NovelToon NovelToon
JAGOAN YANG TERSEMBUNYI

JAGOAN YANG TERSEMBUNYI

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Dikelilingi wanita cantik / Cinta Paksa
Popularitas:341.9k
Nilai: 4.6
Nama Author: Rudoelf Nggeok

Calvin Carroll adalah sosok yang paling ditakuti didunia karena kiprahnya sebagai pimpinan sebuah organisasi.

Tiba-tiba kabar tentang dirinya pensiun dari segala jenis kegiatan yang berkaitan dengan organisasi bawa tanah maupun organisasi pembunuh menghebohkan dunia internasional.

Calvin dijuluki sebagai Dewa pembantai oleh musuh-musuhnya karena caranya mengeksekusi setiap musuh yang menjadi target pembunuhannya sangat sadis dan brutal

saat ini dia hanya menjalani kesehariannya dengan menjadi menantu mitra lokal dan melayani istrinya yang super cantik dari sebuah keluarga yang berpengaruh dikota Astana.

sang istri yang bernama Stella Valentino dari keluarga Valentino salah satu keluarga teratas dikota Astana.

Shella selalu berusaha untuk mencari cara agar calvin meninggalkannya, namun walaupun berbagai cacian dan hinaan yang dia terima dari Stella, Calvin sebisa mungkin bersabar menghadapi perlakuan istrinya yang semena-mena.

Ikuti terus Kisahnya dan jangan lupa di vote ya?👌

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rudoelf Nggeok, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Calvin Ditangkap

"Apakah kamu mencoba mengatakan bahwa ratu juga seorang yang kampungan?" kata Calvin

Pria berjas rapi itu terdiam. Ekspresinya benar-benar suram. Kata-kata Calvin seperti tamparan keras baginya.

Calvin melanjutkan dengan tenang, "Bau logam dari steak matang-matang mentah dapat diserap oleh telur mentah disampingnya. Kalau tidak, menurutmu, untuk apa telur itu?"

Pria itu tampak malu ketika dia melihat dua orang dari negara westland dimeja terdekat memesan steak matang-matang mentah untuk mereka masing-masing.

Mereka memotong steak merah terang dan mencelup potongan daging kedalam kuning telur sebelum mereka memasukannya kedalam mulut mereka dan mengunyahnya perlahan.

Dalam sekejap para pelanggan menganga saat menyaksikan kedua orang itu, karena pesanan mereka sama persis dengan yang dijelaskan Calvin. "Orang udik ini sepertinya tahu apa yang dia bicarakan." renung mereka dalam hati.

tampaknya mereka tidak makan steak dengan cara yang benar selama ini.

Stella pun takjub melihatnya. Sambil menatap Calvin, sulit baginya untuk mengatur nafas dan bersikap tenang.

Saat dia melirik Calvin, keraguan dan kebingungan tercermin dari sorot matanya yang indah. Semakin lama dia menyadari bahwa dia tidak benar-benar mengenal pria yang ada dihadapannya ini.

Rachel melemparkan seringai penuh pesona selagi dia terpesona oleh sikap Calvin. dia tidak mengira, Calvin akan memecahkan persoalannya dengan cara yang begitu menarik.

Wajah pria itu merah padam karena menahan rasa malu lebih dalam, "Tunggu dan lihat saja." katanya sambil bergegas berdiri dan berjalan keluar dari restoran.

Sambil memasukan tangan kedalam sakunya, Calvin berbalik berjalan menuju Stella dan Rachel dengan senyum lembut. Dia pun berkata, "Ayo kita makan, steak nya sudah dingin."

"Sajak kapan kamu tahu banyak tentang makan steak?" tanya Stella penasaran.

"Ini bukan hal baru bagiku. Suatu hari aku melakukan riset stelah selesai aku memasak. rupanya itu adalah keputusan terbaik, jika tidak aku tidak akan membodohinya." jelas Calvin buru-buru.

Stella meragukan penjelasannya. Untuk beberapa alasan aneh, dia merasa sosok lembut dihadapannya ini tampak menjadi jauh lebih misterius dari pada sebelumnya.

"Ayo cepat makan, steak tidak akan enak kalau sudah dingin!" desak Rachel.

"Jika kalian mengizinkan, aku permisi merokok dulu." kata Calvin sambil tersenyum.

"Sana pergi!" kata Stella sambil melototi Calvin agar menjauh sejauh mungkin darinya.

