NovelToon NovelToon
One Night Stand With Brother In Law

One Night Stand With Brother In Law

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / One Night Stand / Single Mom / Percintaan Konglomerat
Popularitas:398.1k
Nilai: 4.8
Nama Author: Nana Hutabarat

Kaisar merasa dirinya punya kelainan karena menyukai calon adik ipar lelakinya, Airlangga. Dia menepis rasa itu, tapi tetap tidak bisa hilang.
Di sisi lain, Airlangga kebingungan karena dirinya dinyatakan hamil oleh dokter. Sedangkan pria yang menghamili nya adalah kakak iparnya sendiri. Dia tidak mungkin membuka jati dirinya jika sejatinya dia adalah seorang anak perempuan bukan lelaki seperti yang keluarganya ketahui. Jika sampai itu terjadi maka keluarga ayahnya akan menghentikan pengobatan ibunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nana Hutabarat, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 29

Keanu dengan sabar menjelaskan detail demi detail dari proposal di depannya. Dengan seksama Farida mendengarkan. Mereka duduk bersisian di satu sofa panjang tepat di depan Kaisar.

"Tunggu sebentar," kata Keanu menyeka buih minuman coklat di sudut bibir Farida. Farida terkejut memegang bekas sentuhan Keanu.

Di saat yang sama, Kaisar melirik tajam keduanya. Namun, keduanya tidak merasa. Sibuk oleh perbincangan mereka sendiri.

Terdengar suara dengusan dari Kaisar, pria itu seperti menjadi obat nyamuk saja. Padahal ini adalah ruangannya. Keanu membuatnya tak berkutik dan bodohnya mengapa dia mau dipermainkan begini. Hati ... hati ... dia seperti tidak tahu mengapa dia mau melakukan ini.

"Ayo, Farida, kita harus berangkat sekarang," perintah Kaisar pada wanita itu.

"Aku akan ikut," kata Keanu tanpa rasa bersalah.

"Hah! Apakah kau akan terus mengikuti kami? Bukankah kau punya banyak pekerjaan?" Kaisar membuang muka ke samping menghadapi kegilaan Keanu.

"Sudah ku selesaikan, lebih penting bagiku untuk bersama dengan Farida."

"Aku dengar tadi Uncle Cristian mengatakan tentang makan malam," ujar Kaisar.

"Oh, makan malam, ekhem ...." Keanu terlihat bingung.

"Aku rasa Aunty Cinta tidak akan suka jika kau sampai terlambat," imbuh Kaisar.

"Iya, Pak Keanu, sebaiknya kau pulang dulu ke rumah."

"Kau lupa jika jangan memanggilku Pak, panggil saja Keanu."

Kaisar memutar bola matanya malas. Dengan malas Keanu bangkit dari kursinya sambil merapikan kemejanya dan dasinya.

"Farida, maaf, aku harus meninggalkanmu bersama dengan bos cecunguk ini. Namun, jangan khawatir, besok aku akan mampir dan menjemputmu lagi."

Kaisar yang berada di dekat Keanu menendang tulang keringnya.

"Kau lihat betapa kejamnya dia," kata Keanu.

"Cepat kau pergi dari kantorku dan jangan kembali lagi jika hanya ingin menggoda pegawaiku saja!"

"Ish, jika kau galak padaku akan kulaporkan pada Rose jika kau ... mbep ... mbep ...." Mulut Keanu di tutup oleh Kaisar dan tubuhnya diseret keluar.

"Satpam, pastikan dia keluar," ujar Kaisar pada penjaga di depan ruangannya. Setelah itu, Kaisar langsung menutup pintu.

"Dasar teman tidak bermoral kau itu melupakanku karena seorang wanita, persahabatan kita yang sudah puluhan tahun akan hancur jika kau memang ingin jauh dariku," teriak Keanu dari luar.

Kaisar membuka pintu ruangannya lagi. "Brisik, kau cepatlah pulang atau akan kuberi tahu pada Aunty Cinta jika kau sedang menggoda bawahanku."

"Tinggal katakan saja. Pasti dia akan datang kemari untuk melihat calon menantunya seperti apa?"

