NovelToon NovelToon
Gadis Berisik Kesayangan CEO Pembaca Pikiran

Gadis Berisik Kesayangan CEO Pembaca Pikiran

Status: tamat
Genre:Tamat / cintamanis / CEO / Cinta Seiring Waktu / Naik Kelas / Pembaca Pikiran
Popularitas:164.6k
Nilai: 5
Nama Author: Rositi

Berkat bantuan sang ayah yang bekerja sebagai sopir di keluarga kaya, Daisy diterima bekerja di perusahaan milik bos ayahnya. Namun, Daisy yang bar-bar, ceroboh, bahkan berisik, dituntut menjadi pendiam. Sebab Athan selaku anak dari bos ayahnya yang menjadi CEO di perusahaan Daisy bernaung, anti berisik.

Selain sangat pendiam sekaligus misterius, sejak kecil Athan merupakan seorang indigo. Namun karena kejadian memilukan di masa lalu, Athan yang awalnya bisa melihat sekaligus mendengar kejadian tak kasatmata, jadi kehilangan semua itu. Hanya saja, pertemuannya dengan Daisy membuatnya mendengar setiap isi pikiran bahkan suara hati Daisy yang sangat berisik.

Athan nyaris memecat Daisy yang sudah beberapa kali membuat masalah. Namun kenyataan ayah Daisy yang meninggal karena menyelamatkan Athan, membuat Athan merasa bahwa Daisy merupakan tanggung jawabnya. Fatalnya, meninggalnya ayah Daisy juga membuat rencana pernikahan Daisy dengan tunangannya batal.

“Menikahlah denganku! Aku bersumpah akan selalu membahagiakanmu!” ucap Athan sungguh-sungguh.

“Ketika orang kaya terlebih itu bosmu mendadak mengajakmu menikah. Padahal kamu enggak punya kelebihan selain bikin susah, satu-satunya alasan paling masuk akal kenapa itu sampai terjadi. Karena memang kamu akan dia jadikan tumbal pesugihan! Kabur saja Daisy, si bos Athan memang agak laen!” batin Daisy yang tentu saja, lagi-lagi bisa Athan dengar. Andai Daisy tahu, pasti ia tidak akan terus-menerus membahas sikap misterius Athan, di dalam hatinya apalagi pikirannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rositi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

25. Cincin Bunga Daisy

“Percaya?” lembut Athan sambil menahan senyum.

Ia menatap santai kedua mata Daisy yang balas menatapnya, penuh tanya.

“Kamu percaya kalau aku bisa baca isi hati bahkan tahu isi pikiran kamu?” lanjut Athan. Tak seru rasanya jika Daisy mendadak mode senyap layaknya sekarang.

Daisy yang awalnya memunggungi Athan, berangsur balik badan sekaligus menghadap Athan.

Athan menahan tawanya dan berakhir tersenyum puas.

“Ihhh ... jangan bohong!” rengek Daisy. Tangan kiri yang tidak memegang botol infus, mengguncang pelan pakaian hangat bagian dada milik Athan.

“Memangnya cuma kamu yang boleh bikin duniaku jungkir balik? Enggak ih, ... lupakan saja!” ucap Athan yang kemudian menyinggung penampilan Daisy ketika baru bangun tidur.

“Menakutkan bagaimana? Secantik ini kok dibilang horor?” ucap Athan serius.

Daisy yang langsung tersipu sekaligus berbunga-bunga, sengaja pura-pura mual. Fatalnya, Athan langsung menyikapinya dengan serius.

“Aku lagi bercanda ihh, biar enggak terlalu kaku!” rengek Daisy yang kemudian memeluk manja tubuh Athan.

“Ya ampun ... aku beneran khawatir!” ucap Athan sambil balas memeluk Daisy.

“Eh ... wajahmu ini ... bentol-bentol merah gini. Jerawat, ... apa cacar? Ini sakit enggak?” lembut Daisy menggunakan tangan kirinya yang dihiasi jarum infus untuk mengelus setiap bentol merah kecil-kecil di wajah Athan.

Bentol merah di wajah Athan, ada lebih dari dua puluh.

“Dua puluh tiga loh. Ini beneran enggak sakit? Kemarin pas terakhir, satu pun sepertinya belum ada,” ucap Daisy masih sangat lembut sekaligus manja.

Athan sengaja menunduk hanya untuk menatap kedua mata Daisy dengan lebih intens. “Coba obati, ... harusnya cuma kamu yang bisa sembuhin!” ucapnya sambil menahan senyum di tengah tatapannya yang makin intens ke kedua mata Daisy. Senyum berikut tatapan yang juga menular kepada Daisy.

