Tak Akan Ku Lepas

Tak Akan Ku Lepas

Badboy

Kinan terus menundukan wajah ayu nya yang masih tampak sembab karena tangis yang tak kunjung surut.

Pertunangan yang terpaksa ia terima karena desakan ibu tiri setelah kematian ayah kandungnya tujuh hari yang lalu.

"Sudahlah...berhenti kau menangis, bersyukur masih ada yang mau meminangmu di umurmu yang sudah tak lagi muda ini Nan,...lihatlah anak bu Sari tetangga kita, dia sudah punya anak yang bersekolah Paud, suaminya pun sudah mengajar tetap di sekolah menengah di desa kita, lalu anak Bu Tini ...bahkan dia sudah memiliki dua putra dan putri ...mereka baru saja melakukan syukuran atas impasnya angsuran perumahan yang mereka ambil sepuluh tahun yang lalu..."

Kinan berlalu menuju kamarnya ia tak ingin rungunya terus mendengar cerita sang ibu yang dengan lengkapnya menceritakan list pencapaian kesuksesan para sahabatnya dalam kehidupan rumah tangga mereka.

Bukan Kinan iri atau pun tak senang dengan pencapaian mereka tapi Kinan yang mendengar dari telinganya sendiri bagaimana Neni putri bu Sari yang setiap pertengahan bulan selalu meminjam uang padanya dengan alasan keperluan rumah tangganya.

Juga Sisil anak Bu Tini yang bahkan baru satu minggu suaminya gajihan tapi sudah pinjam uang dengan alasan untuk membeli pampers dan token listrik yang sudah berbunyi nyaring.

Namun Kinan tak pernah bercerita tentang keadaan sahabatnya yang selalu di banggakan oleh ibu-ibu mereka itu, Kinan merasa sedih karena tak bisa membantu kesusahan mereka.

"Bu Kinan berangkat Bu, uang untuk Cesil dan Raka sudah Kinan taruh di meja belajar mereka."

"He eum...oiya kalau pulang tolong kau belikan daging cincang dan sosis di toko frozen food di warung Bu haji, ibu mau buat makan malam yang enak mumpung masih tanggal muda, kasihan Cesil dan Raka hanya bisa nikmati daging sebulan sekali."

"Baik bu nanti akan Kinan belikan."

Kinan pun melajukan motor maticnya menuju ke sekolahan tempatnya mengajar.Memang ia selalu menyisihkan uang gajihannya yang tak seberapa untuk uang jajan dua adik tirinya yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama dan sekolah Dasar, Kinan selalu ingat pesan mendiang ayah yang selalu me mintanya untuk menyayangi adik-adik tirinya.

Kinan melakukan hal tersebut karena rasa terima kasihnya pada ibu tiri yang telah merawat ayah dengan penuh kasih.

"Selamat pagi Bu Kinan..."

"Pagi Bu Kinan..."

Sapaan para anak murid di sepanjang gerbang sekolah Kinan jawab dengan anggukan dan senyum manis.

"Pagi Bu Kinan...seperti biasa wajah bu Kinan selalu bersinar bak mentari pagi yang selalu datang menghangatkan hari" sapa pak Harto satpam penjaga sekolah SD Suka Pintar.

"Pagi juga Pak ...bisa aja pak Presiden kita ini."

Keduanya tertawa hangat, memang Pak Harto selalu bersikap hangat pada setiap guru.

"Hari ini anak-anak jadi di pulangkan lebih awal pak?"

"Dengar-dengar begitu Bu Kinan, soalnya besok mulai libur panjang jadi mungkin hari ini hanya acara bersih-bersih lingkungan sekolah."

Kinan pun semakin bersemangat karena hari ini ia akan mengambil gajih di bu Retno dari mengajar les privat anaknya.

Bel tanda pelajaran akhirnya berbunyi dengan nada lagu yang sedang viral di kalangan anak-anak membuat mereka bersorak gembira.

Libur panjang adalah saat-saat paling bahagia menurut mereka, setidaknya itulah pikiran polos dari seorang anak yang masih belum terpenuhi banyak masalah, tentang kehidupan percintaan, ekonomi bahkan rumit dan peliknya kisah rumah tangga.

Kinan mengangguk hormat dan sesekali menyalami para guru yang mengucap perpisahan sementara, namun senyum yang ia pamerkan adalah topeng untuk menyembunyikan kegalauan hatinya.

