📢📢📢 Bijaklah memilih bacaan
Gavin seorang lelaki yang di buang dan di cuci otaknya oleh keluarganya tanpa sebab yang jelas dan di buang ke luar daerah setelah lelaki itu sama sekali tak ingat jati dirinya.
Dengan kondisi minus lelaki itu berusaha bertahan hidup dan membuatnya dicap sebagai orang gila.
Kyra seorang gadis dari keluarga sederhana. Sedari kecil gadis itu selalu membawa kesialan bagi keluarganya. Punya beban hutang, kedua orang tuanya menginginkan hidup mewah dengan instan dan mencoba menjodohkan putrinya itu dengan lelaki kaya. Namun Kyra lari dari perjodohan dan membuat keluarganya dirundung masalah yang membuat gadis itu lari dari rumah.
Kyra hidup di luar kota dengan kondisi pas-pasan. Suatu saat dia bertemu dengan pria waras yang tampak gila dan karena beberapa alasan dia pun menanggung hidup lelaki itu.
Siapa sebenarnya Gavin? Bisakah dia mengembalikan ingatannya yang hilang? Bagaimana kehidupan Kyra setelahnya.... Simak segera ki
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ruby kejora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps. 29 Bayangan Masa Lalu
Mobil yang menabrak Alden akhirnya berhenti setelah menabrak sebuah pohon.
“dash... !”mobil berhenti dan seketika keluar asap dari sana.
“klak.... !”pengendara mobil seorang lelaki segera keluar dari sana dengan melompat lalu jatuh ke tanah berguling-guling.
“Boum.... !”seketika terlihat percikan api dan terjadi ledakan.
Beberapa saat setelahnya datanglah polisi dan juga ambulans ke lokasi tempat terjadinya kecelakaan.
Banyak warga sekitar yang menyaksikan kejadian itu dan segera buyar setelah polisi membubarkan mereka.
Sementara Kyra duduk dengan memangku Alden yang masih tak sadarkan diri.
“Alden... bangun... bangun Alden jangan menakuti ku.”ucap Kyra sambil menepuk-nepuk pipi Alden.
Beberapa petugas medis yang datang segera menghampiri Kyra.
“Nona sebaiknya korban kecelakaan segera dibawa ke rumah sakit.”ucap seorang petugas medis dengan beberapa rekannya berada di sampingnya.
“Baik... tolong selamatkan korban ini.”jawab Kyra menatap para petugas medis yang mengitari mereka berdua.
Beberapa petugas medis kemudian segera membawa tubuh Alden ke ambulans, dan Kyra ikut masuk untuk menemaninya.
Beberapa kemudian mereka tiba di rumah sakit terdekat. Petugas medis segera membawa Alden ke ruangan untuk melakukan pemeriksaan dan penanganan.
“Semoga saja Alden tak apa-apa.”gumam Kyra yang terlihat cemas menunggu di kursi tunggu di depan ruangan tempat Alden dirawat.
“klak...”setelah satu jam kemudian dokter dan petugas medis keluar dari ruangan.
“Dokter bagaimana keadaan pasien ?”tanya Kyra menghampiri dokter dengan cemas.
Dokter kemudian menjelaskan jika kondisi Alden dan baik-baik saja. Dia hanya mengalami cedera ringan dan butuh istirahat selama beberapa hari ke depan.
“huft....”Kyra bernafas lagi setelah mendengar kondisi Alden yang aman.
Kyra masuk ke ruangan dan melihat Alden yang masih memejamkan matanya. Dia lalu duduk di samping Alden, menungguinya.
Sementara Alden dalam keadaan setengah sadar melihat suatu kejadian yang tak pernah dia alami sebelumnya.
Seorang pelayan lelaki keluar dari suatu rumah mewah bersama dengan pelayan lainnya yang berpakaian rapi berdiri berjajar di depan rumah.
“Klak...”sebuah mobil masuk ke rumah super mewah itu. Dan seorang wanita turun dari sana.
“tap... tap... tap...”suara langkah kaki berjalan melewati para pelayan tadi.
“Selamat pagi nyonya...”ucap para pelayan tadi memberikan hormat saat wanita tadi melewati mereka.
“Dimana tuan dan tuan muda ?”balas wanita itu bertanya.
“Tuan dan tuan muda ada di dalam nyonya. Mereka baru tiba dari perjalanan bisnis ke Roma.”jawab pelayan lelaki yang sepertinya merupakan pemimpin pelayan di sana, menjelaskan.
Wanita tadi kemudian langsung menuju ke lantai tiga di rumahnya.
“kriek... !”dia segera membuka sebuah pintu setibanya di sana.
Di sebuah ruangan ada dua orang lelaki sedang duduk menghadap ke jendela.
“Hai sayang kau sudah datang. Bagaimana apa kita jadi berkumpul dengan keluarga Bailey lagi setelah ini ?”ucap seorang lelaki berbalik lalu menghampiri wanita tadi dan mencium pipinya.
“Putraku kau ikut kami pergi tidak ?”jawab wanita tadi bertanya.
“Ibu... aku... masih ada urusan lain.”ucap lelaki muda yang menghadap ke jendela la menanggapi dan akan berbalik.
“Haah... haah...”Alden tiba-tiba tersadar dan membuka matanya setelah tiga jam kemudian.
Lelaki itu terlihat berkeringat dingin dengan nafas terengah-engah.