Daisy berinisiatif memipihkan bibirnya, membuatnya lebih lembab, dan perlahan berjinjit. Ia mengecup bentolan di dagu kiri Athan dan itu membuatnya sangat deg-degan.

“Bentol-bentol di wajahku, enggak hanya satu, kan?” rengek Athan sambil menatap manja Daisy.

Sempat terkejut, bahkan takut, ekspresi langka seorang Athan yang bisa sangat manja layaknya sekarang, sukses membuat Daisy ngakak. “Ih kok bisa segemas ini?!”

“Enggak ... enggak. Sudah, obati saja bentol-bentolnya. Nanti sekalian mau aku tambahi lagi biar kamu makin sibuk ngobatinnya!” ucap Athan dan membuat Daisy ngakak lagi.

Karena pintu kamar mandi tak sampai dikunci dan memang terbuka, Daniel sengaja masuk.

“Kak Daisy sudah bisa pacaran, berarti Kakak sudah sembuh,” komentar Daniel sambil mendekat.

Tanpa Daniel sadari, kedatangannya itu membuat kedua sejoli yang ia datangi, mirip maling tertangka.p basah. Daisy yang sempat membingkai wajah Athan menggunakan kedua tangan, setelah Athan memegang botol infusnya, buru-buru menjaga jarak daru Athan.

“Aku pikir Kakakku akan mati. Soalnya pas magrib-magrib, ... mata Kakak putih semua. Kakak kejang parah,” lanjut Daniel makin sedih.

“Kakak masih hidup, kamu enggak usah sedih. Kakak sehat ... Kakak baik-baik saja,” lembut Daisy yang kerap menghela napas pelan sekaligus dalam. Ia balas menatap sedih Daniel.

“Tumben Kakak ngomongnya lembut banget? Biasanya kalau ngobrol sama aku, selalu teriak-teriak. Bibir sampai nyangkut di hidung bahkan kadang nemplok di telinga. Terus, mata juga loncat ke sana kemari!” jujur Daniel terus berbicara meski Daisy sudah langsung membekapnya.

Ketika Daisy panik setengah mati akibat pengakuan jujur Daniel, tidak dengan Athan yang malah ketawa.

“Parah ih, Daniel! Ini saja masih proses jaim, takut beneran bos Athan bisa baca pikiran apalagi suara hatiku. Lah ini kok dia malah buka aibku terang-terangan!” batin Daisy dan membuat Athan yang mendengarnya makin sulit menyudahi tawanya.

Sekitar setengah jam kemudian, dokter yang ditemani perawat, datang melakukan kontrol rutin kepada Daisy.

“Sekarang juga sudah boleh pulang?” ucap Athan heran.

Selain sudah dibolehkan pulang, hasil pemeriksaan kesehatan Daisy memang dalam keadaan normal semua. Daisy sehat secara medis. Karena suhu tubuh Daisy saja sudah tiga puluh empat derajat. Daisy hanya merasa sedikit lemas sekaligus pusing. Namun, dokter mengatakan itu wajar dan akan sembuh dengan sendirinya.

“Cukup istirahat dan nutrisi yang cukup,” ucap dokter laki-laki bertubuh berisi itu sangat ramah.

“Menginap satu malam lagi—” Athan bermaksud meminta agar Daisy diizinkan menjalani rawat inap di sana satu malam lagi. Namun, Daisy segera meraih sebelah tangan Athan.

Daisy yang duduk selonjor di ranjang rawatnya memilih pulang. Daisy ingin istirahat di rumah saja. Kendati demikian, perhatian Athan tak usai di sana. Athan tak hanya mengantar Daisy beserta ibu dan adiknya pulang. Karena Athan juga sampai belajar masak ke ibu Syifa, khusus untuk Daisy.

“Ya Allah ya Rabb, lihat orang cakep masak gini kok ya jadi pengin masukin dia ke botol bening terus dijadikan pajangan saja! Aura kegantengan bos Athan beneran langsung tumpah-tumpah, sampai ke pulau sebelah,” batin Daisy yang mengintip dari tembok sebelah pintu dapur.

Athan yang sedang mengaduk pelan sup iga buatannya di panci, refleks mesem. Ia yang memang mendengar suara hati sekaligus isi pikiran Daisy, sengaja menoleh ke belakang. Ia dapati, Daisy yang langsung syok dan buru-buru minggat dari persembunyiannya.

“Akhirnya Daisy mengakui kalau aku benar-benar tampan!” batin Athan merasa sangat bangga.

Suara langkah lari Daisy yang berisik karena Daisy memakai sandal jepit, membuat ibu Syifa terusik. Ibu Syifa yang sedang mengulek bahan sambel tomat, sampai mundur melongok dari pintu.