"Sial!" Kaisar kembali lagi menutup pintu ruangan itu. Tidak lama terdengar suara tawa Keanu yang keras dari arah luar.

Farida yang melihat hanya terdiam, tertegun.

"Apa?"

"Tidak ...."

"Kalau begitu cepat bereskan barangmu kita pergi sekarang!" Kaisar mengatakannya dengan nada dingin.

Tidak seperti biasanya Kaisar mengendarai mobilnya sendiri. Sepanjang perjalanan, pria itu lebih memilih untuk diam. Membuat Farida bingung untuk membangun komunikasi antara mereka.

Dia lantas memilih untuk membuka handphonenya dan berbicang dengan Uda-uda angkatnya dalam satu grup WhatsApp.

Hanafi: "Ada perkembangan, Ida?"

Farida: "Masih sama, dia dingin seperti es."

Erick : "***** aja Di, pasti jadi panas."

Ryan : " Astaghfirullah. Jangan ikut ajaran sesatnya, Da, tambah tua bukannya tambah tobat malah ngajarin nggak benar aja."

Erick : "Ye, lah lupa awak ada ustadz baru di grup kita 😄😄😄."

Ryan : "Tobat, Rick ... sebelum maut memanggil."

Erick : "Akunya mau tobat, hanya saja aku mau ngajarin Ida biar balok es itu mencair. Laki itu kalahnya di mata sama nafsu. Ya nggak Uda?"

Hanafi : "Hmmm."

Erick : "Kuncinya itu di Kaisar. Benarkan... benarkan?"

Ryan : "Tapi nggak harus dicipok dulu kali!"

Erick : "Yah, awak dulu masih muda bagaimana? Apa nggak sor-sor aja kayak soang. Wkk wkkk."

Ryan : "Mulut awak tuh yang kayak soang."

Farida tersenyum melihat grup WhatsApp keluarga. Kaisar melirik.

"Dari siapa?"

"Rahasia," kata Farida menutup handphone ke dada.

"Pacar?"

"Hm, orang yang kucinta."

"Oh," jawab Kaisar. Tangan satunya terlihat memegang erat stir mobil. Sedangkan tangan lainnya mengusap rahang.

"Kalau begitu jangan beri harapan pada Keanu."

"Aku tidak memberinya harapan. Dia yang datang. Lagipula aku harus menyeleksi siapa yang ingin dekat denganku, apakah mereka datang dengan cinta atau ingin sebuah keuntungan saja. Wanita juga perlu memilih kan, bukan hanya pria."

"Hati itu satu, tidak bisa dibagi. Maka kau jangan mempermainkan hati orang sedangkan kau sendiri enggan untuk memberikan hati untuknya."

"Karena itu, aku mau memilih siapa yang cocok menerima hatiku, tentunya pria itu pria single bukan yang beristri kan."

"Ekhem. Iya."

"Apakah Anda sudah menikah, Pak?" tanya Farida lebih lanjut.

"Kenapa? Apakah kau ingin menjatuhkan pilihanmu padaku?" balik Kaisar.

"Ish, pede sekali."

Kaisar tertawa.

Mereka kembali terdiam.

Sesampainya di hotel milik Kaisar, tempat diadakannya rapat dengan orang penting, Kaisar menghentikan mobilnya.

"Ayo turun," perintah Kaisar. Farida turun terlebih dahulu.

Mendadak Kaisar turun dari mobilnya dengan cepat dan berlari ke arah Farida lalu memeluk pinggangnya dari belakang.

Harum badan Farida yang beraroma selembut parfum bayi menguar ke dalam hidung Kaisar. Pria itu seperti mengenali bau itu. Terasa akrab dan nyaman untuknya.

"Pak, apa yang kau lakukan?" tanya Farida hendak melepaskan diri.

Farida sendiri mulai merasa aneh. Kenapa tiba-tiba Kaisar menjadi agresif seperti ini? Sepertinya tidak perlu sebuah ciuman seperti kata Uda Erick untuk membuat pria itu bertekuk lutut di depannya.

Dia tersenyum penuh kemenangan.

"Ada noda merah di rok putihmu," bisik Kaisar di telinga Farida. Seketika mata Farida membesar. Hilang sudah bayangan romantis dari pikirannya.

