NovelToon NovelToon
Sweet Scandal

Sweet Scandal

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Nikahkontrak / Patahhati
Popularitas:395k
Nilai: 4.8
Nama Author: Fhatt Trah

Karya orisinil.
Dilarang keras PLAGIAT!
18+

Skandal yang berbuah manis.

"Tidak ada cara lain lagi, kalian harus menikah."

"Apa?" Pekik keduanya berbarengan.

Berawal dari kesalahpahaman hingga berujung pada skandal yang menjungkirbalikkan kehidupannya secara mendadak.

Irene, gadis manis berusia 22 tahun. Yatim piatu, tinggal di sebuah panti asuhan. Pertemuannya dengan Axelle, seorang aktor ternama, membawanya pada sebuah skenario terburuk dalam hidupannya. Demi menutupi skandal yang tanpa disengaja, sebuah sandiwara pernikahan pun dilakukan.

Namun, siapa sangka pernikahan itu justru menguak fakta baru tentang jati dirinya yang sebenarnya. Lalu, siapakah Irene? Mampukah ia bertahan dalam sebuah rumah tangga yang penuh kepalsuan? Akankah pernikahan itu berakhir, atau justru menumbuhkan perasaan yang tak seharusnya ada diantara mereka?

ig@fhatt87

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fhatt Trah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch. 28

"Selamat pagi ..." Sebuah suara melengking yang terdengar itu pun menghentikan aksi Axelle seketika. Dan membuat keduanya gelagapan.

"Pagi Bos, kita berangkat seka__" Boni terkesiap menyaksikan pemandangan tak biasa di dapur rumah itu. Sementara Axelle dan Irene telah saling menjauh. Boni semakin membelalak begitu melihat dua porsi nasi goreng dengan telur ceplok gosong di atas meja makan.

"Itu dapur apa kapal pecah Ren? Berantakan sekali." Ucap Boni sembari melenggang ke arah meja makan. Lalu menarik satu kursi untuk ia duduk. Lalu mengambil sendok yang ada di meja itu dan mengambil sepiring nasi goreng untuknya.

"Ini telur ceplok model baru ya Ren? Kok gosong begini?" Tanya Boni kemudian.

"Dimakan saja. Tidak usah banyak tanya." Ketus Axelle sembari mengambil duduk dan mengambil sepiring nasi goreng yang tersisa untuknya. Axelle kesal atas kedatangan Boni disaat yang tidak tepat.

Irene kini melenggang ke dapur. Mengambil beberapa lembar roti tawar dan mengolesinya dengan selai. Saat hendak mengambil jus dari kulkas, ia baru menyadari, lembaran kertas yang bertuliskan peraturan yang harus mereka patuhi itu tak ada lagi menempel di pintu kulkas.

Irene tersenyum. Awalnya ia mengira, Axelle adalah pria angkuh, sombong, dan menyebalkan. Namun nyatanya, justru berbanding terbalik.

Setelah mengolesi selai dan mengambil jus, Irene membawanya ke meja makan. Lalu menarik satu kursi untuk ia duduk. Melihat itu, Axelle tersenyum-senyum sendiri.

Tatapan Boni tampak menyelidik. Memandangi Axelle dan Irene bergantian. Ada sedikit kecurigaan dalam benaknya melihat gelagat keduanya. Tapi, mungkin saja dugaannya salah. Boni pun mulai menyendok nasi goreng, dan menyuapi mulutnya. Namun tiba-tiba saja ia bangun dan berlari ke wastafel. Lalu memuntahkan nasi goreng yang sudah terlanjur masuk ke dalam mulutnya.

"Ya ampuuun ... Ini nasi goreng apa nasi garam sih. Kok asin sekali Ren." Pekik Boni sembari menunju meja makan. Lalu duduk kembali.

Irene malah tersenyum-senyum melihat raut Boni yang meringis setelah mencicipi nasi goreng buatan Axelle. Sementara Axelle sendiri terlihat salah tingkah sambil menggaruk tengkuknya yang entah kenapa tiba-tiba saja terasa gatal. Untung saja ia dan Irene belum memakannya. Jika tidak, bisa jatuh pesonanya nanti.

"Makan yang ini saja." Sembari menyorongkan seporsi roti tawar ke depan Boni.

"Soalnya aku mengantuk saat membuat nasi goreng itu. Jadinya keasinan dan telurnya gosong." Tambahnya.

"Pantesan. Mana dapur kayak kapal pecah lagi. Memangnya semalam kamu ngapain? Pasti kamu lagi facebookan kan, sampai-sampai kamu tidurnya telat." Cicit Boni dengan ekspresi kesalnya.

"Bukan. Aku jarang main medsos." Sergah Irene.

"Lalu kamu ngapain semalam?"

