Kisah dari seorang Dokter cantik dengan segudang prestasi dan juga kisah kehidupan yang penuh lika-liku.
Bilqis Agata, dokter muda ini juga memiliki kisah asmara yang cukup rumit.
bagaimana seorang Bilqis menjalani kehidupan nya setelah kepergian sang suami yang baru saja menikahi nya untuk selamanya setelah gugur dalam tugas di negara lain yang saat itu sedang terjadi bencana alam.
lalu bagaimana Bilqis menghadapi masa depan nya. mampukah dia menata hidup dan bagaimana jadinya ketika cinta pertama nya saat masih sekolah menengah pertama hadir kembali.
ikuti kisah BILQIS AGATA.
***maaf banyak typo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Callme_Nadlia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
29
drettt dretttt dretttt
ponsel yang baru saja di hidupkan kembali setelah beberapa hari di nonaktifkan itu langsung mendapat panggilan telepon.
Bilqis mengernyitkan dahi nya.. kenapa pas sekali, batinnya
melihat nama yang terpampang di layar ponsel, seketika Bilqis diam dengan mata terus melihat ponsel tanpa berniat menjawab panggilan itu.
hingga panggilan ke tiga kali, akhirnya Bilqis mencoba menjawab dan mendengar apa yang di inginkan oleh orang yang menelpon dirinya pagi pagi sekali seperti ini.
ya setelah sholat subuh, Bilqis langsung mengaktifkan kembali ponsel nya yang sudah hampir tiga hari di nonaktifkan karena tak ingin diganggu dulu.
"hallo, Bilqis.. akhirnya nomor kamu aktif lagi, aku minta maaf"
Bilqis hanya diam dan terus mendengarkan apa yang akan dikatakan lagi
"kamu sehat kan qis, sungguh aku minta maaf. aku berusaha menghubungi kamu sejak kemarin dan berusaha nemuin kamu di rumah sakit tapi kamu selalu menghindar dan setiap aku datangin ke ruangan kamu. kamu gak ada. aku mau minta maaf qis, aku benar benar minta maaf. aku tahu aku salah dan kesalahan aku udah memang gak pantas untuk di maafkan. tapi aku akan berusaha untuk terus minta maaf."
"kamu dengar kan qis, tolong jawab. aku benar-benar menyesal.. tolong jangan anggap kemarin ucapan ku qis, aku lebih baik kita selalu berteman asal kamu selalu ada di sisi ku, melihat senyummu, tawamu dan mendengar suaramu. anggap saja aku tidak pernah menyatakan perasaan ku.. tapi aku mohon kamu maafkan aku"
Bilqis masih terdiam, menunggu lanjutan
"aku rela ngelakuin apa aja, asal kamu mau kasih aku kesempatan untuk menjadi temanmu lagi. aku rela kamu mau mukul aku, hina aku, caci maki, bahkan kalau memang kamu mau aku bersujud di kaki kamu aku rela. tolong maafkan aku."
^^^"udah ngomongnya. ya sudah selamat pagi"^^^
Bilqis tersenyum manis setelah mengakhiri panggilan telepon itu tanpa menjawab semua ucapan Ari. setelah itu Bilqis langsung bersiap siap untuk memulai harinya seperti biasa untuk bekerja.
sedangkan di seberang sana, tepatnya di sebuah kamar mewah yang tampak berantakan karena penghuni nya beberapa hari ini terlihat uring-uringan karena gadis yang selama ini berusaha untuk didekati nya lagi sedang menjauh dan marah.
itu semua memang kesalahan nya sendiri. sejak dulu bahkan sudah menggores luka yang cukup dalam di hati Bilqis sehingga sulit bahkan sangat sulit untuk di obati. tapi Ari tetap optimis untuk mendapatkan maaf Bilqis lagi meski merendahkan diri dengan berlutut sekali pun asal Bilqis bisa memaafkan nya meski itu sedikit mustahil.
ceklek
Ari yang sedang terduduk lesu di karpet merah di bawah kasur nya melihat ke arah suara pintu terbuka.
"yaAllah ini anak kenapa jadi begini" teriak mama Lusi melihat kondisi sang anak yang seakan tidak terurus.
"mama ngapain sih teriak" tanya Ari lesu..
