Kecelakaan satu tahun yang lalu, telah mengakibatkan kaki kiri Arsy menjadi cacat, Arsy seorang ibu satu anak ini telah di selingkuhi oleh suaminya dengan wanita lain.
"Mas, apa salahku sampai kamu tega mengkhianatiku?"tanyanya sampai menangis tersedu.
"aku sudah bosan dan muak hidup dengan wanita cacat sepertimu, kau sudah tak mampu melayaniku di atas ranjang, sebaiknya kita bercerai saja!" Jawabnya tanpa memperdulikan perasaan Arsy yang masih berstatus istri sah nya.
Suatu ketika Arsy dipertemukan dengan seorang pria paruh baya dalam kondisi sekarat, Arsy menyelamatkan nyawanya, siapa sangka pria yang usianya sudah lebih dari setengah abad itu, sebut saja Tuan Handoko menjadikan Arsy sebagai putri angkatnya.
Dan putra dari Tuan Handoko, yakni Galaksi Pramudya rupanya diam-diam menaruh hati kepada Arsy, meskipun di awal pertemuan mereka, Gala begitu membencinya.
Mampukah Arsy merubah takdir hidupnya dan menerima Galaksi sebagai pendampingnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eli Priwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
You Are the winner
Tatapan Gala kepada Arsy kali ini cukup berbeda, tidak mengandung unsur amarah, namun berbeda sekali dengan Arsy yang seolah di dalam bola matanya terlihat penuh akan kebencian, jika ingat kejadian pada malam itu, ingin rasanya ia menampar kembali wajah pria dihadapannya ini.
Arsy mencoba untuk bisa meredam amarahnya, ia lebih memilih untuk fokus kepada adonan kue mochi yang hampir saja selesai, sedangkan Tuan Yamazaki yang sudah fasih berbahasa Indonesia, ia mulai menanyakan bahan-bahan kue mochi versi Arsy Latifah, karena yang ia tahu bahwa kue Mochi adalah makanan tradisional yang berasal dari Negaranya yakni Jepang.
Dengan lugasnya Arsy menjelaskan bahan apa saja yang ia gunakan untuk membuat kue Mochi, ada satu hal yang membuat Tuan Yamazaki tertarik akan kue Mochi yang Arsy buat, yakni cream yang ia gunakan adalah berasal dari susu sapi segar yang di hangatkan tapi tidak untuk di didihkan melainkan untuk memisahkan lapisan lemak pada susu tersebut, apalagi saat di kombinasikan dengan potongan buah mangga hasil dari menanam sendiri, kebetulan Pak Sanusi memiliki pohon mangga di sekitar area taman mesjid Darrusalam, yang tentunya bebas pestisida dan menggunakan pupuk alami dari kotoran sapi, yang saat ini telah Arsy manfaatkan susu sapi tersebut untuk membuat cream isian kue Mochi, benar-benar makanan yang bebas bahan pengawet dan juga zat kimia yang tentunya bebas lemak yang merugikan proses metabolisme di dalam tubuh.
Tuan Yamazaki begitu tertarik akan penjelasan dari Arsy dan ia cukup lama mewawancarai nya, sedangkan Gala, ia hanya menyimak setiap percakapan antara Arsy dan Tuan Yamazaki, ia pun sampai terkagum-kagum terhadap Arsy yang menurutnya dia merupakan salah satu wanita yang cerdas dan juga kreatif, Arsy mampu menjawab setiap pertanyaan dari Tuan Yamazaki dengan jawaban yang memukau.
akhirnya waktu yang ditentukan telah habis, sembilan puluh menit sudah waktu berlalu begitu cepat, para kandidat sudah selesai dengan masakan mereka masing-masing, dan menaruhnya di atas piring yang telah di sediakan.
Kemudian makanan tersebut sudah tertata rapih di atas meja, semua juri mulai mencicipinya satu persatu.
Sedangkan Gala dan Tuan Yamazaki, keduanya justru tertarik dengan kue Mochinya Arsy, dan benar saja saat kue mochi tersebut sudah berada dalam lidah, mereka berdua merasakan sensasi luar biasa dalam makanan tersebut, dimana adonan kulit kue Mochi begitu lembut, apalagi isian cream dari susu segar plus buah mangga yang sangat manis dan juga harum, benar-benar serasa melayang di udara memakan kue tersebut.
Arsy yang saat ini duduk di kursi bersamaan dengan kandidat lainnya, kembali menegang.
"Mba, kue Mochi buatanmu kayaknya bakalan keluar jadi pemenang deh, soalnya dari aromanya saja sudah bikin air liurku ingin menetes!" Ujar Ana, salah satu kandidat yang sedari tadi memperhatikan Arsy.
"Kue buatan kamu juga bagus loh, aroma coklat hazelnut nya begitu wangi, aku sampai ingin mencicipinya!" ujarnya memuji masakannya Ana, karena memang begitu menggiurkan, brownis mini yang Ana buat, menurutnya merupakan saingan terberat kue Mochi miliknya.
"Wah, benarkah begitu Mba Arsy? Lain waktu aku akan membuatkan kue Brownis coklat Hazelnut untuk Mba Arsy, boleh aku minta nomer ponselnya?" Ana Bergegas mengeluarkan benda pipihnya untuk menyimpan nomer ponselnya Arsy.
Arsy sendiri tak menyangka bahwa ada salah satu kandidat yang ramah padanya, berbeda sekali dengan kandidat lainnya yang terlihat acuh dan juga sombong.
Pada akhirnya Arsy dan Ana saling bertukar nomer telepon, dan mereka berdua terlihat cukup akrab.
