NovelToon NovelToon
Saudara Tiri

Saudara Tiri

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Keluarga / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) / Menjadi Pengusaha
Popularitas:6.5k
Nilai: 5
Nama Author: ATAKOTA_

menceritakan seorang anak bernama Alfin dirinya selalu di benci bahkan menjadi bahan olok-olokan keluarganya karena dirinya tidak terlalu pintar akhirnya dirinya berjuang mengungkapkan potensinya hingga dirinya menjadi seorang pengusaha kaya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ATAKOTA_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

mengandung anak bawang

Terlahir sebagai salah satu anak dari keluarga yang berkecukupan. keluarga itu terkenal di kampungnya dengan sebutan keluarga kaya azkara yang memiliki anak-anak yang tampan dan cerdas. julukan itu tidak serta merta membuat Alfin bahagia, berbeda dengan dirinya Alfin sangat sering di perlakukan kasar, oleh kedua orang tuanya. dibandingkan dengan para saudaranya, dirinya sering menjadi bahan perbincangan orang-orang sekitar dikarenakan dirinya tidak sepintar kakak dan adiknya.

Alfin selalu saja, jadi kambing hitam atas segala amarah ibu dan ayahnya. Bahkan di kesehariannya, dirinya sering di paksa harus bekerja membantu semua pekerjaan rumah sepulang dari sekolah. apabila ada sedikit saja kesalahan yang tanpa sengaja ia lakukan, maka sebuah sapu di sudut ruangan tamu itu selalu membayang-bayangi kakinya yang masih memiliki lebam yang belum sepenuhnya hilang diantara pergelangan kaki Remaja itu.

Di kesehariannya Alfin sangat menderita, bahkan beberapa hari yang lalu teman-temannya di sekolah selalu saja mengolok-oloknya dengan panggilan si pincang. tanpa mereka ketahui semen-derita apa remaja itu hingga sering di dizalimi oleh kedua orang tuanya.

Dengan semua kesengsaraan itu, Alfin tidak pernah berani memberontak maupun menentang kehendak orang tua. maupun orang-orang di sekitarnya, dirinya selalu saja memendam rasa sakit didalam hatinya dengan berpura-pura seolah-olah tidak terjadi apa-apa pada dirinya. jikalau semesta memberikannya kesempatan untuk mengulangi waktu maka pastilah dirinya lebih memilih terlahir kembali sebagai anak dari keluarga biasa-biasa saja. yang sepenuhnya mendapatkan kasih sayang, dari pada hidup bersama keluarga mentereng, berkecukupan, bagaikan terperangkap dalam penjara selamanya.

...****************...

Pada hari itu tanggal 14 bulan Juni, yang merupakan hari terpenting bagi keluarga mereka. karena mereka akan menghadiri penobatan gelar juara sekolah yang sebelumnya, sudah disadari oleh orang tuanya bahwa kedua putranya itu pasti akan mendapatkan gelar penghargaan sebagai juara terbaik tahun ini. mengingat seperti tahun-tahun sebelumnya, mereka berdua selalu saja mendominasi peringkat teratas dengan rata-rata nilai terbaik di sekolahnya.

"Selamat kepada Doni Pratama dan Agus Tri Satria, karena telah memperoleh nilai terbaik lagi di kota Padang ini. sebagai penghargaan, pihak SMP Suka Karya akan memberikan hadiah, Mohon untuk kepala sekolah waktu dan tempat kami persilahkan," Ucap seorang pembawa acara SMP itu.

Tak lama kemudian, terdengar sorakan dan tepuk tangan yang sangat meriah mengiringi langkah kaki kedua Remaja itu. sambil melambai-lambaikan tangan mereka terlihat menaiki panggung penghargaan itu, untuk menghadap menemui kepala sekolah. tampak senyum bahagia terpancar dari raut wajah mereka.

"Selamat ya, nak. dengan kecerdasan ini, kamu pasti akan memiliki masa depan yang sangat cerah." ucap kepala sekolah itu. Seraya menyerahkan masing-masing piala dan amplop yang berisi uang tunai sebanyak 2 juta dengan senyuman indah dari raut wajahnya.

"Sebelumnya, kami ucapkan terimakasih banyak kepada pihak sekolah. yang sudah mendukung kami sampai ke tahap ini. dan juga, terkhusus kepada ibu dan ayah, karena tanpa usaha mereka kami tidak akan pernah berdiri bersama ditengah panggung penghargaan ini,"

Para orang tua wali yang menghadiri pemberian penghargaan itu, memberikan tepuk tangan yang sangat meriah atas penghargaan yang mereka dapatkan. terlihat ibu dan ayah mereka di tengah kerumunan itu mereka sangat bangga! dengan kesuksesan kedua putranya. serta para gadis berteriak kegirangan mengagumi kecerdasan dan ketampanan 2 saudara itu.