Dua minggu libur berarti libur pula anak-anak yang les privat padanya, maka berkurang pula uang akan akan masuk ke kantongnya bulan ini.

Bayangan memiliki sebuah sepatu baru rupanya harus ia kubur kembali dari angannya untuk kesekian kali.

"Sampai bertemu lagi Bu Kinan, jaga kesehatan ya bu..." ucap Pak Harto hangat sambil menyalami Kinan.

"Terima kasih, Pak Harto juga harus jaga kesehatan bapak, jaga pola makan bapak biar gula nya tidak terus melonjak.."

"Pasti Bu Kinan, saya akan jaga makan mulai sekarang, bosan saya tidur di ruangan yang bau obat selama satu minggu"tutur Pak Harto.

"Baik Pak..sampai jumpa pak Harto..."

Kinan menjalankan motor matic meninggalkan sekolahan yang mulai sepi, menuju ke sebuah bangunan yang berdiri megah di banding rumah lainnya di perumahan Mekar Sari.

"Selamat siang pak, apa Bu Retno ada di rumah?"

"Ada Bu Kinan, silahkan masuk, bu Retno sudah tunggu Bu Kinan di dalam" jawab seorang satpam penjaga gerbang.

Kinan pun memarkirkan motor matic bututnya yang terlihat sangat kontras dengan bangunan gedung itu.Mungkin harga motor maticnya hanya sebatas harga salah satu guci yang di pajang di depan pintu masuk rumah tersebut.

Tet.

Seorang pelayan mengangguk hormat melihat kedatangan guru privat anak nyonya rumah.

"Silahkan masuk Bu Kinan."

"Wah selamat datang Bu Kinan...aduh duh duh, semakin hari semakin cantik saja bu Gurunya Rara ini..."

Kinan hanya tersenyum simpul, Bu Retno memang selalu memujinya kalau mereka bertemu.

*

*

*

Sementara di tempat lain nun jauh dari Kinan.

"Aahh....Kinan, aku mencintaimu ...ahhh aahhh....."

Lenguhan panjang terdengar di kamar mandi bersamaan dengan klimaks yang Arkan capai, entah sudah berapa puluh kali ia bermain solo dengan membayangan guru cantik itu.

Ceklek.

"Wuaaahhh....bangke...sialan Lu" umpat Arkan yang terkejut melihat Andi diam berdiri di balik pintu.

"Lu apa nggak cape solo mulu tiap hari, dengan teriakan aahhh Kinaan...aku cinta kamu...Kinanku..."

"Sialan...."

Andi tergelak dan menghindar dari lemparan handuk basah Arkan yang melayang ke arahnya.

Dua sahabat yang di ibaratkan sendal swallow maka mereka akan selalu bersama dan tak bisa terpisah.

"Sejak kapan Lu datang..."

"Sejak teriakan dan erangan laknatmu nyaring terdengar di kamar mandi .."jawab Andy jujur.

"Sialan...."

"Sudahlah Bro...lamar dia, jangan hanya berani membayangkan saja di impianmu, realisasikan jika memang cintamu nyata untuknya,..."

"Gue hanya butuh satu restu dari nenek ...jika sudah Gue dapat, maka tak akan ada lagi yang bisa halangi Gue meminangnya."

"Bagus...sebelum kau menyesal karena dia sudah menjadi milik orang."

"Siapa pun yang berani, maka dia harus langkahi dulu mayatku."

Andy hanya mencebik melihat sang sahabat sejati berparas tampan rupawan namun tertutup dengan kelakuan badboy yang sengaja ia aplikasikan pada dirinya untuk menutupi jati dirinya yang sebenarnya.

