The Reborn Heavenly Swordmaster.

Chapter 29:

「 Kekalahan dan Pembalasan Dendam 」Part 4.

**

Suasana di dalam kota menjadi kacau setelah Pasukan utama Axell yang dipimpin langsung oleh Viona, pergi meninggalkan rumah Axel dengan perlengkapan perang yang lengkap.

Penduduk Axell sudah tahu kalau hal ini pada akhirnya memang tetap akan terjadi. Mereka tidak bisa tinggal diam ketika melihat kota tercinta mereka ada dalam bahaya, dan demi kemakmuran serta masa depan anak-anak mereka.

Para pria, baik yang muda maupun yang tua, mereka yang masih memiliki kekuatan dan mampu untuk memegang senjata. Langsung menyusul Pasukan utama yang mengarah pergi ke gerbang masuk kota.

Karena kesalahpahaman ini, itu membuat kota Axell dilanda kekacauan dan kepanikan.

**

Di ruangan rapat rumah Axell.

Orang-orang penting yang ada di Kota Axell, mereka sekarang sedang berkumpul dan berdiskusi bersama di ruangan ini.

Ketika Magic item mendeteksi adanya pergerakan gelombang energi yang sangat besar, yang pertama kali terdeteksi di wilayah bagian Utara Axell.

Paundra Axell, langsung mengutus Putrinya Viona untuk membawa semua pasukan Axell, untuk menghadang ratusan orang yang terdeteksi di Magic item agar tidak masuk ke dalam kota.

Di ruangan itu juga, terlihat ada seorang Penyihir muda yang merupakan lulusan dari Akademi Chamberlain.

Pria tersebut adalah Arlot Chamberlain. Dia adalah Penyihir Tiga Circle, yang disewa dan dipekerjakan oleh keluarga Axell untuk mengoperasikan berbagai Magic item yang ada terpasang di wilayah Axell.

"Mengapa mereka baru terdeteksi?. Apa Magic itemnya rusak?." Tanya Pria paruh baya yang memiliki perawakan kekar, kepada Arlot. Dia adalah Robert, Master Penempa keluarga Axell.

Arlot tidak bisa menjawabnya. Karena dia sendiri tidak tahu mengapa hal ini bisa terjadi. Namun satu hal yang jelas, Arlot sangat yakin kalau Magic itemnya tidak mengalami kerusakan sedikitpun.

Fluktuasi gelombang energi yang ditunjukkan oleh Magic item, itu berada di wilayah bagian Utara Axell, disana tidak ada apapun selain sungai Lauell.

Perempuan cantik yang memiliki rambut berwarna biru, yang ada di samping Paundra.

Dia langsung menunjukkan peta wilayah Selatan kepada semua orang, dan menjelaskan mengapa Magic itemnya sedikit telat dalam mendeteksi keberadaan Penyusup.

"Ujung dari sungai Lauell yang mengarah langsung ke lautan lepas ada di wilayah Tremis, mereka tahu tentang titik lemah kita dan menggunakannya dengan baik. Karena itu Magic item nya sangat telat mendeteksi keberadaan mereka, karena Magic itemnya hanya berfungsi untuk mendeteksi makhluk hidup yang ada di daratan." Jelas perempuan berambut biru tersebut kepada semua orang.

Perempuan itu adalah Carolina, nyonya dari keluarga Axell.

Penjelasan yang dia berikan benar-benar mengejutkan semua orang, karena itu adalah penjelasan yang benar-benar paling masuk akal dan yang paling bisa diterima.

Karena itu semua orang sekarang langsung berpikir, kalau keluarga Tremis telah mengkhianati perjanjian yang telah dibuat dengan keluarga Axell.

"Tidak bisa dipercaya!. Kita sudah sangat mempercayai dan memberikan mereka banyak bantuan, namun pada akhirnya mereka malah mengkhianati kita!."

"Jangan langsung menyimpulkan sebelum ada bukti. Walaupun yang dikatakan oleh Carolina memang sangat masuk akal, dalam situasi seperti ini kita harus tetap tenang dalam mengambil keputusan." Jelas Paundra kepada semua orang.

Dia mengatakan itu hanya untuk menenangkan amarah semua orang tentang pengkhianatan yang dilakukan oleh Baron Tremis. Padahal dirinya sendiri menyimpan amarah yang lebih besar dari semua orang yang ada di ruangan tersebut, namun hanya Carolina saja yang sangat mengetahui hal itu.

