Arga yang mendapati kekasihnya berselingkuh, akhirnya menerima perjodohan tanpa tahu siapa wanita yang dijodohkan dengannya.
Zia yang mendengar keinginan mendiang ibunya pun menerima perjodohan yang disampaikan oleh ayahnya.
Janji perjodohan yang direncanakan orang tua Arga dan Zia membuat mereka bertemu kembali. Dulu mereka bagaikan musuh, Zia yang dulu menjadi anggota osis harus siap menghadang anak-anak yang terlambat, Arga yang hobi terlambat harus berurusan dengan Zia. Tapi ternyata, dalam hati mereka menyimpan cinta. Dijadikan satu dalam ikatan pernikahan, akankah mereka saling mengungkapkan cinta lama?
Belum revisi ya🤭
update setiap hari.
ig: myafa16
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon myafa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
David
Kak Zia tau tidak, kakakku sangat tampan pasti kakak akan suka melihatnya."
Zia hanya tersenyum mendengar ucapan Kesya, yang sedang memamerkan kakakanya
"Itu dia." Kesya berdiri menghampiri kakaknya yang baru saja sampai di lantai dua.
Zia yang mendengar ucapan Kesya, langsung menengadah. "David." Zia begitu kaget saat yang di maksud kakak oleh Kesya itu adalag teman SMA nya.
"Zia," ucap David tidak kalah kaget.
"Kalian saling kenal?" Tanya Kesya bingung, karena pada dua orang di depannya saling menyebut nama masing-masing.
"Iya, Zia dulu teman sekolah kakak," ucap David seraya melangkah menghampiri Zia.
" Hai zi..apa kabar?" David mengulurkan tangannya pada Zia.
" Baik vid, kamu sendiri apa kabar?" Tanya Zia.
"Aku baik zi."
"Wah sudah lama nggak ketemu tau-tau sudah jadi dokter ya sekarang," ucap Zia memuji David.
"Pasti bocah nakal ini yang mengatakannya ya," ucap David seraya mengacak rambut Kesya.
"Kakak...rambut aku berantakan." Kesya merajuk saat kakaknya membuat rambutnya berantakan.
"Cerita apa saja dia tadi?" Tanya David melirik Zia.
Zia langsung tertawa. "Dia cerita kalau kakaknya seorang dokter hebat yang tampan." Zia pun ikut memuji David, seperti Kesya.
David langsung malu mendengar adiknya membanggakannya begitu. "Kamu tu dek..." David mencubit pipi Kesya, karena gemas.
"Aku kan berkata benar, kalau kakak dokter yang tampan," ucapnya pada David. "Benar kan kak Zia...?"Kesya bertanya pembelaan.
"Iya, kakakmu memang dokter yang tampan." Zia terkekeh.
David begitu terpesona dengan tawa Zia yang lepas saat memujinya.
"Apa sudah selesai...?" Tanya David pada Kesya.
"Sudah, ayo kalau gitu kita makan,aku sudah lapar kak." Kesya berglayut di lengah kakaknya.
"Kak Zia ikut yuk, sekalian makan siang bareng-bareng biar seru," pinta Kesya.
"Ayo kak..." Rajuk Kesya pada Zia.
Zia benar-benar tak bisa menolak. David diam saja melihat adiknya mengajak Zia. karena sebenarnya dia juga senang jika Zia mau ikut.
" Baiklah...aku akan ambil tas dulu."
***
Mereka sampai di sebuah restoran, dan mereka langsung memesan makanan.
Kesya banyak menceritakan banyak hal pada Zia..David memperhatikan adiknya begitu nyaman bercerita pada Zia.
"Apa kamu sudah dapat undangan untuk reuni vid?" Tanya Zia di.tengah-tengah obrolan Zia dan Kesya.
"Oh...itu ...sudah zi, apa kamu akan datang juga zi?" tanya David ingin tau.
"Ya...aku kan panitianya jadi datang dong."
David sedikit berpikir untuk menghadiri reuni. Padahal tadinya dia tidak mau datang, dan dia sudah sampaikan pada teman temannya.
" Kak, aku ketoilet dulu ya." Kesya berlalu.
"Nggak nyangka ya vid,.sekarang kamu menjadi dokter hebat." Zia tersenyum memuji David.
" Ach...kamu melebih-lebihkan, jangan dengarkan kesya, dia memang begitu memuji kakaknya." David terkekeh.
"Aku hanya terinspirasi dari membantu seseorang, makanya sekarang aku milih jadi dokter," lanjut David.
"Siapa?" Tanya Zia.
"Kamu," jawab David.
Seketika Zia kaget dengan ucapan David
"Maaf maksud aku,.berawal membantu kamu waktu terjatuh aku jadi terinspirasi untuk membantu orang lain," jawab David gugup.
" Oh...".Zia tersenyum cangung.
Akhirnya mereka bertiga selesai makan siang, dan David mengantarkan Zia kembali ke boutique.
Dalam perjalanan menuju rumah, Kesya bertanya pada kakaknya. "Kak Zia cantik ya kak?"
"Iya cantik," David membayangkan wajah zia yang cantik.
"Kesya suka sama kak Zia, selain cantik dia juga baik"
"Kakak juga suka dek, malah dari dulu," batin David
"Dia dah punya pacar belum ya kak?"
"Mana kakak tau, emangnya kenapa?"
"Aku mau jodohin sama kakak." Kesya tersenyum mengahadap David yang sedang menyetir
" Kamu ada-ada aja." David mengacak rambut adiknya.
David memikirkan perkataan adiknya. Melihat adiknya begitu nyaman pada Zia rasanya begitu sanang.
"Aku akan cari tau apa dia punya pacar apa belum ," batin David
banyak hati yg kecewa