"Lucy,kau harus mengambil minuman yang diberikan untuk papa ku. Jangan sampai papa meminum itu,tolong aku "
Bisik hendri saat hendri melihat Lucy sedang berdiri di balkon aula hotel itu dan menghirup udara malam dari sana, lucy terkejut melihat kehadiran Hendri tapi dia tak bisa mengatakan apa pun .
Lucy yakin kalau minuman itu pasti mengandung sesuatu yang bisa menjebak Pak Hadinata, hingga akhirnya lucy berjalan cepat ke arah pak hadinata dan mengambil gelas yang berada ditangan pria tua itu.
"Lucy,apa yg kau lakukan ? " tanya Hadinata
Lucy bingung,dia menatap semua orang yang berada didekat mereka saat ini . Lucy tidak menjawab dan langsung meminum nya ,kemudian dia pergi dari sana.
Hendri melotot melihat apa yg dilakukan oleh Lucy,lucy ngak perlu meminum nya sehingga saat ini terlihat tubuh lucy yang mulai kepanasan.
Hadinata yg melihat gelagat ngak benar dari lucy,dia pun mengikuti lucy hingga akhirnya dia melihat Lucy yang berjalan menuju lorong kamar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuliati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 29
🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳
Hadinata senang melihat wajah Lucy yang memerah ,dia tau kalau Lucy belum pernah merasakan hal ini sebelum nya. Apalagi pria pertama yang menyentuh nya adalah dirinya, dia semakin yakin kalau lucy memang wanita yang baik dan pantas untuk menjadi istri nya.
"Dengar lucy,aku ingin menjaga dan melindungi mu selama nya . Ijin kan aku " ucap Hadinata dengan pelan,tatapan nya tak juga pindah dari mata lucy .
"Aku....hhmm...aku Ngak pantas untuk menjadi istri anda pak" jawab Lucy membuat hadinata cemberut
"Kenapa memanggil ku pak lagi " tanya Hadinata dengan kesal,dia suka lucy memanggil nya nata.
Nama yang tidak pernah orang lain panggil,biasanya mereka memanggil hadi saja . Tapi kini panggilan baru itu membuat nya senang,apalagi jika Lucy yang memanggil nya.
"apa kau tidak menyukai ku?apa ada pria lain yang kau sukai ?" tanya Hadinata dengan bibir yang sudah manyun.
"Tidak ada ,dari dulu hanya kau yang aku sukai nata" jawab lucy dengan malu malu
"nata,aku suka nama itu. Terima kasih sayang" ucap Hadinata dengan lembut dan senyuman yang lebar
"berarti kau mau menjadi istri ku kan ? aku ingin menikah lagi,aku ingin memiliki mu dana ku sudah kecanduan dengan ini " ucap Hadinata dan kini malah menekan daerah sensitif milik Lucy membuat mata lucy melotot.
"Hi hi hi....kau tau,aku sudah lama sekali tidak merasakan ini. Tadi malam milik mu ini sangat legit dan begitu sempit ,membuat ku ingin lagi dan lagi " ucap Hadinata yang kini semakin berani memasukan tangan nya kedalam celana milik Lucy.
Plaaak
Lucy menepuk tangan Hadinata yang berusaha untuk masuk ke dalam celana nya, dia masih melotot dan membuat hadinata tertawa renyah.
Lucy menatap wajah hadinata yang tersenyum sedari tadi,dia tak menyangka bisa melihat tawa renyah dan lembut milik hadinata karena selama ini Hadinata hanya menampilkan wajah datar nya saja.
"Kenapa sayang ?apa ada sesuatu di wajah ku hhmmm?" tanya Hadinata yang dari tadi menatap nya, dia tau kalau Lucy terpesona dengan ketampanan nya.
"Sayang, aku ingin sekarang . Boleh ngak ? secelup saja " bisik hadinata,dia ingin mengambil kesempatan pada Lucy karena dia yakin kalau lucy akan menganggukan kepala nya.
Dan benar saja, lucy menganggukan kepala nya membuat hadinata segera menarik selimut untuk menutupi tubuh kedua nya. Dia membaringkan tubuh Lucy dan memeluk nya dari belakang, hadinata menarik celana kain yang dipakai oleh Lucy.
Hadinata menurunkan nya ke bawah tapi tidak keluar dari kaki lucy,dia pun mengeluarkan batangan milik nya dan mulai mengarahkan nya pada daerah sensitif milik Lucy dari arah belakang.
