NovelToon NovelToon
CEO BUCIN

CEO BUCIN

Status: tamat
Genre:Tamat / Perjodohan / Balas Dendam / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:5.6M
Nilai: 4.7
Nama Author: Isti Shaburu

Aberlie adalah seorang gadis yang menutupi kecantikan wajahnya dengan make up yang tebal karena paksaan dari ibu dan adik tirinya. Dijodohkan dengan tuan muda Hanoraga dari keluarga terkaya di kotanya. Namun, Aliva adik tirinya ternyata menyukai pria yang dijodohkan dengannya.

Saat malam pertunangannya Aberlie diberi obat oleh Aliva dan ia pun melarikan diri dari pertunangan tersebut. Namun nasibnya sungguh beruntung, mobil yang ia temui dan ia naiki di parkiran hotel ternyata adalah mobil pria yang akan bertunangan dengannya. Mahkotanya pun akhirnya hilang oleh tunangannya sendiri.

Saat pulang di waktu hujan ia bertemu dengan Aron adik tiri dari tunangannya dan menabraknya saat make upnya telah luntur. Aron mengira Aberlie adalah sang bidadari yang turun dari kayangan untuk dirinya. Berbagai cara dilakukan Aliva dan Aron untuk merebut Aberlie dan Bram agar mereka tak bersama.

Bagaimana kehidupan yang dijalani oleh Aberlie selama ini dengan topengnya? Dan pakah Aliva dan Aron akan berhasil memisahkan Aberlie dan Bram?

Follow IG: istikomah50651
Follow Fb: ISTI

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isti Shaburu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 29

Bram memberikan kantong pelastik berisi ketoprak tersebut pada asisten rumah tangganya.

"Mba Santi, ambil ini, itu yang dua bungkus nanti buat mba Santi dan mba Rani yah" ucap Bram.

"Baik tuan muda, terima kasih" Santi mengambil kantong plastik tersebut.

"Haris di mana mba?" tanya Bram kembali.

"Ada di kamarnya tuan muda, tuan Haris juga baru pulang" jawab Santi.

"Kamu sudah pulang Bram?" Fatma menghampiri Bram ke dapur karena tau Bram sudah pulang.

"Iya nek, ini ketopraknya udah aku kasih ke mba Santi untuk di sajikan, aku ke kamar Aberlie dulu" ucap Bram setelah mencium pipi Fatma Bram berlalu pergi.

"Anak ini" Fatma menggelengkan kepalanya.

Di depan pintu kamar Aberlie, Bram mengetuk pintu namun tak ada jawaban dari dalam kamarnya.

Bram pun membuka pintu kamar Aberlie yang ternyata tak dikunci, Bram masuk dan melihat sekeliling namun tak menemukan Aberlie.

Kemana dia, apakah sedang mandi, aku akan menunggunya disini sampai dia selesai, gumam Bram kemudian membaringkan tubuhnya di atas kasur Aberlie.

Tak berapa lama Aberlie keluar dengan memakai handuk saja, Aberlie terkejut dan menjerit kecil.

"Apa yang kau lakukan di kamarku?" ucap Aberlie seraya menutupi ke dadanya dan memegang handuknya erat.

"Menunggumu" ucap Bram tanpa merasa bersalah.

"Kau bisa menunggu di luar bersama yang lainnya"

"Apa yang ingin kau tutupi dari ku, aku sudah melihat semuanya waktu di pantai lalu, bahkan aku sudah merasakannya" ucap Bram seraya memiringkan tubuhnya dan menopang kepalanya menggunakan tangan.

"Huh" Aberlie mendengus lalu menuju lemari pakaian, ia mengambil pakaian yang akan ia kenakan dan alat make up nya kemudian kembali ke kamar mandi.

Tak berapa lama Aberlie keluar dari dalam kamar mandi sudah rapi, ia menuju meja riasnya untuk menggunakan lotion.

Bram bangun menghampiri Aberlie dan memeluknya dari balakang membuat Aberlie terkejut dan memukul pelan tangan Bram yang melingkar di perutnya.

