NovelToon NovelToon
The Choice Queen

The Choice Queen

Status: tamat
Genre:Tamat / Fantasi Timur / Reinkarnasi / Romansa Fantasi / Time Travel / Harem / Transmigrasi
Popularitas:847.8k
Nilai: 4.8
Nama Author: Zhuzhu

Li Fengran tidak pernah menyangka jika setelah mati, dirinya akan pergi ke dunia lain dan menjadi peserta kompetisi pemilihan ratu. Untuk melarikan diri, dia mencoba yang terbaik untuk gagal, namun perbuatannya justru menarik perhatian Raja dan Ratu Donghao dan membuatnya terlempar ke sisi Raja Donghao.
Hidup sebagai pendamping di sisi Raja, Li Fengran berhadapan dengan tiga siluman rubah yang terus mengganggunya dan menghadapi konflik istana serta Empat Wilayah.
Akankah Li Fengran mampu bertahan di istana dan membuang niatnya untuk melarikan diri? Akankah ia mengabaikan kasih sayang Raja dan memilih mengamankan dirinya sendiri?

*Cover by Pinterest

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhuzhu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TCQ 29: Kalah Satu Langkah

Pertunjukan yang sebenarnya sudah tiba.

“Aku mendengar sebuah kabar bahwa di bagian Selatan Zichuan, terdapat sebuah kamp militer yang setara dengan lima ribu pasukan berkuda. Hari ini aku ingin meminta penjelasanmu, Tuan Besar Zichuan.”

Mata semua orang membelalak. Ibu Suri sampai berdiri dari kursinya dan melotot. Cangkir teh di tangannya sampai jatuh.

Lima ribu pasukan, setara dengan setengah penjaga kekaisaran yang ada di istana. Jumlah ini melebihi batas wajar jumlah kepemilikan pasukan bagi negara bagian.

Shen Jinglang segera berlutut di depan altar Nangong Zirui. “Yang Mulia, itu hanya rumor. Mohon Yang Mulia menyelidikinya.”

Celaka, jika keberadaan pasukan gelapnya diketahui istana, maka rencananya akan sia-sia. Firasat buruknya benar, ini adalah bencana.

Alih-alih rencananya berhasil, Shen Jinglang malah mendapat masalah. Dia tidak menyangka, informasi Raja Nangong ternyata secepat dan sehebat ini!

“Rumor? Ah, rumor ya.” Nangong Zirui memutar cangkirnya.

“Yang Mulia, saya difitnah. Zichuan setia pada negara, mana mungkin punya pasukan illegal!”

“Bukankah hanya rumor? Mengapa kamu begitu panik?”

Nangong Zirui tiba-tiba merubah ekspresinya. Dia melemparkan cangkir porselennya ke lantai sampai pecah. Semua orang menjadi terkejut dan seketika berlutut sambil menunduk.

“Tuan Besar Shen Jinglang, pasukan wilayahmu ada di bagian selatan kota. Bagaimana bisa aku mengangkat adikmu menjadi Ratu jika pasukan itu akan menginjakkan kakinya di ibukota suatu saat? Shen Jinglang, keberanianmu besar sekali!”

Emosinya nyata. Pada momen ini, Shen Jinglang dan tuan dari Nanchuan dan Beichuan yang biasanya arogan dan sombong pun takut pada kemarahan Raja Nangong, apalagi para menteri. Semua darah di tubuh mereka seperti mongering dan sendi-sendi mereka kaku.

Shen Lihua turun dari podiumnya, ikut berlutut di samping Shen Jinglang. “Yang Mulia, kakakku difitnah. Bagaimana mungkin dia memberontak?”

Shen Lihua dijatuhkan dari tempat yang tinggi. Situasinya berubah di luar kendali. Bahkan kakaknya pun tidak dapat berkutik dan kesulitan membantah.

Dari sini dia menyadari seperti apa sebenarnya Nangong Zirui. Kekuatannya, tidak dapat ditandingi dan diatasi dengan main-main. Ia mulai ketakutan.

“Apa jaminanmu?” tanya Nangong Zirui.

Nangong Zirui mendesak kakak beradik itu ke jalan buntu. Jika tidak melakukan sesuatu, maka itu akan membenarkan rumor. Jika melakukan sesuatu, mereka harus berkorban dan harus bersedia mengalami kerugian besar. Situasi saat ini tidak akan mudah dikembalikan.

