrasi." ucap petugas menahan langkahku karena aku hendak ikut masuk. Aku duduk di ruang tunggu, mengusap air mata yang membajiri pipiku. Aku begitu takut, kalut, rasanya tak kuat menahan beban itu.

"Kay," sesuara menyapaku seiring langkah yang mendekat. Aku mendongak, melihat sosok di depanku dengan pandangan kabur karena rinai air mata yang tidak kunjung henti.

"Mau apa kamu ke sini? Puas kamu sekarang? Tega kamu ya, demi ambisimu mencelakai, Bella! Pergi kamu! Pergi!" teriakku.

"Maafkan aku, Kay."

"Pergi kamu," Aku mendorong tubuh Petra, "selalu saja kamu minta maaf tetapi tidak berhenti berbuat jahat. Harusnya kamu itu mikir beribu kali. Harusnya kamu bertobat dan melakukan kesalahan yang sama. Kamu itu egois! Aku muak melihatmu!"

"Kayla, aku akan menebus semua kesalahanku. Tolong maafkan aku."

"Cih! Kamu tidak pantas mendapatkan maafku. Pergilah, jangan ganggu aku lagi dan Bella. Pergi!" ucapku. Aku merasa sekelilingku mendadak gelap. Seolah didorong ke lorong paling gelap itulah yang aku rasakan, sebelum tubuhku ambruk. Lamat aku masih mendengar namaku disebut lalu semuanya gelap. Gelap tak bertepi, mengungkungku dalam belantara kesunyian. ***

"

1
Isabela Devi
mamanya lupa plg
Isabela Devi
istri muda pergi cari lagi istri pertama, emang laki laki ga tau diri
Astrid valleria.s.
horas thor
Linda pransiska manalu: horas, apa khabar eda.
total 1 replies
Erni Kusumawati
Andai kata maaf itu mudah utk di lakukan.. bahagia sekali
Erni Kusumawati: sama-sama kk Author. ttp semangat dalam berkarya dan semoga sehat selalu.. amin
Linda pransiska manalu: makasih ya atas dukungannya.
total 4 replies
Suci Dava
Akhirnya damai semua yaa kak
Linda pransiska manalu: iya berdamai dengan luka lebih baik untuk diri sendiri.
total 1 replies
Erni Kusumawati
ya setiap perbuatan pasti akan ada akibatnya.. semoga setelah ini Rena menjadi sadar akan kesalahannya dan menjadi Rena yg lebih baik lagi
Suci Dava
turut berbelasungkawa atas meninggalnya mertua kak Author, semoga di terima di sisi Tuhan Yang Maha Esa Amien
Linda pransiska manalu: makasih doanya bun.
total 1 replies
Erni Kusumawati
turut berduka cita ya kk.. dan semoga kk dan keluarga dalam keadaan sehat amin
Erni Kusumawati: sama-sama kk
Linda pransiska manalu: makasih doanya ya dek.
total 2 replies
lindsey
bagus
lindsey
welcome back thor 👋👋 kemane aje ?
lindsey: pujiTuhan 🙏
Linda pransiska manalu: Mertua kakak meninggal sehari lebaran trus ada acara pernikahan anak kakak ipar, lanjut sakit karena kecapean. Puji Tuhan sudah pulih. sehat" kita semua dan terimakasih dukungannya.
total 2 replies
Hana Roichati
tetap semangat kak, terimakasih mulai up lagi, sukses selalu 👍👍❤❤
Linda pransiska manalu: makasih dukungsnnya bu.
total 1 replies
Erni Kusumawati
lah kenapa orang2 masa lalu Kay pada bermunculan ya☺
Erni Kusumawati
beginilah kalo orang tua jauh dr ilmu Agama dan ilmu2 lainnya.. dan msh relate sih di jaman skr.,
Erni Kusumawati
beginilah kalo punya mertua yg berfikiran kalo dia berjuang demi anaknya karena pamrih.. semua perjuangan di ungkit.. pdhl perjuangan orang tua adalah kewajiban krn diberikan amanah titipan anak..
Erni Kusumawati
najis lebih baik kau cerita ke bella kau ttg kelakuan bapaknya yg gila.. gemes aku rasanya
Cidaha (Ig @Dwie.author)
Horas, Mak. 😍😍😍
uswatun hasanah
Luar biasa
Suci Dava
Turut berbela sungkawa atas meninggalnya mertuanya kak Author 🙏, semoga di lancarkan proses pemakamannya Aamiin 🤲
Linda pransiska manalu: makasih doanya bun/Pray//Pray/
total 1 replies
Cidaha (Ig @Dwie.author)
Siapakah itu? Jeng jeng jeng. 😄
Astrid valleria.s.
selamat keyla menjemput kebahagiaan mu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!