Seketika Irene salah tingkah dengan pertanyaan Boni. Sama hal nya dengan Axelle. Yang semakin salah tingkah.

"Makan saja rotinya, jangan banyak omong." Titah Axelle kesal.

Boni pun mulai memakan rotinya. Begitupun Axelle dan Irene. Di tengah asiknya sarapan mereka, terdengar bunyi denting ponsel Boni. Yang menandakan ada pesan masuk. Sembari mengunyah, Boni mengambil ponselnya dari tas kecilnya. Dan mulai membaca isi pesan itu.

"Nona Clarissa mau bicara dengan Bos Axe. Katanya sejak tadi dia menelepon ke nomornya Bos Axe. Tapi Bos Axe tidak pernah menjawabnya." Ujar Boni kemudian.

Axelle menghentikan sarapannya seketika. Lalu bangun dari duduknya dan melenggang meninggalkan meja makan dengan raut yang berubah drastis bahkan sulit diartikan nalar.

"Katakan padanya aku sibuk." Ujar Axelle sembari mulai menapaki anak tangga menuju kamarnya.

Brak

Terdengar suara dentam pintu dibanting keras. Hingga Irene dan Boni pun tersentak kaget.

"Aku kasih tau Bos tidak ya?" Boni bergumam sembari melanjutkan sarapannya.

"Kalau aku boleh tau, soal apa sih?" Irene kepo juga akhirnya. Sebab mendengar nama Clarissa seketika menyentil hatinya. Ada rasa tak nyaman di sana kala mendengar nama itu disebut.

"Mungkin Nona Clarissa akan datang dalam waktu satu atau dua hari ini."

"Benarkah?" Ada sedikit rasa sakit di sana. Hatinya berdesir saat mendengar kabar itu.

Apakah Irene cemburu?

Irene pun menghentikan sarapannya. Lalu bangkit dan beranjak ke kamarnya. Ia duduk di tepian tempat tidur. Mengingat kembali kejadian semalam yang tak seharusnya terjadi. Disaat ada orang lain diantara mereka. Kenapa ia bisa melupakan hal itu. Jika benar Clarissa akan kembali, sudah pasti Axelle akan memilih kembali ke pelukannya. Wanita yang telah mengisi hatinya hingga tiga tahun lamanya. Mana mungkin semudah itu ia bisa menggantikan posisi Clarissa di hati Axelle.

Ckkek

Decitan pintu terbuka mengalihkan perhatian Irene. Axelle berdiri di ambang pintu yang terbuka lebar. Irene pun panik, takut kalau Boni melihat Axelle yang kini masuk ke kamar dan mengunci pintunya rapat. Sontak Irene pun bangun.

"Axelle. Ada Boni di luar. Dia sedang menunggu kamu. Nanti kamu terlambat ke lokasi." Seru Irene panik bercampur cemas.

"Dia sedang menunggu di mobil." Santai Axelle menanggapi sembari perlahan menghampiri.

"Kenapa kamu terlihat sedih?" Tanyanya kemudian.

Namun Irene tak menanggapi. Mana mungkin ia memberitahu Axelle tentang kabar Clarissa yang akan kembali dalam satu atau dua hari ini. Axelle mungkin juga tidak tahu bahwa Irene mengetahui hubungan Axelle dan Clarissa. Jika Clarissa kembali, ia adalah orang ketiga diantara hubungan mereka.

"Pergilah. Nanti kamu terlambat." Irene mengalihkan pembicaraan.

"Aku tanya kenapa ka_"

"Tidak ada apa-apa. Aku hanya lelah. Aku mau istirahat. Kamu pergilah. Nanti Boni malah menyusul kemari." Sela Irene cepat.

"Tidak akan. Aku memintanya menunggu di mobil."

"Ya sudah, sekarang cepat pergilah." Irene mendorong pelan tubuh Axelle. Namun siapa sangka Axelle malah memeluknya dengan cepat. Hingga Irene pun tak sempat mengelak.

"Kenapa rasanya berat meninggalkanmu sendiri." Ucap Axelle dalam pelukannya.

"Aku sudah tidak takut lagi. Mana mungkin di jaman seperti sekarang ini ada hantu." Celoteh Irene.

"Hubungi aku kalau terjadi sesuatu. Jangan membuatku cemas. Kalau Zaky mengajakmu pergi, minta ijin dulu padaku." Sembari melepas pelukannya.

Irene menganggukkan kepalanya seraya mengulas senyum manisnya. Satu kecupan hangat pun mendarat di keningnya. Disusul kecupan kedua yang mendarat di bibirnya. Irene memalingkan wajahnya saat terasa Axelle mulai memagutnya lembut.

"Jangan menghindariku. Aku butuh penyemangatku. Bagaimana aku bisa syuting kalau belum mendapat asupan." Cicit Axelle seakan kesal dengan penolakan Irene.

