NovelToon NovelToon
PENGASUH TUAN LUMPUH

PENGASUH TUAN LUMPUH

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Cintamanis
Popularitas:3.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: Chyntia R

Raya Syakila harus menerima nasib buruk saat ia pulang ke Indonesia. Rumah mewah orangtuanya telah di sita dan keluarganya jatuh miskin seketika.

Dia harus bekerja sebagai pengasuh seorang pria tampan yang lumpuh bernama Nevan, semata-mata karena dia sangat membutuhkan pekerjaan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chyntia R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

29 - Meratapi kesalahannya

Feli

Apa yang sekarang harus dilakukannya?

Semalaman ia tak pulang dan Nev tidak mencarinya?

Ah, dia hampir lupa. Bahkan jika setiap haripun dia tak pulang, suaminya tidak akan mencari keberadaannya.

Ia tak menyalahkan Nev dalam perkara ini, ia tahu dan sadar diri tentang apa yang telah ia perbuat pada pria yang masih berstatus suaminya itu.

Maka, berlagak kabur dan melarikan diripun tidak ada gunanya, karena ke-tidak-pulang-an-nya sudah menjadi hal yang biasa dan tak mungkin Nev mau repot memikirkannya.

Sebenarnya ia memiliki tempat tinggal sendiri untuk pelariannya selama ini.

Berada dalam rumah besar Nev memang menyenangkan, dilayani dan membuatnya seperti ratu.

Tapi, sikap dingin suaminya membuatnya malas berlama-lama disana, hingga ia memutuskan membeli sebuah rumah untuk persinggahannya dikala kejenuhan menyerang, terutama juga untuk aset pribadi yang akan menjadi atas namanya sendiri.

Ia tidak mungkin lupa, jika Nev suaminya pasti mengetahui tentang rumah ini. Hanya saja, Nev tak mencegah dan benar-benar masa bodoh dengan hal apa yang ia lakukan.

Sekarang, ia hanya bisa menyendiri, meratapi segala kesalahan, memenuhi kepalanya dengan penyesalan dan akhirnya ia selalu menangis jika sudah merasa terlalu lelah.

Satu-satunya alasan awalnya menikahi Nev dulu adalah karena harta pria itu.

Nev memang tampan, tapi kehadiran Nev dalam hidupnya sangat terlambat-- karena pada saat itu, ia sudah mencintai Andreas sepenuh hati.

Dan tentang rencananya bersama Andreas, serta perbuatan terburu-buru yang dilakukan kekasihnya itu hingga menyebabkan Nev lumpuh, sebenarnya membuatnya sangat amat menyesal.

Karena selain kehilangan Andreas untuk selamanya akibat insiden itu, ia juga harus menjalani sisa hidupnya dalam kebencian suaminya sendiri.

Meskipun ia tak pernah mencintai Nev, tapi kehilangan Andreas membuatnya tak mempunyai pegangan lain selain Nev seorang.

Ia menyesali segala rencana jahatnya dulu.

Tapi, nasi telah menjadi bubur yang teraduk.

Bisakah semuanya kembali menjadi yang seharusnya?

Kenapa disaat ia menyesalinya, Nev justru meminta perpisahan?

Kenapa tidak dari dulu? Kenapa baru sekarang?

Jika saja dari dulu Nev meminta perpisahan, mungkin yang tersisa dihatinya hanyalah penyesalan karena tak mendapat apa-apa dari harta Nev.

Tapi sekarang?

Walaupun tidak pernah terjadi sesuatu yang intens antara ia dan Nev selama dua tahun pernikahan, tapi ia sudah merasa jika Nev adalah miliknya akibat status yang sudah ia sandang.

Ia merasa tidak rela akan semua ini. Ia tidak mau adanya perpisahan ini, ia masih berharap Nev akan membuka hati untuknya yang memang telah membuat kesalahan besar?

Ia egois? Jawabannya adalah iya,

tapi mempertahankan apa yang telah menjadi miliknya, tidak sepenuhnya salah bukan?

Ia ingin membuat Nev mencintainya lagi, bukankah dulu Nev pernah memiliki rasa itu terhadapnya? Maka seharusnya tidak sulit mengembalikan perasaan Nev menjadi seperti sedia kala.

