NovelToon NovelToon
Tak Akan Ku Lepas

Tak Akan Ku Lepas

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:28.3k
Nilai: 5
Nama Author: yu odah

Kinan harus menerima pinangan dari lelaki yang tidak ia cintai begitu pula sebaliknya, perjodohan yang ia terima dengan maksud untuk menghindar dari sasaran cinta brutal dari seorang pemuda yang ternyata putra seorang konglomerat.

Bisa kah Kinan memilih salah satu pria di antara mereka, tunangan yang kini menginginkankelanjutan hubungannya menjadi pernikahan sah atau pemuda yang telah mencintainya tanpa syarat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yu odah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hanya Untukku

Kinan hanya berdiri mematung bak boneka hidup, sementara Ares tersenyum tipis setelah mengusap sisa salivanya di bibir Kinan.Dari sikap dan reaksi yang ia lihat, mungkin itu adalah ciuman pertama Kinan.

"Aku tak mau lagi mendengar bibir istriku ini memuji lelaki lain di depan mataku, paham?" bisik Ares di samping telinga Kinan.

Bisikan lirih namun mampu membuat tengkuk Kinan merinding, rasa kebas bibirnya bahkan masih terasa jelas setelah Ares menyesapnya cukup lama.

Tak hanya Kinan yang di landa gugup, rupanya Ares pun kini tengah di landa rasa yang sama, membuat hatinya begitu berbunga, debaran jantung terasa jelas tak beraturan, dua sudut bibirnya pun tersungging tak sadar.

"Kenapa begitu lembut" ucap Ares lirih sambil mengusap bibirnya sendiri di bawah guyuran shower.Ada rasa bahagia tak terkira kala mengetahui ia lah yang mendapat ciuman pertama Kinan, Ares tertawa bahagia di tengah air yang mengguyur tubuhnya.

Sementara itu Andita menatap Kinan yang tiba-tiba bersikap aneh, tak biasanya menantunya itu melamun saat sedang melakukan sesuatu, dan hanya gelengan ringan kala Kinan salah menaruh sendok di tengah-tengah meja makan secara tak sadar.

"Kin..apa kau sakit?" tanya Andita lembut.

"T tidak Bu...aku sehat kok" jawabnya gugup.

Bahkan tingkah Kinan semakin aneh kala Ares muncul dari kamar dan duduk di sebelahnya.

Andita menatap sang putra dengan tajam, pastilah terjadi sesuatu antara dia dengan Kinan.

"Apa yang sudah kau lakukan pada istrimu"tanya Andita lewat matanya ke Ares.

"Aku tidak melakukan apa-apa Bu.." jawab Ares dengan gelengan kepala.

"Lalu kenapa istrimu jadi pendiam?" kembali Andita memandang sang putra dengan tatapan intimidasi.

"Bu...sungguh kami baik-baik saja, aku hanya mencium bibirnya sedikit"jawab Ares sambil memonyongkan bibirnya ke arah Kinan, tentu saja wanita itu tak menyadari interaksi antara ibu dan anak tersebut karena ia sibuk mengaduk makanan di piringnya dengan sendok.

"Uhukkk uhukkk...."suara batuk Andita membuyarkan fokus Kinan hingga ia spontan langsung memgambil segelas air untuk Ibu mertuanya.Namun bertepatan dengan itu, Ares pun mengambil gelas yang sama yang Kinan pegang hingga tangan keduanya saling menyentuh.

"Ibu minum dulu Bu..." Kinan akhirnya cepat meraih gelas dan menyodorkan pada Andita.

"Kau kenapa Bu...makan yang pelan" ujar Dewa sambil mengusap punggung Andita lembut.

Acara makan malam itu pun berlangsung singkat tanpa banyak kata.

"Apa yang kau lakukan pada istrimu heum?" tanya Andita dengan berbisik ke Ares setelah makan malam selesai.

"Ck ..nggak apa-apa Bu ...cuma tadi cium Kinan dikit" jawab Ares jujur.

Andita menggeleng tak percaya, apakah ciuman bisa menyebabkan gagu sementara, ucapnya dalam hati.

Tak tok tak.

Suara sepatu pelayan mendekat ke arah Andita sambil membisikan sesuatu lalu wanita cantik itu mengangguk mengerti.

"Kin ..dokter John sudah datang, ajak istrimu ke ruang tamu Res."

"Baik Bu...ayo Kin."

Kinan pasrah saat Ares menggandeng tangannya lembut.

"Selamat sore Dokter" sapa Ares ramah.

