Istri Idaman Para Suami

"Ibu benar-benar sakit hati dan tidak memiliki muka untuk bertemu dengan semua saudara-saudara ayahmu dan semua orang-orang yang menatap Ibu, sangat memalukan jika mereka membahas tentang tempat tinggal!!!" Ucap Clarissa dengan nafas yang sesak sebab dia benar-benar mencurhatkan apa yang ia alami.

💦💦💦

Sementara Dito yang mendengarkan ibunya, dia juga merasa sedih untuk Ibunya, dan dia bisa mengerti perasaan seluruh keluarganya setelah mereka dipindahkan ke rumah belakang kediaman utama yang sebenarnya lebih patut untuk diberikan kepada para pelayan.

"Ibu,, Jangan khawatir, aku tahu apa yang akan aku lakukan, dan Ibu tidak perlu khawatir aku akan bernasib sama seperti ayah. Tidak, aku tahu apa yang kau lakukan!" Ucap Dito dengan tegas sebab pria itu benar-benar belum bisa meninggalkan istrinya karena dia masih beberapa kali melihat istrinya terbangun di tengah malam dan perempuan itu tampak linglung.

"Baiklah, Ibu tidak bisa memaksamu, tetapi ibu tegaskan padamu sekali lagi, Ibu tidak mau kalau sampai anak pertama Ibu juga harus disepelekan oleh semua orang-orang!! Ibu berharap kau bisa menjadi sukses dan menjadi orang yang membangkitkan keluarga kita kembali seperti dulu!!" Ucap Clarissa yang benar-benar berharap bahwa putranya bisa mengubah nasib keluarga mereka.

Dito menganggukkan kepalanya dengan pelan, "Aku akan berusaha." Ucap pria itu.

Setelah mendengarkan ucapan putranya, Clarissa juga jelas sadar bahwa dia tidak bisa mendesak putranya, sebab dari dulu putranya memang memiliki sifat keras kepala.

Oleh sebab itu, perempuan itu hanya berdiri Lalu dia pergi meninggalkan putranya dan menantunya untuk melakukan hal lain yang lebih berguna daripada terus duduk di situ.

Heriani yang melihat kepergian ibunya akhirnya menghela nafas dengan lega, dan Dia merasa bahwa perempuan itu sudah sedikit memiliki otak agar tidak memperpanjang perdebatan.

Sementara Dito, dia melihat istrinya sembari berkata, "Bagaimana kalau kau ikut bersama denganku ke desa?"

Pertanyaan itu langsung menghentikan gerakan tangan heriyani yang saat itu mengaduk masakan yang diletakkan di atas kompor.

Dia kemudian menoleh ke arah suaminya, "kau mau mengajakku untuk pergi ke desa?" Tanya heriyani yang terkejut karena itu pertama kalinya suaminya mengajaknya untuk pergi ke desa.

Padahal, dalam ingatan heriani bahwa perempuan itu sering kali sangat ingin pergi mengikuti suaminya daripada tinggal di rumah tersebut untuk dijadikan pembantu, tetapi suaminya Tidak pernah menawarkan hal tersebut padanya dan dia pun malu untuk mengatakan keinginannya tersebut.

"Ya, aku rasa desa adalah tempat yang tenang untukmu Jadi kau bisa memulihkan kondisimu dengan cepat. Kau tidak perlu khawatir, di desa juga ada koneksi internet, bahkan di tempat kami bekerja ada wi-fi yang bisa kau gunakan jika merasa bosan. Aku juga akan mengantarmu sesekali ke kota Kalau kau ingin berjalan-jalan," ucap Dito pada istrinya.

Heriani yang mendengarkan itu mematikan kompor gas, karena masakannya telah masak hingga perempuan itu kemudian berpindah duduk di depan suaminya sembari berkata, "Kenapa kau tidak menawarkannya dari dulu? Kenapa baru sekarang kau memintaku untuk ikut ke desa?"

Pertanyaan itu langsung membuat Dito terdiam di tempatnya, sebab dari dulu dia tidak pernah kepikiran untuk mengajak istrinya pergi ke desa, karena dia takut perempuan itu tidak akan menyukai suasana desa, sebab dari kecil perempuan itu telah besar di desa, dan terlihat ketika perempuan itu baru saja datang ke ibukota, Dia sangat senang dengan segala sesuatu yang ada di kota.

Juga, saat itu dia belum tahu bahwa di keluarganya istrinya diperlakukan dengan buruk sehingga dia tidak pernah berpikir bahwa istrinya menderita di tempat itu.

Oleh sebab itu, Dito kemudian berkata, "itu karena dulu aku pikir kau bahagia tinggal di kota. Tapi sekarang aku berpikir kalau aku harus menawarimu untuk pergi ke desa, supaya aku bisa merawatmu lebih baik."

Ucapan pria di depannya benar-benar membuat heriani tersenyum, "hm,, kalau begitu kita bisa pergi ke desa. Bagaimana kalau kita berangkat besok pagi?" Tanya heriani membuat Dito terkejut karena tidak menyangka bahwa perempuan tersebut akan menyetujui idenya.