"Mengapa kau menggunakan make up lagi sih by, aku suka kamu yang polos tanpa make up" bisik Bram di telinga Aberlie yang membuat Aberlie merinding geli.

"Aku sudah janji pada nenek untuk melepas make up ini setelah pertunangan kita"

"Baik lah, aku akan sabar menunggunya" ucap Bram meletakan kepalanya di pundak Aberlie.

"Ayu kita keluar, mereka sudah menunggu" ucap Aberlie namun Bram belum ingin bergerak dari posisinya.

"Bram, ayolah jangan jadi anak kecil begini, mana Bram yang sok cool itu"

"By, kamu kenapa sih gak bisa romantis sedikiiiiit ajah sama aku? ya sudah ayo keluar, tapi kamu harus janji tetap di dekat ku" pinta Bram.

"Iya iya ya udah ayu keluar"

Terserah kamu saja lah tuan muda, yang penting kita keluar sekarang, batin Aberlie.

Bram menggandeng tangan Aberlie, mereka berjalan keluar menuju meja makan dimana disana sudah menunggu mereka berdua.

Risa yang melihat Bram datang langsung berdiri dan memeluk Bram seperti biasa.

"Ehemm hemm hem..." Haris berdehem.

"Kakak, aku merindukan mu, kenapa kau tak pernah berkunjung kerumah?" ucap Risa manja pada Bram.

"Bagaimana kabarmu dan kuliahmu?" tanya Bram mengalihkan pembicaraan.

"Baik kak" Risa melirik ke arah Aberlie.

"Ini pasti calon kakak ipar, hallo kakak ipar, salam kenal, aku adik kesayangan kak Bram yang paling cantik" Risa beralih memeluk pada Aberlie.

"Hemmm ehemm heeeeemmmm....." Haris berdehem kembali.

"Kamu kenapa Ris?" tanya Fatma.

"Ini di tenggorokan seperti ada yang nyangkut nek" ucap Haris berbohong.

"Hallo juga cantik, aku Aberlie" Aberlie melanjutkan sesi perkenalannya dengan Risa.

"Waaaaah nama kakak cantik sekali" seru Risa.

"Secanti orangnya" bisik Risa di telinga Aberlie membuat Aberlie terkejut dan langsung menoleh pada Bram, Bram hanya menaikkan bahunya.

"Kak Aberlie duduk di sebelah aku yah" Risa menarik tangan Aberlie agar Aberlie duduk dengannya.

"Hei anak kecil, dia adalah tunangan ku jadi dia harus duduk di sebelah ku" Bram tak mau kalah.

Mereka yang menyaksikan kelakuan ketiga orang tersebut menggeleng gelengkan kepalanya.

"Nenek, kak Bram nakal" Risa mengadu manja pada Fatma.

"Dasar tukang ngadu" cibir Bram.

"Sudah sudah jangan pada ribut terus, Risa bisa duduk di sebelah Haris Bram di dekat kakek dan Aberlie di tengah tengah Bram dan Risa, selesai kan" Fatma mengatur duduk mereka.

Begitu Aberlie mendudukan bokongnya ia baru menyadari kalau di depannya ada Sumi, perempuan yang merawatnya sedari bayi.

Aberlie tersenyum ke arah Sumi dan di balas oleh Sumi.

Setelah selesai makan malam dengan menu ketoprak mang Ujang mereka semua duduk dan berbincang di ruang keluarga.

Namun tak lama Harun mengajak Haris, Erwin, Bram dan Sumi untuk ke ruang kerjanya.

"Aku tinggal dulu sebentar yah by" ucap Bram sambil mengacak acak rambut depan Aberlie.

"Huft" Aberlie mendengus kesal karena Bram mengacak acak rambutnya.

Sesampainya di dalam ruang kerja Harun mereka melanjutkan pembicaraan yang tertunda kemarin.

"Tuan besar, ini yang anda minta saya ambilkan dari rumah Wijaya" Sumi menyerahkan sertifikat rumah dan tanah milik mendiang Ratih yang berada di tangan keluarga Wijaya.