Calvin berjalan ke sudut restoran dan mengeluarkan sebatang rokok. Dia baru saja ingin membakar rokoknya, tiba-tiba sebuah Van yang melaju cepat berhenti didekatnya. gesekan antara ban dan aspal menimbulkan bunyi gemercik yang memekakkan telinga.

Saat Van itu berhenti, pintu dibuka, beberapa pria kekar keluar dan langsung mengepung Calvin dengan golok ditangan mereka. Itu adalah penyergapan mematikan bagi orang biasa. Namun Calvin hanya berdiri diam tanpa terlihat panik.

Banyak pelanggan yang duduk didekat pintu masuk, mulai melarikan diri dengan panik. Mereka hanya warga sipil biasa jadi mereka tidak ingin melibatkan diri dalam pertumpahan darah yang akan terjadi

Calvin menghembuskan cincin asap dan mengamati pria besar dan berotot itu. Di tetap setenang danau.

Saat membuang rokoknya, ketenangan dimatanya berubah menjadi kilatan agresif.

Sesaat kemudian dia berlari menuju sebuah gang.

"Kejar dia ... Tangkap dia hidup-hidup atau tanpa nyawa!" Para pria kekar itu mengangkat parang di tangan mereka dan mengejar Calvin. Begitu Tiba di gang, bayangan gelap tiba-tiba jatuh dari langit dihadapan orang-orang tak berdaya itu, entah dari mana dia berasal.

Sala satu dari mereka berteriak sambil mengayunkan parangnya dan menebas leher bayangan gelap itu. Desiran parang menembus udara mengubah suasana menjadi menegangkan.

Detik berikutnya, goloknya tiba-tiba disambar oleh sepasang tangan, mata pria berotot itu menyipit tak percaya karena golok itu langsung hancur berkeping-keping.

Tak berselang lama, pria berotot itu dan rekan-rekannya terpental dan jatuh ketanah sebelum mereka melihat sosok itu dengan jelas.

"Lari!" Mereka berteriak sambil bergegas keluar dari gang. Sirene mobil polisi meraung dari kejauhan. Sebuah mobil polisi datang dan langsung menutup ujung keluar gang. Seorang wanita cantik keluar dari mobil dengan pistol ditangannya dia mengarahkan pistol ke pria berotot dan berseru, "Polisi ... Jangan bergerak!"

Mereka yang berwajah memar dan bengkak tersentak dan melemparkan senjata ditangan mereka lalu berjongkok.

Beberapa saat kemudian seorang pria perlahan berjalan keluar. Dia adalah Calvin. Calvin tercengang saat melihat wanita itu.

"Kau ... Letakan tangan diatas kepalamu dan berjongkok!" perintah wanita itu dengan nada kasar.

"Petugas, ini tidak ada hubungannya dengan saya. Mereka menyerang saya dan berakhir seperti ini sendiri." kata Calvin polos.

petugas wanita itu tetap tenang dan acu tak acu. Wanita itu memegang Calvin dan mencoba untuk mendorongnya agar berjongkok sambil menodongkan pistolnya dikepala Calvin dengan wajah sedingin es. Karena tidak berhasil menekan Calvin, dia kembali memperingatinya lagi, "Jika kamu tidak berjongkok, aku akan menembak kepalamu!"

Calvin menempatkan fokusnya pada pistol yang menyentuh dahinya, memperhatikan modelnya.

Itu adalah model sederhana dan bisa dibongkar dalam hitungan detik. dengan kata lain itu tidak menimbulkan ancaman baginya.

Dia akhirnya menyerah dan berjongkok bersama pria berotot dan rekan-rekannya.

"Pimpinan, saya telah menangkap semua yang terlibat dalam keributan yang dilaporkan. Kami kembali sekarang!" kata wanita itu melalui protofon. Dia menendang Calvin dan menyuruhnya masuk kedalam mobil.

Di departemen kepolisian kota Astana, Calvin diborgol dikursi ruang interogasi. Dia memperhatikan borgol yang mengkilap ditangannya yang terkunci rapat yang membuat Calvin sangat jengkel.

"Nama anda?" tanya petugas dengan wajah datar.

"Calvin Carroll." jawab Calvin

"Jenis kelamin?" kata petugas itu lagi dengan ekspresi dingin.

"Pak, apakah saya terlihat seperti wanita bagi anda?" Calvin bertanya dengan senyum menyanjung.

"Berhenti bicara omong kosong, aku bertanya jenis kelaminmu!" seru petugas itu sambil memukul meja.

"Laki-laki!" jawab Calvin.