“Etdah tuh anak! Kemarin kejang-kejang dan nyaris bikin Ibu jantungan. Nah sekarang sudah balik ke setelan bar-bar. Sehat-sehat terus ya Kak. Ibu rela tiap saat senam jantung gara-gara kamu yang enggak bisa diam!” batin ibu Syifa yang memutuskan kembali melanjutkan mengulek bahan sambal tomat. Ia melakukannya persis di sebelah Athan.

Di dalam kamar, Daisy masih mengatur napas. Ia buru-buru meninggalkan pintu kamar yang sebelumnya sudah sempat ia kunci. Daisy sengaja berhenti di lemari kecil yang dihiasi meja sekaligus cermin rias. Ia sengaja mematut penampilannya. Seperti yang ia duga, wajahnya jadi merah merona layaknya tomat masak. Namun, alasannya begitu bukan karena sakit apalagi efek guna-guna. Alasannya begitu murni karena ia sedang jatuh cinta dan Athan lah penyebabnya.

Akan tetapi, Daisy yang menggunakan kedua tangannya untuk memegangi kedua pipinya akhirnya menyadari. Ada yang beda meski rasanya terbilang sama. Ini mengenai cincin di jari manis tangan kirinya. Kenapa cincin emas putih bunga daisy miliknya di sana, berubah menjadi cincin emas putih tapi label branded orang kaya?

“Ya Allah ... sejak kapan cincinku berubah? Itu cincin ke mana? Cincin bunga daisyku ke mana?”

“Aku pikir semuanya baik-baik saja karena rasanya sama. Eh ternyata ....” Daisy langsung sibuk mencari-cari keberadaan cincinnya. Bukan hanya di kamar, tapi juga di luar kamar. Termasuk di dapur, bahkan di dalam mobil Athan. Namun, Daisy sengaja merahasiakan pencarian yang sedang dilakukan.

“Gimana ini? Kalau bos Athan tahu, dia pasti kecewa bahkan ... marah! Itu hadiah pertama dan beneran berarti buat aku! Ya Allah, aku mau cincin bunga daisyku!” batin Daisy berlinang air mata sambil terus mencari di dalam mobil Athan.

1
FiaNasa
🤣🤣🤣🤣🤣🤣ih si Daniel nih 🤣🤣🤣🤣
FiaNasa
si Daniel ganggu aja 🤣🤣
FiaNasa
so sweat...Athan ternyata orangnya romantis walaupun. sedingin es dikutub Utara 🤣🤣🤣🤣
FiaNasa
Dimas ini memang g ada otak kali ya
Agung miska Nartim
aku setia menunggu thor
Agung miska Nartim
aku sudah baca thor
pokoknya 🥰🥰🥰🥰🥰
FiaNasa
gercep juga ya si Athan 😀
FiaNasa
Gedeg sama Dimas nih
FiaNasa
orang macam dimas g cocok buat deasy
FiaNasa
kapok kau elena
FiaNasa
kasihan deasy,,gara² si ular elena smua ini terjadi,
FiaNasa
sungguh pengabdian yg luar biasa,,pak maryo begitu menjunjung tinggi kluarga bos nya,,hingga di rela berkorban demi keselamatan anak majikannya 😥
FiaNasa
oh deasy....jangankan Athan,,aq aja yg disini keberisikan dg segala suara hatimu des 🤣🤣🤣🤣🤣
FiaNasa
otw kesini...😀😀si deasy klau disuruh tahan nafas terus kan bis pindah alam to pak pak 🤣🤣
Al Fatih
ceritanya bagus Bun,, sabar yaa Krn orang2 yg ber hati begitu lah,, yg bikin kisah ini ga bisa d lanjutkan lebih jauh lagi,, tetep semangat ya bun
azka karim
oke kak👍👍💪
Al Fatih
tuh kan Bu Hasna malah salah faham
Al Fatih
elra koq gitu,, ga boleh kan blm ijin sama daisy
Al Fatih
Inilah realita hidup yg ada Bun,, mereka ga puas jadi orang yg jahat d dunia nyata sj,, smpe2 mereka juga pengen eksis d dunia pernovelan.

Kayaknya hidup mereka ga tenang kalo ad org lain yg sukses,, seneng kalo orang lain merasa sedih. Orang kayak gitu,, kalo sdh kembali k tanah,, mqkn baru bisa tidak menjahati org lain.

Semoga Bu Hasna ga salah faham yaa,, takutknya malah ga mendukung Athan sama Daisy
Al Fatih
Akhirnya bertemu juga Syukur dan Athan 😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!