NovelToon NovelToon
Pewaris Kecil

Pewaris Kecil

Status: tamat
Genre:Romantis / One Night Stand / Tamat
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.6
Nama Author: Mama Neo

Hi readers, dukung terus penulis ya. ini karyaku yang kedua setelah ' Terimakasih untuk, lukaku'. berikan saran ya, supaya penulis bisa menulis lebih baik di tulisan berikutnya.

Tulisan ini bercerita tentang kehidupan seorang gadis dan seorang pria yang berbeda status soaial. Tapi meninggalkan satu tali yang harus mempertemukan mereka. Tanpa kesengajaan mereka sudah menyandang status orang tua.

Ira Kusuma, gadis desa yang pintar, tapi sangat pendiam dan tidak gampang untuk bergaul. Karena keadaan tidak sadar tuannya sudah meninggalkan satu nyawa dirahimnya, yang tidak diketahui oleh sang tuan.

Marcel Sanjaya, Seorang pengusaha sukses, kaya raya dan berwajah tampan. istrinya seorang wanita cantik model papan atas. Laki-laki yang sudah memporak - porandakan hidup Ira.

Satrio atau Rio, anak yang awalnya tidak diharapkan kehadirannya, ternyata berkah terindah buat semua keluarganya.

Bu Ani, ibu dari Ira yang selalu menemani anaknya dalam susah dan sedih.

Bu Clara, orang tua Marcel yang baik pada semua orang tanpa melihat status.

Pak Kamal, orang yang bekerja dirumah Marcel dan banyak membantu Ira dan ibunya.

SELAMAT MEMBACA YA, SEMOGA SUKA🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Neo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPISODE 29 SEMANGAT

Setelah rombongan pak Sanjaya pulang dari rumah Ira, mereka makan dulu disalah satu mall yang belum terlalu jauh dari tempat itu.

"pa, kita makan disini aja, mama sudah lapar, dari pagi hanya sarapan roti" ucap Bu Clara

"ya sudah, papa juga sudah lapar sebenarnya. cuma karena dari tadi hati papa senang jadi lupa"

"cel, kamu diam saja, semangat donk" ucap Bu Clara.

"iya ma, Marcel semangat kok, cuma Marcel kepikiran coba tadi bisa kita ajak Rio dan Ira makan disini juga, pasti seru mah dan menyenangkan" Bu Clara hanya menarik nafas panjang, apa yang dibilang anaknya memang benar, coba mereka bisa makan dan pergi bersama cucu kesayangannya, pasti seru dan bahagia.

"sabar cel, semua butuh proses. kamu liat kan pertama Ira melihat kamu, dia sampai gemetaran dan pingsan, lukanya terlalu dalam cel, jadi kamu harus berusaha mengembalikan kepercayaannya dulu.jangan paksa dia takutnya dia menjauh" saran mamanya.

"benar itu cel, sabar, kamu harus mengembalikan kepercayaan yang hancur dulu" dukung pak Sanjaya terhadap ucapan Bu Clara.

"itu kita berhenti disitu, direstoran x depan itu" tunjuk Bu Clara ke restoran x

"baik Bu" ucap supirnya nurut dan diikuti mobil pengawal mereka.

"kalian ikut makan ayo," ajak pak Sanjaya.

Para pengawal dan supir saling pandang, mereka sungkan makan direstoran begini mending nasi Padang yang sudah biasa mereka makan.

"ahhh kami makan diluar aja pak, kalau nanti bapa sudah kami sudah disini" ucap salah satu pengawal.

"ya sudah" Marcel membuka dompetnya lalu mengambil beberapa lembar uang merah" nih kalian makan sendiri, nanti kami hubungi lagi" ucapnya sambil menyerahkan uang itu.

Lalu mereka masuk kedalam restoran mewah itu.

"mah, pah aku ke toilet sebentar ya" ucap Marcel

"kamu pesan apa" tanya Bu Clara saat Marcel melangkah menjauh.

"terserah mama aja" ucapnya terus melangkah.

Begitu dia keluar dari restoran itu kearah belakang ada toko mainan anak. Marcel diam sejenak, akhirnya dia melangkah ketoilet dulu.

' Rio suka mainan apa ya'? batin Marcel

Setelah selesai dari kamar mandi, Marcel akhirnya masuk toko mainan tersebut. Salah satu pelayan toko itu langsung menghampiri Marcel yang terlihat agak bingung.

"ada yang bisa dibantu pak"? tanya pelayan toko

"ahhh begini, saya mau cari mainan anak umur 7 sampai 8 tahun. anaknya pintar." ucapnya bangga mengingat Rio anaknya.

"mau yang agak mahal atau yang standart pak" tanyanya sopan

"harga ngga masalah" jawab Marcel cepat.

lalu pelayan itu menunjuk tempat mainan yang membutuhkan kecerdasan dan kelihaian otak, yang harganya juga tidak murah.

"saya ambil yang ini, ini dan ini", tunjuk Marcel tanpa melihat harganya.

"Kalau seperti mobilan, pesawat dan kereta sebelah mana", lanjut tanya Marcel yang langsung ditunjukkan oleh pelayan itu.

lagi-lagi Marcel beli beberapa yang termahal.

setelah melakukan pembayaran Marcel titip dulu barang-barang itu

"saya malas ke parkiran mba, saya mau makan dulu direstoran x, nanti kalau bukan saya supir saya yang ambil ya", ucapnya.

"iya pak"

"terimakasih"

Marcel kembali kerestoran dimana papa dan mamanya makan.

"kok lama banget cel"

"itu mah, tadi ada toko mainan. aku mampir beli beberapa untuk Rio"

"dimana" tanya Bu Clara karena sepertinya Rio tadi minta pesawat.