Berbeda dengan alfin, yang pada saat itu sudah menyadari pasti para saudaranya yang akan mendapatkan gelar juara tahun ini. dia hanya memandangi mereka berdua dari kejauhan, dimana saudaranya itu terlihat sangat dikagumi oleh orang-orang di sekitarnya.

"Coba saja aku juga pintar, seperti mereka. pasti aku juga akan mendapatkan pujian dari orang-orang itu." ucap Alfin seraya menyandarkan kepalanya pada sebuah tiang di depan kelas.

Didalam hatinya merasa sangat iri dengan pencapaian mereka berdua. bahkan se-sekali ia sering membandingkan kemampuan kedua saudaranya, dengan potensinya yang sangat lemah. jangankan mendapatkan juara dengan rata-rata terbaik. rangking 10 besar di kelas saja, tidak pernah ia dapatkan.

"Haah," Keluh Alfin, yang merasa iri atas pencapaian mereka berdua.

"kakak dan adik selalu saja, mereka yang mendapatkan rata-rata nilai terbaik. ibu dan ayah pasti bangga dengan mereka berdua. kalau begini, pupus sudah harapanku untuk membuktikan kepada ibu dan ayah bahwa aku juga bisa menjadi kebanggaan keluarga," ucap Alfin yang sebenarnya terpuruk di dalam kesedihan batin yang begitu dalam.

Tubuhnya terlihat diam, mematung beriringan dengan keringat dingin mulai membasahi pelipisnya. karena dirinya melupakan sesuatu kewajiban yang harus ia lakukan sepulang sekolah nanti, dirinya terus berfikir keras dengan pekerjaan apa yang sebenarnya yang harus ia lakukan.

"Sebenarnya apa sih? yang telah ku lupakan," Ucap Alfin yang semakin risau! dengan kegaduhan didalam hatinya.

Dirinya, mulai terbayang-bayang masalah apa yang akan ia dapati sepulang sekolah nanti!. jikalau tugas, yang harusnya ia lakukan tidak segera di selesaikan. apa lagi saat kedua orang tuanya pulang akan cepat pasti akan menjadi masalah besar bagi dirinya sepulang sekolah nanti.

Di tambah lagi, Dirinya sangat cemas karena mendapatkan rangking 11 dari 25 siswa dikelasnya. yang semakin memperburuk keadaannya nanti sepulang dari rumah. Dengan banyaknya pertimbangan Akhirnya Alfin memilih untuk mendahului pulang meninggalkan kerumunan para siswa dan siswi yang terlihat kegirangan berfoto bersama masing-masing anggota keluarga mereka.

"Alfin, kemana ya Bu? kita tidak bisa berfoto bersama. karena ada satu anggota keluarga lagi yang belum hadir," ucap kakaknya Doni melihat kiri dan kanan yang menyadari saudara Alfin tidak kunjung terlihat menghadiri sesi foto bersama keluarga mereka.

"Heeh, Doni! jangan memikirkan anak itu paling-paling dia tidak mendapatkan rangking di kelasnya, jangan membuat suasana hati ibu menjadi buruk! kita tetap melanjutkan sesi berfotonya saja," ucap ibunya yang tidak berharap banyak kepada putra keduanya.

...****************...

Sepulangnya di rumah, Doni dan Agus kebingungan memandangi lemari tiga pintu yang ada dirumahnya, ayahnya yang sibuk memastikan posisi tempat meletakkan masing-masing piala mereka menyadari bahwa tidak ada tempat lagi untuk mengisi kekosongan di lemari besar itu.

"Waduh nak! ayah tidak tau lagi mau diletakkan kemana piala kalian ini, soalnya lemari kita ini sudah sangat penuh juga nak." ucap ayah yang terlihat bangga memandangi mereka berdua.

Ibu yang mengetahui hal itu, langsung menyarankan kepada suaminya."Nanti kita beli lemari yang lebih besar lagi yah. kasian putra kita barang-barang berharganya, nanti hilang berceceran kemana-mana."

"Mmm iya sih Bu, oh i-ya. Ayah lupa Alfin ada Dimana ya bu dari tadi ayah tidak lihat bocah itu ada dimana?" tanya Ayah kepada istrinya.

Sontak wajah ibu! kembali merasa kesal. mengetahui putranya Alfin menghilang dari rumah. Dengan sigap dirinya melangkah cepat ke dapur untuk memastikan pekerjaan rumah yang seharusnya di kerjakan oleh Alfin. akan tetapi pada saat sampai di dapur, hatinya mulai dipenuhi oleh marah! setelah mengetahui bahwa Alfin tidak membersihkan rumah dengan baik, yang pada saat itu terlihat banyak dipenuhi oleh piring-piring kotor yang berserakan di mana-mana.

"Kemana anak bodoh itu?"Gertak Ibu, dengan nada tinggi.

