Gadis cantik nan ceria selalu saja membuat orang di sekitarnya bahagia bernama Kania Natasya Gardana , dia membuat orang lain iri karena dia adalah anak CEO ternama.
tapi siapa sangka di balik sikapnya yang selalu ceria ,ternyata ada rahasia besar di baliknya .
rahasia apa yang di sembunyikan si gadis cantik ?...
oke guys jangan lupa di baca yah...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ma'arifa senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mulai nyaman
Setelah 7 hari menginap di kediaman kedua orang tuanya, Tasya pun pulang kembali ke rumah Brian,dan Tasya mulai bisa menjalani hari-harinya kembali.
"Hari ini saya harus pergi ke kantor lagi, jika kamu butuh istirahat kamu tidak usah pergi ke kantor,"ucap Brian sambil merapikan kemejanya.
Tasya mendekati Brian dan ia membenarkan dasi milik Brian yang agak berantakan.
"saya datang ke kantor kok tuan, Tapi mungkin agak siangan, soalnya saya mau beres-beres rumah terlebih dahulu,"jawab Tasya sambil fokus membenarkan dasi.
Brian hanya diam dan ia menatap ke arah Tasya yang berada di bawahnya.
"oh maaf tuan saya tidak sengaja, saya hanya ingin membantu Tuan memakai dasi,"ucap Tasya yang merasa tidak enak.
"tidak apa-apa tasya,"jawab Brian sambil menggenggam kedua tangan Tasya.
Semakin lama mereka berdua semakin dekat dan mulai ada debaran di dada mereka masing-masing, Brian juga sepertinya ingin sekali memakan Tasya pada saat itu,ya semakin dekat hingga hampir menyentuhnya, mereka hanya berjarak satu jengkal saja, dan Brian hendak melakukan pendaratan di bibir atas.
tapi tiba-tiba suara handphone Brian membuyarkan semuanya, dan ternyata Tasya dan juga Brian sudah ditunggu di perusahaan oleh kedua orang tua Brian.
"maafkan saya mengenai hal tadi, saya tidak berniat untuk melakukan sesuatu,"ucap Brian sambil menyetir.
Tasya hanya menganggukkan kepala dengan pipi yang merah merona,tapi iya kembali mengingat perkataan dari Angeline Yang selalu saja menghantui pikirannya.
"tuan, apakah anda benar-benar ingin bercerai?,"tanya Tasya.
di situ Brian langsung mengerem mobilnya sampai-sampai Tasya terdorong ke depan.
"aduhhh,"(pekik Tasya).
"apakah sebegitu pinginnya kamu untuk berpisah dari saya, apakah kamu sudah muak dengan pernikahan ini, apakah kamu tidak ingin terus bersama dengan saya, apakah saya begitu menyebalkan bagimu,"ucap Brian sambil menggoyang-goyangkan tubuh Tasya.
Tasya terdiam dan ia menunjukkan kepala,karena Brian di situ terlihat mukanya yang merah memadam, dan juga tatapan matanya yang sangat serius, ia menjadi takut.
"entah Tuan saya tidak tahu, saya hanya bertanya apakah Tuan ingin bercerai?,"tanya Tasya dengan suara lirih.
Brian menghembuskan nafasnya dengan perlahan dan ia mulai menyetir kembali.
di sepanjang perjalanan Brian hanya diam dan ia tak mengatakan apapun kepada Tasya,bahkan mereka berdua sama-sama diam dan tak ada yang mulai membuka pembicaraan hingga mereka berdua sampai di kantor.
semua orang menunduk ketika Brian dan Tasya melewati mereka, tapi samar-samar ada orang yang menggunjing mereka.
"lihat tuh lihat,pasti Tuan sekarang udah sadar kalau cewek itu hanya memandang harta aja, buktinya Tuan nggak ada tuh romantis-romantisnya,"Ucap orang A.
"iya tuh pasti tuan sekarang udah sadar dan balik lagi sama artis yang naik daun itu, lagian apa baiknya sih Tasya Tasya itu, dia kan cuman anak magang,dan lagi dia nggak lama kerja di sini tapi udah bisa ngegait hati Tuan kita aja, ya kalau nggak ada niatan terselubung terus apa dong,"jawab si B.
