Alya diculik dan dipaksa menikah dengan CEO kejam bernama Rangga yang merupakan musuh terbesar kakak laki lakinya yang bernama Arya.
Rangga menikahi dan menyiksa Alya, agar Arya sang kakak menderita dan merasakan apa yang Rangga rasakan dulu saat melihat adiknya yang bernama Adinda yang berstatus kekasih Arya meninggal bunuh diri dengan terjun ke sungai setelah melihat perselingkuhan Arya dengan kekasih Rangga sendiri yaitu Soraya.
Mampukah Alya bertahan dalam siksaan yang terus diberikan Rangga padanya?
Mampukan Arya membebaskan Alya dari kekejaman Rangga?
Update Setiap hari
IG : yenitawati24
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yenita wati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sembuh
3 minggu sudah berlalu, kini saatnya perban di kaki Alya dibuka.
Pagi itu mereka sudah di rumah sakit,
Rangga menemani Alya yang akan dibuka perbannya. "Bagaimana? Apa kau takut?" tanya Rangga yang tengah duduk di samping Alya.
"Tidak." Alya menggeleng.
Aku sangat menanti hari ini, karena setelah ini aku tidak perlu merasakan over protectivemu lagi.
"Kau pasti sedih karena setelah ini, aku tidak akan sering menggendongmu lagi. Tidak apa apa,Sayang. Aku akan menggendongmu kapan pun kau mau." Rangga mengelus bahu Alya.
Hei Tuan Muda, aku sangat menanti hari ini, karena setelah ini aku tidak perlu merasakan over protectivemu lagi.
"Baiklah, kita akan buka perban Nona Muda." Dokter Hanif datang dan Alya langsung berpindah ke kursi roda agar mempermudah proses membuka perbannya. Sedangkan Rangga berdiri di belakang kursi roda itu.
Dokter Hanif mulai menggunting Perban perlahan. "Hei, pelan-pelan, awas jika gunting itu melukai kaki istriku!" Rangga menatap tajam.
"Iya, Tuan Muda, saya akan berhati hati." Dokter Hanif melanjutkan proses pengguntingan perban itu.
Perban telah tergunting menjadi dua bagian, Lalu perlahan, Dokter memutar perban yang cukup tebal itu dengan hati hati.
"Awas, kau bisa menyentuh kakinya yang sakit!" Rangga sampai berjongkok ingin melihat cara Dokter Hanif membuka perbannya.
"Iya, Tuan." Dokter Hanif mencoba tetap sabar.
"Pelan-pelan ku bilang, tidakkah kau lihat dia kesakitan?" Ucapan Rangga membuat Dokter Hanif mendongak ke atas untuk memastikan. Namun, Alya menggeleng menandakan bahwa dia tidak kesakitan.
"Dia pasti berpura pura agar aku tidak khawatir!" Rangga tidak mau kalah.
Dokter Hanif mulai melanjutkan lagi,, "Kenapa kau lama sekali membukanya?" Kini Rangga tidak sabar.
Andalah yang sudah mengganggu dan membuat pekerjaan saya lama, Tuan.
Setelah mengalami perjuangan yang panjang dan berat, yaitu mendengar omelan Rangga, akhirnya Dokter Hanif berhasil membuka perban di kaki Alya. Waktu yang seharusnya hanya sekitar 5 menit, berubah menjadi setengah jam karena kecerewetan Rangga yang tiada henti dan menyakitkan telinga Dokter Hanif.
Alya hanya geleng-geleng kepala melihat suaminya bertingkah seperti itu. Kakinya terlihat masih tetap mulus karena Dokter Hanif adalah salah satu Dokter terbaik yang sengaja ia rekrut di rumah sakit itu. Dia bekerja dengan sangat baik, sehingga luka jahitan pada kaki Alya tidak meninggalkan bekas.
Rangga sangat puas dengan hasil kerja Dokter Hanif. "Bagus, tidak sia-sia aku memberimu gaji yang besar." Rangga menepuk pundak dokter muda itu.
"Terima kasih, Tuan."
Jika tadi anda tidak mengganggu saya, saya akan lebih berterima kasih lagi.
"Apa yang tidak boleh dilakukan setelah ini?" tanya Rangga.
"Nona Muda tidak boleh berlari atau melompat juga menaiki tangga dalam waktu sebulan, karena luka kakinya baru saja sembuh, Tuan."
"Emmm jika dia mengangkat kakinya ke atas dalam waktu yang lama, apakah berbahanya juga?" tanya Rangga.
"Ha?" Dokter Hanif heran, begitu juga dengan Alya
"Maksudku jika dia melakukan senam dan mengangkat kakinya ke atas saat berbaring di atas Matras, apa itu boleh?" tanya Rangga.
"Selama itu tidak menyakiti kakinya, tentu bisa, Tuan." Dokter Hanif mengangguk.
"Baiklah, terima kasih." Rangga yang tersenyum puas dengan jawaban Dokter Hanif. Dia menggandeng tangan Alya menuju keluar agar bisa segera pulang.
"Sayang, apa maksudnya tadi? Aku kan tidak pernah berolahraga apalagi senam," tanya Alya Heran.
"Setelah ini aku akan sering-sering mengajakmu berolahraga, Sayang," sahut Rangga sambil senyum senyum sendiri.
Alya heran melihat tingkah Rangga yang tiba-tiba ingin mengajaknya berolah Raga. Tapi tidak menolak, karena itu akan menyehatkan badan, begitu pikirnya.
olahraga 🍍🍍🍍 nanas ya Alya duuuh kamu polos banget hhhhh
nah kan udah mengakui kamu jatuh cinta rangga
jantungku tidak aman kak setiap part bikin jantung berdesir & merinding