NovelToon NovelToon
My Lovely Husband

My Lovely Husband

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Suami ideal / Tamat
Popularitas:434.3k
Nilai: 5
Nama Author: AfkaRista

"Kita akan menikah dua bulan lagi, sampai kapan kita akan merahasiakan ini pada Raya?"

Deg

Raya mematung. Kakinya tiba - tiba melemas. Jantungnya seolah berhenti berdetak mendengar kalimat yang keluar dari mulut sang sahabat. Haidar dan Sintia akan menikah? Bahkan pernikahan mereka sudah didepan mata. Bukankah itu artinya hubungan mereka sudah pasti terjalin sejak lama? Tersenyum miris, Raya merasa jadi manusia paling bodoh yang mudah dipermainkan.

Pulang dengan luka hati, siapa sangka tiba - tiba datang lamaran dari Axelio, anak sahabat lama Papanya. Akhirnya, dengan berbagai pertimbangan singkat, Raya memutuskan menerima pinangan Axel.

Lantas, akankah kehidupan rumah tangga Raya dan Axel bahagia? Bagaimana cara Axel membuat Raya move on dan berubah mencintainya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AfkaRista, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32

Raya urung pergi kerumah Mama Raisa. Ia melajukan mobilnya ke kantor suaminya. Perjalanan ditempuh lebih dari setengah jam karena jalanan yang lumayan padat. Begitu tiba dikantor, Raya langsung menuju ke ruangan suaminya. Namun baru tiba di lobi, Raya bertemu dengan Edo

"Apa Axel ada diruangannya?"

"Tuan pergi sejak setengah jam yang lalu"

"Apa ada meeting?"

Edo menggeleng, "Tuan tidak mengatakan apa - apa sebelum pergi"

Raya mengangguk paham, "Baiklah, kalau begitu aku akan pulang. Jangan katakan padanya kalau aku datang kemari"

"T-tapi Nyonya-"

"Turuti saja! Aku pergi dulu"

Edo hanya mengangguk pasrah melihat istri dari Bosnya pergi begitu saja.

Raya berusaha menghilangkan semua pikiran negatif tentang suaminya. Ia segera masuk ke dalam mobil lalu menghubungi seseorang

[Aku akan menjemputmu. Aku butuh sedikit bantuan darimu. Ini penting, jangan banyak bertanya]

Raya mematikan panggilan teleponnya. Ia segera melaju menuju ke tempat sahabatnya, Camelia.

Begitu tiba di butik milik Teo, Raya segera masuk. Karyawan yang memang sudah mengenalnya, membiarkan Raya langsung masuk ke ruangan bos mereka

"Lia-", Raya mendadak cengo saat melihat adegan 18+ secara live

"Raya! Kamu sudah datang?", Lia dan Teo segera menghentikan temu bibir keduanya. Mereka tersenyum tanpa dosa

"Aku pinjam istrimu sebentar!", ucap Raya pada Teo

"Mau kemana? Perlukah aku temani? Aku ... Agak trauma membiarkan kalian pergi berdua saja"

Raya tertawa, "Sebenarnya boleh saja. Tapi apa tidak mengganggu pekerjaan Mas?"

Lia menggeleng cepat, "Lebih baik Teo ikut. Setidaknya akan ada yang menjaga kita berdua", seru Lia, "Memangnya kita mau kemana?" tanyanya penasaran

"Aku ingin menyelidiki sesuatu"

Teo dan Lia saling menatap, "Kita akan main detektif - detektifan?"

"Ck" Raya berdecak mendengar penuturan keduanya, "Mau bantu atau tidak?"

Lia menggandeng tangan Raya, "Tentu saja!", jawabnya cepat, "Dalam atau luar?"

"Apanya?"

"Maksudku, didalam atau diluar negeri? Kamu mau menyelidiki siapa?"

Raya menghela nafas, "Nanti saja dijelaskan. Sebaiknya sekarang kita berangkat"

Lia dan Teo bergandengan tangan mengekor di belakang Raya. Ketiganya masuk ke dalam mobil dengan Teo sebagai sopir, sementara Lia dan Raya berada di belakang.

"Kita akan kemana?"

"Kamu tahu apartemen Regina?"

Teo menatap Raya lewat kaca spion, seolah bertanya.

"Iya, Regina yang itu"

"Kalau tidak pindah, aku tahu"

Lia menatap suaminya penuh selidik, "Kok sampai tahu alamat apartemennya segala?"

"Dia kan publik figur, Sayang. Sudah jelas kalau alamatnya diketahui banyak orang"

Lia masih menatap Teo curiga, namun ia berganti menatap Raya, "Memangnya kenapa kamu ingin pergi kesana?"

"Regina hamil"

Lia dan Teo sama - sama terdiam

"Sepertinya empat atau lima bulan. Perutnya sudah agak membuncit"

"Kamu tidak mengira jika dia mengandung anak Axel kan?" tanya Teo penuh curiga

Raya menghela nafas, "Jujur, aku sempat berpikiran begitu"

"Apa alasannya?"

"Ini", Raya memberikan foto Regina dan Axel pada Teo. Karena fokus menyetir, Teo hanya meliriknya sekilas.

