Diandra Veronika seorang selebriti yang cukup terkenal karena kecantikannya, di jebak oleh Sadewa Bahuwirya seorang CEO paling berkuasa yang sangat terobsesi padanya. Dimana dia harus menjadi jaminan untuk Ayahnya yang terikat hutang sangat besar pada perusahaan Dewa.
"Aku mencintaimu Dee, kamu harus menikah denganku, kamu hanya milikku!!"
~ Dewa ~
"Aku tidak sudi menikah dengan iblis sepertimu!! Kau tidak mencintaiku, kau hanya terobsesi padaku!!"
~ Diandra ~
Apa Diandra akan menerima Dewa begitu saja saat dirinya mempunyai Bryan, pria yang dia cintai??
Apa Dewa bisa sadar dengan obsesinya itu dan melepaskan Bella hidup bahagia dengan orang yang dicintainya??
Bagaimanakah akhir cerita mereka?? Ikuti terus perjalanan mereka mencari cinta sejatinya yaa...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
29. Merasakan kehadirannya
Mata yang tadi tertutup terlihat sedang tertidur nyenyak itu nyatanya kini terbuka lebar. Membuat jantung Diandra bekerja keras di pagi hari hanya karena tatapan yang begitu dekat itu.
"Kenapa hemm?? Sedang terpesona dengan wajahku??" Suara serak khas bangun tidur milik Dewa yang selalu membuat Diandra merinding.
Diandra membawa bola matanya melihat ke arah lain. Mencoba menghindari tatapan yang bisa membuatnya membeku itu.
Pergelangan tangannya masih di genggam oleh Dewa tanpa berniat melepaskannya. Diandra terlalu bingung untuk berbuat apa setelah terpergok sedang mengagumi ciptaan yang Maha Kuasa itu.
"Ka-kamu pulang jam berapa??" Dewa terkekeh mendengar pertanyaan Diandra itu, karena wanitanya itu mencoba mengalihkan perhatian Dewa.
"Aku tidak melihat jam, yang jelas aku merasa baru tidur sebentar tapi seorang wanita cantik mengusik tidurku" Jawab Dewa dengan tatapannya yang tak mau lepas dari Diandra.
"Pantas saja saat aku terbangun kamu belum pulang"
"Kamu menunggu kepulangan ku??" Goda Dewa.
"Enggak, cuma kebelet aja dan lihat kamu belum ada disini" Elak Diandra.
"Aku lelah sekali, rasanya malas untuk bangun" Ucap Dewa memejamkan matanya lagi.
"Memangnya tadi malam kamu ke mana sebenarnya??" Tanya Diandra masih saja penasaran.
Dewa kembali membuka matanya.
"Aku..."
FLASHBACK ON
"Niko!!" Panggil Dewa di belakang pria yang sedang menatap bangunan yang telah di lalap api di depannya itu.
"Tuan??" Niko menghampiri Dewa yang berada di belakangnya.
"Untung saja kita sudah mengelabuhi mereka dengan memindahkan semua barang kita ke tempat lain Tuan.Tebakan anda benar kalau ada yang mengincar gudang ini untuk menghancurkan anda. Mereka sudah merencanakan ini dengan baik, karena kebakaran ini di buat serapi mungkin hingga tampak seperti tidak di sengaja" Jelas Niko.
"Tapi aku belum tau benar siapa yang begitu berambisi untuk menghancurkan ku"
Dewa memandangi gudang tempat penyimpanan hasil pabriknya yang kini masih terlalap si jago merah itu.
Dia tidak terkejut lagi dengan semua ini. Bahkan Dewa sudah menebak dengan cara memindahkan semua barangnya ke gudang lain yang tidak di ketahui banyak orang. Dewa hanya menipu dengan meletakan kardus-kardus kosong di gudang yang kini terbakar habis itu.
Kesuksesan di usia muda dengan perusahaan yang berkembang pesat dan keuntungannya yang melambung tinggi membuat Dewa di incar banyak pesaingnya. Dan ini adalah salah satu ulah dari mereka yang berniat menghancurkan Dewa.
Tapi Dewa belum tau benar siapa yang secara terang-terangan menabuh genderang perang dengan cara seperti itu.
Dewa tidak memungkiri jika di dalam dunianya itu tidak selamanya bersih. Tapi Dewa tidak akan mendapatkan sesuatu dengan cara yang kotor seperti itu. Tapi Dewa tidak akan pernah melepaskan siapapun yang berani mengusiknya.
"Selidiki terus masalah ini Nik, aku tidak akan membiarkannya lolos begitu saja"
"Baik Tuan"
"Mereka sudah mulai menyentuh satu per satu milikku. Dan aku tidak mau sampai mereka menyentuh sesuatu yang sangat berharga bagiku. Tidak akan ku biarkan itu!!" Ucap Dewa dalam hati dengan tangannya yang sudah mengepal kuat.
FLASHBACK OFF
"Iya?? Kamu kenapa??" Diandra masih menunggu jawaban Dewa yang menggantung itu.
"Sudahlah lupakan, itu hanya maslah pekerjaan saja tidak ada yang perlu di khawatirkan" Ucap Dewa.