Akal pendek Shen Lihua memberinya ide yang membuat kemarahan di dalam hari Shen Jinglang tersulut namun tidak dapat diperlihatkan.

“Jaminanku adalah kendali pasukan militer pertahanan Zichuan. Yang Mulia, kamu bisa mengambilnya kembali sebagai bukti kesetiaan kami!”

“Kakak, cepat serahkan tokennya!”

Shen Jinglang sangat ingin membunuh Shen Lihua saat ini. Dia pada akhirnya menyerahkan token pengendali pasukan kepada Nangong Zirui dan berencana memperhitungkan perbuatan adiknya nanti. Seluruh rencananya hancur.

Awalnya Shen Jinglang akan memprovokasi semua orang terkait pengangkatan ratu dan menyeret Pemangku Pedang serta Empat Wilayah Negara Bagian.

Saat itu terjadi, Ibu Suri juga akan terpengaruh. Pemikiran kolotnya akan langsung mendukung gagasan Shen Jinglang dan Raja Nangong harus menerimanya.

Tapi, siapa sangka Li Yan malah bertindak lebih dulu dan sekarang situasi malah berada di bawah kendali Raja

Nangong. Lima ribu pasukan gelapnya disiapkan sejak lama, namun belum benar-benar siap. Jika diekspos saat ini, kerugiannya akan semakin besar. Shen Jinglang benar-benar kalah satu langkah!

“Karena kamu membuktikan kesetiaanmu dan ketidakbersalahanmu, maka aku akan mengampuninya kali ini. Jika rumor tersebar lagi, aku bukan hanya akan mengambil otoritas khusus, melainkan memenggal kepalamu dan menggantungnya di alun-alun ibukota!” tegas Nangong Zirui.

“Bawahan tidak berani. Terima kasih atas kemurahan hati Yang Mulia.”

“Aku lelah. Lanjutkan saja perjamuannya.”

Setelah mendapatkan keinginannya, Nangong Zirui mengibaskan jubah dan meninggalkan aula. Ketegangan perlahan mencair. Setelah kejadian ini, perjamuan tidak lagi seperti tadi. Semuanya hanya diam dalam keheningan. Bahkan Ibu Suri juga tidak mampu berbicara.

“Lao Su, bagaimana jika kamu menempuh langkah yang sama dengan Lao Li? Bukankah kamu menimbun banyak harta dan meraup banyak keuntungan selama menjadi penguasa Beichuan? Aku rasa itu lebih baik daripada ditangkap oleh Raja,” Fei Song berkata pelan. Su Ren mendelik tersinggung.

“Kamu pikir Nanchuan lebih baik? Aku tahu kamu si tua ini suka menimbun emas di bawah kasurmu. Jika bicara soal menyerahkan diri, lebih baik kamu yang menyerah sebelum Raja mengulitimu hidup-hidup!” Su Ren membalasnya dengan sengit.

“Aiya, Shen Jinglang itu terlalu serakah. Dia belum punya pengalaman bagaimana cara menyeimbangkan kekuatan. Hasilnya, sayapnya dipotong sebelah oleh Raja,” lanjut Fei Song.

“Itu bagus. Setidaknya bocah arogan itu sudah tahu kalah satu kali,” susul Su Ren.

Su Ren dan Fei Song sebetulnya tidak akur, namun karena memiliki musuh yang sama hubungan mereka terkadang seperti teman lama. Su Ren dan Fei Song sudah lama tidak menyukai Shen Jinglang karena dia sangat arogan dan sombong.

Dengan usia mudanya, Shen Jinglang selalu ingin menginjak orang yang lebih tua darinya. Su Ren dan Fei Song sering diremehkan sampai kesal.

Melihatnya kalah satu kali ini, keduanya puas. Orang bilang musuhnya musuh adalah teman. Shen Jinglang terlalu serakah, dia punya ambisi tapi tidak berhati-hati.

Tampaknya Shen Jinglang meremehkan Raja Nangong, dia meremehkan kekuatan tersembunyi yang ada di balik jubahnya.