Matanya mulai melotot bagaikan singa yang hendak menerkam mangsanya. ia langsung melangkah cepat dari dapur menuju ke ruangan tamu, untuk mengambil sebuah sapu di sudut ruangan itu. dirinya terlihat tanpa sepatah kata apa pun melangkah cepat menuju kamar belakang rumah. sambil menenteng sebuah sapu dengan pegangan kayu.

Brak!....

Terdengar bunyi dobrakan pintu, yang diiringi dengan rintihan Alfin yang memohon ampun kepada ibunya untuk tidak di pukuli tak berselang lama!

"Akh... Akh... Akh, apapun Bu!"

Bunyi pukulan yang bertubi-tubi dilayangkan ibu kepada Alfin.

Suara kebisingan itu, terdengar sampai keruangan tamu. terlihat Ayah yang mengetahui istrinya sangat marah besar, dirinya tidak berani berbuat banyak atas perlakuan kasar istrinya! Seolah-olah dirinya tidak mendengarkan apa-apa. Kakaknya Doni yang mendengarkan rintihan adiknya Alfin, tak kuasa mendengarkan rintihan itu. sampai-sampai tanpa sengaja dirinya melepaskan piala, dari genggamannya. yang diikuti dirinya jongkok seraya menutupi kedua daun telinga dengan kedua tangan. saking tak teganya mendengarkan kebisingan atas perlakuan kasar ibunya.

Kecuali agus, yang pada saat itu terlihat dari raut wajahnya sangat puas setelah mendengarkan tangisan dari sang kakaknya Alfin, yang menurutnya seperti mendengar nada-nada yang indah di setiap pukulan keras yang diayunkan ibunya. dirinya sangat senang dengan perlakuan kasar itu terhadap saudaranya Alfin. Menurutnya setiap orang yang tidak memiliki prestasi di rumah ini tidak pantas hidup ditengah keluarga mereka. maupun itu saudaranya sendiri. tampak senyuman jahat tersungging diwajahnya, yang berusaha ia sembunyikan dengan seraya menggigit bibirnya.

1
Protocetus
Mampir ya ke novelku Bola Kok dalam Saku
ATAKOTA_: ok kak😊
total 1 replies
Ita Xiaomi
Ceritanya bagus, ngeri jg. Bs jd pembelajaran utk kita klo di luaran sana ada org2x kejam dan keji yg begitu tega terhadap anak2x. Anak2x butuh perlindungan dr org2x dewasa. Kita hrs selalu berdoa dan memohon perlindungan ALLAH.
Ita Xiaomi: Sama2x kk.
ATAKOTA_: terimakasih untuk dukungannya ya 😊
total 2 replies
Ita Xiaomi
Cepat bantu anak-anak tersebut jgn sampai jatuh korban. Gunakan semua peralatan lengkap dan canggih utk penyelamatan. Jgn sampai terlambat. Kasihan anak2x. Keji sekali mereka. Baru ini aku baca org yg begitu keji dan kejam terhadap anak2x. Ngeri.
Aulia Rahmatul Hasanah
Ya Allah lindungi alfin dan doni🥺🥺
Ita Xiaomi
Pak polisi penjahatnya malah lepas. Ndak punya helikopter ya pak utk ngejar? Aku jd mengharap ada hero lain yg bs nangkap tuh Rian. Kasihan anak2x yg jd korban.
Ita Xiaomi
Ndak kuat bacanya. Moga Doni dan Alfin selamat. Kasihan mereka dah banyak menderita. Segera lah mereka berdua bahagia.
piyo lika pelicia
wah cerita yang bagus
NoComent🇮🇩🇮🇩
/Facepalm/salah ternyata Kat Ibu.. ralat , komenku yg di atas. kalau nama boleh pake kapital
NoComent🇮🇩🇮🇩
setelah tanda koma harusnya huruf kecil tapi kalo pake titik pake kapital.
ATAKOTA_: terimakasih banyak atas sarannya 🙏 maklum pemula 😊
total 1 replies
Ita Xiaomi
Sedihnya. Moga hingga dewasa mereka berdua tetap bersama. Mereka sukses, sehat dan bahagia.
Ita Xiaomi
Jahat sekali.
Alhamdulillah di tempat tinggal ku org2x nya ndak spt ini.
Ita Xiaomi
Ditunggu kelanjutannya kk. Semangat berkarya. Berkah&Sukses selalu.
Ita Xiaomi: Sama kk.
Insyaa ALLAH.
ATAKOTA_: terimakasih banyak mohon terus dukungannya ya😊
total 2 replies
Ita Xiaomi
Sedihnya. Aku klo dah baca tentang anak2x yg teraniaya ndak kuat rasanya😭😭😭
Ita Xiaomi
Lah si emak sibuk mengutuk. Gmn hidup anak jd berkah klo disumpahi melulu.
Ryohei Sasagawa
Gak kuat nahan tawa
ATAKOTA_: terimakasih atas dukungannya 😊
total 1 replies
Kaede Fuyou
Pulang kerja langsung baca cerita, seru banget!
ATAKOTA_: terimakasih atas dukungannya 😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!