Menjadi seorang guru bukanlah hal yang sangat mudah dan sama seperti Aditya Laksamana Harison seorang pria tampan yang berusia 24 tahun yang menjadi guru baru di salah satu SMA elit di Jakarta.
Aditya yang harus menghadapi berbagai murid dalam tingkah yang beragam dan Aditya juga harus berhadapan dengan murid yang di segani di sekolah tersebut Lyra Citra Farizka.
Nasib sial Lyra yang semenjak kedatangan guru baru tersebut membuatnya tidak bisa seperti dulu dan bahkan Lyra sering mendapatkan masalah yang langsung berhadapan dengan gurunya itu.
Bagaimana hari-hari Lyra di sekolah yang berubah ketikan kedatangan guru tampan yang galak seperti Aditya?
Mari mampir di Novel ke-2 aku dan ikuti ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nonecis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 29 Aditya perhatian.
Shania dan Cindy tampak lega dengan Aditya yang ternyata tidak termakan omongan dari Melody dan Aditya juga terlihat sangat jelas membela Melody.
"Jadi sikap Bu Melody juga keterlaluan. Tidak di benarkan guru sampai bermain fisik. Boleh menghukum. Tetapi bukan bermain tangan," tegas Aditya.
"Untuk kalian berdua. Jangan merasa bangga dan sangat senang. Jika wali kelas kalian membela kalian sampai menampar salah satu murid," ucap Aditya melihat ke arah Grace dan Freya.
"Pak Aditya apa yang dikatakan Bu Melody memang benar. Jika semua ini memang adalah kesalahan Kyla. Dia yang sudah membuat masalah di dalam kelas kami," sahut Freya.
"Cukup. Saya tidak bisa hanya mendengarkan omongan dari kalian berdua saja. Sekarang kalian berdua dan kamu juga Nabila ikut saya dan saya juga berharap Bu Melody ada," tegas Aditya yang langsung pergi dan ternyata Aditya udah pergi sendiri melainkan Dia memegang tangan Kyla membawa Kyla keluar dari ruangan tersebut.
Kyla yang sejak tadi hanya diam saja. Mengikut saja ketika Aditya membawanya.
"Kyla kamu baik-baik saja?" tanya Shania. Ketika Kyla dan Aditya keluar dari pintu dan di sana ada Cindy dan Shania. Namun Kyla tidak sempat menjawab apa-apa karena Aditya yang membawanya pergi begitu.
"Bagaimana ini?" tanya Cindy panik.
"Tapi aku rasa semuanya akan baik-baik saja. Kamu lihat saja pak Aditya dia kelihatan tidak menyalahkan Kyla. Jadi aku rasa semuanya pasti baik-baik saja," ucap Shania yang mencoba untuk berpikiran positif.
********
Kyla, Nabila, Freya dan Grace yang kembali mendapatkan amarah dari Aditya. Di mana mereka yang sekarang di sidang oleh Aditya dan juga di sana ada Bu Melody.
"Kalian ini benar-benar sangat keterlaluan dan sangat memalukan. Tidak pernah mendengarkan apa yang saya katakan!" tegas Aditya dengan melihat satu persatu murid-murid yang ada di depannya itu.
"Pak Aditya Kyla yang duluan yang sudah menyerang kami terlebih dahulu," sahut Grace yang melakukan pembelaan.
Tetapi Kyla sejak tadi hanya diam saja yang masih menunduk yang sepertinya masih sangat shock untuk pertama kali mendapatkan tamparan.
"Benar pak Aditya. Ini semua kesalahan Kyla," tambah lagi Grace.
"Sudah jangan terus mencari pembelaan dan menyalahkan satu sama lain. Apa yang kalian lakukan sudah salah dan kalian pernah juga melakukan hal yang sama," tegas Aditya.
"Kamu Nabila. Katakan dengan jujur apa yang terjadi?" tanya Kyla Aditya yang fokus melihat Nabila dan Nabila diam saja yang juga menunduk.
Bahkan wajah seragam sekolah Nabila masih berantakan dan kotor dan juga bahkan bau amis. Sebenarnya sama saja dengan Kyla , Grace dan juga Freya juga kotor karena sempat terkena telur dan juga susu.
"Nabila kamu jangan hanya diam saja berbicaralah!" tegas Aditya.
"Pak Aditya. Nabila itu hari ini sedang berulang tahun," sahut Freya.
"Benar pak dan kami sedang merayakannya," sahut Grace.
"Saya tidak bicara dengan kalian berdua," sentak Aditya membuat Grace dan Freya terdiam.
"Nabila benar kamu sedang berulang tahun hari ini?" tanya Aditya. Nabila yang menunduk menganggukan kepalanya yang membuat Grace dan Freya lega. Karena menang Nabila berulang tahun.
"Lalu Kyla yang masuk kedalam kelas kalian?" tanya Aditya.
Nabila menganggukkan kepalanya.
"Kyla menyerang duluan?" tanya Aditya. Nabila menganggukan kepalanya kembali. Grace dan Freya jelas tersenyum bahagia melihat hal tersebut. Dan Kyla ternyata tidak melakukan pembelaan apa-apa dan hanya diam saja.
