NovelToon NovelToon
Putri Yang Terlupakan

Putri Yang Terlupakan

Status: tamat
Genre:Tamat / Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Romansa
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Queen Fitria

Lin Mei seorang bodyguard di abad 21, meninggal karena kecelakaan tunggal, Jiwanya berpindah ke tubuh seorang Nona di dinasti Qing .

Feng Yie gadis yang cantik, lembut dan penurut. Ia hidup dengan Ayahnya yang tidak peduli padanya, Ibunya sudah meninggal saat Feng Yie berumur empat tahun.

Feng Yie tinggal bersama Ibu dan saudara tirinya yang kejam, akan kah Lin Mei mampu bertahan? tanpa adanya dukungan dari sang ayah.


Sekedar hiburan aja, yang suka silahkan baca, yang gak suka tidak perlu baca!

yang mau kasih bintang limanya, Author ucapkan Terimakasih, selain bintang lima tidak perlu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Queen Fitria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 14 pergi ke luar

    Di mansion Jendral Feng.

Pagi hari Feng Yie telah selesai mandi, Ji Yu sedang membantu Feng Yie mengeringkan rambut nya yang panjang dan indah setelah kering Ji Yu mengikatnya tinggi karna nona nya sangat menyukainya.

Feng Yie terus bernyanyi dengan bahagia, Ji Yu yang mendengar nya mengernyit kan alis merasa heran ada apa dengan nona nya, seperti sedang bahagia saja, dulu ia bernyanyi saat pulang dari hutan dan memakai cincin, dan pernah pulang dari hutan membawa tusuk rambut yang sangat cantik juga bernyanyi, jadi sekarang apa yang nonanya dapatkan membuat Ji Yu penasaran.

''Nona, Ji Yu telah mengikat rambut Nona.''

''Hem, ayo kita sarapan,'' ujar Feng Yie.

''Nona apa Nona menemukan harta Karun ?'' tanya Ji Yu.

''Memangnya kenapa?'' tanya balik Feng Yie

''Hehe, Nona terlihat sangat bahagia sekali hari ini,'' ujar Ji Yu.

''Oh tentu saja, aku sangat bahagia hari ini,'' ujar Feng Yie.

Tok ...

Tok ....

Tok ...

Ji Yu membuka pintu ada seorang pelayan,

''Ji Yu, Tuan besar memanggil Nona muda untuk sarapan di mansion utama,'' ucap seorang pelayan.

''Hah, apa kau tidak salah?" tanya Feng Yie.

Pelayan yang menyampaikan terbatuk mendengar jawaban Feng Yie.

''Maaf, Nona kedua tidak salah dengar, Tuan meminta anda untuk sarapan di mansion utama.''

''Hem, baik lah '' walau merasa heran Feng Yie tetap pergi di ikuti Ji Yu, dan pelayan yang menyampaikan pesan tadi.

Mereka bertiga terus berjalan ke mansion utama yang sangat mewah itu, ada pelayan yang sedang melakukan tugas mereka, melihat Feng Yie mereka menyapanya begitu juga dengan para penjaga, semua orang masih merasa heran dengan sikap Nona keduanya yang berubah dari pemalu dan selalu menunduk, kini Nona keduanya berani menatap orang membuat yang di tatap menunduk, membuat Ji Yu merasa kagum pada Nona mudanya .

''Pagi Ayah, pagi Nyonya pagi Kakak Hai,'' sapa Feng Yie dan langsung duduk tanpa di suruh .

''Hem,'' jawab Jendral Feng.

''Pagi Yie'er, ''ucap Nyonya Wang dan Feng Hai.

''Ayo kita mulai sarapannya,'' ujar selir Wang, Nyonya Wang menaruh daging dan sayuran di mangkuk jendral Feng .

Mereka semua makan dengan tenang, setelah beberapa saat sarapan pun selesai.

'' Yi'er , sebenarnya Kakak yang minta Ayah untuk memanggil mu kemari, Kakak akan mengajak mu ke alun alun kota, apa Yi'er mau ikut?'' ujar Feng Hai.

''Boleh saja,'' ujar Feng Yie singkat.

Melihat reaksi Feng Yie yang tenang dan mau di ajak. Feng Hai dan Nyonya Wang merasa heran. Tapi juga merasa senang, karna akan mengerjai Feng Yie lagi agar reputasinya semakin buruk saja.

''Kita akan berangkat setelah makan siang saja, bagai mana?'' usul Feng Hai.

''Hem, tidak masalah,'' ujar Feng Yie tenang.

Ibu dan anak merasa heran kenapa Feng Yie berubah, biasanya dia akan sangat antusias .

*

*

Di paviliun yang sederhana

''Nona kenapa mau di ajak oleh nona Feng Hai? dia pasti merencanakan sesuatu yang buruk lagi, '' tanya Ji Yu.

''Ji Yu tenang saja, sekarang aku sudah tidak selemah dulu lagi jadi aku pasti bisa mengatasinya,'' ujar Feng Yie.

''Tapi Ji Yu masih ragu Nona,'' Ji Yu merasa khawatir.

''Bukan kah sekarang kau sudah belajar bela diri, kau kan bisa menjaga ku, walau terkadang kau konyol hahaha'' ujar Feng Yie lalu terbahak.

''Sebenarnya Nona memujiku atau menghinaku?'' tanya Ji Yu sambil mendelik.

''Ji Yu kau jangan seperti itu nanti kau menjadi Nyonya galak, dan sangat pemarah itu haha.''

''Astaga, Nona kau menakuti Ji Yu saja,'' ujar Ji Yu.

''Ayolah kau tidak perlu khawatir, kita akan saling menjaga di dunia ini aku hanya punya kau saja,'' ujar Feng Yie.

Ji Yu merasa senang dan juga sedih mendengar jawaban Nonanya, ia teringat dulu saat umurnya tujuh tahun ia di jual sebagai pelayan, dan di beli oleh kepala pelayan kediaman jendral Feng, jadi sedari kecil meraka memang sudah bersama seperti saudara saja. keras nya berlatih saat ada di tempat penjualan pelayan, membuatnya mampu mengurus keperluan Feng Yie walau tidak semuanya karna Feng Yie dari dulu memang mandiri .

''Ji Yu ini sudah siang ayo kita berangkat, takut jika Tuan putri menunggu lama,'' keduanya tertawa.

''Nona apa kita tidak makan dulu bagai mana jika Nona pingsan saat dikerjai nona Feng Hai?''

''Kita makan di luar saja sekali kali,'' ujar Feng Yie.

''Apa Nona akan di berikan koin ?'' tanya dan ledek Ji Yu.

''Sudah lah ayo kita berangkat , jangan pikirkan soal koin, sekarang aku sudah kaya,'' ujar Feng Yie.

Ji Yu hanya mengangguk. Tapi tidak percaya dengan ucapan Nonanya.

''Aish, apa Tuan putri itu berendam lagi aku sudah menunggu lama. Tapi dia tidak keluar juga, bisa-bisa sore baru berangkat,'' Feng Yie menggerutu, lama Feng Yie dan Ji Yu menunggu.

Tak lama Feng Hai turun dengan pakaian yang sangat cantik riasan rambut dan wajah sangat cocok dengannya, dan di belakang nya ada dua pelayan yang mengikutinya .

''Huh pantas saja lama, dia bergaya bak seorang putri saja ... '' gumam Feng Yie yang di dengar oleh Ji Yu.

Feng Yie terus berjalan keluar mansion dan naik kereta mewah, Feng Yie dan Ji Yu mengikuti Feng Hai.

Perjalanan sudah satu jam, sebentar lagi sampai jalanan ini sangat ramai.

''Feng Yie ingat kau tidak boleh sembarangan berkeliaran kau hanya boleh mengikuti ku di belakang,'' ujar Feng Hai, ia akan berkata kasar jika tak ada jendral Feng.

Feng Yie hanya mengangguk , Feng Hai tersenyum menghina melihat penampilan Feng Yie yang seperti pelayan saja.

💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞

1
Mochika mochika
Luar biasa
Fitria: Terimakasih kak
total 1 replies
Weni Kasandra
bagus
Fitria: Terimakasih kak
total 1 replies
Margaretha Istu
Luar biasa
Fitria: Terimakasih kak
total 1 replies
Margaretha Istu
Lumayan
Linda Yantu
lah? GK dilawan itu? kok dibiarin koinnya di ambil/Smug/
Noni Diani
Luar biasa
Fitria: Terimakasih kak
total 1 replies
玫瑰
recommended
Fitria: Thanks 😁
total 1 replies
Asti Ariyanti
Luar biasa
Fitria: Terimakasih kak
Fitria: Terimakasih kak
total 2 replies
⍣⃝🐰𝕰𝖑𝖑𝖊 ღೋ─⁰⁹─
kerja keras feng yie nya 🤣
⍣⃝🐰𝕰𝖑𝖑𝖊 ღೋ─⁰⁹─
terlanjur nyamar, ya sudahlah 🤣
Fitria: Terimakasih sudah mampir kak
total 1 replies
⍣⃝🐰𝕰𝖑𝖑𝖊 ღೋ─⁰⁹─
bisa gitu ya seorang ayah, agak lain emang
⍣⃝🐰𝕰𝖑𝖑𝖊 ღೋ─⁰⁹─
karma itu nyata jendral
⍣⃝🐰𝕰𝖑𝖑𝖊 ღೋ─⁰⁹─
aishh, slah lamar 🤦‍♀️
⍣⃝🐰𝕰𝖑𝖑𝖊 ღೋ─⁰⁹─
nantilah pembalasan² dari 2 orang bersauadara ini ayah dan selir tersayang
⍣⃝🐰𝕰𝖑𝖑𝖊 ღೋ─⁰⁹─
ternyata ibu dan kakak feng yie msh hidup
⍣⃝🐰𝕰𝖑𝖑𝖊 ღೋ─⁰⁹─
apakah ini saudara laki-laki nya yg katanya meninggal
⍣⃝🐰𝕰𝖑𝖑𝖊 ღೋ─⁰⁹─
pasti itu feng yie
⍣⃝🐰𝕰𝖑𝖑𝖊 ღೋ─⁰⁹─
lahh,, malah dibiarin gitu koin yg ambil.
gak ada perlawanan gitu
⍣⃝🐰𝕰𝖑𝖑𝖊 ღೋ─⁰⁹─
hampa, karna kamu mengabaikan anak mu yg sesungguhnya
⍣⃝🐰𝕰𝖑𝖑𝖊 ღೋ─⁰⁹─
salah besar dan salah banget.
slalu anak selir lebih dipandang ketimbang anak sah, padahal anak sah yg lebih unggul.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!