"Selamat sore Tuan Ares dan Nyonya Kinan, bagaimana rasa di tangan anda, apa ada kemajuan?" tanya John ramah sambil memegang tangan Kinan, membuat Ares melotot.

"Sudah terasa dingin Dok, dan perihnya sudah jauh berkurang."

"Baik ..kalau begitu maaf saya periksa dulu tangan nyonya."

"Silahkan Dok."

John dengan sabar dan teliti membuka perban yang melilit tangan Kinan, setelah menyemprotkan cairan pembersih luka dokter itu pun mengelapnya dengan kapas, lalu mengoleskan salep, gerakan yang lembut dan perlahan tentu saja membuat dada Ares bergemuruh, ia mulai duduk tak tenang bahkan sesekali terdengar ia mendengus tak sabar, hatinya geram melihat tangan putih Kinan di pegang dengan lembut oleh lelaki lain meski itu seorang dokter, hati Ares tetap tak rela.

"Ehm Dok ..biar aku saja yang mengoleskan salep itu"usul konyol Ares membuat Andita yang mendengarnya langsung mendekat.

"Apa-apa an kau ini Res, dia dokter dan kau ..apa yang bisa kau lakukan, apa kau ingin tangan indah istrimu infeksi karena ulahmu" semprot Andita kesal.

Ares hanya menelan ludah kasar, dengan pasrah ia pun akhirnya hanya bisa menyaksikan tangan Kinan dalam genggaman erat Dokter John.

Andita menatap Ares tajam, ia tak ingin lepas pengawasan hingga putranya berbuat hal bodoh.

"Sudah cukup Nyonya ..luka Nyonya Kinan mungkin dua atau tiga hari lagi akan pulih."

"Terima kasih Dokter.."ucap Kinan sambil menunduk hormat.

"Maaf ..bisa saya bawa istri saya ke kamar?"

John dan Andita saling pandang, keduanya tak mengerti apa yang ada dalam benak Ares.

"Ya silahkan Tuan Muda..." ucap John.

Kinan hanya pasrah mengekor Ares yang menggenggam tangannya erat menuju kamar.

Cklek.

"Mas ..ada apa? Kau kenapa?"tanya Kinan panik karena wajah Ares tampak memerah.

"Untuk kontrol mendatang kita tidak pakai lagi dokter itu, aku akan minta Ibu untuk mengganti dokter keluarga dengan dokter wanita."

"Memangnya apa salahnya Mas, Dokter John adalah dokter kepercayaan keluargamu, dan aku yakin beliau sudah di percaya cukup lama, lalu kenapa tiba-tiba kau ingin menggantinya dengan dokter baru."

"Tidak ..aku tak akan memecatnya aku hanya ingin untuk menangani kesehatanmu lebih baik dengan dokter wanita" Ares menjawab dengan gugup lalu pergi ke luar kamar, ia tak ingin lebih lama lagi menatap wajah Kinan, hatinya tiba-tiba begitu tak rela jika istrinya di sentuh pria lain, perasaan aneh yang tak pernah ia rasakan bahkan saat dengan Emma.

Dari lantai atas dari sela pintu yang terbuka, adegan tersebut tak lepas dari tatapan tajam Arkhan.

"Tidak ..kau tak boleh memiliki perasaan itu, Kinan hanya untukku, brengsekkk..."

1
Yeni Astriani
kpn mulai up lagi thor, ditunggu nich cerita selanjutnya
Christina Maharini
jangan berat2 kka thor konflik nya...
🤭
Christina Maharini
smg cpt ktm...konflik nya g berat2 ya
Christina Maharini
kasihan banget sm si arkhan,yakin pasti kak author bakal ksh jodoh yg spesial pake telur😂
Che Phun
aw aw aw 🤣🤣
Christina Maharini
wess.... ares ini yg datang
Christina Maharini
sp lagi tuh....
Christina Maharini
yahhh.... ini telat up ya kak
Christina Maharini
ares kena penyakit tuman....😂😂
Christina Maharini
nasib mereka di tangan author....🤭🤭
berdoa saja smg author berbaik hati sama mereka,semangat ares untuk mendapatkan hati kinan
Christina Maharini
nahhh...gmn sih kin
Christina Maharini
kuranggg thor....
Christina Maharini
klo sdh gini cm bs blg.... q syuka syuka syukaa thor... lope2 sekebon
Coki Mbo
sungguh sangat bagus,
Anonymous
Bagus, suka bacanya
Christina Maharini
lanjut kka.... semangat up nya
Christina Maharini
ky nya punggung si arkhan ya....
Christina Maharini
aq sdh mampir kak author.... sehat,sukses sllu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!