Karena kesalahpahaman Angela yang belum siap untuk menikah malah terjebak pernikahan dengan Melvin.
Karena ingin menolak perjodohan yang diatrurkan oleh kakeknya, Melvin yang sudah lama merahasiakan pernikahannya ingin memberitahukan dan mengenalkan Anggela kepada keluarganya namun sayangnya Angela menolak dengan alasan belum siap untuk menjalani pernikahan yang sesungguhnya.
Apakah Melvin akan menyerah dengan Angela dan memilih wanita pilihan sang kakek ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gadis Scorpio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch. 29
Eudora langsung menutup wajahnya dengan selimut ketika melihat ada seseorang di dalam kamarnya, yang tidak lain adalah Erland. Pria itu terkekeh melihat tingkah adik sepupunya itu.
"Mengapa kau menutupi wajah mu ? padahal aku sudah melihatnya sejak tadi." tanya Erland sambil berjalan mendekat ke tempat tidur.
"Apa yang kakak lakukan di kamar ku ?" tanya Eudora masih dalam selimutnya.
Sungguh Eudora sangat malu dan tidak ingin Erland melihat wajah bantalnya.
"Cepatlah bersiap. Aku akan keluar." Erland mengusap pucuk kepala Eudora seperti anak kecil sebelum ia keluar dari kamar.
Erland yang sedang berada di Amsterdam menyempatkan diri pulang ke London selama dua hari untuk bertemu dengan Eudora.
Setelah membersihkan diri, Eudora segera turun dan semua orang sudah menunggu di meja makan untuk sarapan.
Seperti yang sudah di rencanakan, hari ini Eudora akan pergi ke taman hiburan. Tapi tidak dengan Tante Diana. Melainkan di temani oleh Erland.
"Kapan kakak pulang ?" Eudora melihat kepada Erland di sampingnya yang sedang mengemudikan mobil.
"Pukul empat tadi pagi dan aku langsung masuk ke kamar mu." Erland tersenyum melihat Eudora. Kemudian ia kembali beralih menatap jalanan.
Jika Erland pulang jam empat pagi dan langsung masuk ke kamarnya. Itu berarti pria itu berada di kamarnya dan memperhatikan ia tidur selama dua jam.
"Jadi kakak belum tidur ?" Eudora berharap selama dua jam Erland di kamarnya, pria itu hanya tidur.
"Sudah. Di pesawat." jawab Erland singkat.
Eudora sudah menduga jika kakak sepupunya itu memperhatikan ia tidur. Kurang kerjaan sekali Erland melihat orang tidur selama dua jam. Eudora menunduk untuk menyembunyikan wajahnya yang memerah karena malu.
"Kak, apa aku boleh bertanya sesuatu ?" tanya Eudora ketika mereka sudah duduk di sebuah bangku yang ada di taman hiburan.
"Tentang apa ?" Erland menatap wajah Eudora ketika mendengar gadis itu bicara dengan nada tak biasa.
Tadi Eudora terlihat begitu senang dan sekarang mendadak berubah jadi sendu.
"Apa kau benar-benar tidak tahu di mana kak Aurora ?" Eudora membalas tatapan Erland.
"Kau mengkhawatirkannya ?" Erland balik bertanya tanpa menjawab pertanyaan Eudora.
Eudora memalingkan wajahnya menghadap ke depan. Ia menghela napas lemah. Memang ia mengkhawatirkan Aurora. Saudara perempuannya satu satunya. Namun bukan hanya itu yang membuatnya sedih.
"Kakak mu pasti baik-baik saja. Kau tidak perlu mengkhawatirkannya.'' Erland mengusap pucuk kepala Eudora yang tertutup topi rajut.
"Aurora dan Aku ikut latihan bela diri selama tiga tahun dan dia juga bisa menembak orang." tambah Erland lagi.
Saat kuliah Aurora sering ikut Erland pergi latihan menembak dan bela diri di pusat latihan inteligen tempat Erland bekerja sekarang. Aurora bahkan mendapatkan tawaran untuk bergabung sebagai mata-mata di organisasi itu seperti Erland.
"Kapan kak Aurora akan kembali ?" tanya Eudora dan Erland mengangkat kedua bahunya.
"Entahlah."
"Apa kakak bisa meminta kak Aurora kembali ?" tanya Eudora sambil menatap Erland penuh harap.
Erland terkesiap melihat Eudora. Tatapan mata gadis itu tersirat penuh kesedihan dan tekanan. Erland menagkup wajah Eudora dengan kedua tangannya. Seketika Erland jadi cemas saat melihat Eudora hampir menangis.
"Hey, ada apa ? apa yang terjadi ?" tanya Erland beruntun.
Bukannya menjawab pertanyaan Erland, malah tangis Eudora langsung pecah dan tidak tertahan. Erland membawa Eudora ke dalam pelukannya dan membiarkan gadis itu menangis untuk melepaskan kesedihannya.
*
Melvin menghela napas berat. Ia baru saja menerima telpon dari sang kakek yang menanyakan tentang keputusan Melvin. Jika ia tidak bisa mengenalkan seorang wanita pilihannya maka ia harus menerima perjodohan dengan Eudora.
Kakek Adam sudah mengatur acara pertunangan Melvin dan Eudora secepatnya. Melvin kemudian mengambil kunci mobil dan langsung keluar dari kamarnya. Tujuannya adalah pergi ke apartemen untuk menemui Angel setelah hampir satu bulan tidak bertemu wanita itu.
ya udah gak papa.intiny happy ending.ketemu bahgiany masing2
bunga aja ya Thor mengiringi karyamu