Sambil menunggu hasil akhir perlombaan, Arsy dan Ana mulai membicarakan soal keseharian mereka berdua, dimana Ana sudah memiliki toko kue brownies sejak tiga tahun yang lalu, sedangkan Arsy, ia masih merangkak untuk bisa berada di titik seperti ini, mimpi terbesarnya adalah bisa memiliki sebuah toko kue Mochi dan juga aneka kue lainnya.
Sekitar hampir dua jam lamanya mereka menunggu keputusan juri, pada akhirnya seluruh peserta diminta untuk berkumpul di dalam Aula dan berdiri sejajar menghadap para juri yang berjumlah empat orang, dimana Tuan Yamazaki ditugaskan sebagai penentu siapa pemenangnya, sedangkan ketiga juri lainya, mereka hanya berhak menilai dari segi kwalitas, rasa dan juga standar masakan mereka yang memenuhi syarat mutlak perusahaan N&H food Company dan juga White House food Company, yakni perusahaan milik Tuan Yamazaki.
Suasana kembali menegang, Arsy dan Ana saling berpegangan tangan, dan keduanya bisa merasakan keringat di telapak tangan mereka masing-masing, detak jantung yang terus saja bergemuruh tidak beraturan dan rasanya seperti mau copot.
"Baiklah para kandidat yang sangat luar biasa, kami ucapkan terimakasih atas partisipasi serta apresiasi kalian untuk mengikuti acara perlombaan ini, untuk yang tidak di sebutkan namanya, mohon untuk tidak berkecil hati, hasil masakan kalian begitu luar biasa, sampai kami sulit untuk menentukan pemenangnya, namun kami juga harus bisa menilai secara profesional, setiap perlombaan pasti ada yang menang dan juga kalah, bagi yang kalah bukan berarti masakan kalian itu tidak bermutu atau sebagainya, tapi ada sedikit kekurangan yang harus bisa kalian perbaiki!" tuturnya.
Para kandidat sampai menghela napas sepertinya apapun keputusan dari Dewan juri, mereka semua sudah siap menerimanya dengan hati yang lapang, karena ini adalah kompetisi dan harus ada pemenangnya.
Kemudian Giliran Chef Reno selaku dewan juri dan juga eksekutif Chef di salah satu Hotel berbintang lima di kawasan kota Jakarta yang akan menyebutkan tiga orang peserta yang terpilih.
"Yang pertama, untuk juara tiga dengan nilai skor 560, dan hasil kreasi masakannya adalah kue pukis kukus with sauce green tea, selamat kepada Pak Yanto, anda adalah juara tiga dalam kompetisi tahun ini, silahkan anda berdiri di atas panggung yang sudah di sediakan.
Tepuk tangan mulai bergemuruh di dalam ruangan tersebut, karena juara ketiga sudah diumumkan
"Dan untuk selanjutnya, untuk juara dua dengan nilai skor 750, dan hasil kreasinya adalah Brownies kukus with Coklat Hazelnut, selamat untuk Ibu Ana, anda keluar sebagai juara dua dalam kompetisi memasak tahun ini, dan ibu Ana untuk segera naik ke atas panggung."
Ana sendiri masih tak percaya bahwa ia mendapatkan juara dua, kemudian ia memeluk Arsy yang saat ini duduk di sampingnya.
"Selamat ya Mba Ana, sukses terus untuk karier nya!" Arsy mengusap punggungnya, ia pun ikut merasakan kebahagiaannya.
"Mba Arsy, aku yakin pemenangnya adalah mba!" Ana berbisik di telinganya sebelum dirinya bergegas pergi menuju panggung kecil yang sudah di sediakan oleh pihak panitia.
Arsy terbelalak tak percaya atas perkataan dari Ana, ia sendiri tidak yakin jika dirinya akan keluar sebagai pemenangnya.
Dan inilah yang ditunggu-tunggu oleh kandidat peserta lomba, yakni siapakah yang menjadi juara pertama? Pastinya orang tersebut sangat beruntung karena akan mendapatkan toko serta lisensi dan juga sertifikat dari perusahaan N&H Food, ditambah kontrak selama lima tahun dengan perusahaan ini, tentunya pundi-pundi rupiah akan segera memenuhi berangkas, untuk jenjang Karir kedepannya pastinya sangat menjanjikan.
kemudian Chef Reno mulai kembali melanjutkannya pengumuman siapa pemenangnya.
"Baiklah, untuk juara pertama dengan nilai skor 999, dengan hasil kreasinya adalah kue Mochi with cream milk and mango, selamat kepada Ibu Arsy Latifa, anda adalah juara satu perlombaan memasak tahun ini!"
Arsy sampai sujud syukur, ia masih tidak percaya bahwa dirinya keluar sebagai pemenangnya, Arsy menangis haru, ia tak bisa berkata apapun lagi, hanya kata syukur yang keluar dari bibirnya.
Tuan Dimitri tersenyum puas atas hasil yang tentunya sangat ia harapkan, sedangkan Gala, ia masih tidak menyangka bahwa Arsy keluar sebagai pemenangnya.
Dengan langkah yang pelan sembari menghapus jejak air matanya, Arsy pergi menuju arah panggung, para peserta yang lainnya mulai bersorak-sorai menyebut namanya dan mengucapkan kata selamat, mereka saling sahut menyahut mengucapkan kata tersebut untuk Arsy.
'Terimakasih Yaa Rabb, engkau telah mempermudah jalanku untuk menjalani kehidupan ini, sehingga aku bisa sampai di titik ini! '
Arsy mengucap kata syukur di dalam hati, ia mengusap dadanya, karena dirinya masih belum mempercayai semua kebahagiaan ini.
Bersambung...