Hai ketemu lagi sama karya terbaru mommy, yang suka bisa lanjut baca ya, kalau memang tidak suka dan lainnya kasih komentar ya, jangan di rate terima kasih.
Pernikahan akbar anak keluarga terkaya dan terpandang namun nyatanya tidak menjanjikan akan berjalan lancar. Tepat di hari H Galih di tinggalkan oleh calon istrinya.
"Tidak ada, kak," ucap Gina adik dan juga sahabat calon istrinya setelah mencari ke ruangan make up.
"Bagaimana ini, Lih! Acara satu jam lagi!" Bingung dan panik Mulan sebagai orang tua.
"Cepat cari sekali lagi! Jika memang tidak ada terpaksa kita batalkan!" perintah Galang sang Papa pada asisten dan anak buahnya disana.
Setelah 30 menit tidak ada hasil, Galih yang sudah sangat kacau saat ini. Melihat seorang gadis yang masuk dari pintu samping bertepatan dengan matanya mengarah padanya.
"Tidak akan ku biarkan dia menghancurkan dan mempermalukan keluargaku! Dia akan menjadi istriku!" tekad Galih yang menuju ke arah wanita itu.
"Maukah kamu menikah dengan ku?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy JF, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
Hari ini adalah hari yang paling melelahkan dan butuh extra sabar banget. Dirga yang memanfaatkan jabatannya untuk menindas mantan kekasihnya, namun tidak mempu membuat tumbang Rosa.
Lelahnya! Tinggal sedikit lagi kerjaanku, setelah merapihkan papan papan ini baru bisa aku pulang. Batin Rosa.
Bahkan jam makan siangnya tadi harus telat gegara Dirga yang meminta ditemani untuk pasien pasca operasi kemarin. Padahal dia hanya bertanya sebentar saja, tapi anehnya dia sengaja di per lama didalam kunjungannya. Entah apa lagi yang akan di perbuat Dirga untuk membalasnya hingga puas.
"Suster Rosa!" teriak Dirga.
"Ya, Dok!" jawab Rosa.
"Kamu lembur hari ini, aku akan ada operasi di jam 4 ini! Tidak ada penolakan! Bantu siapkan kebutuhanku," perintah Dirga.
Rosa hanya menganggukkan kepalanya saja, malas jika menjawab.
Sabar! Sabar! Sabar! Orang sabar di sayang suami, batin Rosa.
Jam 3 sudah saat ini, Rosa yang tidak bisa pergi kemanapun. Bahkan keperluan untuk operasinya sudah tersedia di ruangannya dan ruang operasi.
Di saat Rosa duduk menunggu jam operasi pesan dari suaminya masuk.
"Sudah pulang, Ros?" tanya Galih lewat pesan online.
"Belum, Bang. Lembur," jawab Rosa.
"Lembur? Kenapa? Sampai jam berapa?" lagi pesannya.
"Ada operasi jam 4 ini, Bang. Ga tau sampe jam berapanya. Tapi yang jelas aku harus menunggu hingga selesai." jawab Rosa.
"Kabari aku atau telp aku jika ada waktu, Ros. Semangat!" pesan Galih.
"Terima kasih Bang. Jangan telp dulu, hingga aku lepas tugas Bang. Aku ga mau kena omelnya, dia berubah Bang. Tapi itu lebih baik untukku yang akan mudah belajar jatuh hati pada Abang," jawab pesan Rosa.
"Aku menantikan itu," pesan Galih.
Bang Galih yang semakin hari semakin mengerti posisiku dan begitu paham tentangku saat ini. Bagaimana aku tidak akan jatuh hati dengan cepat. Beruntungnya aku walau belum ada cinta diantara kita tapi dia menjaga dan memberikan perhatian seharusnya pada istrinya. Batin Rosa.
"Suster Rosa di panggil dokter Dirga sekarang!" pinta suster Windi.
"Iya, Sus. Saya kesana," jawab Rosa yang untung saja tidak memegang hp nya tadi.
Bergegas Rosa berlari ke dalam ruang operasi setelah memakai pakaian lengkap untuk bisa masuk ke dalam ruang operasi.
"Kamu golongan darah AB bukan?" tanya langsung Dirga.
"Benar Dok," jawab Rosa.
"Pasien membutuhkan darah AB, kurang stok saat ini rah sakit. Apakah kamu bersedia membantunya, ini masa kritisnya?" ucap Dirga.
"Ambil saja Dok," jawab Rosa.
Setelah melakukan pemeriksaan sebelumnya yang harus di lalui Rosa, baru dia bisa langsung terbaring di samping pasien yang sedang dilakukan operasi saat ini.
Aku kira apa? Untung hanya mendonorkan saja darah, coba yang lainnya belum tentu aku bisa. Karena ada dia bersamaku saat ini, sebal dan kesal tapi cinta. Batin Rosa.
*
Sementara Dirga tersenyum smirk saat Rosa tidak bisa menolak keinginannya. Di tambah Dirga tahu sisi lemah mantan kekasihnya itu, jadi bisa memanfaatkan dengan mudah.
