Darah Dan Air Mata SUAMIKU
"Dokter!!" pekik suara sepasang suami istri menggelegar di pintu masuk ruang IGD salah satu rumah sakit di kota Jakarta.
Seorang wanita muda yang tengah mengalami pendarahan hebat dalam kondisi hamil muda menggenggam erat tangan wanita tua yang menolongnya. Merintih kesakitan dalam kondisi setengah sadar tanpa alas kaki dan baju yang sudah lusuh oleh keringat dan darah yang terus menetes.
"Tolong selamatkan janinku, bantu aku sembunyi dari suamiku yang akan membunuh kami, tolong..." ucap wanita itu lirih dengan lelehan air mata menahan kepedihan sekaligus menahan kesakitan di perutnya.
Sementara suami dari wanita tua itu sedang berusaha memanggil dokter dan suster untuk segera membantu memeriksa kondisi pasien hamil yang ia bawa. Nafasnya tersengal berlarian kesana kemari dan kondisi saat itu sudah larut malam bahkan menyentuh pukul satu dini hari.
Seorang dokter laki-laki berusia sekitar 40 tahun datang berlarian menuju ke arah ruang IGD. Nampak di sana suster tengah melakukan pertolongan pertama pada pasien wanita tersebut yang mengalami pendarahan.
"Bagaimana kondisi pasien sus? tanya sang dokter yang merupakan dokter spesialis kandungan di rumah sakit tersebut.
"Kondisi pasien cukup lemah dok, namun janinnya sangat kuat" ucap suster dengan senyum bahagia karena walau pendarahan cukup hebat namun janin dalam kandungan pasiennya bisa bertahan. Ini merupakan hal yang cukup langka terjadi.
"Good baby" ucap sang dokter dengan senyum khasnya.
Setelah melakukan pertolongan pada wanita itu, akhirnya sang pasien dan calon bayinya berhasil diselamatkan sehingga tak lama mereka akan dibawa ke ruang perawatan namun masih dalam proses pemantauan cukup ketat karena kondisi sang ibu cukup lemah demi menjaga kondisi keduanya kembali normal.
Di luar ruang IGD, sang istri menceritakan pada suaminya bahwa wanita muda yang ia tolong mengatakan untuk menyelamatkannya dari suaminya yang berniat membunuh ia dan bayinya.
Dari keterangan sang istri, ketika melihat dokter keluar dari ruang IGD dan akan memindahkan pasien ke ruang perawatan untuk pemulihan agar kondisi keduanya kembali normal. Maka lelaki tua itu meminta untuk segera memindahkan pasien wanita muda itu yang mereka akui sebagai putri mereka dan calon cucunya untuk dirujuk ke Mount Elizabeth Hospital, salah satu rumah sakit terbaik di Singapura.
Ia beralasan karena ada urusan bisnis yang tak bisa ia tinggalkan dan harus segera ke Singapura dan mereka sebagai orang tua tentu ingin memberikan pelayanan kesehatan terbaik untuk anak dan cucunya serta ingin selalu berada di dekat mereka.
Walau kondisi pasien cukup lemah namun dengan adanya fasilitas kesehatan yang sangat bermutu tinggi serta memadai dalam proses pemindahan pasien ke Singapura tentu hal ini sangat mudah dilakukan oleh seorang Alex Dharma. Maka semua proses itu berjalan cukup mudah dan lancar.
Ya, sang penolong itu adalah Tuan Alex Dharma dan istrinya yang bernama Sinta Dharma. Alex merupakan CEO Dharma Group, yang menetap di Singapura. Namun memiliki bisnis yang bergerak di bidang kesehatan baik di Indonesia maupun mancanegara. Bahkan beberapa rumah sakit termahal di Jakarta di bawah naungan Dharma Group.
Alex langsung menghubungi asistennya yaitu Pandu untuk segera mengurus semuanya dan jangan ada terbocorkan kepada siapapun bahwa ada pasien wanita pendarahan yang ia bawa ke rumah sakit baik dari Jakarta ke Singapura.
Semuanya ia tutup rapat akses informasi dari pihak luar agar tak ada yang berani menyentuh wanita itu dan calon bayinya. Entah mengapa Alex dan istrinya merasa terenyuh serta ada perasaan aneh yang dirasakan keduanya sehingga bersedia menolong wanita yang tak mereka kenal bahkan kartu identitas pun tak ada.
Malam itu mereka berempat, Alex, sang istri, wanita tanpa identitas dan calon bayi dalam kandungan wanita itu pun berangkat menuju Singapura dengan privat jet milik Alex yang sangat mewah.
Di dalamnya pun sudah ada petugas kesehatan baik dokter dan suster terbaik dari Dharma Grup yang menangani spesialis kandungan yang ia bawa untuk menjaga kondisi pasien dan bayinya agar tetap stabil selama perjalanan ke Singapura.
"Selamat tinggal mas Leo, terimakasih Tuhan engkau telah memberikanku kesempatan mempertahankan buah cinta kami. Maafkan aku mas jika belum sempat menyampaikan kabar bahagia ini. Semoga kamu selalu sehat dan bahagia walau tanpa kami" ucap Ayu dalam hati dengan air mata yang menetes menemani perjalanannya dari Jakarta ke Singapura menuju lembaran baru kehidupannya.
"Pah, kenapa mama merasa tak asing dengan wanita itu ya? Apa papa juga mempunyai perasaan yang sama?" ucap Nyonya Alex Dharma.
"Aku pun merasakan hal yang sama ma, namun belum tahu rasa apa itu dan kita juga belum menanyakan langsung identitas aslinya karena kondisinya masih lemah" ucap Alex Dharma lirih.
Sedangkan suasana mencekam di sebuah hunian mewah, tepatnya di mansion pebisnis muda yang tampan namun terkenal dingin dan kejam. Suasana kamar utama seperti kapal pecah. Barang-barang dalam kondisi pecah dan berhamburan tak jelas.
Pyaarr...Pyarrr...
Brakkk..Brakkk..
"Sialan kau Ayu, berani-beraninya lari dari aku. Kupastikan kamu akan menyesal jika aku berhasil menemukanmu" ucap Leo dengan nada penuh amarah sambil mengepalkan tangannya yang sedang menggenggam pecahan kaca sehingga darah otomatis menetes dari sela-sela jari tangannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Bintang Gatimurni
Lanjut melipir ke sini nih thor ..
Semangat menulis terus ya?
Semoga sukses, aamiin.
2024-10-24
0
karin Ke
baru melipir dimari kk author😁😁
2024-11-02
0
Tuti Tyastuti
mampir thor di lapak daddy leo
2024-07-27
0