seorang Alika Alexandra, jenius dari zaman modern. berpindah ke tubuh seorang putri yang di asingkan.
setelah bangun di tubuh putri Amelia anabela Allen itu dan mengetahui kisah tentang hidup sang gadis, ia bertekad untuk menjauh saja. melupakan tentang balas dendam. karena, balasan dendam terbaik nya, ialah hidup sukses dan baik tanpa pasongan dari orang lain.
lagi pula, tubuh ini adalah miliknya dan terserah dia mau bagaimana. tapi, perlu di garis bawahi, ia tidak akan mencari musuh, tapi kalau musuh datang, ia takkan lari.
lalu, bagaimana kisah nya nanti.? apakah ia akan berhasil dengan rencana hidupnya ? ikuti terus ya...🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nisa saumatgerat, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
29. menolak permintaan sang anak
Pangeran William mengajukan diri untuk memimpin pasukan dalam merobohkan para pemberontak itu. namun Raja Robert lagi-lagi menolak usulan tersebut, Iya ingin semua kesempatan diberikan kepada para putranya yang lain.
"ayah, biarkan aku yang kembali memimpin pasukan untuk memukul mundur para pemberontak-pemberontak yang ada di perbatasan kerajaan kita itu. jujur ayah aku sangat malas berada di dalam istana.." ujar pangeran William kepada ayahnya ketika mereka melakukan perkumpulan-perkumpulan kecil di sana.
Raja Robert sendiri mempunyai dua istri sah, walaupun banyak ditentang oleh para petinggi-petinggi istana namun ia tak ingin membedakan istri-istrinya.
dan kedua istri itu pun hidup dengan rukun dan saling melengkapi satu sama lain. dari ratu pertama, Ia mendapatkan dua orang pangeran yaitu James Bram sebagai putra mahkota sekaligus pangeran pertama, dan pangeran William si wajah dingin dan datar dan menakutkan. sementara untuk ratunya yang kedua Liliana, Ia mendapatkan 3 pangeran, yaitu pangeran Felix Andara, sebagai pangeran kedua, pangeran Alberto Murad sebagai pangeran keempat. dan yang bungsu adalah pangeran malviano. umur-umur mereka tidak jauh berbeda.
"tidak !! ayah tidak akan menyetujuinya. setiap ada perang dan pemberontakan, kamu yang selalu berada di garda terdepan dan melindungi saudara-saudaramu. sekarang gantian, biarkan saudaramu yang lain berada di garda terdepan dan melindungi dirimu." ujar Raja Robert dengan dingin menolak permintaan sang anak. pangeran William menatap keempat saudara-saudaranya yang melayangkan senyum smirik kepadanya.
senyum itu bukan untuk menunjukkan senyum merendahkan saudara. tapi senyum yang mereka berikan kepada pangeran William itu adalah senyum bangga bahwa mereka semua memiliki kesempatan.
"Iya kakak, aku setuju dengan ayah. lagi pula kita semua adalah pangeran dan kami juga ingin melindungi mu.. Tapi Kakak selalu memonopoli itu semua... cih..!!" ujar sang bungsu melviano. pangeran William pun langsung menatap sinis adiknya itu.
"diam kamu Melvin, kamu masih kecil dan tak boleh ikut berperang !!" seru William kepada adik bungsunya. melviano yang mendengar penuturan kakaknya langsung membulatkan matanya.
"enak saja Kakak, kakak harus tahu ya aku ini harus ikut berperang agar bisa melindungi kerajaan juga. Aku juga bosan berlatih terus. berlatih terus tapi tak pernah turun di Medan peperangan." protesnya sambil memanyunkan bibirnya 5 cm.
satu hal yang harus diketahui dari keluarga kerajaan ini. jika mereka sedang berkumpul semua, maka sifat pangeran William akan berubah menjadi hangat ya walaupun tidak banyak bersuara. tapi bukan berarti ia akan menjadi kaku kepada keluarganya. beda halnya jika ia berada di luar, makanya para rakyat menganggap kalau pangeran Williams ini adalah seorang pangeran yang dingin, datar dan kejam. Karena itulah tak ada yang berani mendekat ke padanya.
"Apa salahnya, itu memang sudah nasibmu pangeran Malvin. kakak tetap mengatakan Jangan pernah turun di Medan peperangan !! atau kau akan mendapatkan hukuman dariku..!!" ujar pangeran Williams kepada si bungsu yang tidak mau dibantah olehnya.
pangeran Melvin yang mendengarkan penuturan sang kakak lagi-lagi berwajah cemberut. sementara para saudara yang lain yang mendengarkan perdebatan mereka hanya bisa menggeleng kan kepalanya.
"ayah lihatlah, Kakak sangat tidak adil kepadaku. aku juga seorang pangeran dan aku pantas untuk pergi berperang membela kerajaan kita juga.. ayah tolonglah anakmu ini hiks.." ujar Malvin dengan penuh drama. semua yang ada di sana pun langsung memutar bola matanya dengan malas.
"sudah sudah, tidak usah berdebat seperti itu. kalian berdua ayah putuskan tidak akan pergi ke medan perang. kesempatan ini akan ayah berikan kepada ketiga saudara kalian.." ujar mutlak sang ayah. sontak saja pangeran Williams dan pangeran melviano langsung terkejut.