"Ya pastinya sih yang pertama karena harta dan kuasa,biasalah mana ada sih cewek yang nggak begitu apalagi melihat tampangnya Tuan Brian yang ganteng terus kaya lagi, siapa yang nggak mau tergila-gila sama tuan, dan aji mumpung juga satu kantor jadi kan bisa dibilang cinlok,"sambung si A.
"pelet nggak sih,kayaknya sih iya ya soalnya kan dia mukanya pas-pasan banget tapi bisa nikah sama Tuan Brian,"jawab si B.
mereka berdua terus saja membicarakan tentang Tasya dan juga Brian,dari tadi Tasya mendengar perkataan mereka berdua tapi ia tidak mau menggubris ataupun mendengarkan, sedangkan Brian juga mendengarnya tapi ia memilih diam .
"Eh kalian berdua udah datang, sini sayang sama bunda,"panggil Lulu kepada Tasya.
Tasya aku duduk di sebelah Lulu, dan Lulu memegangi tangan Tasya.
"kamu kok datang ke sini sayang, kamu kan harusnya istirahat di rumah nak?,"tanya Lulu.
"iya bunda soalnya kan katanya bunda mau ke sini ya udah aku datang ke sini deh,"jawab Tasya.
Lulu menganggukan kepala,Agam di situ menatap ke arah Tasya dengan tatapan iba dan juga menatap ke arah putranya.
"oh ya kalian kan baru saja menikah,kalian juga masih dibilang pengantin baru meskipun sudah dua mingguan, ini papa punya hadiah pernikahan untuk kalian berdua, semoga kalian suka ya dengan hadiahnya,"ucap Agam sambil memberikan amplop berwarna putih kepada Tasya.
"papa nggak usah repot-repot begini, kami tidak membutuhkan ini kok pah yang penting papah dan bunda sehat-sehat selalu,"jawab Tasya dengan lembut.
"Ada apa sayang, kamu buka aja ya itu hadiah dari bunda dan juga papa,"ucap Agam kembali.
Tasya memberikan amplop itu kepada Brian, dan Brianpun membuka amplop tersebut yang ternyata di dalamnya berisi tiket ke luar negeri untuk 2 orang, dan juga kamar hotel VVIP yang sudah disiapkan.
"ini Kamu lihat sendiri,"ucap Brian sambil memberikan amplop itu.
ketika Tasya membuka amplop dan juga membaca setiap isi dari amplop, ia mengeringkan dahi dan ia begitu kaget ketika tahu apa isinya.
"maaf bunda bukannya aku nggak mau terima amplop ini atau hadiah ini, Tapi aku benar-benar gak bisa apalagi ini tiketnya untuk 3 hari lagi, aku kan masih sekolah,dan sekarang aku lagi masa magang bunda jadi mana mungkin aku bisa jauh-jauh dari tempat magang ku,"tolak Tasya dengan halus.
"kamu jangan mikirin soal magang,kamu kan magang di sini di tempat suami kamu sendiri, jadi ya udah nggak apa-apa nanti biar dijadikan satu saja dan selesai pada saat hari itu juga,kan enak kamu tinggal pergi jalan-jalan dan tugas-tugas magang itu udah dianggap selesai,"Jawab Lulu.
"Tapi bunda nanti kalau ada pihak sekolah datang ke sini dan ternyata aku nggak magang, nanti aku yang bakalan kena hukuman dari pihak sekolah".
Lulu tersenyum dan ia memegang kedua tangan menantunya.
"Ya udah kalau kamu emang masih bingung sama permintaan ini, nanti biar bunda datang ke sekolahan kamu sendiri,atau pas pihak sekolahan datang ke sini buat tanya kamu,nanti bunda bilang aja kalau kalian berdua lagi ada di luar negeri buat ketemu sama klien penting, toh juga di sana ada perusahaan cabang Brian kok, jadi kalian bisa tetap bekerja sambil honeymoon di sana, gimana kamu mau kan, kan nggak ada lagi yang perlu dikhawatirkan,"ucap Lulu kembali.
ia hanya bisa menganggukan kepalanya karena Tasya tidak bisa mencari alasan lain agar tidak pergi bersama dengan brian,setelah mengantarkan hadiah itu kedua orang tua Brian pergi bersama dengan Tasya yang juga dibawa oleh Lulu.
🌺💫🌺
Oke Guys terima kasih buat yang sudah baca, Jangan lupa baca bab selanjutnya dan selamat membaca:)