Bukan Feli namanya jika ia menerima keputusan Nev begitu saja dan diam menunggu surat gugatan menghampirinya.

Sehingga, setelah semalaman memikirkan ide dan rencana untuk mendapatkan hati Nev kembali, sampailah ia pada sebuah peruntungan yang akan ia ambil.

Peruntungan yang membawa langkah kakinya sampai pada sebuah kediaman besar milik Nenek Nev.

Meski dulu Nenek menentang pernikahannya dengan Nev, tapi sekarang yang wanita tua itu tahu adalah Feli sudah menjadi istri sah dari cucunya.

Dan, satu yang ia tahu pasti, kalau kata 'Perceraian' adalah sesuatu yang pantang bagi Nenek Nev.

Maka, inilah saatnya ia mengambil hati wanita tua itu, mengharap belas kasihnya, meski ia tak pernah begitu dekat dengan Nenek suaminya itu.

Tapi, memanfaatkan ketidaktahuan sang Nenek akan semua perkara yang terjadi-- mungkin akan menguntungkannya.

Terlebih, sekarang ia benar-benar tak mau berpisah dari Nev.

Apakah ia telah mencintai Nev?

Mungkin, dan yang pasti, ia tidak mau kehilangan Nev-- karena merasa telah memiliki pria itu sebagai suaminya.

Seorang Feli tidak akan membiarkan apa yang sudah berada dalam genggamannya terlepas begitu saja. Kecuali memang dia yang sudah tak berminat pada hal itu.

"Feli, kau datang mengunjungi Nenek?" sapa wanita tua itu menyambut kedatangannya.

Sebenarnya ia tahu, jika Nenek Nev tak begitu menyukainya, tapi ia tak punya pilihan lain sekarang selain mencari dukungan dari seorang Nenek yang anti dengan kata cerai.

"Nenek, apa Nenek sehat?" ia sengaja sok akrab dan langsung memeluk tubuh Nenek Nev-- hal yang tak pernah ia lakukan selama menjadi istri pria itu.

"Tentu Nenek sehat," Mata Nenek memicing ke arahnya dengan penuh selidik. "Hal apa yang membuatmu kesini?" tanya Nenek serius menatapnya.

Ia sengaja memasang wajah sendu dan menundukkan kepala.

"Kenapa? Apa ada masalah?" tanya Nenek.

Seperti yang ia duga, bahwa Nenek akan bisa membaca situasinya sekarang, karena wanita tua ini cukup peka dengan hal-hal yang sengaja ia tunjukkan lewat bahasa tubuh dan mimik wajah.

"Ayo duduk dulu," kata Nenek membawanya ke arah sofa ruang tamu.

"Nek...." lagi-lagi ia sengaja mengatur rendah intonasi suaranya, untuk menangkap peruntungannya ditempat ini.

"Ceritakan pada Nenek, apa yang terjadi? Apa ada hubungannya dengan Nev?" desak Nenek.

Ia menggeleng, ia ingin bermain cantik dan tidak mau semua kesalahan dilimpahkan hanya kepadanya saja.

"Feli dan Nev akan berpisah, Nek." ujarnya jujur dengan nada mendayu-dayu sendu.

Nenek terdiam, namun raut wajahnya menunjukkan syok dan kekecewaan.

"Kenapa?" tanya Nenek yang tak lagi memandang wajahnya.

Ia menggeleng lemah, "Nev yang menginginkannya, Nek." jawabnya.

"Kalian tahu kan kalau Nenek membenci perpisahan?"

Ia hanya mengangguk sembari meneteskan airmata.

"Apa tidak bisa dipertimbangkan lagi? Pernikahan itu bukan permainan." kata Nenek.

"Feli tidak bisa mencegah keputusan Nev, Nev sudah yakin untuk bercerai, Nek. Mungkin saat ini dia sudah mengajukan gugatan ke pengadilan." timpalnya.

Nenek menghela nafas panjang. Sedetik kemudian kembali menatap wajahnya.

"Nenek akan bicara dengan Nev." kata Nenek lembut.

Senyuman kemenangan tak kuasa terbit dari ujung bibirnya karena pernyataan Nenek, namun buru-buru ia mengatupkan bibir agar Nenek tetap melihat raut kesedihannya.