“Siapa lelaki muda tadi ? Sayang sekali aku tak melihat wajahnya. Wanita dan lelaki tadi... keluarga Bailey... sepertinya nama itu tidak asing bagi ku...”gumam Alden mencoba mengingat namun dia tidak berhasil mengingatnya.
Alden melihat ke sekitar, di ruangan yang serba putih dan tangannya terasa berat.
“Aku di... kakak... dia tertidur menunggu ku.”gumam Alden baru menyadari dirinya berada di rumah sakit dengan Kyra di sana. Dia memejamkan matanya untuk mengingat apa yang terjadi sebelumnya.
“hiss... ada mobil yang melintas dengan cepat ke arahku tadi.”gumam Alden setelah mengingat kejadian sebelumnya yang menimpa dirinya.
“Srak.... !”Alden menarik tangannya pelan dari kepala Kyra agar tidak membangunkannya.
“Alden... akhirnya kau sadar juga. Aku sangat mengkhawatirkan mu. Apa yang kau rasakan saat ini ?”ucap Kyra bangun karena merasakan gerakan tangan Alden.
“Aku tidak apa-apa kak. Terima kasih sudah menunggu ku.”jawab Alden sambil memegang kepalanya.
“Apa kepalamu terasa sakit ?”ucap Kyra khawatir.
“Sedikit...”jawab Alden dan memegang tangan Kyra agar tidak khawatir pada dirinya.
“Kak... aku... melihat sesuatu dalam ingatanku.... aku tidak tahu siapa mereka... siapa apalagi dan wanita yang terasa tidak asing bagi ku....”ucap Alden bercerita dengan gemetar.
“Apakah ingatan mu sudah kembali ?”balas Kyra berdiri dan duduk di sebelah Alden.
“Belum kak... aku sama sekali tidak mengingat masa laluku.”jawab Alden berusaha mengingatnya.
“Argh kepala ku... kepala ku...”ucap Alden merasakan kepalanya kembali pusing dan sakit.
“Alden.... sudah... hentikan ! Jangan memaksakan diri untuk mengingatnya.”ucap Kyra melarang lelaki itu berpikir keras.
“Tidak.... tolong aku... !”teriak Alden kesakitan. Kyra dengan cepat lalu memeluknya.
“Alden... tenang... tarik nafas dalam-dalam. Hembuskan nafas perlahan. Jangan ingat hal itu lagi. Ingat saja kita barusan mendapatkan rumah.”jawab Kyra sambil menepuk-nepuk dan mengusap punggung Galen, seperti yang biasa ia lakukan pada adiknya di rumah.
Beberapa saat kemudian Alden tenang dan Kyra melepas pelukannya.
“Apa kau perlu dokter ? Aku akan memanggilnya untuk mu.”ucap Kyra berdiri dan akan memanggil dokter.
Namun Alden menarik tangannya dan memintanya untuk duduk kembali di dekatnya.
“Izinkan aku sebentar memelukmu. Karena aku bisa merasa tenang.”ucap Alden.
Kyra pun menuruti perkataan Alden dan dia membiarkan lelaki itu memeluknya untuk beberapa saat tanpa berkata sepatah kata pun. Sedangkan Kyra hanya menepuk-nepuk bahu Alden.
Dua jam kemudian Alden yang tidak mau tinggal di rumah sakit memaksa untuk pulang dan lebih memilih rawat jalan saja.
“Ayo kak kita pulang saja.”ucap Alden terus mendesak sedari tadi dan merengek minta pulang pada Kyra.
Kyra terlihat menyelesaikan semua administrasi dan menandatangani beberapa berkas.
“Sabar... setelah ini kita pulang.”jawab Kyra setelah selesai menandatangani halaman terakhir berkas yang diberikan oleh petugas rumah sakit.
Setelah semua urusan administrasi Rumah Sakit beres terlihat kedua orang itu keluar dari rumah sakit dan menaiki taksi menuju ke penginapan.
Di dalam kamar, Alden duduk di sofa bersama Kyra yang menemaninya.
“Kakak... bukankah kita sudah mendapatkan rumah yang kita cari ? Kenapa kita tidak berkemas dan pindah ke sana sekarang juga ?”ucap Alden segera berdiri dan mengemasi beberapa barangnya.
Kyra segera menghampiri lelaki itu dan menariknya kembali ke sofa.
“Alden... tenanglah... tenang dulu. Kau masih sakit. Kita bisa pindah beberapa hari lagi ke depan setelah keadaan benar-benar pulih.”jawab Kyra menasihati Alden yang sudah duduk di sofa.
Alden diam dan mencoba menuruti perkataan Kyra. Namun berapa jam kemudian setelah gadis itu tertidur, Alden yang hanya pura-pura tidur mengemasi dan menata semua barangnya.
“Aku harus bergerak cepat. Tidak ada waktu untuk bersantai bagi ku jika aku ingin sukses.”gumam Alden.
Selesai mengemasi barangnya dia pun kembali duduk di sofa. Karena pengaruh obat yang tertidur.
Beberapa menit Setelah dia tertidur terlihat Alden kembali berkeringat dingin dan tubuhnya gemetar.
BERSAMBUNG....
kakak kalau buat novel yang isinya ada konten dewasanya kayak gini, per bulan bisa update sampai 60 ribu kata dan nggak bolong lebih dari tiga kali dapet pendapatan minimum per bulan nggak??