"kamu yang ngapain kayak korban banjir begini, kamar udah kayak kapal pecah, itu rambut halus di pipi udah kayak hutan lebat amat, kamu kenapa hah.. dari kemarin pulang dari kumpul sama temen kamu kok pulang pulang jadi gembel begini. kamu kenapa" omel mama Lusi pada Ari yang sudah terbaring di karpet
"Ari capek ma, Ari mau tidur dulu.. mama keluar gih" usir nya halus
"eh anak kurang ajar.. kamu ngusir mama hah" teriak mama Lusi
"mama, tolong dong ngerti Ari ya, Ari lagi gak mau di ganggu dulu. maaf ya ma.. Ari bukan ngusir, cuma Ari mohon mama keluar dulu ya, Ari pengen sendiri" pintanya
"ya udah, kamu istirahat.. nanti mbak yang beresin kamar kamu ini.. kamu jangan lupa sarapan. jangan ke kantor dulu. nanti biar Lucas aja yang urus kerjaan." ucap mama Lusi lalu keluar dari kamar sang anak dan turun ke lantai bawah menuju meja makan
di sana sudah ada pak Mahes yang sudah duduk di kursi nya.
"Ari mana ma" tanya nya setelah melihat mama Lusi duduk disebelahnya
"lagi kurang sehat pa, kamarnya udah kayak kapal pecah. mukanya kusut banget. pasti ada masalah itu anak.. mama aja tadi di suruh keluar katanya dia pengen sendiri.. mama jadi ingat dia pernah gini waktu pencarian cewek yang dia cari dulu gagal. papa ingat kan.. dia hampir gila, gak makan hampir seminggu lalu sakit.. dan sekarang persis banget." jelas mama Lusi
"siapa lagi yang buat dia kayak gitu" ucap pak Mahes seraya meyuapkan nasi goreng ke mulutnya.
"kayaknya anaknya Diana deh pa, soalnya hanya dia yang bisa bikin Ari kayak gitu dari dulu.."
"ya udah biarin aja, udah pada dewasa. jadi bisa selesai kan masalah sendiri.. mama makan lalu temani papa ke rumah sakit buat ikut rapat tahunan untuk acara baksos tahun ini.. biarpun papa udah gak menjabat di sana tapi sebagai pemilik pertama, papa mau ikut partisipasi dalam baksos dan penggalangan dana nanti"
"ya udah," jawab mama Lusi lalu memakan sarapannya
setelah selesai. mereka lalu bersiap untuk ke rumah sakit mengikuti rapat tersebut mewakili Ari sebagai pemilik kedua yang tak dapat hadir.
🌹🌹🌹
sementara itu, di rumah sakit saat ini sedang terlihat sibuk.. terutama di aula tempat rapat diadakan.. di meja juga sudah terlihat rapi dengan keperluan rapat.
"dokter Yusuf, acara di mulai masih satu jam lagi. apa masih ada yang kurang" tanya seksi perlengkapan kepada direktur.
"tidak, sudah cukup semua.. nanti kalian jangan lupa sambut pak Mahes dan istrinya ya.. beliau akan hadir hari ini menggantikan pak Ari yang katanya sedang sakit" ucap dokter Yusuf
dan itu terdengar oleh Bilqis yang kebetulan sedang melitas untuk menyerahkan dokumen yang diperlukan.
ya, setiap dokter di minta untuk membuat ide dan rancangan untuk kelancaran acara tahun ini.
jika ada usulan yang diterima maka idenya yang akan di pakai nanti. dan tadi malam Bilqis menyelesaikan nya setelah berdiskusi dengan sang ibu. sebelum akhirnya tertidur.
mendengar kondisi kesehatan Ari, Bilqis menjadi sedikit khawatir. pasalnya tadi pagi saat di telpon juga mendengar suara Ari yang seperti nya tidak sehat. dan ya ternyata memang kondisi nya sedang sakit.
ada rasa ingin menemui Ari, tapi Bilqis dengan cepat menghilangkan pikiran itu dan berusaha fokus untuk rapat nanti karena semua peserta rapat akan mempresentasikan ide ide mereka masing-masing apalagi nanti pak Mahes dan istri akan turut dalam rapat kali ini.
"fokus Bilqis fokus, gak usah fikirin yang gak penting. Ari sudah besar dan juga sudah punya tunangan jadi untuk apa kamu mikirin dia, sadar Bilqis sadar, semangat " batinnya memberi semangat kepada diri sendiri.