NovelToon NovelToon
Hilangnya Kepercayaan Hidup

Hilangnya Kepercayaan Hidup

Status: sedang berlangsung
Genre:Duniahiburan / CEO / Pengantin Pengganti Konglomerat
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Iis siti Maemunah

Cerita ini berjudul " Hilangnya sebuah kepercayaan Hidup " yang sengaja saya buat sedemikian mungkin sekedar untuk menghibur para pembaca yang setia, semoga tulisan saya ini bisa bekenan dihati para pembaca, sekian dan terimakasih

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Iis siti Maemunah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 1

Siska yang sejak dari pagi berkeliling mencari pekerjaan, namun belum juga menemukan lowongan kerja, Siska yang nampak lusuh karena keringat, sejenak tertegun berdiri untuk menghilangkan lelahnya, kini hari pun menjelang malam namun Siska bukannya pulang kerumah, malah kakinya melangkah berbelok ketaman, matanya celingukan mencari kursi yang kosong, karna taman begitu ramai dengan pengunjung,  tidak ada kursi yang kosong yang akhirnya Siska duduk ditembokan taman.

Mata Siska melihat mengeliling taman,  begitu banyak anak-anak dan orang dewasa yang bermain disana, Siska berpikir sejenak apa kira-kira yang dapat menghasilkan uang yang cepat dapat uang banyak, lamunannya sejenak melayang,  yang lalu buyar karena teriakan anak-anak yang berlari lewat kedepannya.

Angin bertiup sepoi-sepoi membuat tubuh Siska sedikit nyaman,  namun perutnya keroncongan minta diisi.

" Lapar banget ?!"  Gumamnya.

Siska beranjak dari tempat duduknya melangkah hendak pulang kerumah,  tidak disengaja kakinya menginjak sehelai kertas yang bertuliskan ada lowongan kerja, cepat-cepat Siska memungut kertas itu, dibutuhkan seorang wanita untuk menjaga anak garis miring jompo tertera alamat dan gajihnya terpampang telah tertulis didalam kertas itu, cepat-cepat Siska pulang kerumahnya, disamping merasa senang juga perutnya sudah tak kepalang lapar.

Keesokan paginya Siska mendatangi alamat yang ada didalam kertas yang dipungutnya ditaman,  tak banyak basa-basi singkatnya Siska sudah bekerja dirumah itu sebagai penjaga anak dan jompo.

Sepulang bekerja Siska mampir ketoko obat untuk membeli obat karena tubuhnya merasa sedikit meriang,  karena pekerjaan yang melelahkan, karena maklum anak manja, yang kini harus bekerja jaga anak juga ngurus jompo, sunguh melelahkan dua pekerjaan dikerjakannya sendiri.

" Tid tid !!"  Suara mobil berbunyi Siska yang sedang berjalan dipingir jalan menoleh kearah suara mobil tersebut.

Terlihat Anita didalam mobil melambaikan tangannya.

" Hai Siska mau kemana, sini !"  Sapa Anita

" Hai Anita ?!"   Sahut Siska sambil menghampiri mobil.

" Lama gak ketemu, kangen aku loh ?!" Kata Siska.

" Main yuk, ayo masuk kedalam mobil ?!" Ajak Anita kepada Siska yang lalu masuk kedalam mobil.

" Mau kemana nih ?" Tanya Siska.

" Kepantai !" Jawab Anita.

Sesampainya dipantai disana sudah ada Iwan dan Ibu juga Bapaknya Iwan,  juga terlihat Iwan yang sedang membakar ikan.

" Oh rupanya ada acara keluarga ?!" Gumam Siska.

" BYo kita turun ?!" Ajak Anita kepada Siska.

" Ayo ?!" Jawab Siska sambil membuka pintu mobil,  lalu turun berlahan dengan rasa malu-malu Siska dipapah oleh Anita untuk bersalaman tangan dengan ibu Ayu dan Pak Rudi orang tua Iwan, terakhir yang disalami Siska itu adalah Iwan.

Iwan sedikit gugup campur senang bertemu Siska dia menyebutkan namanya.

" Iwan ?!" Ketika tangannya bertemu tangan Siska.

" Siska ?!" Siska pun menyebut namanya,  lalu duduk dibangku dekat Iwan karena Anita pun duduk disana.

" Sudah dikasih bubu apa kak, ini ikannya ?" Tanya Anita kepada Iwan.

" Tidak tau ibu tuh yang tau, aku cuma bakar rin saja !" Jawab Iwan.

Lalu Anita sibuk menyiapkan menu yang akan disajikan dibantu oleh Siska,  setelah itu mereka makan bersama-sama.

" Ayo Siska makan yang banyak ?" Kata Ibu Ayu Ibunya Iwan.

" Iya bu terimakasih !" Jawab Siska sambil menganggukan kepala.

Seusai makan Siska dan Anita membereskan bekas makanan setelah itu mereka duduk dipingir pantai,  lalu kedua orang tua Iwan berpamitan untuk pulang,  yang tingal kini Iwan dan Anita juga Siska yang masih menikmati derunya ombak laut.

Ketika itu telepon genggam Anita berdering terdengar suara Ibu Ayu menyuruh Anita untuk mencarikan obat yang terjatuh, dan jika ketemu disuruhnya Anita mengantarkannya kedepan pintu gerbang taman pantai, karena Ibu Ayu menungunya disana, Iwan sedikit mempunyai kesempatan untuk mendekati Siska

" Boleh minta nomer telepon nya gak ?" Kata Iwan kepada Siska.