"Axelle, kamu kelewatan."

"Sama isteri sendiri kan wajar."

Irene terdiam mendengar kalimat itu.

Isteri sendiri?

Bukankah status mereka hanyalah sandiwara? Mereka bahkan tidak tidur dalam satu kamar.

"Irene, aku mencintaimu." Sembari merangkum wajah mungil Irene dan kembali memagut lembut bibir ranum nan menggoda itu.

Tak ingin membuat Axelle kecewa, Irene pun membalas setiap lum *atan yang Axelle berikan. Berusaha mengimbangi permainannya. Walau ia tak selihai Axelle yang begitu pandai bermain-main dengan lidahnya.

Tangan Axelle yang semula merangkum wajah Irene kini berpindah merangkul pinggang Irene erat. Seiring dengan pagutannya yang semakin dalam. Semakin lama keduanya semakin beringsut hingga perlahan mulai terbaring di tempat tidur.

Axelle tidak ingin berbuat lebih. Ia hanya ingin memuaskan hasrat kerinduannya. Karena hari ini syuting akan terasa panjang baginya. Sebab tak ada Irene disampingnya.

Axelle mengakhiri ciumannya saat terdengar bunyi dering ponselnya dari kantong celananya. Ia merogoh kantong, mengambil ponsel yang masih berdering dari dalam sana. Satu nama tertera jelas di layar ponsel itu. Clarissa.

Axelle menghela napas berat. Mengabaikan panggilan itu. Lalu memilih menonaktifkan ponselnya.

"Siapa yang menelepon? Kenapa tidak dijawab?" Tanya Irene, meski ia tahu itu adalah Clarissa.

"Bukan siapa-siapa."

"Masa?" Irene menatap Axelle dengan tatapan menyelidik.

Axelle menyunggingkan senyumnya. "Telepon dari sutradara. Ya sudah, aku pergi dulu. Jaga diri baik-baik ya."

Axelle pun beranjak pergi setelah mengecup kening Irene.

Entah kenapa hati Irene berdesir mendengar kebohongan kecil Axelle. Ia jelas tahu, yang menghubungi Axelle adalah Clarissa. Tapi kenapa, Axelle tak jujur padanya. Kenapa Axelle tak ingin memberitahunya soal Clarissa?

TBC

1
Tamima
terpesona akhirnya 🤭🤭🤭
Sugi Arso
lanjut
Sugi Arso
kasian
Arenna Dorenna
kenapa sy x like lbh awaal seperti selalu sbb sy mo melihat keseluruhan jln ceritnya baru la akn komen...cerita yg bagus..d dasari permulaan yg cantik...bahkan setiap bab sy enjoy menghayati setiap watak yg d suguhkan...welldone author...anda hebat...
🌺Fhatt Trah🌺: ☺️☺️ Terima kasih kk udah mampir di cerita receh author abal² ini🙏
total 1 replies
Youleannaa
bagus ceritanya,, 😘
Muniroh Mumun
extra part mana thorrrr .....iren blm hamil lg loh ....masak Olivia yg hamil lagi 😂😂😂😂😂
🌺Fhatt Trah🌺: 🤭🤭🤭🤭🤣ampun ngkk aku
total 1 replies
Muniroh Mumun
Zaky ...yg gentle dong jd org .......g kasihan sama iren .....nasib anaknya ada di tanganmu loh .....
Muniroh Mumun
iren anakny Olivia .....Axelle anakny Ranti ......wooww ......amazing
Ria An
dilarang keras plagiat
seperti novel bagus ajah wkwkkwwk
We💜💙
wah.. kereen ni ceritanya. gak bertele-tele. sat set sat set terungkap semua. drama misteri romantis action gak lebay kayak sinetron. syukaak 💜
🌺Fhatt Trah🌺: terimakasih sudah mampir
total 1 replies
Fafaaa
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
lovely
lah kurang 🔥🔥🥵
lovely
gimna mau bosan s exel ma s Risa 3 taun sudah tau luar dlm namanya laki² tau yg masih segelan pasti akan berpaling 😜🥵
lovely
dih s axel main sosor aja g dimana² 🥴
lovely
OMG main sosor aja s exell ky bebek 😜
lovely
gak apa² lah toh dah halal 🥴
lovely
bagus ceritanya cm terlalu banyak narasinya jadi ngos²an bacanya 🥴
lovely
good job Irene cewek yang jual mahal SM cowok sombong macam exel
ainatul hasanah
iyalah... tunjukkan saja buku nikah mereka berdua, gigit jari entar Clarissa.
sportif sajalah bang Zaky... entar ada pasangan terbaik untukmu, bukan Irene.karena Irene milik bang Aldo.
ainatul hasanah
tuh kan beneran.... jadi yang disembunyikan Zaky itu buku nikah Irene sama Axell .
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!