NovelToon NovelToon
Bidadari Penghapus Luka

Bidadari Penghapus Luka

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / nikahmuda
Popularitas:7.1M
Nilai: 4.6
Nama Author: ujungpena90

Hasna berusaha menerima pernikahan dengan seorang laki-laki yang tidak pernah ia kenal. Bahkan pertemuan pertama, saat keduanya melangsungkan akad nikah. Tak ada perlakuan manis dan kata romantis.

"Ingat, kita menikah hanyalah karena permintaan konyol demi membalas budi. jadi jangan pernah campuri urusan saya."
_Rama Suryanata_


"Terlepas bagaimanapun perlakuanmu kepadaku. Pernikahan ini bukanlah pernikahan untuk dipermainkan. Kamu telah mengambil tanggung jawab atas hidupku dihadapan Allah."
_Hasna Ayudia_

Mampukah Hasna mempertahankan keutuhan rumah tangganya? Atau justru menyerah dengan keadaan?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ujungpena90, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11

Selama perjalanan menuju rumah keluarga Suryanata, tak ada percakapan diantara keduanya. Keduanya larut dalam pikirannya masing-masing, hingga tak terasa mobil yang mereka tumpangi telah memasuki halaman.

Rupanya Bu Diana menunggu kedatangan mereka di teras rumah. Senyuman mengembang menghiasi wajah cantiknya yang tak lagi muda, saat putra dan menantunya turun dari mobil.

"Assalamu'alaikum, Tante." Ucap Hasna sambil meraih punggung tangan Bu Diana untuk diciumnya.

"Wa'alaikum salam, sayang." Jawab Bu diana yang langsung membawa Hasna kedalam pelukannya.

"Jangan panggil tante ah, panggil mama." Pinta beliau yang dijawab anggukan kecil oleh Hasna.

Rama mencium punggung tangan sang mama dan hendak berlalu masuk ke dalam rumah.

"Rama." Tegur Bu Diana.

Beliau menatap putranya penuh tanya. Sepertinya Rama paham dengan maksud tatapan wanita yang telah melahirkannya itu.

"Ada yang mau Hasna bicarakan sama mama." Jawab Rama datar.

"Yaudah, ayo kita masuk." Ucap bu Diana.

Ketiganya memasuki rumah dengan Bu Diana yang menggandeng lengan sang menantu, menuju ruang keluarga.

"Gimana keadaan kamu, sayang?"

"Alhamdulillah baik...Ma." Jawab Hasna kikuk.

Terdengar agak canggung memang, mengingat begitu lama sekali ia tak menyebutkan kata itu.

"Kamu tidak sendiri sayang, ada Mama, Papa, Nayla, juga suami kamu, Rama."

Sekilas perempuan itu melirik ke arah Rama, laki-laki yang berstatus sebagai suaminya.

Hasna memaksakan senyuman di kedua sudut bibirnya.

"Oh iya, Hasna mau bicara apa?" Tanya bu Diana.

Hasna masih terdiam, memilih kata yang tepat, agar tidak sampai melukai perasaan mertuanya.

"Hasna, mohon izin sama Mama. Untuk tujuh hari kedepan, sampai acara doa bersama almarhum kakek selesai, Hasna ingin tinggal dirumah Hasna." Ucap Hasna begitu hati-hati, perempuan itu takut akan melukai hati mertuanya jika menolak untuk tinggal disini.

Bu Diana menoleh kearah sang putra yang tengah memijit pangkal hidungnya perlahan.

"Tapi kenapa? Kita bisa adakan doa bersamanya disini, sayang."

"Bukan Hasna menolak, Hasna hanya ingin doa bersama dilakukan dirumah yang ditempati kakek semasa hidupnya."

Rama memilih tidak berkomentar. Hanya menyimak percakapan kedua wanita dihadapannya. Karena sejujurnya ia pun tidak ingin memaksa Hasna untuk tinggal dirumah keluarganya. Terserah perempuan itu ingin dimana ia akan tinggal.

Pada akhirnya Bu Diana tak tega jika menolak keinginan menantunya. Melihat sorot mata yang masih menyimpan luka itu, menjadikan wanita paruh baya itu tak kuasa untuk menolak.

"Baiklah nak, jika itu kemauan kamu. Tapi Mama harap, untuk selanjutnya kamu tidak keberatan untuk tinggal bersama kami." Ucap beliau pada akhirnya.

Hasna bernafas lega saat mendengar perkataan ibu mertuanya. Sejujurnya ia begitu tidak enak hati sampai menolak keinginan ibu dari suaminya itu.