"apa !! Ayah tap_" ucapan pangeran William dan pangeran melviano terpotong.
"tidak ada tapi tapian.. itu adalah keputusan ayah. sekarang untuk kalian bertiga persiapkan diri untuk mengatasi permasalahan ini, ketiga pangeran dari kerajaan Venus juga akan menyusul. jadi kalian bekerja sama lah. ayah juga meminta tolong kepada kalian, cari dan temukan Putri Amelia dan bawa ke sini. Dan satu hal lagi yang paling penting, pulanglah dengan selamat. itu yang selalu ayah canangkan ke dalam pikiran dan hati kalian. sekarang pertemuannya ayah bubarkan." ujar Raja Robert menekankan kepada anak-anak nya untuk selalu menjaga keselamatannya dan pulang dengan selamat tanpa kekurangan suatu apapun.
"baik ayah. titah ayah akan segera kami laksanakan." setelah mengatakan hal itu. ketiga pangeran itu pun langsung undur diri dari sana. sementara pangeran William dan pangeran Melvin masih berada di dalam ruang kerja yang mulia Raja Robert sambil memasang ekspresi yang berbeda-beda. Raja Robert yang melihat kedua anaknya belum beranjak langsung menegur.
"lalu, kalian berdua. apalagi yang kalian inginkan dari ayah ? untuk kalian berdua ayah telah memutuskan agar kalian tidak kemana-mana. silakan lakukan apapun Tapi tidak untuk peperangan. sudah, kalian berdua keluarlah !! ayah sudah muak melihat ekspresi cemberut kalian seperti itu..!!" ujar Raja mengusir anak-anaknya.
"cih... ayah muak melihat wajah kami, kami sendiri muak melihat wajah kami yah.." jawab si bungsu yang membuat Raja Robert terkekeh. setelah itu pun mereka langsung bergegas keluar menyusul ketiga saudaranya yang sudah keluar terlebih dahulu.
ketiga saudara itu sudah bersiap-siap akan berangkat ke perbatasan. Raja Robert juga menyusul ketiga anaknya untuk memberikan sedikit wejangan dan nasehat tambahan kepada mereka dan menekankan kepada ketiga pangeran untuk pulang dengan selamat.
"ayah, ibu, dan ibu Liliana. kami pamit berangkat dulu ya... ingat jangan rindu kepada kami. hehehe... tapi doakan kami supaya cepat selesai mengatasi permasalahan ini.." ujar pangeran mahkota mempercandai ketiga orang tua mereka itu.
"tentu saja anak-anakku. pergilah dan pulanglah dengan selamat. saling melindungi dan jangan berpecah belah ya. ayah dan kedua ibu kamu ini sangat mempercayai kalian, maka kalian berangkatlah.." ujar ratu Roberta kepada putranya itu. walaupun hati kedua ibu itu terasa pilu untuk melepas anak-anak mereka, tapi mereka tak dapat berbuat apa-apa. dampak yang ditimbulkan oleh pemberontakan di wilayah utara itu begitu sangat besar.
setelah kepergian ketiga pangeran ke wilayah utara itu. dua pangeran lainnya langsung bergegas keluar dari istana dengan melakukan penyamaran. sebenarnya yang keluar adalah pangeran William, namun ternyata pangeran Melvin mengetahui bahwa sang kakak akan keluar, Ia langsung merengek ingin ikut berjalan-jalan keluar. kapan lagi kan akan pergi berjalan-jalan bersama dengan saudara sendiri dengan melakukan penyamaran.
"Kakak mau ke mana ?? Kenapa menyamar seperti rakyat biasa ?? mmm aku tahu, Aku ikut ya Kak..!! Hehehe..." ujar pangeran Melvin kepada kakaknya.
"tidak !! kamu di istana saja, Aku ingin melakukan patroli." ujar pangeran William dengan dingin kepada adiknya itu. pangeran Melvin Yang ditolak tak semerta-merta langsung menyerah. Ia tak berhenti dan langsung merengek kembali.
"tidak mau,!! Aku ingin ikut kakak. atau aku akan adukan kepada Ibu Roberta, biar kakak dijewer."! Ujar pangeran Melvin kepada pangeran William.
pangeran William yang mendengarkan penuturan pangeran Melvin langsung memasang wajah ganas dan tidak suka terhadap ancaman adiknya itu. karena adiknya pasti akan melebih-lebihkan kata-katanya kepada sang ibu, sehingga membuat ibu nya emosi dan berakhir dengan hukuman.
"kau..!!" marah pangeran William. tapi dengan segera ia menarik nafasnya dengan dalam.
"baiklah, kau ikut tapi jangan berpakaian seperti pangeran berpakaianlah seperti rakyat biasa agar tak menarik perhatian. segera !!! Aku akan menunggumu selama 5 menit. jika kamu lama maka akan aku tinggal." ujar pangeran William lagi tidak bisa berbuat apa-apa.
"yey hore.!!" pangeran melvin pun langsung bergegas untuk mengganti pakaiannya.
untuk terus berkembang menjadi yg terbaik
ada rendang di jaman kerajaan (cakeeep)
makin kacau meeen....😆😆😆
keluar segera dari hutan dan memulai hidup dan bisnis yg baru di daerah lain.
walau itupun kesalahan kita, tapi seharusnya sebagai ortu bisa bijaksana dalam menyikapi.
Kutunggu part 2 nya🤍