Di titik ini, kesalahpahaman juga terjadi karena Axell hanya berbatasan dengan Tremis di wilayah bagian Utara mereka.

Dan bisa dikatakan, wilayah Tremis yang dipimpin oleh Baron Tremis itu.

Merupakan wilayah di selatan yang paling memiliki hubungan erat dan baik dengan keluarga Axell. Karena keduanya terikat dengan perjanjian yang sudah terjaga dan diturunkan secara turun-temurun.

Salah satu perjanjian tersebut, berbunyikan; Hanya kapal dari Tremis saja yang bisa masuk ke dalam wilayah Axell dari Sungai Lauell. Axell akan memberikan dana bantuan keuangan kepada Tremis. Dengan catatan Tremis tidak membiarkan kapal asing masuk ke sungai Lauell dari wilayah mereka.

Padahal kejadian yang sebenarnya tidak seperti itu. Karena Baron Tremis secara sadar sangat tahu tentang masuknya armada kapal tersebut ke dalam wilayah mereka, sebelum kemudian menuju masuk ke dalam wilayah Axell.

Berbeda dengan Axell yang bisa bertahan dari tekanan yang diberikan oleh Fraksi Pangeran pertama. Baron Tremis tidak memiliki pilihan lain selain bergabung dengan Fraksi Pangeran pertama. Padahal keinginannya adalah untuk tetap berada di pihak netral seperti Axell.

Karena melihat Kapal sihir milik Marquis Astille, yang merupakan salah satu pilar pelindung Fraksi Netral. Baron Tremis tidak memiliki keberanian untuk menghentikan armada kapal mereka, karena itu mereka membiarkannya masuk dan melewati wilayah mereka.

Berpikir kalau itu adalah bantuan yang dikirimkan Fraksi netral untuk keluarga Axell. Karena bagaimanapun juga, Axell adalah satu-satunya wilayah di selatan yang tidak bergabung dengan Fraksi Pangeran pertama.

**

Kembali ke permasalahan utama yang membuat seisi kota Axell menjadi kacau.

Walaupun awalnya situasi benar-benar menjadi sangat memanas, karena ketidaktahuan Viona tentang kedatangan Amy dan Callian.

Suasana itu sudah menjadi lebih tenang setelah Amy menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi, kepada Viona.

Cerita dan penjelasan Amy kepada Viona, selain membuat Viona dan Kapten Kesatria Joshep menjadi sangat terkejut, itu juga mengejutkan Gerald seorang mantan petualang yang menjadi pemimpin dan perwakilan seratus pasukan yang merupakan penduduk asli kota.

Viona benar-benar merasa sangat bangga, dan sangat terharu karena kepedulian Callian terhadap wilayah Axell. Dan dia masih sangat tidak percaya dengan pencapaian besar yang dilakukan oleh Callian, dia melihat adik kecilnya yang dulu sangat pendiam itu, sekarang telah tumbuh menjadi seorang anak yang bijaksana.

"Maafkan Kakak karena tidak bisa datang ke festival kelulusan mu, padahal kakak sudah berjanji. Ayah dan ibu pasti akan sangat senang melihat kau telah tumbuh menjadi anak yang hebat seperti ini." Kata Viona kepada Axell.

Setelah reuni kecil kakak beradik tersebut. Viona langsung kembali ke rumah utama bersama dengan Callian, Bernard dan Unmei. Karena Viona tahu, saat ini suasana di rumah utama juga sedang kacau karena kesalahpahaman ini.

Ketika Viona memasuki ruangan. Semua orang yang sedang berbicara langsung menjadi diam, karena terkejut melihat kedatangan dirinya. Namun lebih dari itu, sosok anak kecil berambut biru yang ada di belakang Viona, keberadaannya lebih mengejutkan untuk semua orang.

"Ian?!." Carolina langsung tahu kalau anak kecil tersebut tidak lain adalah Putra nya. Karena itu dia langsung berlari menghampiri Callian, dan langsung memeluknya dengan hangat.

Satu tahun yang terasa sangat panjang itu, satu tahun Carolina selalu merasa khawatir dan cemas, akan putranya yang berada di akademi.

Itu langsung terobati ketika dia melihat Callian telah tumbuh dengan baik, dan menjadi seorang anak yang memiliki kharisma.