"Nanti Rama akan menemanimu di sana, kalian sudah menjadi suami istri, jadi sudah sepantasnya kalian tinggal bersama."

Ucapan ibunya barusan sukses membuat Rama membelalakkan kedua matanya. Bu Diana yang menyadari perubahan di wajah sang putra kemudian mengatakan kalimat yang tidak perlu ada bantahan.

"Tidak baik, jika suami istri tinggal terpisah."

Setelah makan siang, Rama memutuskan kembali ke kantor. Namun ibunya mencegah kepergiannya. Beliau ingin jika putranya mau menemani istrinya siang ini.

Bu Diana berusaha mendekatkan keduanya. Pernikahan ini terjadi secara mendadak, tapi beliau memiliki harapan besar jika rumah tangga putranya akan langgeng.

***

Tujuh hari berlalu, selama itu pula Rama menemani Hasna. Seperti di awal Rama menginap disana, ia menempati kamar tamu. Itu ia lakukan saat mbak Marni sudah pulang.

Karena ART nya itu selalu mengantarkannya di kamar Hasna.

Hari ini Rama mengajak Hasna untuk kembali tinggal bersama dengan keluarganya. Tak banyak yang ia bawa, hanya beberapa potong pakaian beserta laptop yang ia masukkan ke dalam koper kecil.

Bu Diana sendiri yang mengantarkan menantunya ke kamar sang putra. Setelah berbincang sebentar, Bu Diana membiarkan Hasna untuk beristirahat.

Hasna mengambil laptop dalam kopernya. Membuka semua email yang dikirimkan para pegawainya.

Sepeninggal kakek, Hasna sama sekali belum mengecek gerai dan restoran miliknya. Hanya mengontrol lewat vcall atau email.

***

Dua hari yang lalu, Rama ditemani oleh Ivan melihat rumah yang akan ditempatinya.

Sebenarnya banyak sekali pertanyaan di kepala Ivan, kenapa Rama membeli rumah siap huni, padahal rumah pribadi keluarga Suryanata sangatlah besar.

Namun laki-laki yang mendampingi Rama sejak merintis karir itu enggan bertanya. Dia tidak akan menanyakan apapun jika itu menyangkut masalah pribadi. Hanya perlu menjaga batasan agar tidak sampai mencampuri urusan orang lain.

Beberapa perabot sudah dikeluarkan dan diganti yang baru sesuai permintaan Rama, untuk mengisi kamar utama. Sebuah kamar juga telah disulap menjadi ruang kerja, dan kamar disebelahnya menjadi ruang baca.

Rencananya malam nanti, Rama akan mengutarakan niatannya untuk pindah ke rumah yang baru dibelinya seminggu yang lalu.

Kini keluarga Suryanata tengah menikmati makan malam bersama. Hasna sedikit canggung saat melayani kebutuhan suaminya. Jujur saja karena selama Rama tinggal di rumah Hasna, tak sekalipun Hasna melayaninya. Itu karena Rama selalu pulang setengah jam sebelum acara dimulai, dan memutuskan kembali ke kamar setelah asisten rumah tangganya pulang. Lalu pergi pagi-pagi sekali sebelum jam enam pagi.

Setelah mereka menyelesaikan makan malam, kini mereka tengah berkumpul diruang tengah.

Ini adalah kebiasaan keluarga Suryanata untuk membuat keluarga mereka semakin hangat.

Terlihat Nayla yang begitu akrab dengan Hasna. Mungkin karena usia mereka yang selisih hanya satu tahun membuat keduanya nyambung.

"Ehemm... Pa, Ma, Rama ingin bicara hal yang penting." ucap Rama setenang mungkin.

Semua perhatian terpusat pada Rama, tak terkecuali Hasna.

"Rama rencananya akan pindah dari rumah ini."

Perkataan Rama sukses membuat semua orang terkejut, begitupun Hasna.

"Loh kenapa?" Terdengar nada tidak setuju pada ucapan Bu Diana.

"Kami hanya ingin hidup mandiri. Bukankah setelah menikah, sebaiknya tinggal terpisah dengan orang tua? Rama, ingin mengenal Hasna lebih dekat." jawab Rama.

Laki-laki itu melirik ke arah Hasna saat mengucapkannya. Ia berharap Hasna akan memberikan respon atas ucapannya. Namun ternyata perempuan itu hanya bergeming menatap ke arah dirirnya.