" Oh boleh boleh !" Jawab Siska sambil menyebutkan nomer teleponnya satu persatu.

Iwan yang memasukan nomer telepon Siska ketelepon genggamnya merasa senang karena dapat nomer telepon Siska

Keesokan harinya Siska berangkat kerja dari jam enam pagi sampe jam lima sore,  yang lantas sepulang kerja Siska selalu mampir ketaman sebentar untuk menghilangkan kepenatan karena seharian bekerja.

" Ring ring ?!"  Telepon Siska berbunyi.

" Halo ?!"  Siska membuka teleponnya. 

" Siapa ini ?"  Sapa Siska.

" Aku Iwan !"  Jawab Iwan ditelepon.

" Oh, yah, ada apa telepon saya Wan ?" Tanya Siska.

" Bisa ketemuan tidak sekarang ?" Tanya Iwan.

" Oke bisa kebetulan aku lagi berada ditaman nih, datang saja, saya tungu di dekat tugunya taman, saya duduk disana !" Jawab Siska memberi tau Iwan.

" Oke ?!"  Iwan pun segera bergegas pergi.

Sesampainya ditaman Siska menyambut Iwan yang baru datang menghampirinya.

" Yo  duduk disini ?!" Siska mengajak Iwan untuk duduk diatas tembokan taman.

" Ada apa ngajak ketemuan dengan saya ?" Tanya Siska kepada Iwan yang lantas Iwan tersenyum mendengar pertanyaan Siska

"Oh. Gak ada apa-apa, cuma ingin ngobrol saja sama kamu !" Kata Iwan.

"Boleh kan ?" Tanya Iwan sekali lagi.

"Oh, boleh saja !"  Jawab Siska.

Setelah mereka duduk berdua, ditaman mereka banyak bercerita yang lantas Iwan bercerita kepada Siska tentang bagaimana dia telah melihat Siska dipertemuan acara pembuatan kemping,  juga tidak kelewat bagaimana Iwan telah menguping percakapan Siska dan Anita dirumahnya, yang lantas keduanya ketawa merasa lucu menguping percakapan Iwan, dan lalu Iwan bertanya apa Siska sudah mendapat pekerjaan, Siska merasa bingung untuk menjawabnya karena dia merasa minder dengan pekerjaannya saat ini yang sebagai pengasuh anak dan merawat jompo  dan Siska cuma bisa mengelengkan kepalanya,  dan Iwan pun tidak banyak bertanya lagi cuma ber ucap.

"Sabar yah, nanti juga mungkin dapat ?!" Kata Iwan kepada Siska, dan Siska pun mengangukan kepalanya.

Siska yang sedikit merasa nyaman berbincang dengan Iwan, dan dari semenjak saat ketemuan pada hari itu, Siska dan Iwan menjadi sering janjian untuk saling bertemu lagi yang  pada akhirnya merekapun sering bertemu sampai keacaraan Iwan pun Siska sering diajaknya pergi,  begitulah dua insan ini kini selalu sering bertemu.

Pada suatu hari Siska ditelepon Iwan yang memberi kabar bahwa Iwan harus pergi mendampingi ayahnya untuk berbisnis keluar kota, yang memungkinkan Iwan untuk tingal agak lama disana,  mungkin memakan waktu bulanan lamanya.

Dan kini Siska merasa kehilangan kala Iwan pergi.

Satu bulan sudah Siska menungu Iwan pulang. namun Iwan tak kunjung pulang,  telepon pun tidak ada dari Iwan, kini Siska merasa heran kepada dirinya kenapa dia merindukan Iwan padahal tak sekalipun Iwan dan Siska berkata saling suka, tapi kenapa hati Siska terpaut Rindu dan Cinta dikala Iwan tidak berjumpa dengannya.

Dan pada suatu saat Siska mendengar kabar bahwa Ayah Iwan sudah pulang tetapi Iwan tidak ikut pulang karena terkait kontrak kerja,  sehinga Iwan harus tingal disana untuk mengurus bisnis-bisnis ayahnya tersebut.

Dalam penantian yang mendalam Siska melepas Rindunya kepada pekerjaannya,  dia melempar rindunya dengan bekerja keras, sehinga satu tahun sudah tidak terasa waktu begitu cepat berlalu.

Sampai pada waktunya Siska menerima kabar bahwa Iwan sudah menikah disana.

Kini Siska cuma bisa meringis perih,  apalah daya dan apa yang mau dikatakan dan siapa yang harus disalahkan, Siska yang kini pasrah harus dapat menerima kenyataan dengan iklas, karena Siska sadar bahwa Iwan bukanlah siapa-siapa dirinya, setelah itu Siska memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya, dan Siska juga berpamitan kepada Ibu Astuti ibunya, Siska bermaksud untuk mengadu nasib diluar kota,  dan Siska pergi dengan tekadnya yang kuat ingin merubah nasibnya disana.

B e r s a m b u n g

1
SriSiva
oke ada sedikit ganguan teknik nih maap ya baru dibalas
Kuro Kagami
Jatuh cinta sama kisah cintanya❤️
XVIDEOS2212
Duh, kehidupan karakternya keren bingits!
Mari🧝‍♀️16
Thor, aku sudah tidak sabar untuk baca kelanjutannya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!