NovelToon NovelToon
Dibuang Sersan Dipinang CEO

Dibuang Sersan Dipinang CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Single Mom / Hamil di luar nikah / Konflik etika / Ayah Darurat
Popularitas:222.8k
Nilai: 5
Nama Author: mama reni

Aisyah yang mendampingi Ammar dari nol dan membantu ekonominya, malah wanita lain yang dia nikahi.

Aisyah yang enam tahun membantu Ammar sampai berpangkat dicampakkan saat calon mertuanya menginginkan menantu yang bergelar. Kecewa, karena Ammar tak membelanya justru menerima perjodohan itu, Aisyah memutuskan pergi ke kota lain.

Aisyah akhirnya diterima bekerja pada suatu perusahaan. Sebulan bekerja, dia baru tahu ternyata hamil anaknya Ammar.

CEO tempatnya bekerja menjadi simpatik dan penuh perhatian karena kasihan melihat dia hamil tanpa ada keluarga. Mereka menjadi dekat.

Beberapa waktu kemudian, tanpa sengaja Aisyah kembali bertemu dengan Ammar. Pria itu terkejut melihat wajah anaknya Aisyah yang begitu mirip dengannya.

Apa yang akan terjadi selanjutnya? Apakah Ammar akan mencari tahu siapa ayah dari anak Aisyah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24. Mia dan Aisyah

Ammar mendekati istrinya itu. Rasa mual masih dia rasakan. Dia sebenarnya kepikiran dengan Aisyah.

"Apa benar yang dikatakan Mia, jika rasa mual yang aku alami seminggu ini karena Aisyah yang sedang hamil anakku?" tanya Ammar dalam hatinya.

Dia jadi bingung. Satu sisi ingin membantah, tapi sisi hati yang lain membenarkan. Ammar ingat betul, seminggu sebelum dia memutuskan hubungan, mereka masih berhubungan badan.

"Jika memang Aisyah hamil, dia pasti mencari ku untuk minta pertanggungjawaban. Tak mungkin dia membesarkan anak kami seorang diri." Kembali Ammar bicara sendiri dalam hatinya.

"Ammar ...," panggil Mia dengan suara yang cukup keras. Membuat pria itu tersadar dari lamunannya.

"Ya, Sayang," jawab Ammar.

"Kamu mikir apa? Jangan-jangan benar apa yang aku katakan. Kamu memang sedang mengalami kehamilan simpatik. Apa mantan kamu itu sedang hamil?" tanya Mia. Tampaknya dia mulai curiga melihat tingkah dan gelagat suaminya yang agak berbeda.

Ammar terkejut dengan pertanyaan Mia, dan dia merasa seperti tertangkap basah. Dia tidak tahu bagaimana menjawab pertanyaan itu, karena dia sendiri masih belum yakin tentang apa yang sedang terjadi.

"Itu tak mungkin, Mia. Jika memang itu terjadi, pasti dia datang minta pertanggungjawaban," ucap Ammar dengan suara yang lembut. "Aku hanya merasa sedikit tidak enak badan, mungkin karena kelelahan," lanjut Ammar mencoba mengalihkan perhatian.

Mia memandang Ammar dengan mata yang tajam, seolah-olah dia tidak percaya dengan jawaban Ammar. "Aku tidak percaya, Ammar. Aku tahu kamu sedang memikirkan sesuatu. Apa itu tentang mantan kamu?" tanya Mia dengan suara yang sedikit keras.

Ammar merasa tidak nyaman dengan pertanyaan Mia, dan dia tidak tahu bagaimana menjawabnya. Dia tidak ingin berbohong kepada Mia, tapi dia juga tidak ingin membuatnya cemburu.

"Aku... aku tidak memikirkan apa-apa, Mia. Aku hanya merasa sedikit tidak enak badan, itu saja," kata Ammar dengan suara yang lembut.

Mia memandang Ammar dengan mata yang menyelidiki, tapi dia tidak melanjutkan pertanyaannya. Tak mau acara bukan madunya jadi pertengkaran. "Baiklah, Ammar. Aku percaya kamu. Tapi, aku ingin kamu tahu bahwa aku akan selalu ada di samping kamu, apa pun yang terjadi. Aku hanya akan meninggalkan kamu jika terbukti berselingkuh!" seru Mia dengan suara yang tegas.

Ammar merasa sedikit lega dengan kata-kata Mia, dan memeluk istrinya itu dengan erat. "Terima kasih, Mia. Aku juga akan selalu ada di samping kamu," kata Ammar dengan suara yang lembut.

Sementara itu, Ammar masih memikirkan tentang Aisyah dan kemungkinan kehamilannya. Dia tidak tahu bagaimana dia akan menghadapi situasi ini jika memang Aisyah hamil. Dia merasa sedikit bingung dan tidak tahu apa yang harus dia lakukan.

Setelah beberapa saat, Ammar dan Mia memutuskan untuk beristirahat sejenak. Ammar merasa sedikit lebih baik setelah beristirahat, dan dia berharap bahwa rasa mualnya akan segera hilang.