Farida menoleh ke arah belakang, hingga wajah mereka hampir bersentuhan. Wajahnya seketika memerah. Dia melihat ke sekeliling, memperhatikan tatapan semua orang yang tertuju pada mereka.

"Bagaimana ini?" tanya Farida.

Kaisar melepaskan jas yang melekat di tubuhnya. Lantas memutar tubuh Farida dan menyematkan jas itu di pinggangnya.

Tubuh mereka tanpa jarak, bahkan menempel satu sama lain hanya terhalang oleh tangan Farida yang ada di dada Kaisar. Dia memejamkan matanya takut dengan hatinya sendiri. Seharusnya tidak ada hati disini jika ingin rencananya berhasil.

Dia wanita normal yang pasti akan merasa deg-degan ketika berpelukan dengan seorang pria di saat yang normal.

"Sudah," kata Kaisar di telinga Farida. Wanita itu mulai membuka mata dan di saat itu tatapan mata mereka bertemu.

"Jangan menatapku terus atau kau akan jatuh cinta pada pria beristri," ujar Kaisar tersenyum nakal.

Farida mendorong tubuh Kaisar ke belakang agar ada jarak diantara mereka. Namun, Kaisar memegang pergelangan tangannya dan membawa Farida masuk ke dalam hotel bintang lima itu.

"Pak, sebaiknya aku tidak jadi ikut rapatnya. Kau tahu kan jika? Aku tidak enak dengan jas mahalmu. Bukankah ini harganya puluhan juta."

"Cerewet! Kita akan ke kamar hotel dulu."

Farida menghentikan langkahnya. Kamar hotel? Apakah Kaisar ingin menjebaknya dengan berpura-pura bahwa mereka akan bertemu dengan orang penting?

1
Khun Tee
walau bingung karna sering salah nulis nama tapi mencoba lanjut pengen tau akhir dari langga kek mana 🥰
AR Althafunisa
kan lihat begini senang, bahagia ku harap mereka semua bahagia 🥰😌
AR Althafunisa
aku berharap Rosebdan Emillio hidup bahagia, masa mereka sad ending. Yang satu karena penyakit yg satu krna resiko pekerjaan 😩😭😭😭
dan aku bahagia, Farida dan Kaisar hidup bahagia 🥰🥰🥰
AR Althafunisa
kasihan Rose sama Emilio aka author, jangan sad ending untuk mereka 😩😩😩
AR Althafunisa
ternyata yang bukan pelakor malah suhu si Ira 😃
AR Althafunisa
dan akhirnya Cantika tak mendapatkan harta bahkan cinta krna keserakahan nya seperti ibunya 😂🤭😌
AR Althafunisa
wkwkwk... parah banget, istri anak yg dibanggakan dan diterima ternyata... 😂🤭
AR Althafunisa
apa sih rahasia itu? apa Alias yg bukan anak Kaisar atau ibu nya Cantika yg punya selingkuhan? hmm.. Atau Cantika ternyata bukan anak Fadil 😃
AR Althafunisa
ntar giliran Rose cinta Emilio mati lagi dalam tugas 😪
AR Althafunisa
Sebenarnya gemana sih perasaan Kaisar sama Rose??? 🤔
AR Althafunisa
nasib mu Air 😭😭😭😭😭😭
AR Althafunisa
ya ampun kasihan kamu Air 😭😭😭😭
AR Althafunisa
semoga penjahat yg nyulik Air punya hati pas tau air adalah perempuan, disayang seperti adik dan ga dibuat jalang 😫😫😫😫
AR Althafunisa
😭😭😭😭😭😭😭
AR Althafunisa
di sini pelakor yang teraniaya parahnya juga dia korban lelaki bernama Fadil 🤧
AR Althafunisa
kasihan Air 🥲🥲🥲
Jjlynn Tudin
manusia biasa gitula ...buat apa rajin ibadah kalau Masih ada dendam🤭
Fachri Dhavi
lnjut crt alisa dan lana donk thor
Enni Etiningsih
farida gi jadi mak lampir..
Enni Etiningsih
serem kamu Kai..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!