"Terima kasih, Nek. Feli juga tidak mau ada perpisahan. Kalaupun dalam pernikahan kami ada kesalahan, Feli bersedia untuk memperbaikinya. Hanya saja, Nev tidak mau memberi Feli kesempatan itu." ujarnya memelas.

Nenek menepuk-nepuk pundaknya pelan, ia tahu bahwa sekarang ia berada ditujuan yang tepat. Dukungan dari Nenek akan membuatnya mempunyai kekuatan untuk mempertahankan rumah tangganya sendiri.

"Apa kamu tahu salah satu alasan Nev mau berpisah dengan kamu?" tanya Nenek.

"Entahlah, Nek. Tapi semenjak ada Raya, Nev menjadi dingin pada Feli." jawabnya sedikit melenceng, padahal ia tahu sejak dulu Nev selalu dingin-- bukan sejak adanya Raya diantara mereka.

"Raya? Siapa Raya? Apa Nev berselingkuh?" tanya Nenek mengernyit.

"Feli tidak tahu, Raya itu pengasuh yang merawat Nev..." ucapnya dengan nada sendu.

Setidaknya, melalui pernyataan itu, kesalahan tidak selalu ada padanya, melainkan ia lemparkan sedikit pada Nev dan Raya, semata-mata untuk mempertahankan rumah tangganya yang hampir diambang perpisahan.

...Bersambung ......

...Jangan lupa like, komentar, vote dan hadiah ya. Jadikan favorite juga💕...

Bagi yang belum tahu caranya memberi Vote, ini caranya yah....

PERTAMA

Buka halaman awal novel ini seperti di gambar berikut; lalu pilih yang dilingkari merah.

KEDUA, Jika sudah pilih yang lingkaran merah, nanti akan muncul tampilan seperti ini.

Lihat di angka yang saya kasi tanda ceklis , jika tersisa 1 artinya kamu bisa vote 1 kali. Lalu klik Vote yang dilingkaran merah 🙏🙏

Begitu juga untuk memberi hadiah.

Buka halaman awal novel. Klik bagian yang dilingkari merah.

Jika poin kamu mencukupi, maka silahkan pilih mau memberi hadiah apa,

Lalu, Klik berikan yang dilingkari merah. 🙏🙏🙏

Terima kasih untuk yang sudah mendukung ya, semoga kita sehat selalu 💕💕💕

Salam kenal, 🤗🤗🤗

Author Chyntia✌️

1
Isayanti Hernanur
good ceritanya terbaik
Asih S Yekti
sampai episod ini kok masih konflik terus ya , harusnya deket end sudah tanda tanda bahagia dong
Mas Tista
anaknya jimi dan nimas lbh tua dari si triplet kan ?
Victoria Neka
luar biasa ya Arthor benar benar hebat
Asih S Yekti
ceritanya kok terlalu kejam ya
Mas Tista
semoga hukuman untuk feli sesuai dgn kejahatannya
Mas Tista
miris yaaaa....
Victoria Neka
sungguh karya yg sangat bagus
Mas Tista
ads....aku
Mas Tista
kagum sama raya
Chyntia Rizky 🖋️: makasih sudah mampir di novel ini ya kak. baca karya saya yg lain ya setelah ini🙏🏻🙏🏻
total 1 replies
Selvy Anton
Luar biasa
Arie Chrisdiana
maaf thor terpaksa aq bacanya lompat2 coz 1 bab aja isinya buanyak skl dan terlalu bertele2 jd nya bosan, utk ke depannya usulan ku tlg jgn bertele2 ya thor biar yg baca ndak cpt bosan,,, tetap semangat thor 💪💪🙏🙏🙏
Arie Chrisdiana
Mmgnya Nevan ndak punya asisten pribadi atau sekretaris ta kok ndak ada yg dampingi
Arie Chrisdiana
sdh mulai ada kemajuan tuch 👏👏👏👏
Rain
👍
Iin Karmini
ga asyik ya nev klo bogemnya msh mentah...bogem matang lbh syedaap
Iin Karmini
knapa nenek nev yg slh?? othor laah..itu nenek nev nurut mau othor lho😜😜
Iin Karmini
tul bgt...
anita
jgn2 nev gk lumpuh,itu cm buat ngetes feli aja
Iin Karmini
ampyun dah...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!