"Apa Hasna setuju dengan rencana kamu ini?" Bu Diana masih berharap jika mereka akan tetap tinggal bersama dirumah mereka ini.

"Seorang istri akan selalu ikut kemanapun suaminya tinggal."

Sekali lagi, Rama melirik ke arah Hasna yang duduk tak jauh darinya. Dan kali ini tepat saat Hasna menatap ke arah dirinya. Perempuan itu seakan mengerti arti tatapan sang suami.

"Sebaiknya kami memang tinggal di rumah yang terpisah dengan orang tua. Bukan karena Hasna tidak nyaman berada disini. Hasna sangat nyaman. Di sini hasna mendapat kasih sayang dari keluarga yang utuh. Tapi kehidupan rumah tangga akan lebih baik, jika hanya kami yang mengetahui apa yang terjadi di dalamnya." ucap Hasna.

Perempuan itu tau jika Rama sengaja memancing dirinya untuk ikut berkomentar atas apa yang sudah laki-laki itu ungkapkan dihadapan kedua mertuanya.

Terlepas bagaimana kehidupan yang akan mereka jalankan nantinya. Akan lebih baik jika mereka hidup terpisah dengan orang tua Rama.

"Ta_"

"Sudah ma, biarkan saja. Hargai keputusan mereka. Papa yakin Rama mengerti akan tanggung jawabnya." Potong pak Andi sebelum istrinya mengatakan sesuatu.

"Yah.... Bakalan sepi dong. Baru aja Nayla dapat teman ngobrol yang asyik, eh sekarang bakalan di tinggalin. Sendirian lagi deh." Ucap Nayla yang kecewa akan kepindahan sang kakak yang begitu mendadak.

Hasna berharap, semoga ini adalah awal yang baik untuk kehidupan masa depan pernikahannya.

***

Jangan lupa berikan dukungannya ya. Ini karya pertamaku, mohon saran ya manteman agar penulisannya lebih baik lagi.

salam sayang untuk teman-teman semua...

1
Asma Rani
Luar biasa
susi setiawati
bagusss
Fenny Agustyawaty
thor...foto visual doonnkk..biar tau nih seganteng apa si rama..kevin dan sang asisten si bos...
Nur Afifah
hhuaaaaa... 😭😭😭
Ajwan Syah
Luar biasa
Ajwan Syah
Lumayan
Rena utami
ceo tapi bodoh
Ati Marini
sehingga sya pula yg menitiskn air mata hahaa
Rena utami
siapapun lelaki normal pasti jatuh cinta sm hasna,
Rena utami
kasihan bgt bang kevin..sini bang, sm aku aja🤣
Rena utami
hmm sabarnya hasna...klo di dunia nyata, kamu udah ditinggal kabur lho rama....secara perlakuanmu ajib bgt...mending sm si kevin aja😁
Rena utami
aish, Rama..gitu aja kamu udah kepikiran..gimana klo ketemu Kevin? 😁
Rena utami
hayoo rama, byk sainganmu
sari emilia
bodoh nya hasna ini nyusahkn org n suami aja
sari emilia
engga jg...hy org hamil bodoh aja minta yg berlebihan bs ko g d turuti ga bkaln terjadi apa2 ko itu hy gadaan napsu setan...kl hasana bnr2 org beriman hrsnya tahu...cb aja bodoh tdk mlm2 minta yg aneh2 bs besok2 atau kpn2...bkti nya aku kl pengen sesuatu yg ku rs ga mungkin dan menyusahkn suami aku dian aja g hrs d turuti...bkti nya ank ku ga apa2....mlh dia lhir sempurna skrg udh sekolah otak nya pinter ngaji n hapalan nya bagus....krn aku sadar wanita hamil itu kl ga bs nyetir nabsu jd byk dosa byk buang2 mkanan...icip2 dikit buang...hasna mah wanita sholehah abal2 versi novel
sari emilia
nah hasna mati y biasa kl kopy paste drokor gy itu
sari emilia
bnr kt para ulama mendekati akhir zaman org bercumbu sdh terang2n tdk ada lg rs malu jgn suami istri yg ga suami istri pun sma...d novel ini lh sdh d gambar kn sm penulisnya
Najwa Najwa
knp ya aq lebih suka kl Hasna ma cavin
sari emilia
org kaya kenapa ga pesan aja ukur jait...jd ga robet kt2 nya jd byk sm dgn novel2 lain nya....kab berhijab ju kn ko kakehan polah
Nurhayati Nia
rasain kamu ramaa ayo Vann bikin lebih panas lagi biar si Rama nyadarrr
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!