NovelToon NovelToon
Istri Terhina Menjadi Ibu Susu Bayi CEO

Istri Terhina Menjadi Ibu Susu Bayi CEO

Status: tamat
Genre:Ibu Mertua Kejam / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / CEO / Ibu susu / Cinta Terlarang / Balas Dendam / Tamat
Popularitas:490.8k
Nilai: 5
Nama Author: Rere ernie

Arsyi seorang wanita sederhana, menjalani pernikahan penuh hinaan dari suami dan keluarga suaminya. Puncak penderitaannya terjadi ketika anaknya meninggal dunia, dan ia disalahkan sepenuhnya. Kehilangan itu memicu keberaniannya untuk meninggalkan rumah, meski statusnya masih sebagai istri sah.

Hidup di tengah kesulitan membuatnya tak sengaja menjadi ibu susu bagi Aidan, bayi seorang miliarder dingin bernama Rendra. Hubungan mereka perlahan terjalin lewat kasih sayang untuk Aidan, namun status pernikahan masing-masing menjadi tembok besar di antara mereka. Saat rahasia pernikahan Rendra terungkap, semuanya berubah... membuka peluang untuk cinta yang sebelumnya mustahil.

Apakah akhirnya Arsyi bisa bercerai dan membalas perbuatan suami serta kejahatan keluarga suaminya, lalu hidup bahagia dengan lelaki baru?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter - 12.

Di perusahaan tempat Fajar bekerja, namanya dipanggil atasan.

Sebagai kepala manajer pemasaran dengan gaji hampir 50 juta per bulan, Fajar dianggap salah satu pegawai penting. Namun empat tahun lamanya Arsyi hidup bersamanya, perempuan itu hanya menerima nafkah yang dipakai untuk kebutuhan seluruh keluarga besar Fajar. Untuk diri Arsyi sendiri dan anaknya, hampir tidak ada. Bahkan untuk sekadar membeli pakaian layak, Arsyi harus menghemat dari uang belanja yang pas-pasan.

Tok. Tok. Tok.

Fajar mengetuk pintu ruang Kepala Cabang. Setelah diizinkan masuk, ia melangkah dengan wajah penuh percaya diri. Namun begitu pintu tertutup, ada sorot mata dingin yang menyambutnya.

“Ada apa Bapak memanggil saya?“ Fajar berdiri di depan meja Kepala Cabang.

“Kita kedatangan Tuan Rendra, beliau adalah CEO perusahaan pusat. Berikan salam hormat padanya!“

Perlahan Fajar berbalik.

Di sofa duduk seorang pria dengan aura berwibawa, tatapannya tajam.

Wajah Fajar langsung berubah ramah, senyum menjilat tersungging di bibirnya.

“Halo, Tuan Rendra. Saya Fajar, kepala manajer pemasaran. Suatu kehormatan besar bagi saya, bisa bertemu langsung dengan pemilik perusahaan.“

Namun Rendra hanya menatapnya dingin, tanpa sedikit pun memberi balasan senyum. Sorot matanya menilai Fajar dari kepala hingga kaki, seolah sedang menimbang kelayakan seorang lelaki yang pernah melukai Arsyi.

“Kau sudah beristri?“ suara Rendra rendah namun menekan.

“Punya, Tuan.“

“Namanya?“

Fajar sempat terdiam, sebab pertanyaan itu terasa aneh. Kenapa seorang CEO besar ingin tahu hal pribadi seperti ini?

“Namanya… Venita.“

Sebelah alis Rendra terangkat. “Venita? Tapi... dalam data pribadimu tertulis istrimu bernama Arsyi. Jadi, mana yang benar?“

Wajah Fajar berubah pucat.

“I-itu… saya dan Arsyi sudah bercerai. Saya menikah lagi, Tuan.“

“Bercerai?“ suara Rendra menajam.