"Kenapa dia menyerang duluan?" tanya Aditya.
Tidak ada sama sekali jawaban dari Nabila. Nabila sekali tidak berani mengungkap kebenaran.
"Nabila. Kyla tidak mungkin menyerang jika tidak ada sesuatu bukan?" tanya Aditya dengan lembut. Nabila menganggukan kepalanya dengan takut-takut. Wajah Grace dan Freya sudah mulai panik.
"Apa kamu menerima apa yang di lakukan Grace dan Freya?" tanya Aditya. Nabila diam saja.
"Baiklah saya ganti pertanyaannya. Apa ulang tahun kamu yang di perlakukan seperti itu membuat kamu senang?" tanya Aditya. Nabila menggelengkan kepalanya yang jujur apa adanya.
"Jadi kamu diam saja dengan mereka berdua melakukan hal seperti itu kepada kamu dan kamu diam saja saat semua anak-anak teman satu kelas kamu menertawakan kamu?" tanya Aditya. Nabilah menganggukkan kepalanya.
"Kenapa kamu tidak melawan?" tanya Aditya. Nabila dan mungkin memang Nabila tidak berani berbicara dan jika pertanyaan itu membutuhkan jawaban ia dan tidak maka dia bisa mengganggu dan menggeleng.
"Apa kamu sering mendapatkan perlakuan seperti ini dari dua teman kamu?" tanya Aditya. Nabila menganggukkan kepalanya dengan takut-takut yang akhirnya berani mengungkap kebenaran walau dengan cara.
"Kyla menyerang Grace dan Freya. Apa karena membantu kamu?" tanya Aditya lagi. Nabila menganggukkan kepalanya yang akhirnya jujur apa adanya yang membuat Aditya menghela nafas.
"Apa kamu berusaha untuk menutupi dua kesalahan teman kamu dan membuat Kyla di pojokan?" tanya Aditya. Nabila dengan keberaniannya menganggukkan kepalanya.
Grace dan Freya semakin panik yang sangat tidak menduga jika Nabil melakukan hal semacam itu.
"Sangat memalukan!" umpat Aditya melihat ke arah Grace dan juga Freya.
"Semua sudah jelas Bu Melody. Bu Melody bisa melihat sendiri. Jika Grace dan Freya yang melakukan tindakan hal yang tidak wajar dan Kyla berada di sana karena membela Nabila," ucap Aditya yang melihat ke arah Melody
"Ini bukan permasalahan harus ikut campur atau tidak ikut campur. Tetapi ini masalah manusiawi!" tegas Aditya.
Melody yang tidak bisa berbicara apa-apa lagi dan hanya diam membisu yang mungkin juga sudah memojokkan Kyla dan bahkan sampai bermain tangan dengan Kyla yang padahal Kyla tidak salah.
"Saya akan buat surat panggilan untuk kedua orang tua kalian," ucap Aditya yang langsung mengambil surat dan juga mengambil pulpen dan langsung menulis dengan cepat.
"Pak Aditya tapi...." sahut Grace yang tidak terima begitu.
"Nabila kamu juga orang tuanya akan dipanggil kalian bertiga harus mendatangkan orang tua kalian besok pagi dan bertemu dengan saya. Jika tidak saya akan mengirim surat panggilan kedua kali ketiga kali dan sampai kalian berdua berurusan dengan kepala sekolah," tegas Aditya yang membuat Grace dan Freya yang tidak bisa protes dan Nabila hanya diam saja.
Ternyata Kyla bebas hukuman. Kalau ini Aditya tidak menghukum Kyla. Karena Kyla tidak bersalah sama sekali.
"Pak Aditya. Tapi kami tidak mau jika sampai orang tua kami dipanggil," ucap Freya takut.
"Tidak ada alasan. Orang tua kalian akan di panggil," tegas Aditya dan sekarang kalian keluar dan kembali kekelas masing-masing," tegas Aditya.
Freya dan Grace tidak bisa mengatakan apa-apa lagi dan keduanya yang langsung pergi dan menyusul Nabila dan Bu Melody juga pergi.
Lalu kemudian Kyla juga pergi dan sejak tadi Kyla tidak mengeluarkan suara sama sekali membuat Aditya justru bingung dan melihat kepergian Kyla.
Huhhhhh
Aditya menghela nafas. Lalu berdiri dari tempat duduknya dan keluar dari ruangan guru.
"Kyla!" panggil Aditya yang menyusul Kyla. Kyla menghentikan langkahnya dan berbalik badan dan Aditya langsung menghampirinya.
"Kamu sebaiknya jangan kekelas. Kamu istirahatlah di UKS," ucap Aditya yang membuat Kyla heran. Tumben sekali gurunya dibencinya itu berbaik hati kepadanya yang menyuruhnya untuk istirahat di UKS.
"Kamu tidak apa-apa kan?" tanya Aditya dengan lembut Kyla menggelengkan kepalanya.
"Ya sudah pergilah ke UKS," ucap Aditya. Kyla mengatakan apa-apa dan langsung pergi dari hadapan Aditya.
Bersambung
