Saat istri lain mendengar suaminya akan menikah lagi, akan marah. Tetapi berbeda dengan Karina, dengan senang hati, ia menikahkan suaminya dengan wanita lain.
Terdengar mustahil, tapi ini terjadi didalam kehidupan seorang wanita yang bernama Karina.
"Katakan, siapa wanita yang akan kamu nikahi, mas. Aku akan menikahkan kalian."
Dengan tersenyum lebar, Karina menerima keputusan suaminya yang akan menikah lagi.
Sebenarnya, apa yang membuat Karina memutuskan itu? Ayok baca!
Instagram: Coretanluka65
FB: Pena Tulip
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lukacoretan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sadar
Flashback..
"Sem, kita lakukan rencana kita hari ini," ucap Amir.
"Ya, mengingat Ethan sedang tidak berada di dekat wanita itu," ujar Sem.
"Kita buat lengah, agar semua pengawal bayangan yang Ethan suruh, tidak sadar dengan kedatangan kita," ucap Amir.
"Ya, serahkan saja denganku," jawab Sem.
Sem sudah menunggu lama waktu ini, karena dia mempunyai kesempatan akan menghancurkan Ethan..
"Aku akan membawa Alana, jauh dari sini, kau urus saja laki-laki sialan itu," ujar Amir.
Amir tidak bisa menerima, kalo dirinya ditolak mentah-mentah oleh Alana.
"Ya, kau urus saja wanita itu, aku tidak punya urusan lain dengannya," kata Sem.
Rencana Amir dan juga Sem, tidak sengaja di dengar oleh Jesicca, saat dia akan keruangan Amir, memberikan laporan keuangan.
Selama melakukan pekerjaan, Jesicca bersikap seolah-olah tidak tahu apa-apa, tetapi perasaannya sangat mencemaskan Alana.
"Ethan, aku harus menghubungi Ethan, supaya dia menjaga Alana," gumam Jesicca.
Jesicca sudah menghubungi Ethan dan juga Baron, tetapi tak kunjung mereka angkat.
"Sialan, kemana mereka!" geram Jesicca.
Karena Jesicca benar-benar khawatir dengan keselamatan Alana, dia berpura-pura sakit, dan posisinya digantikan dengan temannya.
Jesicca bergegas pulang, tetapi bukan kerumahnya, melainkan ke rumah Alana.
Setelah sampai ke rumah Alana, Jesicca tersenyum senang, karena Alana baik-baik saja.
Insting Jesicca memang tidak diragukan, saat keduanya sedang berbincang hangat, dia melihat orang asing masuk kedalam rumah Alana, tetapi tidak Alana sadari.
Jesicca berpura-pura haus, di ke dapur untuk memastikan siapa yang saja yang menerobos masuk kedalam.
"Bajingan, mereka keterlaluan!" geram Jesicca.
Setelah Jesicca mengetahuinya, dia kembali keruangan yang berada Alana, Jesicca khawatir kalo meninggalkan Alana sendiri.
Asap memenuhi ruangan tersebut, setelah menghirup asap itu, Alana dengan Jesicca langsung tidak sadarkan diri.
Flashback off.
"Bajingan, mereka sudah merencanakan ini semua," geram Ethan.
"Maaf kalo aku tidak cepat beraksi, karena situasinya sangat mepet, kalo aku melawan, aku takut cuman Alana yang mereka bawa," kata Jesicca.
Ethan hanya menghela napas panjang, semua kejadian ini diluar kendali Ethan, dia tidak menyangka kalo Amir dengan Sem mempunyai hubungan keluarga.
"Apa kamu tahu, kalo Amir dengan Sem, satu keluarga?" tanya Ethan.
"Tidak, aku tidak tahu," jawab Jesicca.
"Mereka benar-benar licik," ujar Ethan.
"Kau jauh lebih licik, Ethan," kata Jesicca.
Saat mereka sedang membahas kejadian tadi, dokter keluar dari ruangan Alana.
"Bagaimana dengan kondisinya?" tanya Ethan.
"Nona Alana baik-baik saja, nona sudah bangun dari pingsannya," jawab sang dokter.
Ethan bernapas lega, mendengar kabar baik dari dokter.
"Sebentar lagi, nona akan kami pindahkan keruangan rawat," kata dokter.
Ethan mengangguk.
"Syukurlah, Alana baik-baik saja," ujar Jesicca.
Ethan sudah tenang, karena mendengar kabar kalo Alana baik-baik saja.
"Ada yang ingin aku tanyakan, ikut aku," ajak Ethan.
Jesicca menghela napas berat, dia sudah tahu apa yang akan Ethan katakan.
"Duduk," titah Ethan.
"Ada apa?" tanya Jesicca.
"Aku tahu, selama ini kau sering menghilang tanpa jejak, apa yang kau cari?" tanya Ethan.
"Aku mencari pembunuh keluargaku, itu alasanku sering menghilang tanpa adanya jejak," kata Jesicca.
