Rembulan tak menyangka niat nya datang keacara pernikahan paman sahabat nya , justru membuat nya menjadi pengganti mempelai pengantin wanita .
.
Sadewa Biantara Adhiyaksa , pria tampan dan mapan harus menelan kekecewaan lantaran sang kekasih pergi tepat dihari pernikahannya tanpa berpamitan dengan dirinya .
Bagaimana Rembulan akan menjalani rumah tangganya dengan Sadewa ?
Simak kelanjutan ceritanya ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26
"Mas kamu kenapa lari-lari begitu ?" tegur Bulan ketika melihat suaminya lari terbirit-birit masuk kedalam kamar bahkan hampir menabraknya jika Bulan tak segera menghindar .
Dewa tak menjawab dan langsung masuk kedalam kamar dan segera membenarkan celananya , tak lupa ia juga memakai kaos oblong karena setelah ini ia berencana ingin berolahraga gym .
Saat akan membuka pintu kamar nya , Dewa tersentak kaget melihat istrinya berdiri didepan pintu seraya melipat kedua tangannya didepan dada .
"Sayang !! bikin mas kaget aja ". Pekik Dewa sambil mengelus dada nya karena terkejut .
Bulan mendekati Dewa ."Mas itu kenapa tadi lari-lari begitu ? Bulan tanya gak dijawab ". Sungutnya
"Maaf sayang , tadi celana mas kebalik jadi mas buru-buru mau benerin ". Ucap Dewa
"Ayo turun , Bunga tadi minta nasi goreng buatan kamu . Sayang bisa masak kan ?" tanya Dewa meragukan istrinya .
"Enak aja , Bulan bisa masak yaa .. Jangan mas kira Bulan ini anak manja yang gak bisa apa-apa ". Protes Bulan tak terima
"Iya-iya mas percaya , ya udah yuk turun . Bunga pasti udah nungguin dari tadi ". Ajak Dewa lalu meraih tangan Bulan dan menggandeng nya turun ke lantai bawah .
.
"Papah sama mommy kok lama banget sih ". Bunga merajuk sambil mencebikkan bibir nya .
Dewa terkekeh gemas melihat putrinya itu marah , terlihat menggemaskan seperti sang istri ketika merajuk saat keinginannya tak dituruti .
"Maaf ya Bunga sayang , Ya udah sekarang mommy buatkan nasi goreng buat Bunga . Tadi katanya pengen nasi goreng kan ?" tanya Bulan seraya berjongkok dihadapan Bunga dan membujuk anak tirinya itu .
"Dimaafkan tapi mommy harus buatin Bunga nasi goreng yang enak banget ..." kata Bunga
"Siap , mommy bakal bikinin nasi goreng spesial buat princess nya mommy . Tunggu sini yaa ..." ucap Bulan lalu bangkit dari posisi jongkok dan segera melangkahkan kaki nya menuju dapur .
"Papa juga mau dong , nasi goreng spesial buatan mommy ". Teriak Dewa saat Bulan sudah masuk ke dapur .
"Oke pah ". Sahut Bulan juga berteriak .
Setelah itu Dewa segera menarik kursi didekat Bunga .
"Sayang , Oma mana ?" tanya Dewa pada Bunga
"Tadi pamit ke kamar pah ". Jawab Bunga
Dewa menganggukkan kepalanya paham .
"Pah ?" panggil Bunga
"Ya sayang ?" Sahut Dewa
"Boleh Bunga minta sesuatu sama papah ?" ujar Bunga serius
"Boleh sayang , minta saja apa yang kamu mau . Insya Allah papa turuti ". Kata Dewa seraya membaca pesan masuk dari Asisten Rei .
"Bulan depan Bunga ulang tahun , boleh Bunga minta dirayakan ?" tanya Bunga dengan ragu-ragu mengutarakan isi hati nya .
Mendengar itu , Dewa langsung mematikan kembali ponselnya dan menaruhnya diatas meja . Ia segera menoleh menatap wajah cantik putrinya yang memiliki bentuk wajah seperti mamanya . Bulat dan pipi yang chubby .