“Ya, Tuan. Maaf… tapi, boleh saya bertanya? Kenapa Anda tertarik dengan kehidupan rumah tangga saya?“

Perlahan, Rendra berdiri. Langkahnya mantap penuh kuasa, menghantam lantai. Setiap gerakan langkahnya, membuat ruangan seakan menyempit. Ia mendekati Fajar, lalu berhenti tepat di hadapannya.

“Apa tidak boleh? Apa seorang CEO perlu meminta izin pegawainya untuk tahu apa pun? Atau kau memang sudah tidak ingin bekerja di perusahaan ini?“

Fajar langsung menunduk, buru-buru mengangguk. “Tidak, Tuan. Maaf... silahkan, saya bertanya hanya karena penasaran.“

Senyum tipis menghiasi wajah Rendra, senyum dingin yang tidak membawa kelegaan. Tangannya menepuk bahu Fajar, namun tekanannya cukup kuat untuk membuat tubuh Fajar kaku.

“Mulai hari ini, aku buat aturan baru. Pegawai di perusahaanku, tidak boleh memiliki dua istri. Jika ada yang melanggar… maka akan dipecat secara tidak hormat. Termasuk kau! Segera urus dokumen pernikahan barumu dan serahkan salinan surat cerai dengan istri pertamamu. Aturan ini berlaku untuk semua pegawai, bukan hanya dirimu.“

Fajar tercekat, wajahnya memucat.

Rendra menoleh ke arah Kepala Cabang. “Kau mengerti tugasmu?“

Kepala Cabang segera membungkuk hormat. “Saya mengerti, Tuan. Jika ada yang melanggar, saya akan langsung memecatnya.“

“Bagus! Dan... dua minggu lagi ada perayaan ulang tahun perusahaan ke-15. Semua pegawai, dari perusahaan utama maupun cabang... diwajibkan hadir dengan membawa istri masing-masing. Waktu dan tempat akan disampaikan oleh asisten-ku!“

Tanpa menunggu tanggapan, Rendra berbalik dan melangkah pergi. Meninggalkan ketegangan yang masih menggantung pekat di ruangan itu.

Fajar menghela napas panjang, punggungnya basah oleh keringat dingin. Dari tatapan Rendra, jelas sekali ia bukan sekadar seorang CEO yang menjaga aturan perusahaan. Tatapan itu… tatapan seorang musuh yang mengincar.

Dengan tergesa, Fajar mulai memikirkan langkah selanjutnya. Aturan baru itu memaksanya untuk menunjukkan surat cerai. Masalahnya… di mana ia harus mencari Arsyi sekarang?

Keluar dari ruang Kepala Cabang, langkah Fajar terasa berat. Nafasnya memburu, dadanya naik turun tak beraturan. Pikirannya berputar cepat, aturan baru yang diumumkan Rendra jelas bukan aturan biasa. Itu seperti jerat yang sengaja dipasang untuk dirinya.

"Sial! Bagaimana dia bisa tahu soal Arsyi?" gumamnya.

Sesampainya di ruang kerjanya, ia duduk dengan wajah pucat. Tangannya gemetar saat meraih ponsel. Satu-satunya jalan agar ia selamat dari jebakan aturan itu, hanyalah membuktikan bahwa perceraiannya dengan Arsyi sudah sah. Tetapi, Arsyi hilang tanpa jejak.

Fajar menelpon salah satu kerabatnya, Bibinya yang memang dekat dengan Arsyi namun selalu kalah saat membela Arsyi.

“Bibi, kau tahu di mana Arsyi sekarang?” suaranya terdengar menekan.

Bibirnya terdiam sesaat di seberang. “Sejak dia pergi dari rumahmu, aku sama sekali tidak tahu keberadaannya. Lagipula, kenapa kamu mencarinya sekarang? Dulu saja, kau membiarkan keluargamu menyiksanya!“

“Cukup!” Fajar membentak, wajahnya merah menahan marah. “Kalau Bibi tahu sesuatu, bilang saja. Jangan banyak komentar!”

