Saat persahabatan yang sudah terjalin lebih dari lima tahun harus putus karena kejadian semalam membuat Sheila memutuskan untuk pergi meninggalkan Damar, bahkan tanpa sepatah kata pun keluar dari mulut Sheila saat sheila memutuskan untuk pergi.
Sebenarnya apa yang terjadi pada Sheila dan damar malam itu dan akan kah dua sahabat itu bisa kembali bertemu dan bisa memperbaiki hubungan mereka yang terputus ?
Pantengin dan jadikan R-kha author favorit kalian agar kalian bisa mengikuti setiap cerita R-kha
Happy reading 😘😘😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R-kha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mencari dan Terus Mencari
Ada yang bilang jika waktu bisa mengubah seseorang tapi Sheila tak yakin dengan apa yang baru saja kakaknya katakan dimana mungkin saja Damar yang menggunakan nama D-Shey di sebuah permainan online.
" Sheila rasa bukan kak " ucap Sheila sambil berjalan meninggalkan ibu dan juga kakaknya.
" ingat, kamu harus menguatkan diri untuk menceritakan tentang kamu dan Damar pada Dee " ucap Altaf mengingatkan Sheila.
Sheila hanya bisa menghela nafas mendengar apa yang kakaknya katakan, meski Sheila sempat berpikir ingin menceritakan semuanya sebelum hal tadi terjadi tapi hingga saat ini Sheila belum siap membuka sebab kelahiran Dee delapan tahun lalu.
Berbeda dengan Dee yang memang langsung bermain game online karena memang hanya Sabtu dan Minggu saja waktu yang Sheila berikan untuk dirinya bermain handphone.
" maaf kak, aku baru bisa main "
" ada sedikit masalah di rumah " ucap Dee yang sudah online dengan teman main game yang Dee ceritakan tadi pada Bu Silla.
" kenapa ?" apa tentang ayah mu lagi ? " tanya D-Shey yang ternyata cukup asik di ajak cerita oleh Dee saat main game.
" sudah lah kak lebih baik kita fokus main saja sebelum nenek mengambil lagi handphone nya " ucap Dee yang memang cukup disiplin dalam mematuhi tanggung jawabnya dan juga batasannya.
" baiklah, tapi jika kamu ingin meminta bantuan ku katakan saja " ucap D-Shey sebelum keduanya fokus bermain game online.
Jika di kota tempat tinggal Sheila dan Dee saat ini, Sheila sedang memikirkan cara menjelaskan pada anak seusia Dee, lain halnya di kota dimana Damar seolah hidup dalam kenangan masa lalu.
" Mar, sampai kapan kamu akan bertingkah seperti anak kecil seperti ini ?" tanya Bu Maya yang sudah sangat kesal dengan apa yang Damar perbuat selama ini.
" sampai Damar bisa menemukan Sheila dan ibu merestui jika Damar di bertanggung jawab atas apa yang sudah Damar lakukan pada Sheila delapan tahun lalu " ucap Damar yang tak lelah membujuk dan mencari Sheila dan keluarganya hingga saat ini.
" jangan kamu pikir dengan kamu bersikap seperti ini bunda akan merestui kamu dengan wanita hina seperti dia " ucap Bu Maya tetap pada pendiriannya.
" kenapa bunda begitu egois ? " tanya Damar sambil menyimpan handphone milikinya setelah menutup permainan game miliknya.
" tapi bunda lupa, jika bunda egois maka Damar juga bisa karena Damar anak bunda karena sifat kita pasti sama " ucap Damar yang sudah sangat lelah terus mengikuti keinginan ibunya selama ini.
" dan jika sampai nanti saatnya tiba dan damar bisa menemukan Sheila dan keluarganya "
" Damar akan langsung menikahi Sheila karena Damar tak membutuhkan wali untuk bisa menikahi seorang wanita " ucap Damar yakin akan bisa menemukan Sheila.
" lalu bagaimana dengan kehidupan Ziva jika kamu menikahi Sheila ?" tanya Bu Maya yang hingga saat ini terus meminta Ziva untuk percaya jika Damar akan bisa membuka hati untuk dirinya.
" Damar masih ingat jika Damar tak pernah berjanji akan menikah dengan Ziva bahkan dengan siapapun " ucup Damar tetap pada keputusan nya selama ini.
" memang apa hebatnya wanita itu dengan wanita pilihan bunda ? " tanya Bu Maya.
" wanita pilihan ibu adalah wanita wanita berkelas yang bahkan tak bisa sebanding jika di bandingkan dengan dia " ucap Bu Maya lagi.
" mungkin jika ibu yang melihat Sheila tak memiliki kelebihan apapun, tapi di mata Damar Sheila memiliki segalanya yang tak setiap wanita miliki " ucap Damar.