"Sebenarnya apa yang kamu sembunyikan Mas?? Apa aku benar-benar tidak berhak untuk tau??" Batin Diandra.
"Dee??" Dewa membuyarkan lamunan Diandra.
"Iya??" Diandra kembali menatap Dewa yang berbaring di sampingnya.
"Aku minta sama kamu, jangan pernah keluar dari rumah ini tanpa aku atau tanpa pengawasan anak buah ku ya?? Kalau mau keluar kamu harus memberitahuku, mau kemanapun itu. Mengerti??"
Diandra tidak tau itu kalimat permintaan atau perintah. Karena Dewa meminta tapi dengan paksaan di salamnya.
"Memangnya kenapa??"
"Bisakah kamu turuti tanpa harus bertanya alasannya??" Ucap Dewa dengan tatapan yang saling bertemu itu.
"Baiklah, mungkin kelak kamu akan memberitahuku alasannya" Jawab Diandra dengan anggukan kepalanya.
"Aku mau tidur lagi, bangunkan aku satu jam lagi saat sarapan" Pinta Dewa lekas memejamkan mata yang sebenarnya masih berat itu.
"Apa kamu begitu lelah??" Diandra menatap iba pada Dewa.
"Hemm" Jawab Dewa hanya dengan gumaman.
Diandra tidak bertanya lagi, dia membiarkan Dewa beristirahat. Dia menarik selimut untuk menyelimuti Dewa dengan benar.
"Istirahatlah, nanti aku bangunkan" Ucap Diandra sebelum bangkit menuju kamar mandi. Menjalankan ritual mandi paginya yang lama itu.
Diandra berendam di bathub memejamkan matanya dengan menyandarkan kepalanya di sana. Menikmati air hangat yang sangat menenangkan baginya.
Dia teringat kesehariannya dulu sebagai seorang selebritis. Hari-harinya dulu dari pagi sampai malam hari harus tampil cantik dan sempurna. Harus terlihat indah di pandang mata. Tapi Diandra tidak pernah keberatan atau merasa tertekan dengan itu semua. Karena itu memang keinginannya sendiri.
Baginya kehidupan mewah wajah yang cantik, tubuh yang indah, dan di kenal banyak orang adalah suatu kebanggan tersendiri untuknya.
Tapi dengan kesempurnaan yang dimilikinya itu tidak menjadikan Diandra pongah. Tapi pribadinya yang sedikit tertutup membuat orang yang tidak mengenalnya menyalahartikan Diandra sebagai wanita sombong dan angkuh.
Nyatanya Diandra akan baik kepada orang yang bersikap baik padanya, tapi dia juga tak segan pada orang yang terang-terangan tak menyukai dirinya. Hal itu terbukti pada Tara dan Manda. Jika mereka tak mengusik Diandra juga pastik akan diam. Tapi sekali mereka berbicara dengan kata-kata pedasnya, maka Diandra pun akan lebih pedas. Karena baginya, orang yang akan tetap bersikap baik meski terus di sakiti hanya ada di FTV ikan terbang.
Tapi sekarang kehidupan Diandra sudah berubah setelah di nikahi Dewa. Si pria g*la yang selalu di maki-makinya beberapa bulan yang lalu. Sosial medianya yang setiap hari penuh dengan instastorynya sekarang bagai akun mat* yang tak di sentuh pemiliknya. Terlebih saat ini Diandra sudah berbadan dua. Dia tidak mungkin memasang fotonya di sana.
Tangannya bergerak menyentuh perutnya yang berisi calon anaknya itu. Kini ada rasa yang membuncah dari dalam hatinya saat tangannya mengusap lembut perut buncitnya itu.
Menyesali apa yang pernah dia lalukan saat itu adalah yang di lakukan Diandra sekarang ini. Dia nyaris menjadi seorang pemb**uh jika saja Dewa tidak datang waktu itu.
Diandra mulai merasa jika dia juga menyayangi calon anaknya itu. Karena dia merasa kesal dan marah saat Dewa menyebut anak dalam kandungannya itu adalah anaknya, bukan anak kita.
Diandra juga tidak tau kenapa dia ingin di akui, padahal dia sendiri yang ingin menyerahkan anaknya itu pada Dewa dan akan segera menjemput kebahagiaannya bersama Bryan.
Diandra kembali mengusap perutnya dengan lembut dengan gerakan memutar.
Duk..
Tiba-tiba Diandra merasakan getaran halus dari dalam perutnya.
Duk..
Diandra memastikan apa yang dia rasakan itu bemar-benar dari dalam perutnya.
Duk..
Sekali lagi pukulan lembut itu dia rasakan di bawah pusaranya.
"Kamu bergerak?? Itu sungguh kamu yang melakukannya??" Diandra tampak sangat bahagia sampai air matanya ingin keluar.
Duk..
Lagi-lagi diandra merasakan tekanan dari dalam itu.
"MAAASSS!!"
Bersambung..
narutonya mana?
menguras emosi, sedih, ketawa, bahagia, nangis
dari cerita bella elang sampai dewa diandra bagusss bget.
top markotop penulis nya
jempol dua untuk mu kak...
👍👍