Bibinya menarik napas berat. “Kalau pun aku tahu, aku tak akan memberitahumu. Arsyi sudah terlalu banyak tersakiti, biarkan dia tenang dari hidupmu.”

Telepon langsung diputus sang Bibi, tanpa memberi kesempatan Fajar membalas. Fajar mengumpat kasar, lalu menghempaskan ponsel ke meja.

Sementara itu di lantai paling atas gedung pusat, Rendra berdiri di depan jendela besar ruang kerjanya. Matanya menatap ke luar, ke arah langit kota yang berwarna kelabu. Ia baru saja menerima laporan dari sang assisten.

“Tuan, sesuai penyelidikan... Fajar menelantarkan Arsyi selama bertahun-tahun. Nafkah yang diberikan hanya dipakai untuk kepentingan keluarga Fajar sendiri. Bahkan, Arsyi sering kali harus menghemat untuk sekadar makan sehari-hari untuk dirinya sendiri. Lalu, mengenai kematian anaknya... ada satu saksi yaitu Bibinya Fajar. Sepertinya kejadian sebenarnya sengaja ditutupi, tak ada rekaman Cctv juga di rumah itu.“

Rendra mengepalkan tangan, rahangnya mengeras.

———

Fajar semakin gelisah, ia mulai menghubungi beberapa kenalan lama tapi semua sia-sia karena tak ada yang tahu keberadaan Arsyi.

Hingga akhirnya malam itu, Fajar duduk sendirian di ruang tamu rumahnya. Venita, istri barunya keluar dari kamar tidur dengan wajah curiga.

“Mas, kenapa wajahmu murung? Jangan bilang… ada masalah dengan pekerjaanmu di perusahaan?”

Fajar hanya melirik dengan tatapan tajam.

“Kau jangan ikut campur, urus saja rumah ini!”

Venita tersinggung, namun dia tetap diam. Ia hanya membutuhkan uang Fajar, dengan gaji Fajar yang besar hidupnya bisa berfoya-foya.

Fajar menatap kosong, kata-kata Rendra terus terngiang di kepalanya.

Kepalanya terasa panas. Ia sadar… jika dalam dua minggu ia gagal menemukan Arsyi, maka pekerjaannya akan hilang.

Keesokan harinya, bel rumah berdenting. Seorang kurir berdiri di ambang pintu, menyerahkan sepucuk surat gugatan cerai atas nama Arsyi.

Mata Fajar membelalak, amarah menyalakan wajahnya tetapi di balik itu ada secercah kelegaan. Seolah-olah surat itu sekaligus belenggu yang terlepas dari tangannya. Tanpa banyak kata, ia meraih pena menorehkan tanda tangan tegas, lalu mengembalikan berkas itu ke tangan kurir.

Namun ketika lelaki itu berbalik pergi, Fajar menahan langkahnya. “Tunggu! Di mana wanita yang menitipkan surat ini padamu?”

“Saya tidak tahu, Pak. Saya hanya kurir, permisi.”

Rahangnya mengeras, tatapannya membeku. Meski tanda tangannya sudah melepas Arsyi secara hukum, hatinya tetap bergolak. Ia menolak kenyataan, jika kini... Arsyi benar-benar terlepas darinya.