"Aku sedang berusaha, menjadi siapa dalang pembunuhan orangtuamu, tapi sampai sekarang, aku belum menemukannya," ujar Ethan,
"Maaf."
"Tidak apa-apa, setidaknya kau bertanggung jawab atas semuanya," kata Jesicca.
Ethan hanya bisa meminta maaf dengan Jesicca, karena selama ini, dia belum menemukan siapa pembunuh keluarga Jesicca.
Keluarga Jesicca dibantai waktu itu, hanya tersisa Jesicca sendiri, karena dia sedang keluar dari rumahnya.
"Lalu, kenapa tujuanmu ke restoran Amir?" tanya Ethan.
"Aku punya firasat, kalo Amir dengan Sem, dalang dari semuanya, saat tadi aku membuka siapa diriku sebenarnya, wajah mereka terlihat kaget," jawab Jesicca.
"Aku juga sempat curiga degan Sem, karena hanya dia musuh kita," ucap Ethan.
"Sudahlah, untuk sekarang, jangan memikirkan hal itu, kekasihmu sekarang harus ditemani, aku takut dia mengalami trauma," ujar Jesicca.
"Terima kasih sudah menjaga calon istriku," ucap Ethan.
"Ya, seperti janjiku kepada mendiang keluargaku, kalo aku akan melindungi garis keturunanmu," ujar Jesicca.
"Kau sama persis dengan ayahmu," kata Ethan.
"Ya, aku ingin sepertinya," jawab Jesicca tersenyum.
Mereka kembali kedalam, karena akan menemui Alana yang sedang terbaring.
"Kalian dari mana saja?" tanya Alana.
"Tadi kami bicara, ada hal penting yang harus aku bahas dengannya," jawab Ethan.
"Apa kalian saling mengenal?" tanya Alana penasaran.
"Ya, bahkan kami sangat dekat," ujar Jesicca, dia akan mencoba menggoda Alana.
"Dekat, apa kalian sempat mempunyai hubungan?" tanya Alana.
"Ya, bahkan sampai detik ini, kami mempunyai hubungan," jawab Jesicca.
"Ethan, ternyata kau sama seperti laki-laki lainnya, bajingan," pekik Alana.
"Jangan percaya dengan ucapan dia, Jesicca hanya bercanda," kata Ethan.
"Lepaskan aku, aku tidak mau denganmu lagi," ujar Alana kesal.
"Jangan salah faham dulu, aku dengan Ethan memang mempunyai hubungan, tapi hubungan keluarga," ujar Jesicca tertawa.
"Jes, kau ini," kesal Alana.
Jesicca hanya tertawa, melihat ekspresi wajah sahabatnya.
"Jes, kamu tidak terluka?" tanya Alana.
"Jelas-jelas yang terluka itu dirimu, kenapa mencemaskan orang lain," ujar Jesicca.
"Bukan seperti itu, tapi aku khawatir denganmu," kata Alana.
"Aku tidak apa-apa, tapi kau yang kenapa-kenapa," ucap Jesicca.
"Terima kasih sudah mau menemani aku, disaat aku sedang berada dalam bahaya," kata Alana.
"Maksudmu, apa?" tanya Jesicca.
"Tidak usah berpura-pura, aku tahu kedatanganmu ke rumahku," ujar Alana.
"Kau mengetahuinya?" tanya Jesicca.
"Ya, saat kamu datang ke rumahku, aku sedang merasakan bingung, dan juga takut, karena aku melihat kedatangan Amir," ucap Alana.
"Kenapa tidak meminta tolong dengan orang disana?" tanya Ethan.
"Tidak ada waktu, mereka sudah mengepung rumahku, dan orang suruhan Ethan sudah mati ditangan mereka," ujar Alana,
"Aku tahu kedatanganmu, Jes. Makanya aku lega, meskipun aku tidak tahu, akan selamat atau tidak."
"Apa kamu tahu, dengan kedatangan Amir kesana?" tanya Ethan.
"Sebelumnya aku tidak tahu, dan aku mengira kalo Amir cuman iseng jalan-jalan disekitar perumahan yang aku tempati, tetapi saat aku melihat, anak buah Amir menghajar pengawal yang kamu tugaskan, pikiranku menjadi tidak karuan," jawab Alana.
"Maaf, aku sudah meninggalkanmu terlalu lama," ucap Ethan merasa bersalah.
"Tidak apa-apa, aku sudah baik-baik saja," jawab Alana tersenyum.
"Aku jadi iri, dengan keromantisan kalian," ucap Jesicca.
"Makanya cari pacar, Jes. Biar gak sendiri terus," ejek Alana.
"Siapa yang mau denganku," ucap Jesicca.
"Banyak, kau sangat cantik," puji Alana.
Kondisi Alana sudah sedikit membaik, karena hanya ada satu tembakan yang mengenai tubuh Alana.
***
Kira-kira, Jesicca dengan Ethan punya hubungan apa sebelumnya?
Maaff yaa Jessica 😂🙏🙏🙏