Beberapa jam kemudian, Ammar dan Mia memutuskan untuk makan malam bersama. Ammar masih merasa sedikit tidak enak badan, tapi dia berusaha untuk tidak memikirkan tentang Aisyah dan kemungkinan kehamilannya.

Mereka berdua makan malam dengan suasana yang santai, dan Ammar berusaha untuk menikmati waktu bersama Mia. Tapi, pikirannya masih terus kembali ke Aisyah, dan dia tidak tahu bagaimana dia akan menghadapi situasi ini jika memang Aisyah hamil.

Malam harinya Ammar dan Mia memutuskan untuk makan malam. Setelah makan malam, mereka akan menonton film bersama. Ammar masih merasa sedikit tidak enak badan, tapi dia berusaha untuk menikmati waktu bersama Mia.

Film yang mereka tonton berakhir, dan Ammar serta Mia memutuskan untuk tidur. Ammar masih merasa sedikit tidak enak badan, rasanya ingin tidur saja.

Sebelum tidur, Ammar memeluk Mia, sambil berkata, "Aku sayang kamu, Mia," kata Ammar dengan suara yang lembut.

Mia membalas pelukan Ammar dengan erat. "Aku juga cinta kamu, Ammar," kata Mia dengan suara yang hangat.

Ammar dan Mia tidur dengan suasana yang santai. Tak tahu apa yang ada dalam pikiran masing-masing. Mereka langsung membaringkan tubuh dan memejamkan mata agar semua masa lalu hilang dalam isi kepalanya.

**

Waktu terus berjalan. Tak terasa telah empat bulan berlalu. Hubungan Aisyah dengan mama Nur makin dekat. Hampir setiap akhir pekan dia berkunjung ke sana.

Saat ini Aisyah tak bisa lagi menyembunyikan kehamilannya. Rekan kerja di perusahaan tempatnya bekerja mulai membicarakan tentang perutnya yang mulai membuncit.

"Apa kamu tak melihat kalau perut Aisyah itu seperti orang hamil?" tanya Luna dengan salah satu rekan kerjanya. Saat ini mereka sedang berkumpul di kantin sambil istirahat makan siang.

"Aku melihatnya. Bukankah dia itu masih gadis, tapi kenapa bisa hamil?" Dia balik bertanya.

"Gadis tapi tak perawan. Aku yakin dia hamil anak kekasihnya."

"Atau itu anaknya Pak Alby?" tanya rekan kerja yang lain lagi.

Luna yang mendengar ucapan temannya itu tak bisa terima. Walau diakui, dia pernah berpikir begitu. Namun, dia segera menepis isi kepalanya itu.

"Tak mungkin. Mana mungkin anaknya Pak Alby, karena perut Aisyah sudah tampak membuncit. Itu artinya sudah hampir lima bulan usia kandungannya. Sedangkan dia baru empat bulan bekerja di sini," ucap Luna.

Luna tak bisa membayangkan jika memang benar itu anaknya Alby. Rasanya tak rela kalau orang dia cintai selama ini dimiliki orang lain.

"Aku tak percaya itu anaknya Pak Alby. Aku justru yakin kalau dia hamil di luar nikah dengan kekasihnya. Dia kabur dari rumah karena diusir. Aku ingat kalau dia pernah mengatakan baru berada di kota ini, setelah ada panggilan kerja," ujar Luna selanjutnya.

"Jika memang dia telah hamil sebelum bekerja di sini, kenapa Pak Alby masih mau menerima Aisyah bekerja?"

"Pusing jadinya. Penasaran siapa sebenarnya ayah biologis dari bayi yang dikandung Aisyah," ucap yang lainnya.

"Apa yang sedang kalian obrolkan?" tanya Alby.

Entah sejak kapan pria itu berada di sana. Semua terkejut, apalagi Luna. Mereka takut jika Alby mendengar semua obrolan tadi. Mereka jadi terdiam.

"Kenapa semua jadi diam? Saat masuk tadi, saya lihat kalian semua antusias bercerita!" seru Alby.

Mereka masih saja terdiam. Tak ada yang berani buka mulut. Sebenarnya Alby mendengar sedikit obrolan mereka.

"Kami hanya bicara tentang pasangan masing-masing, Pak," jawab salah seorang dari mereka.

Alby menarik napas dalam. Dia tak mau bertindak ceroboh yang akan membuat namanya Aisyah menjadi jelek.

"Oh, gitu. Baiklah, kalau begitu saya pamit. Teruskan makannya," ucap Alby.

Baru beberapa langkah, Alby berbalik dan berkata, "Saya tak mau dengar ada karyawan yang suka ngomongin karyawan lainnya. Kalau saya dengar kalian bicara jelek tentang karyawan lainnya, saya tak sungkan mengambil tindakan!" ancam Alby. Semua karyawannya tampak terdiam dan menunduk.

Alby lalu berjalan menuju meja tempat Aisyah menunggu. Dia sengaja berkata begitu agar karyawan lain tak ada lagi yang berani bicarakan Aisyah.