1
Mah Ihsan
cerita yang menarik
Zainab Ddi
kayaky seru
Ruk Mini
sgt menginspirasi..alur sat set,tpi kena smua , akhir yg Bahagia, tnp beban, sgt menghibur thor, tq d tgg karya" mu lgi🙏👍👍👍
Inooy
makin meletup peperangan balas dendam nya niih 🙈
Inooy
nah lhooo,,siap2 tuh yg jd mata2 nya tuan Erlan..siap2 d kuliti Rendraaa..dn kamu Maya, bersiaplah menerima kemarahan Rendra!!!
Inooy
aaaaahh bang Rendra mulai protective niih,,bagus bang Reen jangan pernah tinggalkan Arsyi dn Aidan..kemana pun abang pergi mereka harus d bawa jg, apalgi d rumah mu ada mata2 nya kluarga Erlan alias kluarga nya Jerry..tanpa TOM yaaaa!? 🤣
Inooy
iya betul apa yg d katakan Daniel Saa, jd kamu harus kuat..harus bisa menghadapi kenyataan yg ada,,karena kini kluarga Erlan sedang mengincar Rendra..khusus nya anak kamu yg d titipkan k Rendra dn Arsyi, Saa...
jd jangan biarkan mereka merebut anak mu dr Rendra dn Arsyi, Saa!!!!
Inooy
perang akan d mulai niih,,,

pa Erlan bener2 yaaaa..bukan nya kematian anak2 nya d jadikan bahan introspeksi diri, malah d jadikan alasan bwt balas dendam...
heeeyy paaa, Raisa melakukan itu smua karena ulah anak bapa sendiri yg telah merudapaksa nya..bapa pikir sendiri deeh d saat Raisa jd istri nya Rio, anak bapa yg bernama Jeffry malah melecehkan nya..dn yg lebih menyakitkan nya lg, kluarga bapa melindungi perbuatan bejat anak bapa sendiri seolah olah Raisa lah yg telah menggoda Jeffry..pikir paaa pikiir,,wanita baik2 mana yg akan diam aj d perlakukan seperti iniiii...
skarang malah bapa mengobarkan dendam bapa yg tidak pada tempat nya, hhadeeeuh...
Inooy
waduuuhh mulai tegang nih cerita,,jd deg2an takut Rendra dn Arsyi kena balas dendam nya Maya dn kluarga nya Jeffry 🙈
Inooy
cie..cieeee,,yg pengen d panggil abaaang 😅
eeehh tp bener jg Ren lebih baik panggil abang dr pada tuan..berasa kembali k masa penjajahan 'TUAN TANAH' 🤣🤣🤣🤣/Facepalm/
Inooy
ternyata kamu udh benar2 sembuh Saa tinggal rasa trauma aj yg belum benar2 pulih..dn skarang kamu mulai bersandiwara demi menyatukan Rendra dn Arsyi,,kamu benar2 sahabat sejati Saa 🥺
Inooy
wkwkwkwk,,dengan alasan utk berterima kasih yg baik padahal kamu emg beneran pengen d suapi Arsyi hhadeuuuhh..modus mu tuaaan kaya ABG labil 🤦‍♀️
Inooy
karena kamu berharap ada rasa cemburu d hati Arsyi, tp sayang nya Arsyi biasa biasa aj tuuuh!?
kamu kesel y Reen ternyata Arsyi g cemburu dengan kedekatan mu ama Raisa 🤭
Inooy
diiih jd pengen ngakak aq, bisa2 nya Rendra berharap Arsyi cemburu karena kedekatan nya ama Raisa ckckck
Inooy
tuuh kaan kaaan,,pasti perasaan itu lambat laun akan hadir jg karena terbiasa ❤️
Inooy
senyum mu membuat hati ku berbunga bunga, Aaarr...🤭
Inooy
hihihi,,kasian banget kamu Reen jd bahan ketawaan para art muu..sabar y Reen, ambil aj hikmah nya dr sandiwara ini,,oke??
Inooy
waduuuh Raisa makin penasaran dengan status palsu nya Rendra Arsyi 🤭
Inooy
skarang kamu boleh bilang klo Raisa adalah satu2 nya istri kamu,,tp tunggu smp waktu nya tiba..aq jamin kamu bakalan lengket ama Arsyi dn kamu bakalan bucin parah ama Arsyi!!!
Inooy
makin seru cerita nya niiihh 👍👍❤️🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!