"Tapi tuan, sertifikat ini sudah berpindah nama menjadi milik Riska Rahma ibu tiri nona Aberlie, Richard memberikan rumah dan tanah milik mendiang nyonya Ratih pada Riska sebagai mas kawin yang Riska mintasebelum menikah dengan Richard, saya menemukan ini di brankas pribadi milik Riska" ucap Sumi menjelaskan.

"Mereka memang ular, setelah Ratih meninggal dia ambil peninggalannya yang seharusnya menjadi milik Aberlie dan memberikannya pada perempuan ular pula, kemudian dia telantarkan anaknya" Harun geram dengan kelakuan Richard.

"Erwin, urus sertifikat ini menjadi nama Aberlie, jika kau membutuhkan tanda tangan dari wanita ular itu kau tahu kan apa yang harus kau lakukan?" perintah Harun pada Erwin.

"Mengerti tuan" jawab Erwin.

"Sumi kalau kau masih ingin bekerja pada ku kau bisa kembali berada di samping Fatma mulai besok, namun jika kau ingin pensiun aku akan menghargai keputusan mu" lanjut Harun pada Sumi.

"Besok saya akan kembali ke sisi nyonya besar tuan" jawab Sumi.

"Untuk perusahaan garmen milik Richard sementara kita biarkan dulu, perusahaan itu masih terbilang kecil, Aberlie tidak membutuhkan perusahaan milik Richard walaupun usaha itu di dirikan menggunakan uang milik Ratih, Aberlie memiliki cafe yang menjanjikan jika kita membantu mengelolanya" lanjut Harun.

"Baik kek" jawab Haris.

"Bram, apakah kau sudah memutuskan mapan pertunangan mu akan di lakukan kembali" tanya Harun.

"Kek, bagaimana jika aku langsung memutuskan untuk menikahinya saja, jadi gak usah pake acara tunangan lagi kelamaan kek" ucap Bram mengusulkan keinginannya.

"Weh bro, lo udah ngebet pingin langsung merid ajah lo" ledek Haris dan semua yang ada di dalam ruangan itu terkekeh.

"Baik lah jika mau mu seperti itu, mumpung papah mu ada disini kau bisa sampaikan itu sekarang" Harun menyetujui rencana Bram yang ingin langsung menikahi Aberlie.

*****

Hay kakak semua salam hangat dari aku yah🤗

terima kasih yang sudah berkenan mampir untuk membaca karya receh aku ini🤗

jangan lupa like, vote, bintang lima, favoritkan dan hadiah yang banyaknya yah🤭

ku tunggu komen positiv kalian supaya aku semangat menghalu dan update buat kalian

selamat membaca yah kakak🙏😊🤗❤

1
elis farisna
Luar biasa
Venny Merliana
nice visual
Venny Merliana
nice strory 🤗🌹🤍
Febri Ana
ha ha ha
Febri Ana
mantaapp
Febri Ana
ha ha lanjuutt
Ma'rifa Iip
Kecewa
Ma'rifa Iip
Buruk
Mey Jun Susy Tpb
Luar biasa
Popocupcup
ngakak astaga hahahhaa
Popocupcup
katanya pintar tapi kenapa di telan wkwk konyol
Niafitriani Nia
Luar biasa
Lena Wong
👍👍👍👍👍👍👍👍
aya
orang jahat dan iri dengki kyak Alifah ini mendingan kasih ke om2 hidung belang saja
Venylia -
sangat bagus ceritanya keren 🙏
Susi Susilawati
Luar biasa
宣宣
hai Thor Salam kenal saya dari negara tetangga🇲🇾 .... meskipun ada sikit typo tapi ceritanya sangat menarik ......saya baru menemukan nya di beranda...
宣宣: sama2 Thor ☺️☺️☺️
Isti Shaburu: terima kasih akak sudah berkenan mampir🙏😊🤗
total 2 replies
Eve Vs
thor kok ga ada cerita dokter agam aku cek
Isti Shaburu: ada kok kak, judulnya romansa dokter ganteng dan pelayan cafe
total 1 replies
Samsia Chia Bahir
🤔🤔🤔😄😄😄😄😄
Samsia Chia Bahir
Bgitulah org2 yg hax melihat penampiln azzz, jdi masalahkaannn 🤔😝😝😝
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!