“Ngomong-ngomong, bukankah Lao Li masih tetap untung? Meskipun dia menyerahkan otoritas, Dongchuan akan tetap dipimpin olehnya sampai Raja menunjuk seorang gubernur dari pengadilan. Putri angkatnya itu juga menjadi orang kepercayaan Raja. Meskipun putri kandungnya tidak akan dipandang lagi, dia setidaknya masih bisa hidup. Bisa dibilang penyerahan dirinya itu sepadan,” ujar Su Ren.

“Bicara soal keuntungan, orang yang paling banyak menerimanya adalah Raja. Lao Su, kita harus berhati-hati!”

Li Yan yang mendengar perbincangan Su Ren dan Fei Song hanya menghela napas dan menggelengkan kepalanya. Dua penguasa di sisinya ini adalah rubah tua yang serakah.

Setelah apa yang dialami olehnya dan Shen Jinglang, dua rubah tua tersebut menolak bertobat. Sepertinya, mereka harus mengalami bencana terlebih dahulu agar bertobat.

Sementara itu, Nangong Zirui kembali ke Istana Qihua bersama Wang Bi dan Li Fengran. Suasana hatinya mendadak berubah sangat bagus hari ini.

Sepanjang jalan, dia terus tersenyum kecil. Rasanya, pertunjukkan yang disiapkannya selama ini berhasil dipersembahkan dan keinginannya terpenuhi.

Yah, walau dia tidak bisa sepenuhnya mengambil kembali apa yang harus menjadi miliknya, tetapi setidaknya hasilnya tidak mengecewakan. Hal yang paling membuatnya senang adalah penyerahan diri Li Yan kepadanya. Demi pengampunan putrinya, dia rela melepaskan segalanya.

“Ckck…. Wanita itu rela melakukan apapun demi mencapai posisinya. Dia bahkan mematahkan sayap kakaknya sendiri, benar-benar wanita yang kejam!” decak Li Fengran.

“Siapa yang kamu marahi?”

“Calon ratumu.”

“Dia mendapat keinginannya, aku juga mendapatkan yang kuinginkan. Aku rasa ini cukup baik.”

“Yang Mulia, mengapa kamu tidak sekalian menyerang Beichuan dan Nanchuan?”

“Xiao Feng, menaklukan tiga wilayah itu membutuhkan waktu. Tidak akan bisa dilakukan dengan tergesa-gesa.”

Sebenarnya sejak menonton pertunjukkan di perjamuan tadi, suasana hati Li Fengran tidak terlalu baik. Dia datang untuk melihat Li Shiyu, tapi adiknya itu ternyata tidak datang dan malah ayahnya yang  memohon untuknya.

Li Fengran jadi tidak bisa melihat ekspresi iri dan bencinya yang membuatnya tega meracuni kakaknya sendiri. Hati Li Fengran tidak nyaman.

“Xiao Feng, aku tahu apa yang kamu pikirkan,” ujar Nangong Zirui.

“Apa?”

Pria itu memberinya secarik kertas berisi sebuah alamat.

“Jalan Merpati, Restoran Wangyi. Wanita yang kamu cari ada di sana.”

1
Eda Eda
👍
Endang Nurhayati
😂😂😂 keberuntungan yang memihak, cuma tidur dapat burung Phoenix
isgiyarsi isgi
Luar biasa
Vani_27
lahh cewek anehh, terlalu memaksakan diri, karakter pemangku pedang ini kesen nya gmna yahh memaksaa 🤣🤣🤣
segala apk
Luar biasa
Jeffie Firmansyah
terhanyut dalam cerita sehingga membuat kesedihan dalam dada😭
Jeffie Firmansyah
sumpah ngakak abis seruuu Thor 💪
afifah aefa
Luar biasa
Febriani Nazularahmatika
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Noni Diani
Luar biasa
Yanti Suryantini
Biasa
Yanti Suryantini
Buruk
Ayu Dani
berat
Bzaa
semangat terus ya kak
Bzaa
kerennn dan penuh dengan akal..
Bzaa
raja benar-benar kuat, saLuttt
Bzaa
raja bener2 peka dan pengertian 😄
Bzaa
kerennnn
Bzaa
jgn2 tangan raja yg di gigit nya😁
Bzaa
pengawal mo, ketempuhan😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!