"Oh ya ? Tanggal berapa sayang kamu ulang tahunnya ? Maafin papa ya sayang saat kamu lahir papa gak bisa langsung gendong kamu . Tapi papah janji mulai hari ini papa akan selalu jadi orang pertama yang selalu ada buat kamu nak ". Kata Dewa tulus sambil meraih tangan mungil Bunga dan menciumi nya berkali-kali . Bahkan matanya sudah memerah menahan tangis agar tak tumpah .
Biar semua orang mengatakan Dewa lelaki pecundang , biarlah Dewa tak peduli . Nyatanya semua pria tak akan sekuat Sadewa . Dirinya tak bunuh diri ketika ditinggal Siska saja dia sudah sangat bersyukur , apalagi sekarang dia sudah menjadi seorang ayah dan memiliki putri secantik Bunga .
"Pah ..." ucap Bunga lalu mengangkat dagu Dewa dan menghapus air mata pria itu yang sudah menetes membasahi pipinya hingga rahang tegas nya dengan ibu jari mungilnya .
"Dulu mama pernah janji sama Bunga , saat ulang tahun Bunga yang ke-10 tahun mama janji buat bawa Bunga ketemu sama papa . Dan mama tepati janji itu pah , mama temuin Bunga sama papa tapi sayang mama sama papa udah gak bersama lagi ..." ujar Bunga dengan sendu . Gadis sekecil Bunga harus belajar memahami serta mengerti keadaan orang tua nya . Anak sekecil Bunga sudah harus dipaksa kuat dan dewasa karena keadaan yang tak dia inginkan .
"Bunga cuma minta satu permintaan sama papa , Boleh tidak saat ulang tahun Bunga , kita foto bertiga . Mama , papa sama Bunga ..." pinta nya
Dewa mengeraskan rahangnya mendengar permintaan putrinya yang amat sederhana . Ia tergugu ditempat nya , dirinya tak yakin bisa memenuhi syarat dari putri nya karena takut menyakiti hati istrinya nanti .
Bahkan tanpa mereka sadar Bulan yang sedari tadi berdiri diambang pintu dapur , mendengar percakapan kedua nya . Hatinya merasa teriris mendengar permintaan putri tirinya itu .
Dia yang tadi berniat mengatarkan nasi goreng untuk Dewa dan Bunga , langsung menghentikan langkahnya .
"Bulan sayang ..." panggil mama Dewi lirih seraya menepuk pelan pundak menantu nya .
Buru-buru Bulan menghapus air matanya dengan kasar . Ia langsung menoleh menatap mama Dewi yang berdiri dibelakang nya .
"Mama?" sapa Bulan
Mama Dewi menarik nafas lalu menghembuskannya pelan , sejujurnya ia juga mendengar semua percakapan Dewa dan cucunya itu . Sebagai nenek , hatinya juga merasa tak tega melihat cucu perempuannya begitu memohon pada papa nya .
"Kamu sudah mendengarnya kan nak ?" tanya mama Dewi
Bulan mengangguk pelan ."Iya mah , Bulan udah mendengarnya ".
"Lalu , bagaimana pendapatmu tentang permintaan Bunga nak . Tolong jangan patahkan harapan cucu kesayangan mama ". Kata Mama Dewi
Mendengar itu , seketika hati Bulan mencelos .
Bulan paham jika Bunga cucu perempuan dan cicit pertama dikeluarga Wijaya . Tapi apakah nanti mama Dewi juga akan memperlakukan hal yang sama pada anak yang lahir dari rahim nya seperti mama Dewi memperlakukan Bunga ??
Ku lihat kasih sayang mama Dewi begitu besar pada Bunga . Ak takut nantinya mama pilih kasih pada cucu nya . Batin Bulan
Sejenak Bulan menarik nafas pelan demi menetralkan kegelisahan yang menyelimuti batinnya .
"Bulan sudah putuskan mah , mama jangan khawatir . Bulan tak akan mematahkan harapan Bunga ". Ucap Bulan sendu
"Mama sangat berharap nak , semoga keputusan kamu tak mengecewakan mama". Kata Mama Dewi penuh harap .
.
.
.
Haiii ,jangan lupa tinggalkan jejak like dan komen ... Terimakasih 🌹♥️