Episodes
1 Badboy
2 Tangis Kinan
3 Arkhan Dwi Darmawangsa
4 Cesil dan Raka
5 Kinan Ratu Pangesti
6 Makan Malam
7 Wanita Malang
8 Mencintaimu dengan Brutal
9 Ngungsi
10 Dewa Darmawangsa
11 Teguh Sahabatku
12 Draft
13 Besan Andita
14 Seyakin itu
15 Janji Suci
16 Siapa Gadis itu
17 Nama yang Sama
18 Tato di Pinggang
19 Bila Saatnya Tiba
20 Kau Mengalihkan Dunaiku
21 Lepaskan Dia
22 Si Dewa Perang
23 Ratu Ku
24 Andai Saja
25 Menjadi yang Terbaik.
26 Jangan Baper
27 Terlalu Hangat
28 Suami Tampanku
29 Hanya Untukku
30 Bahaya Besar
31 Obat Dingin
32 Dia Adik Iparmu
33 Bukti Kuat
34 Saingan Terberat
35 Satu Syarat
36 Bolehkah
37 Persiapkan Dirimu
38 Menyebut Pria Lain
39 Terlalu bodoh
40 Lakukan dengan Perlahan
41 Semua Untukmu
42 Menjadi Miliknya
43 Kurang Buaya
44 Tidak Tulus
45 Candu
46 Wanitaku
47 Perpisahan
48 Emily
49 Sedikit Posesif
50 Harapan yang Salah
51 Hormati Aku
52 Level Lima
53 Suka Duka Kita Bersama
54 Guru Privat
55 Waktu yang Lama
56 Makan Siang
57 Cincin
58 Maaf
59 Aku Pecat
60 Pelecehan
61 Cara Lain
62 Cerita Lalu
63 Selesaikan Cerita Lalumu
64 Belum Melupakannya.
65 Rahasia
66 Kakak Ipar
67 Panggil aku Emma
68 Ghea
69 Tak Berani Berharap
70 Dua Pilihan
71 Lima Puluh Kali Lagi
72 Janjiku
73 Pulanglah
74 Kau Ragu Padaku
75 Kinan Tidak Sakit
76 Di Jodohkan
77 Dia Lebih Pantas
78 Kita Sudah Selesai
79 Tak Sepertimu.
80 Maafkan Aku
81 Masih Tertinggal
82 Eric
83 Pulanglah
84 Saling Melengkapi
85 I Love You Too
86 Menantikannya
87 Masa Depan Kita
88 Wanita Ular
89 Lebih Manis
90 Polos
91 Fantasi Ares
92 Suami Kinan
93 Foto di Atas Meja
94 Kecolongan Start
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Badboy
2
Tangis Kinan
3
Arkhan Dwi Darmawangsa
4
Cesil dan Raka
5
Kinan Ratu Pangesti
6
Makan Malam
7
Wanita Malang
8
Mencintaimu dengan Brutal
9
Ngungsi
10
Dewa Darmawangsa
11
Teguh Sahabatku
12
Draft
13
Besan Andita
14
Seyakin itu
15
Janji Suci
16
Siapa Gadis itu
17
Nama yang Sama
18
Tato di Pinggang
19
Bila Saatnya Tiba
20
Kau Mengalihkan Dunaiku
21
Lepaskan Dia
22
Si Dewa Perang
23
Ratu Ku
24
Andai Saja
25
Menjadi yang Terbaik.
26
Jangan Baper
27
Terlalu Hangat
28
Suami Tampanku
29
Hanya Untukku
30
Bahaya Besar
31
Obat Dingin
32
Dia Adik Iparmu
33
Bukti Kuat
34
Saingan Terberat
35
Satu Syarat
36
Bolehkah
37
Persiapkan Dirimu
38
Menyebut Pria Lain
39
Terlalu bodoh
40
Lakukan dengan Perlahan
41
Semua Untukmu
42
Menjadi Miliknya
43
Kurang Buaya
44
Tidak Tulus
45
Candu
46
Wanitaku
47
Perpisahan
48
Emily
49
Sedikit Posesif
50
Harapan yang Salah
51
Hormati Aku
52
Level Lima
53
Suka Duka Kita Bersama
54
Guru Privat
55
Waktu yang Lama
56
Makan Siang
57
Cincin
58
Maaf
59
Aku Pecat
60
Pelecehan
61
Cara Lain
62
Cerita Lalu
63
Selesaikan Cerita Lalumu
64
Belum Melupakannya.
65
Rahasia
66
Kakak Ipar
67
Panggil aku Emma
68
Ghea
69
Tak Berani Berharap
70
Dua Pilihan
71
Lima Puluh Kali Lagi
72
Janjiku
73
Pulanglah
74
Kau Ragu Padaku
75
Kinan Tidak Sakit
76
Di Jodohkan
77
Dia Lebih Pantas
78
Kita Sudah Selesai
79
Tak Sepertimu.
80
Maafkan Aku
81
Masih Tertinggal
82
Eric
83
Pulanglah
84
Saling Melengkapi
85
I Love You Too
86
Menantikannya
87
Masa Depan Kita
88
Wanita Ular
89
Lebih Manis
90
Polos
91
Fantasi Ares
92
Suami Kinan
93
Foto di Atas Meja
94
Kecolongan Start

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!