Arisha, gadis yang tidak pernah merasakan kebahagiaan setelah orang tuanya berpisah.
Tak disangka, takdir membawanya bertemu shean. Pria yang ditinggal istrinya setelah melahirkan putranya..
Demi biaya operasi ibunya, risha terpaksa menerima tawaran shean untuk menjadi ibu sambung dari putranya yang hanya menginginkan gadis itu..
Mampukah Risha menjalani peran Seorang ibu untuk Archie, dan menjadi istri kontrak untuk shean?...
Happy reading...
Tinggalkan jejak berupa Like komen jika suka dengan cerita ini. Terima kasih.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31. Rencana Honeymoon
Waktu begitu cepat berlalu. Hubungan Risha dan Shean sekarang semakin dekat layaknya pasangan pada umumnya. Bahkan Kerap kali Shean selalu bersikap Romantis dengan mengajak Risha Pergi berdua makan malam atau kencan ketempat yang romantis-romantis.
Seperti sekarang, Risha dan Shean baru saja pulang dari Sovereign Hill, Museum terbuka diGolden point. Tempat yang ingin dikunjungi Risha selagi masih di Victoria, Kini akhirnya terwujud juga. Tempatnya yang masih seperti jaman koboi bahkan Pakaian yang dipakai para orang-orangnya pun layaknya jaman itu. Risha tersenyum ketika melihat penampilannya sendiri seteleh dari Sovereign Hill, Dirinya seperti hidup dijaman Dahulu, walaupun tidak tahu menahu mengenai Victoria, setidaknya disanalah dia pernah merasakan kebahagiaan. Risha akan melukiskan Sejarah Cintanya di Victoria.
"Mau kemana lagi?" Tanya Shean sembari melirik istrinya yang nampak Senyam-senyum sendirian. Mereka kini didalam mobil sedang dalam perjalanan pulang.
"Pulang saja Shean. Kasihan Archie, Mama juga pasti Kecapean nanti..." Pinta Risha mengingat putranya. Archie kan dititipkan ke Nyonya Rose dengan alasan Shean ingin Ngetime bersama sang istri, karena selama menikah mereka jarang bahkan tidak pernah keluar berdua. Risha enggan meninggalkan Sikecil yang menggemaskan membuatnya Rindu itu.
Shean sempat tersentak mendengar Ucapan Istrinya, Bahkan Disaat mereka berdua pun, Risha selalu memikirkan Putranya. Namun mengapa hatinya masih saja tidak bisa terbuka dan menerima gadis yang tak pantas disebut gadis lagi. Shean menganggap Risha Sebagai Istri, namun Cinta, dirinya tak bisa memberi.
Hampir 1 jam perjalan, Shean sampai diKediaman Winara tepat pukul 5 sore. Seteleh memarkirkan mobilnya, Shean dan Risha pun lekas keluar dan masuk kedalam Rumah besar tersebut.
Kepulangan Risha dan Shean langsung disambut heboh oleh Deyna dan Nyonya Rose diruang Keluarga.
"Oleh-olehnya mana kak?" Celetuk Deyna kepda Arisha yang kini sudah duduk disamping Shean berdua bak pengantin yang baru pulang honeymoon.
"Duh. Kami tidak beli apa-apa dey. Maaf ya.." Jawab Risha Menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Gara-gara fikirannya yang tidak tenang memikirkan Archie, Membuat Risha tak sempat membeli apa apa disana.
"Pergi sendiri sana. Oleh-oleh aja fikirannya." Sentak Shean. Pria itu kemudian mengambil Archie yang merengek minta dipangku.
"Iisshh... Sewot amat sih!" Ketus Deyna.
Nyonya Rose dan tuan Gibran hanya geleng-geleng kepala menyaksikan Anak-anaknya. Risha mengambil Gelas Lemontea yang baru dibawakan oleh Salah satu pelayan diKediaman Winara. Meneguknya beberapa kali.
"Mau Roti?" Bisik Risha menawari Suaminya yang tak bisa bergerak karena Archie Begitu aktif berdiri dipangkuannya.
Shean Menggelengkan kepalanya. Archienya sangat aktif sekali, hingga membuatnya kuwalahan. Risha Menahan tangan Putranya supaya mau diam, hanya mendapat kodean dari mama nya saja, Sikecil itu langsung menurut. Archie beralih pindah kepangkuan mamanya, dan mulai bermanja-manja setelah seharian ditinggal.
"Bagaimana Kencannya, Sha?" Tanya Tuan Gibran sambil menyesap kopi dicangkirnya.
Risha menatap sekilas papa mertuanya seraya menyunggingkan senyuman.
"Lancar pa..." Shean yang menjawab. Papanya itu kepo sekali.
"Honeymoon dong Shean..." Ujar Nyonya Rose. Dia kan, ingin segera punya Cucu kedua. Harap-harap adiknya Archie nanti Cewek, tambah lengkap nanti kebahagiaannya.
Risha sempat tersentak mendengar kata yang terucap dari mulut Mama Mertuanya. Berbeda dari Shean yang nampak biasa saja sambil menikmati Secangkir kopinya.
"Ke maladewa kak, atau perancis. Pasti romantis sekali menyaksikan Lampu menara yang menyala dan nanti kalian Menyaksikannya berdua...Uhh, So Sweet..." Deyna Mengantupkan tangannya di pipi dan menggeleng-geleng membayangkan Kakaknya dan kakak iparnya menikmati Honeymoon di Menara yang Melambangkan Cinta. Menara Eiffel, Menara yang terkenal dengan keindahan dan keromantisannya.