Sementara Galih yang baru selesai dengan pekerjaanya sudah mendapatkan kabar pesan istrinya.
"Aku tahu itu hanya permainanmu, Dirga! Jangan sampai kamu menyesal kelak karena sudah begitu kejam kepada istriku. Aku masih bisa menahannya saat ini tapi tidak berarti membiarkan dia terus kamu lukai," kesal Galih.
"Tuan ada kabar tentang Kalina," jelas Dion.
"Katakan dengan lengkap!" pinta Galih yang sudah kesal.
Bukan hanya Dirga yang terus mencari masalah dengan istrinya tapi berita Kalina yang di bawa Dion adalah sebab utama kehancuran pernikahannya.
"Ada yang melihat dia dalam kota saat ini, tapi di rumah sakit. Aku belum memastikan apa benar dia atau bukan Tuan. Bagaimana menurut Tuan?" jelas Dion.
"Selidiki lebih jelas lagi! Jika memang itu benar dia, tahan hingga kita selesai urusan disini!" perintah Galih.
"Baik Tuan," ucap Dion.
Akhirnya Dion segere memerintahkan bawahannya untuk memgecek secara langsung tentang berita ini.
Sedangkan Galih tampak berfikir.
"Apa yang akan aku katakan padanya? Marah? Kesal? Atau malah kasihan? Entahlah yang jelas aku benci dengannya! Telah merusak hidupku sampai seperti ini, bahkan tanpa mau melihatku lebih dulu!" marah Galih.
"Sebaiknya aku telp Rosa, aku marah ga jelas hanya karena kabar keberadaan dia! Menghancurkan moodku!" kesal Galih.
Bahkan saat ini sudah malam berada di kantor cabangnya masih belum beranjak dari sini. Karena dia masih menunggu istrinya memberikan kabar.
Di ambil hpnya dan setelah itu memencet tombol dial nama istrinya.
Tapi tidak di angkatnya, sekali lagi dia memanggil, tetap sama.
Kemana Rosa? Apakah masih sibuk? Berapa lama operasi berlangsung? Aku membutuhkanmu Ros, suaramu memberikan ketenangan dan mampu membuat moodku kembali bersemangat. Batin Galih.
Baru saja selesai berfikir dalam hatinya dering telp nya berbunyi dan Rosa lah yang telp. Tanpa menunggu lama langsung men dial.
"Hallo, Ros," sapa Galih.
"Iya, Bang. Aku baru selesai. Ini lagi siap siap mau pulang dulu," jelas Rosa yang merasa tidak enak ada dua panggilan tidak terjawabnya.
"Ya sudah nanti kita lanjutkan jika kamu sudah sampai rumah Mama," ucap Galih.
"Iya Bang. Tapi bolehkan aku malam ini di apartemen saja?" tanya Rosa.
"Tidak, Ros. Untuk saat ini kamu di rumah Mama dulu. Aku tidak tega meninggalkanmu sendiri. Mengertilah," pinta Galih.
"Baiklah, tunggu satu jam lagi ya Bang. Nanti aku akan telp kembali," pamit Rosa dan setelah itu telpnya di matikan.
"Aku tidak ingin kamu di ganggu oleh Dirga terus selama aku tidak ada di sampingmu. Aku ingin Dirga bisa melihat jika kedua orangtuaku sangat menyayanginya." ucap sendiri Galih.
*
Sementara Rosa sudah merapihkan dan bersiap pulang, malah Dirga menghampirinya lagi.
"Ada yang harus kerjakan lagi Dok?" tanya Rosa.
"Tidak, ini sudah lewat jam kerja," ucap Dirga.
"Oh, baiklah." ucap Rosa yang mengambil tas dan kunci mobilnya.
Meninggalkan Dirga dan sister jaga malam ini disana. Seolah menguatkan hatinya melakukan hal itu, cuek dan tidak akan peduli lagi pada si mantan.
Tanpa Rosa ketahui jika Dirga mengikutinya dari belakang. Hingga sampai di parkiran yang memang sudah malam dan sangat sepi barulah langkah kaki Dirga percepat ingin mendahului Rosa.
Brug!
Dirga yang memeluk Rosa dari belakang tepat sekali di samping mobil suaminya.
"Lepas Mas!" berontak Rosa saat terkejut jika mantannya yang melakukan hal itu.
"Jangan sok suci kamu, Ros! Aku bersamamu selama tiga tahun, menjaga jarak dan memenuhi semua keinganmu dalam hubungan yang sehat. Tapi apa? Akhirnya bukan aku yang menikah denganmu!" menahan dengan sekuat tenaga memeluk Rosa.
"Lepas Mas! Ini rumah sakit!" berontak Rosa.
...****************...
Terima kasih semuanya yang selalu menunggu up dari mommy dan selalu setia.
Like dan komentarnya di tunggu ya.
temukan kebahagian mu...