1
Patrick Khan
amar mulai beraksi
Nar Sih
pasti aamar mau ksih tau rahasia alby
Ilfa Yarni
tuhkan aisyah menerima masa lalu alby skr kalian bisa hadapi ammar bersama2
Ruwi Yah
sama2 punya masa lalu yg kelam untuk aisyah kamu jangan egois hamil dengan pria lain tapi alby tidak mempermasalahkannya bahkan menganggap zavier seperti anaknya sendiri
darsih
maafin dong Aisyah kasihan Alby harus bisa saling menerima kekurangan nya
🌷💚SITI.R💚🌷
sabar Slby kasih waktu sebentr buat aisyah menenangkan hatinya..aisyah sadar dia jg ga baik..tp mungkin dia shock krn suami yg di kira sempurna mlh tak beda sm dirinya..jd kamu hrs lapang dada ya Alby..dan kamu hebat sdh bisa trs terang pasti ini yg trbaik..semangat alby,,seperangkat mama reni buat uptdate🥰
Naufal Affiq
makanya jujur aja albi,sama istri,jangan sampai dia tau dari ammar
Nar Sih
kejujuran emang lebih baik walau hasil nya mungkin bikin kecewa ,yg penting buat aisyah dan alby ,cepat selesaikan mslh kalian saling intropeksi diri masing,,sja
Teh Euis Tea
bagus alby km udah benar trs terang sm aisyah dan km aisyah ga usahlah mendiamkan alby wlu km kecewa toh km jg punya masa lalu sm seperti alby
Ilfa Yarni
sabar alby aisyah cuma marah krn km ga jujur klo aisyah udah baik dia pasti memaafkanmu beri dia waktu ya semoga kdpnnya kalian bisa hadapi masalah beesama2
Ninik
g usah munak Aisyah kamu harusnya bersyukur inget kalau km g nikah sama Albi bisa2 anakmu lahir tanpa BPK minimal Albi dah menyelamatkanmu dr aib
Maria Kibtiyah
aisyah cuman butuh waktu alby buat nerima semuanya
Rahma
Aisyah g ngaca gitu dia jg hamil d luar nikah bedanya kekasih alby sampe ninggal gara2 aborsi, klo dia g ketemu alby yg mau Nerima dia ap adanya jg blm tentu dia msh hidup g bundir 🤦🤦
y udah sih saling menerima aja orang masa lalunya hampir mirip
Riskiya ahmad
nah itu lebih bagus alby berterus terang,gak papa aisyah keciwa cuma bentar aisyah gak mungkin tiga diamin kamu lama2,goid job alby/Good//Good//Good//Good/
Rahma Inayah: hrs nya aisayah bs memaafkn alby walau alby menataknya sdh menikah tp dia sdh jujur .hrs nya aisyah berpikr positif coba dl klu gk ada albu yg nikahi km lg hamil tno suami pasti km akn terpuruk mn gk ada kel or saudra pasti km akn kesushn mn mau byr kos2 an utk mkn dan jugq utk biaya ank klu pun kerja pqsti akn jd cibiran orang gk kerja lama kelamaan akn hbs uqng tabungan bl. lg mau byr pengasuh bany zavier..kecewa boleh tp jgn egois aisyah
total 1 replies
Yanti Gunawan
Dah lah sama" puny masa lalu gK baik mending sama" memperbaiki diri
Oma Gavin
kaget pasti kecewa juga pasti tapi aisyah juga tau masa lalunya ngga bersih harus bisa memaafkan dan menerima bukankah alby sudah berusaha berubah dan bisa juga menerima masa lalu aisyah, jangan egois pikir secara jernih tanpa emosi
Machmudah: setuju...toh Alby jg sdh menyelamatkan aisyah dgn menikahinya.....bukan selimgkuh...kapan pun jujurlah gak mslh toh Alby jg ada itikat memperbaiki Dan menyesal
total 1 replies
mama
bagus Alby,lbih baik jujur drpd Aisyah tau dr orag lain..
Patrick Khan
legaaaa alby udah cerita.. tinggal tunggu sikap aisya aja😣😣
. dr pd nti tau cerita dr amarrrr nti di campur bumbu bumbu 🤣🤣
Ma Em
Alby lbh baik ceritakan masa lalu mu pada Aisyah jgn dipendam sendiri daripada Aisyah tau dari Ammar lbh baik Alby yg cerita , Aisyah pasti akan memahami keadaanmu Alby dan akan memaafkan mu Aisyah itu orang baik sabar , semangat Alby semoga kamu bisa mempertahankan keutuhan rumah tanggamu , Ammar dulu saja kemana kamu , Ammar yg membuang dan mencampakkan Aisyah sekarang Aisyah sdh bahagia dgn suaminya malah mau diganggu , semangat ...Alby aku mendukungmu semoga Alby menang melawan Ammar. 💪💪💪
darsih
masa Lalu yg harus d bayar mahal sampe adik nya yg kena hukum Karma
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!