Shean mendengus mendengarkan Ceramah Adiknya."Sebenarnya yang pergi kami atau kamu? Kenapa kamu yang begitu antusias?" Ketus Shean menatap Jengah Adik bungsunya.
"Aku kan hanya Usul, memberi saran. Siapa tahu kak Risha bingung Memilih Negara atau tempat yang cocok, iya kan kak Risha?"
Risha hanya tersenyum sekilas menanggapinya. Semua dipasrahkan ke Shean bila pria itu menginginkan Bulan Madu ke tempat-tempat tertentu.
"Sebaiknya kalian itu pergi saja. Archie biar kami yang jaga..." Papa Gibran ikut menyahut menyetujui Ucapan Putri bungsunya.
"Betul banget. Buruan gih, Pergi. Mama bisa pesankan tiket dan mengurus keperluan kalian. Kalian tinggal cap cus tancap gas buatkan mama Cucu yang banyak!"
Risha tersentak mendengar Kata 'Cucu'. Itu tidak mungkin. Jika dia melahirkan anak Shean, Bagaimana Kelanjutannya nanti, gimana Anaknya nanti? Risha tak bisa membayangkannya.
"Bocah tengil kemana ma?" Tanya Shean celingukan mencari adiknya. Sebenarnya hanya ingin mengalihkan Pembicaraan saat melihat Wajah istrinya yang sudah tak semangat.
"Dia adikmu!" Ketus Nyonya Rose. Bagaimanapun Kan, Vena itu anaknya. Enak saja dibilang Bocah Tengil!
"Adikmu belum pulang, katanya membeli beberapa perlengkapan. Bulan depan kan dia sudah kembali Ke Sydney melanjutkan Studynya." Jawab Tuan Gibran. Shean hanya mengangguk, toh sebenarnya pria itu sudah tahu.
Seteleh Menyelesaikan Makan malam Bersama. Shean dan Risha memutuskan Pulang. Sebenarnya Tuan Gibran dan Nyonya Rose melarang, sebab mereka sudah lama tidak menginap, namun Shean Menolak. Menginap dikediaman winara selagi Vena masih dirumah, hanya akan menimbulkan keributan. Shean tak mau Istrinya direndahkan, atau rumah yang nyaman dan tentram jadi Panas bagaikan neraka.
Risha kembali memastikan Putranya Sudah terlelap Nyaman. Sikecil itu sudah Terbang kealam Mimpinya diatas ranjang yang memang sudah disiapkan Khusus Shean untuk Archiello.
Tubuhnya Lelah setelah seharian Melakukan Aktivitas yang membahagiakan. Risha langsung merebahkan Tubuhnya diatas ranjang King size nya. Shean masih dikamar mandi. Namun tak berselang lama, pria itu keluar dan langsung berjalan menuju ranjang. Ikut Bergabung dengan sang istri yang Baru saja memejamkan mata. Shean menarik tubuh Risha yang membelakanginya dan mendekapnya dari belakang.
Risha meraskan Sesak ketika tangan Kekar itu Melingkari perutnya dan kakinya bahkan tidak bisa bergerak. Shean mengendarkan pelukan sedikit memberikan Kenyamanan Untuk sang istri yang Memberontak.
"Kamu tidak kefikiran tentang ucapannya Deyna?" Ujar Shean pelan, bahkan terdengar bisikan. Hidungnya mendusel-dusel bahu Jasmine dari rambut coklat itu.
"Kenapa harus kefikiran?" Jawab Risha.
"Honeymoon yuk..." Bisik Shean melepaskan dekapannya, Tangannya Meraih pinggang ramping itu dan menariknya mendekat, bahkan hanya satu jengkal saja jaraknya.
Risha tak kuasa Menolak keinginan Suaminya. Apalagi Risha juga ingin menikah dan pergi ketempat-tempat Romantis. Melukiskan keindahan menciptakan Suasana Romance yang begitu Diimpikan Para wanita-wanita diluaran.
"Iya. Aku mau.." Jawab Risha setulus hatinya. Bibirnya melengkung dengan indahnya membuat Shean tak bisa Berpaling untuk tidak menikmati Lukisan yang memanjakan matanya.
"Nanti kamu tulis saja, tempat mana yang ingin kamu kunjungi. Kita langsung kesana Dua hari lagi seteleh besok aku menyelesaikan Pekerjaan.."
Risha terperangah Mendengarnya. Dua hari lagi, secepat itukah? mereka kan belum punya persiapan apa-apa.
"Nanti asistenku yang akan mengurus persiapan dan keperluan kita sayang. Tenang saja.. Serahkan semuanya pada suamimu ini." Shean seakan peka sekali dengan Istrinya.
"Archie ikut kan?" Tanya Risha memastikan Putranya.
"Ya tentu saja tidak dong.. Hanya kita berdua! Mama kan sudah menawari menjaga Putramu!" Shean Mengedipkan sebelah kanan. Dia kan hanya ingin berdua tanpa gangguan Sikecil itu. Bisa-bisa kalau Archie ikut bukannya bulan madu, Risha malah Sibuk ngurusin Archie. Lalu Dia, siapa yang ngurus?
Risha sebenarnya Ingin Membantah. Namun Diurungkan, lebih baik menurut saja. Fikirannya tertuju kesatu hal lain. Tempat Tujuannya honeymoon. Risha ingin kesuatu tempat yang begitu bersejarah bagi hidupnya.
"Bolehkan aku minta 1 tempat Honeymoon kita?" Tanya Risha pelan.
"Tentu saja. Terserah kamu mau kemana, kita akan mengunjunginya.."
Risha menarik nafas pelan dan dalam. "Aku ingin ke, Sydney!"
*****
Bersambung...