NovelToon NovelToon
Aku Dijual Kakak Tiriku

Aku Dijual Kakak Tiriku

Status: tamat
Genre:CEO / Tamat
Popularitas:107.8k
Nilai: 5
Nama Author: Anjana

Alenata yang berstatus anak tiri, terpaksa dijual oleh kakak tirinya. Sedangkan kedua orang tuanya sudah meninggal, Alenata hanya tinggal bersama kakak tiri laki-laki dan ibu tiri.

Demi keuntungan, ibu tiri dan kakak tirinya rela menjual Alenata kepada lelaki kejam yang sudah beristri.

Akankah Alenata mendapatkan kebahagiaannya? atau hidupnya akan selalu menderita?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anjana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bertemu

Sampainya di kantor polisi, Alena cepat-cepat untuk masuk ke dalam bersama Devan karena sudah tidak sabar untuk bertemu Genan.

"Permisi, Pak. Maaf, kami berdua ingin bertemu dengan seseorang yang bernama Genan, bolehkah kami untuk bertemu?"

"Genan, atas kasus apa ya? apakah yang semalam?"

"Benar, kasus yang semalam tengah melukai seorang perempuan dengan botol minuman."

"Berarti benar. Kalian tunggu sebentar disini, soalnya masih ada orang tuanya pelaku, alias tersangka. Oh ya, nama kalian siapa?" Jawabnya.

"Baik, Pak. Nama saya Devan, dan ini Alena."

"Kalau begitu, tunggu sebentar. Saya harus meminta izin terlebih dahulu."

Devan maupun Alena sama-sama mengangguk.

"Ya, Pak." Jawab keduanya serempak.

Setelah diminta untuk menunggu, Devan maupun Alena sama-sama mondar-mandir. Sedangkan pak polisi tengah melihat kondisi yang ada di dalam.

"Di luar ada yang ingin bertemu dengan tersangka, satu laki-laki dan satu perempuan. Sepertinya mereka berdua suami-istri."

"Namanya siapa, Pak?" tanya Genan karena penasaran.

"Devan dan Alena, mereka sedang menunggu." Jawabnya.

Genan yang mengetahui siapa yang datang, hanya membuang napasnya dengan kasar.

"Siapa mereka, Genan? kenapa ada nama Alena? apakah dia putrinya Anaya?" tanya ibunya.

"Nanti Mama bisa bicara dan mengobrol dengannya kalau sudah tidak berada di kantor polisi ini, Mama akan mengetahui siapa dia." Jawab Genan yang tidak mungkin untuk mengatakan bahwa Alena adalah adik kandung dengan satu ayah, juga yang sudah ia jual, itu sama saja mengantarkan nyawanya dan menangkap Devan yang juga pelaku jual beli orang.

"Nyonya, mari ikut kamu. Waktu anda sudah habis untuk bertemu, karena sebentar lagi akan dilakukan interogasi yang lebih akurat. Jadi, saya persilakan kepada Nyonya untuk keluar dari ruangan ini."

"Baik, Pak Polisi." Jawab ibunya Genan.

Kemudian, ibunya kembali memeluk putranya. Perasaan tidak tega, pun ingin rasanya selalu berada di samping putranya.

Sedangkan Alena dan Devan kini tengah diberi izin walaupun hanya sebentar, setidaknya membuatnya merasa lega.

Genan tengah menunduk, juga merasa malu ketika harus menatap wajah Alena yang diketahui saudara kandung. Pertemuan yang harusnya membuat Genan senang dan bahagia, justru harus menjadi penyesalan dan kesedihannya.

"Bagaimana keadaan mu, Kak Genan?" sapa Alena.

"Untuk apa kamu menanyakan kabar ku, gadis bodoh." Jawab Genan yang terpaksa berbicara kasar pada Alena, lantaran dirinya sendiri merasa tidak pantas untuk disebut saudara kandung karena sudah tega menjualnya pada orang lain demi dendam terbalaskan.

Namun, apa daya yang ia ketahui bukanlah seperti apa yang dituduhkannya. Tentu saja penyesalan itu datang, dan membuatnya merasa hina didepan perempuan yang tidak tahu apa-apa.

"Kamu tidak berhak berbuat kasar padanya, Alena sudah menjadi milikku." Ucap Devan ikut menimpali saat mendengar kalimat yang tidak mengenakan untuk didengar.

Genan menyeringai saat mendengar ucapan dari Devan.

"Aku pastikan, Alena akan balik padaku." Jawab Genan yang menatap bengis pada Devan.

"Jangan mimpi, ini kantor polisi. Aku datang kesini itu hanya untuk membantu kamu dalam menangani kasus mu, itupun kalau kamu bersedia." Ucap Devan tetap dengan sikapnya yang angkuh dan dingin.

"Awas saja kamu, kalau sampai kamu berani menyentuh Alena tanpa menikahinya, aku tidak segan-segan menghancurkan hidupmu." Jawab Genan dengan ancaman.

Tentu saja, Genan harus bisa melindungi Alena meski berbeda ibu, tetap saja adik kandung sendiri.

"Siapa juga yang mau menyentuhnya, menikahi saja aku tidak akan pernah bermimpi. Karena Alena hanya akan menjadi pengasuh ibuku, tidak lebih. Jadi, jangan mengira kalau aku akan menikahinya." Ucap Devan.

Alena yang risih mendengar obrolan dua lelaki, memilih untuk keluar.

Saat itu juga, Devan langsung menyambar tangannya, juga menariknya hingga berada dalam rangkulannya.

"Aku pegang ucapan mu."

"Tentu saja, pegang saja ucapan ku ini."

"Sudah! sudah! kalian bukannya mengobrol dengan baik, malah seperti orang berantem. Sekarang juga lebih baik keluar, cepat. Tempat ini bukan untuk berdebat."

"Tunggu Pak Polisi, saya ingin bicara serius dengannya. Untuk mu Alena, mendingan kamu keluar."

"Baik, waktu kalian hanya sepuluh menit, tidak lebih." Jawab pak polisi dan memberi waktu untuk bicara.

Alena yang dilarang untuk tidak ikut bicara bersama, nurut dengan perintah kakaknya.

Kini tinggallah Devan dan Genan, dua lelaki yang sama keras kepalanya, juga satu komplotan dalam bisnis ilegalnya.

1
Iffa Naila
alah gengsi sidevan 😂
Iffa Naila
gw yang baca gw juga yang sinis ya bacanya 😂
Ara Ramadhani
nyesek àkhir ceritanya
penyesalan selalu datang di akhir
waktu tidaak mungkin bisa terulang lagi
Dex Esy Ciimueet
akhir cerita menyedih kan,blom lama menghabis kan waktu bersama.
Yusria Mumba
saudara kurang ajar,
Herni Marianty
veritanya sangat bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!