Hadinata membasahi bagian atas miliknya lebih dulu dan langsung menekan nya dengan pelan di bawah sana,dia memejamkan mata nya saat batangan milik nya masuk dan tenggelam didalam tubuh Lucy.
De sa han halus pun mengalun dari bibir Lucy,dia memejamkan mata nya menikmati gerakan halus yang dilakukan oleh Hadinata di bawah sana .
Erangan pelan dan lenguhan yang keluar dari mulut kedua nya membuat suasana semakin panas,lucy menikmati nya begitu juga hadinata hingga akhirnya Lucy tersadar karena dia sudah seperti terhipnotis oleh pria tua di belakang nya ini .
Bisa-bisa nya lucy tak menolak nya, dia merasa malu dan menganggap kalau dia seperti wanita gampangan yang bisa di pakai kapan pun hadinata ingin kan. Lucy merasa bingung dengan perasaan nya, kini dia semakin bingung harus mengakhiri atau tetap menikmati gerakan yang mulai terasa cepat dibelakang sana .
Lucy ingin tetap seperti ini karena ada sesuatu dalam dirinya yang belum keluar dan dia ingin sampai saat itu,begitu juga dengan hadinata yang begitu menikmati nya.
"Ngghhh....nata ,hentikan aahh ssshhh" ucap Lucy dengan pelan, dia sudah merasakan sesuatu keluar dari bawah sana .
Hadinata juga merasakan hal yang sama,hadinata pun sudah menyemburkan miliknya didalam sana . Ini entah yang ke berapa kali nya dia mengeluarkan nya didalam milik Lucy,dia yakin akan ada adik hendri yang berasal dari perut lucy .
"Nata....apa Aku terlihat murahan ?" tanya Lucy yang tak bisa menolak keinginan dari hadinata,padahal dia ngak ingin di anggap gampangan tapi dengan mudah nya menganggukan kepala nya.
"Tidak....kau hanya melakukan nya dengan ku,kau hanya bisa terpesona oleh ku makanya kau bersedia melakukan nya lagi " jawab hadinata yang kini memeluk tubuh Lucy dan membenamkan wajah nya di leher lucy ,menghirup aroma tubuh lucy yang lembut .
Batangan miliknya masih berada didalam bagian inti milik Lucy, dia seperti enggan keluar dari sana . Seperti sudah menemukan tempat yang nyaman ,dia merasakan milik Lucy berdenyut dibawah sana membuat nya ingin lagi tapi tertunda karena suara ketukan dari arah pintu .
"Pak......ini pesanan anda" ucap seorang pria dengan pelan, dia pun membuka pintu ruangan VIP itu dan masuk .
Meletakan pesanan yang dibawa nya ke atas meja yang tak jauh dari sana,hadinata sudah duduk . Dia langsung melepaskan batangan miliknya saat mendengar suara ketukan,sedangkan lucy berpura pura tidur. Dia memejamkan mata nya karena malu,padahal sang kurir tak mengetahui hal itu sama sekali .
Hadinata mengambil dompet nya di celana yang masih dia pakai,dia hanya mengeluarkan batangan miliknya saja tadi . Dia mengambil beberapa lembar uang dan memberikan nya pada kurir.
"ini ,ambil lah dan tolong kau katakan pada perawat diluar kalau mereka jangan masuk karena aku ngak ingin ada yang mengganggu kami makan " ucap hadinata dengan pelan
"Baiklah pak,trima kasih " ucap kurir itu,dia pun keluar dari sana dengan senyuman lebar dibibir nya.
Melihat pria itu sudah keluar,hadinata pun kembali mengecup leher belakang lucy dan mengarahkan kembali batangan miliknya yang masih menegang dibawah sana.
Hadinata ingin lagi,dia ingin menikmati milik Lucy lagi sebelum lucy tersadar dan meminta nya berhenti . Lucy tersentak ,dia ingin berbalik dan melepaskan batangan milik hadinata tapi hadinata langsung menggerakan nya dengan cepat sehingga Lucy hanya bisa menikmati nya saja.
De sa han dan lenguhan terdengar bersahutan didalam ruangan itu,lucy berusaha menutup mulut nya tapi tetap saja suara merdu nya keluar begitu saja. Hadinata terus memompa dari belakang, sesekali dia menggigit bahu Lucy dengan pelan
Hadinata begitu ingin membuat lucy terpesona dengan nya ,sehingga dia bisa terus menerus menggauli lucy hingga Lucy hamil. Dia yakin jika bibit nya masih bagus dan bisa buat lucy segera hamil .
Bersambung
jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘😘