Niatnya ingin mengunjungi sang kakak dan berlibur ke luar negeri, tapi nahas dia malah terlibat dengan seorang mafia.
"Buat milikku berdiri, baru aku akan melepaskan mu?"
"Memangnya benar tidak bisa berdiri? Mari kita lihat, waah bener, ini lemes bener."
Brisia Aalin Winkler adalah seorang ilmuwan. Dia tertangkap mafia yang mengalami disfungsi ereksi. Pria itu ingin Brisia membantunya karena sebentar lagi dia akan menikah dengan sang tunangan.
Lalu, apakah Brisia bisa membantu?
Dan, mengapa pria itu tidak mencari dokter malah alih-alih mencari seorang ilmuwan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pawang 17
Euuuhhhh
Tap tap tap
Brisia terbangun, dia merasa malam sudah berlalu dan hari mulai pagi. Tangannya mencari ke sisi ranjang, namun di sana tidak ada siapapun.
Sreek
"Arc?"
Ya, Brisia mencari Archie. Pria yang katanya ingin tidur dengannya untuk melakukan uji ereksi malam hari itu ternyata tidak ada di atas ranjang.
Cetak!
Brisia menyalakan lampu kamar. Ia mengerutkan alisnya ketika melihat Archie yang ternyata tidur di sofa.
"Astaga, apa yang dia lakukan di sana?"
Brisia turun dari ranjang lalu berjalan ke tempat Archie berada. Ia menggoyangkan tubuh pria itu untuk membangunkannya.
"Arch, bangun. Arch, kenapa kau tidur di sini? Arch."
Huumm?
Pria itu menggeliat, ia sedikit terkejut saat membuka matanya. Wajah Brisia yang tepat di depan wajahnya membuat Archie merasa tidak nyaman. Bukan tidak nyaman dengan Brisia. Tapi dia tidak nyaman dengan reaksi dirinya sendiri.
"Kenapa kau tidur di sini?"
"Oh itu, karena tidurmu sangat berantakan. Aku jadi tidak bisa tidur. Maka dari itu aku pindah ke sofa."
Brisia mengerucutkan bibirnya, dia lalu pergi begitu saja dari kamar dan melupakan misi yang seharusnya dilakukan yakni untuk memeriksa Archie.
Fyuuuh
Archie menghembuskan nafasnya lega. Brisia pergi jadi dirinya aman. Kenapa demikian, karena saat ini juniornya terasa sudah berdenyut. Beruntung Brisia pergi jadi Juniornya itu tidak sampai menegang sempurna.
"Duhh, ini bagaimana? Dengan wanita itu kamu bereaksi. Tapi kenapa dengan Wilma tidak sama sekali."
Tok tok tok
"Tuan, ini Stuart."
"Masuk, Stu."
Sebenarnya Stuart ingin bertanya mengapa Brisia keluar dari kamar tuannya itu pagi-pagi seperti ini. Namun dia memilih diam, urusan pribadi tuannya bukanlah ranahnya untuk ikut campur. Lagi pula ada hal yang lebih penting sekarang.
"Orang itu berhasil kami dapatkan, Tuan."
"Dimana dia? Aaah sudahlah, bawa aku menemuinya."
Orang yang dimaksud adalah orang yang mengunggah foto-foto mobil kedua orang tua Archie yang kecelakaan. Dimana mobil yang di foto sangat berbeda dengan hasil akhir dari mobil tersebut.
Jika mengingat apa yang dilihat pada foto mobil tersebut dan hasil akhir dari mobilnya, sungguh memiliki banyak perbedaan.
Drap drap drap
Archie mempercepat langkahnya, dia sangat tidak sabar untuk bertemu dengan orang yang mungkin saja memiliki petunjuk atas kematian kedua orang tuanya itu.
"Ini dia orangnya,Tuan."
seorang pria berusia sekitar 70 tahunan. Rambutnya sudah sepenuhnya memutih, namun tampak masih sehat dan bugar. Dan yang pasti, melihat dari tampilannya, orang itu bukalah orang biasa. Setidaknya dia terlihat sebagai orang kaya.
"Maaf karena telah mengundang Anda kemari, Tuan. Saya Archie, ada sesuatu yang saya ingin tanyakan."
"Tidak masalah. Aku yang merasa terhormat ditemui oleh seorang pengusaha muda yang sukses seperti mu. Namaku Jake, mari kita bicara dengan nyaman. Lalu apa yang kau inginkan, Archie?"
Sebuah tablet langsung diberikan oleh Stuart kepada Jake. Dia melihat dengan seksama, dan tak lama dia mengenali bahwa itu hasil jepretan kamera lamanya.
"Bagaimana kau mendapatkan foto lama ku ini? lalu, apa hubunganmu dengan ini?"
Archie bisa melihat bahwa Jake nampak terkejut, seolah dia tidak menyangka melihat itu lagi. Namun Archie senang, itu berarti Jake mamang pemilik foto tersebut.
"Aku menemukannya di laman pencarian. Foto itu, adalah foto mobil dari kedua orang tua ku yang mengalami kecelakaan. Dimana mereka berdua meninggal, dan hanya aku sendiri yang selamat."
Degh!
Ekspres Jake sangat terkejut. Dia memang waktu itu secara acak saat mengambil foto. Dia tahu bahwa itu mobil yang baru saja mengalami kecelakaan, maka dari itu tak lama setelah mengunggahnya, dia pun menghapuskannya.
Hanya saja dia tidak tahu kalau kecelakaan itu menyebabkan adanya korban meninggal. Karena dia yakin bahwa mobil itu tidak rusak parah.
"Jake, coba kamu lihat slide selanjutnya."
Tangan Jake bergerak mengikuti instruksi Archie. Matanya membulat sempurna ketika melihat mobil yang sama namun dengan keadaan yang sangat jauh berbeda. Ya mobil itu ringsek parah, dan ia yakin jika ada orang yang ada di dalamnya, pastilah orang itu meninggal.
"Bukankah ini mobil yang sama?"
Archie mengangguk, dia melihat Jake tampak terkejut. Dan keterkejutan Jake semakin bertambah saat mendengar penjelasan Archie selanjutnya.
"Mobil yang sama Jake, dan mobil itu lah yang ditemukan oleh kepolisian setelah kedua orang tua dimakamkan. Jika aku melihat hasil fotomu yang di sana tertera tanggal, bulan dan tahun, itu terjadi tepat saat kedua orang tua ku meninggal. Tapi anehnya adalah mobil itu dibawa ke kantor polisi dengan keadaan yang berbeda."
"Arc, apa mungkin ada yang sengaja membuatnya demikian?"
"Dari awal dugaanku memang begitu, dan aku semakin yakin ketika aku bertemu dengan mu."
Petunjuk yang ditemukan Archie melalui foto Jake adalah, jika itu hanya kecelakaan kecil, ayah dan ibunya tidak mungkin meninggal. Namun yang selama ini diketahui oleh publik adalah kecelakaan yang menimpa keluarga Wallace sampai mobil ringsek, sehingga Tuan dan Nyonya Wallace meninggal.
Archie mencoba mengingat kembali waktu itu, namun yang ada kepalanya menjadi sakit sekarang ini.
"Apa kau baik-baik saja?"
"Tidak masalah Jake, aku sungguh terimakasih untuk konfirmasi mu. Aku harap kau bisa menjaga rahasia. Jika kau masih memiliki film asli dari foto-foto mobil itu, bisakah kau mencetak nya untuk ku?"
"Ya aku akan melakukan itu."
Jake diantar kemabli sedangkan Archie dipapah oleh Stuart menuju ke kamarnya. Saat berada di depan kamar, Brisia memanggil Archie. Namun sakit kepala yang dirasakan sangat sakit oleh pria itu membuatnya tidak menyahut panggilan Brisia.
"Stu, Arc kenapa?"
"Sakit kepalanya kambuh, Nona."
Brisia tidak tahu kalau Archie punya sakit yang sedemikian. Dia kemudian membantu Stuart membawa Archie ke dalam. Setelah itu Brisia mencoba melakukan pemeriksaan terhadap Archie.
Tatapan matanya beralih kepada Stuart, namun Stuart hanya menggeleng.
"Keluarlah Stu, biar aku yang merawatnya."
Stuart mengangguk, ia lebih dulu menyerahkan obat milik Archie kepada Brisia. Brisia membaca obat itu, di sana tertulis Neuralgin. Itu sebenarnya adalah obat biasa, obat yang digunakan untuk mengatasi nyeri yang berhubungan dengan syaraf. Namun jika penggunaannya dilakukan secara terus menerus maka tetap saja tidak baik.
"Bisa kau katakan padaku, apa yang membuatmu sakit kepala."
Archie diam, Setelah meminum obatnya dia memilih untuk memejamkan matanya sejenak.
"Oh ayolah Arc, jika kau tak mau jujur padaku, bagaimana bisa aku membuatmu sembuh?"
Aku sudah sembuh, tapi anehnya hanya padamu.
Archie menjawab ucapan Brisia dalam hati. Entah mengapa dia suka mendengar wanita itu mengoceh.
"Astaga pria ini, benar-benat ya. Arc, apa kau begini karena kematian kedua orang tuamu. Apa ada sesuatu yang mengganggu mu? Jika kau bercerita padaku, mungkin aku bisa membantu mu."
Sreek
Archie bangkit dari tidurnya. Wajahnya dan wajah Brisia sungguh sangat dekat. Dia menatap ke dalam mata Brisia, rasanya ada sesuatu yang membuatnya tenang. Dan dorongan dalam dirinya membuatnya melakukan hal yang sangat diluar dugaan.
Cup!
TBC
selamat liburan Brisia bersama Archie yg tampan juga kaya raya 🤣
nunggu aja smp bosen....yg d tnggu mlah mau jlan2 sm clon msa dpan'ny...
🤣🤣🤣
lanjutkan yaa thorr makin seruu inii
kalao sudah tiada baru terasa karena kehadiran ny sungguh berharga
makan tuh lenyap sudah pundi pundi kekayaan yg km banggakan
situ g sadar apa emng pura pura g tau KLO letak kesalahan semua ada di dalam tubuh mu wilma