Dibalik cermin satu arah diruang interogasi, ada sosok polisi wanita yang terus memperhatikan Calvin.

Menurut laporan dari lapangan, pria berkulit coklat ini tampaknya telah melukai pria yang postur tubuhnya jauh lebih besar darinya. Bagaimana dia hanya orang biasa bisa melakukannya? Pikir polisi wanita itu dalam hati.

Dia terus menatap tajam kearah Calvin, mencoba menyelidiki dan mengungkap petunjuk apapun darinya.

Namun, tidak peduli bagaimana pun dia melihatnya, Calvin tidak terlihat seperti seorang petarung.

"Pak saya tidak tahu apa yang terjadi, saya sedang merokok dan tiba-tiba orang-orang itu mengepung dan mencoba menyerang saya. Jadi saya berlari menuju gang. tapi entah mengapa tiba-tiba saja ada pria misterius muncul dan menghajar mereka." jelas Calvin tanpa bertele-tele. Dia juga tidak terlihat seperti sedang berakting.

Brak!

Pintu ruangan interogasi terbuka dan sosok polisi wanita itu melangka masuk. Dia memandang petugas penyelidik dan berkata, "Pak, serahkan dia padaku. Kau bisa istirahat!"

"Baik, kapten!" jawabnya.

Dia berjalan bolak balik dihadapan Calvin lalu menatapnya. Parasnya yang cantik dengan pembawaan yang begitu lembut. Seragam biru gelapnya membalut indah tubuhnya yang indah bak gitar Spanyol. Lekukan pada fisiknya yang ramping terlihat sempurna dengan pakaian yang pas.

Sayang sekali seseorang yang begitu menarik, menunjukan ekspresi tidak ramah padanya.

"Biarkan saya memperkenalkan diri, nama saya Anastasya salah satu pimpinan tim di departemen ini. Sebelumnya ada laporan anonim tentang keterlibatan anda dalam keributan. apakah ada yang ingin anda katakan terkait hal ini?" tanya Anastasya.

"Laporan anonim ..." gumam Calvin. Dia menyeringai dan berkata, "Ini menarik!"

"Apa maksudmu?" tanya Anastasya dengan nada mengejek.

"Nona Anastasya, Saya merasa dirugikan disini!" Calvin mulai penjelasannya, namun Anastasya segera menyelanya. "Dirugikan? Satu orang mengalami patah tulang rusuk, yang lainnya mengalami gegar otak parah, ada satu lagi mengalami pendarahan internal. Kamu mengatakan bahwa kamu dirugikan?"

Anastasya yang menawan terus bicara, "Jika kau tidak memberiku penjelasan yang tepat, aku berhak menahanmu disini selama dua puluh hari.

Calvin menatap Anastasya dengan geli dan berpikir, "Menahan aku disini selama dua puluh hari?"

Calvin tidak menyangka, Calvin akan ditahan di kepolisian Astana selama dua puluh hari.

"Bicara yang jujur pada saya, bagaimana anda melukai mereka?" tanya Anastasya.

Calvin tetap tenang dan menatap Anastasya dengan penuh arti. "Nona Anastasya, apakah saya terlihat seperti seseorang yang mampu melukai mereka?"

"Mereka itu bajingan dari organisasi bawa tanah di Astana, mereka terlibat dalam perdagangan narkoba belum lama ini, saya curiga, anda ada kaitannya dengan kasus ini." kata Anastasya dengan suara dingin.

**********

1
Agus
mantap, di tunggu lg ya thor up nya
Ferdy Setiawan
mantul
Drs. Mardelis Mardelis
apa kamu cemburu Stella?
Ummi Hafiyya
semangat thour.....
jozzz
Cahaya Sidrap
up
Cahaya Sidrap
semangat thor lanjut👍
Ablay Chablak
lanjut thor
rama
lanjutkan
Kholis Majid
seeruuuu
HF arifa
lanjuttt...
Esmadi Esmed
nak lagi selanjutnya
Esmadi Esmed
semangat 🥰🥰
Afif ima
calvin atw erik....
rama
lanjutkan
Cahaya Sidrap
up
Agus
knp cm 1 thor,di tunggu nex nya ya thor
Esmadi Esmed
mana lagi kisah selanjutnya 😓😓😱
Trisna Malik
tinggal bikin aja thor . . biar g klamaan jadi pecundang sejati . . . dewa perang or apa lah . . alasannya akui biar aman makanya tidak menonjolkan diri
rama
lanjutkan
Cahaya Sidrap
😁😁😁😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!