"Aku tidak tahu tujuan Regina apa. Entah dia sengaja menjatuhkannya atau memang tidak sengaja terjatuh. Tapi yang membuatku sedikit curiga, dia tampak ketakutan saat melihatku. Jelas aku bertanya apa alasannya. Dan dia menjawab dia bukan takut padaku, tapi pada Axel"

Teo tampak menghembuskan nafas, "Apa yang sebenarnya kamu pikirkan Ray? Axel tidak mungkin menduakanmu. Dia itu cinta mati padamu"

Lia memeluk Raya, "Si kulkas dua pintu tidak mungkin menghamili wanita lain. Dia itu bucin parah padamu. Kalau masalah foto, bisa saja itu editan. Sejak kuliah, Regina memang menyukai Axel, tapi Axel tak pernah menggubrisnya. Kami adalah saksi bahwa memang tidak ada apa - apa antara Axel dan Regina"

Raya merasa sedikit lega, "Aku hanya ingin membuktikan bahwa suamiku memang orang yang setia. Bila perlu, aku akan membuat Regina kapok telah berurusan denganku"

"Kalau soal kesetiaan, harusnya kamu tidak perlu meragukannya lagi"

Raya menatap Teo dari kaca spion, keduanya saling menatap beberapa detik, "Kamu tidak akan tahu rasanya trauma di khianati. Perjalanan cinta bertahun - tahun saja bisa kandas karena orang baru. Kalaupun Axel memang tidak bersalah, setidaknya semua orang harus tahu kalau Axel hanya milikku. Khususnya Regina"

"Aku suka gayamu" Lia mengacungkan jempol pada Raya

Teo menggelengkan kepala, "Lalu apa yang akan kita lakukan sekarang?"

"Pergi ke apartemennya. Aku ingin bicara empat mata dengan Regina"

"Buat apa?"

"Tidak perlu banyak bertanya, Mas. Kamu ikhlas membantuku kan?"

Teo menggaruk dahinya, "Tentu saja"

"Kalau begitu, turuti saja maunya Raya, Yank. Kamu fokus aja nyetirnya" seru Lia

Teo mengangguk pasrah. Dia kembali fokus pada kemudi mobilnya.

🌿🌿🌿

Mereka telah tiba di bestmen salah satu apartemen mewah.

"Jadi unitnya nomor 108?"

"Iya. Kamu yakin tidak mau kami antar?"

"Tidak perlu. Aku bisa mengatasinya sendiri"

Lia mengangguk, "Kalau ada apa - apa, kabari kami"

Raya mengangguk, dia segera keluar kemudian berjalan ke arah lift. Raya menekan tombol angka lima belas.

Tak berselang lama, dia sampai di lantai lima belas. Raya segera mencari unit nomor 108. Begitu ketemu, Raya segera memencet bel

"K-kamu? Mau apa kamu kemari?" wajah Regina tampak panik

"Aku ingin mengembalikan bukumu", Raya memberikan buku milik Regina pada sang empunya

"T-terima kasih"

"Apa begini caramu menyambut tamu? Aku tidak dipersilahkan masuk?"

"T-tidak perlu. Kamu hanya basa - basi kan? Sebenarnya apa yang ingin kamu lakukan?"

Raya melipat tangannya kedada, "Aku tidak sengaja melihat foto ini!", Raya memberikan foto itu pada Regina, "Apa kamu sengaja menjatuhkan ini untuk memanas - manasi aku?"

"T-tentu saja tidak!"

"Lalu apa maksudnya? Semua orang yang melihat foto ini pasti akan menduga jika kalian adalah pasangan. Foto ini bisa menimbulkan salah paham! Foto dengan mesra dan intim dengan suami orang. Maksudnya apa?"

"I-itu tidak-"

"Kamu ingin memberitahuku jika kamu sedang mengandung anak dari suamiku?"

Mata Regina membelalak, "A-aku-"

"Benarkah anak itu anak dari suamiku?"

Regina tak berani menatap Raya,

"Jawab, Gin! Benarkah anak itu anak suamiku?"

"I-iya benar. Ini memang anak Axel"

1
Khoerun Nisa
kasian Haidar sbnrnya tidak bnr2 slh cm GK jujur aja tp klu aku juga akan bingung gmn cara untuk jujur takut bnr2 raya ninggalin..
raya keburu ngambil keputusan Nerima lamaran harusnya meminta penjelasan dulu..
Atiah arini
good
Lina Herlina
dulu Haidar gak punya malu...skg sintia
Lina Herlina
ada hadirnya Sintia aja Haidar gak bisa mencintai...apalagi ini Sintia gak ada di sisinya selama beberapa lama waktunya...ya lebih memudahkan Haidar untuk mencintai perempuan lain.
Lina Herlina
regina kok gak takut ya cari gara2 ma Axel lagi
Lina Herlina
Haidar jadi laki2 terlalu PD /Facepalm//Facepalm/
Lina Herlina
keren axel
Chris Antono
lanjut
Chris Antono
Luar biasa
Suci Imas Sadah
katanya mau pindah kluar kota ..ko msh dsitu2 aj s haidar sama klrgany
Kosong
Emak emak gilaaaa
Kosong
Si ida ini bener2 gilaaaaa

Wkwkwkwkw Seram memang ada mak mak yg begini
Hiiiiiiiii
Kosong
Yg salab besar disini itu orang tua sinta dan haidar
Orang tua egoissss
Kampreeet
Nenie Chusniyah
luar biasa
Kosong
Axel bangkeeeeee
Kosong
Aaaaaaa gkseru dramanyaa
Enakan di axel
Evi
seperti suami ku GK suka,,
klw dandan selalu ditanyak adek mau kemana dandan cantik",, maksud hati mau nyenengin suami tapi kata suami gk usah, nanti klw ada yg naksir gimana?? 😜😜😜😜
suamiku lebai amat yah 😄😄😄😄😄
Royani Arofat
Nyesrlnya sampe mati ya haidar...

jgn2 ...nnti kmu mati d tgn sintia pas ngrlindungi raya.gpp kl gitu.biar mamamu nyadar bahwa sintia yg dia elu2kan malah bunuh anaknya
@Amey _dhea _457
ceritanya bagus, bikin sedih, bahagia, ❤❤❤❤❤❤❤
mama aya
ngeri amat bu dara 😄😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!