" dan ingat Bu, namanya Sheila bukan dia " ucap Damar yang merasa Bu Maya begitu enggan menyebut nama Sheila.
" terserah, tapi bunda doakan selamanya kamu tak akan pernah bisa menemukan nya " ucap Bu Maya yang memilih meninggalkan Damar yang tak pernah kalah jika membicarakan tentang Sheila.
Damar menghela nafasnya begitu dalam karena setiap berbicara dengan Bu Maya selalu berakhir dengan perdebatan.
" sebenarnya kamu dimana Sheila ?" tanya Damar sambil menatap wajah Sheila yang masih tersimpan rapih di galeri handphone miliknya.
Flashback on satu minggu sejak kejadian malam itu.
Hari itu Damar yang bersiap pergi kuliah keluar kota seperti yang Bu Maya perintahkan memilih untuk datang ke rumah Sheila sekedar untuk berpamitan dan untuk mengetahui kondisi Sheila saat ini setelah kejadian malam itu.
" Bu, Damar pergi dulu membeli beberapa perlengkapan Damar di sana " ucap Damar sambil berjalan meninggalkan Bu Maya tanpa menunggu jawaban iya dari mulut Bu Maya.
" kenapa Handphone milikmu tak pernah aktif lagi selama satu Minggu ini ?" tanya Damar sambil terus mengemudikan mobilnya menuju rumah Sheila karena Damar baru di izinkan keluar rumah malam ini juga.
Hampir dua puluh menit Damar melajukan mobil nya menuju rumah Sheila tapi apa yang Damar lihat saat sampai di depan gerbang rumah Sheila hanya sebuah papan pengumuman yang bertuliskan.
" Di jual tanpa perantara dan berminat hubungi nomor di bawah ini " begitu lah kira kira bunyi tulisan yang ada di pagar
Damar mencoba menghubungi nomor yang tertera di pagar dan hingga panggilan ke tiga tak ada yang mengangkat sambungan dari dirinya.
" mungkin tetangga di rumah Sheila tau kemana Sheila dan keluarganya pergi dan apa yang terjadi pada Sheila hingga sampai rumah peninggalan ayahnya di jual oleh ibunya Sheila.
" permisi Bu " sapa Damar yang sudah turun dari dalam mobilnya.
" oh iya Bu, boleh saya bertanya sesuatu tentang Sheila dan keluarganya ?" tanya Damar setelah memberhentikan ibu ibu yang kebetulan rumahnya bersebelahan dengan rumah Sheila.
" Bu permisi, apa ibu tau kemana Sheila dan keluarganya pergi ?" tanya Damar penuh harap bisa mendapat kabar tentang Sheila dari tetangga Sheila ini.
" maaf, tapi kami juga tidak tau kemana Bu Silla dan anak anaknya pergi "
" saya hanya di titipkan rumah ini dan jika ada yang ingin membelinya bisa menghubungi saya ' ucap tetangga Bu Silla.
" jadi ibu tau nomor Bu Silla, kak Altaf atau Sheila mungkin ?" tanya Damar yang sangat yakin jika wanita yang ada di hadapannya ini tau nomor dari ketiga orang yang iya tanyakan.
" maaf tapi sepertinya nomor handphone semua keluarga Bu Silla di ganti dan saya tidak tau nomor mereka yang baru " ucap nya lagi.
" lalu bagaimana jika ada yang ingin membeli rumah ini ? Kemana harus menghubungi Bu Silla jika ibu tidak tau nomor handphone miliknya ?" tanya Damar karena merasa janggal jika wanita ini tidak tau nomor Bu Silla.
" memang Bu Silla pernah menghubungi nomor saya tapi nomornya di privat jadi saya tak tau nomor Bu Silla dengan jelas "
" saya rasa mereka sedang menghindari sesuatu dan karena alasan itu mereka ingin menghilang dari orang yang mungkin ingin mereka hindari " ucap wanita itu menduga duga.
" menghindar ? Lari ? Tapi kenapa ?" tanya Damar dalam hati dan dalam kebingungan nya.
" baik Bu terima kasih " ucap Damar sambil berjalan kembali masuk ke dalam mobilnya.
" aku yakin kamu sengaja menghindari ku Sheila, tapi aku janji aku pasti akan bisa menemukan mu dan aku akan bertanggungjawab atas apa yang aku lakukan malam itu "
Flashback off
✍️✍️✍️ tunggu... Tunggu... Apa mungkin D-Shey yang Dee maksud itu memang Damar ? Dan apa yang akan terjadi saat Sheila Damar dan Dee bertemu ?
Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Love you moreee 😘 😘 😘