"nanti kita kesana" ucap Bu Clara

"saya sudah beli ma" ucap Marcel sambil mulai makan

"tapi tadi Rio minta pesawat", ucap Bu Clara. pak Sanjaya dan Marcel menatap Bu Clara.

"emang dia bilang begitu mah" tanya Marcel

"mama tangkap sih begitu, cuma karena dipelototi Ira dia cuma bilang pesa.... langsung diam", jelasnya.

"oh berarti dia memang ingin pesawat mah",

"kasihan cucuku, hidup ditempat begitu, ngga punya mainan bahkan pakaian dan makanan alakadarnya. bahkan rumah mereka lebih buruk dari kamar pembantu kita pah", ucap Bu Clara sedih.

"sabar ma, kita ngga bisa tergesa- gesa. kita harus yakinkan Ira. karena kunci Rio ada sama Ira. aku yakin cepat atau lambat kita akan bisa memberi hidup yang layak untuk Rio"

"semoga secepatnya pa"

**

Sementara dirumah Ira, Bu Ani masih duduk bersama Ira setelah makan malam. Rio sudah tidur diantara mereka berdua.

'apa benar Marcel menyesal atas perbuatannya, apa dia dan keluarganya benar - benar menerima Rio, kalau dilihat-lihat sih mereka sayang banget sama rio' batin Ira.

"Ra, apa yang kamu pikirkan nak"? tanya Bu Ani karena melihat Ira masih banyak diam.

"ngga apa-apa Bu, tadi mungkin saya hanya kaget dan belum siap. Tapi benar ga ya Bu Marcel itu sampai mencari kita ke kampung"?

"iya nak, ibu juga tadi kaget. mereka sampe aja didepan rumah kita gitu, dari cerita mereka yang ketemu om mu sepertinya benar, tapi mereka tahu darimana ya tentang kampung kita" cerita Bu Ani.

"namanya juga orang kaya Bu" ucap Ira.

"oh ya Ra, menurutmu apa nanti yang akan mereka lakukan terhadap Rio"

"aku juga ngga tahu Bu, semoga aja mereka tidak ingin merebut Rio, karena kalau mereka ingin rebut pasti mereka susah dikalahkan" ucap Ira.

"kayaknya sih ngga mungkin Ra mereka tega misahin kamu dan ibu dengan Rio, Rio juga pasti ngga mau" ucap Bu Ani.

"semoga ya Bu" diam sejenak. "tapi kalau Marcel belum punya anak pasti dia akan ingin mengasuh Rio Bu"

"iya juga sih, pasti dia ingin sama anaknya"

"tapi melihat Rio tadi senang banget ketemu ayahnya, saya ikut senang Bu, apalagi anak saya masih diakui ayahnya dan keluarganya. Saya ngga masalah Bu, nanti Rio ikut diasuh ayahnya, biar hidupnya berubah"

"kita lihat nanti aja Ra, siapa tahu mereka juga sudah punya rencana untuk rio, kita tinggal menyesuaikannya nanti ya nak"

"iya Bu, besok kalau mereka datang lagi, jangan biarkan Rio dibawa dulu, ibu harus ikut kemanapun mereka bawa Rio"

"ya iyalah, kita belum tahu niat dan rencana mereka, kita harus tetap hati-hati"

"ya sudah sekarang kita tidur Bu, besok aku harus kerja"

"iya sayang, ibu jadinya besok ngga jualan nasi uduk karena tempe orek ibu sudah berantakan dari sore, dan ibu juga ingin istirahat masih terasa shock dengan semua ini"

"iya Bu, libur aja, istirahat. ngga jualan sehari juga ngga langsung ngga makan kita, saya masih ada sedikit tabungan sisa untuk cicilan motor"

"itu uangmu nak, jangan buat makan, tabung aja, buat yang lain suatu saat perlu. Ibu juga masih ada ini" tunjuknya ke kaleng tempat duitnya saat jualan setiap pagi.

"iya, tapi kalau ibu butuh sementara ngga apa-apa Bu, bisa pake dulu. Jangan sampai ibu terlalu porsir tenaga untuk makan kita"

"ya nggalah, biasa aja, ibu kan jualan, setiap hari dapat duit. kamu ngga usah pikirin makan sama kebutuhan rumah, kamu gunakan untuk dirimu aja, untuk menunjang penampilanmu juga, karena kamu masih muda nak"

"iya Bu,"

"bersemangat lah nak menghadapi hidup, kamu sudah bangkit,sudah punya anak, sudah kerja, mulai dengan sesuatu yang baru, dimulai dari dirimu dan penampilanmu"

"Ibu bisa aja"

"iya nak, kamu masih muda, kamu cantik, tinggi seperti ayah kamu, kamu masih bisa mendapatkan seorang laki-laki yang baik"

"iya Bu, aku akan coba buka hati" ucapnya semangat.

"iya nak, semangat, berdoa dan bekerja" mereka ketawa bersama lalu tidur membawa pikiran masing-masing.

1
Julia Juliawati
terlalu banyak bagaimana nya km ra🤣🤣🤣
Julia Juliawati
biasa pak klo emak" udh ber ghibah susah berhenti nya🤣🤣
Julia Juliawati
untung Rio ketemu dgn org " baik mau nolong dia
Julia Juliawati
mau tidur ya Thor di kasur🤣🤣😘
Julia Juliawati
udh lah Ingrid jgn berubah
klo g mau lg msk ke hotel prodeo
Julia Juliawati
inggrid thor bkn ira
Julia Juliawati
bagus ceritanya
Julia Juliawati
bagus ira lawan ulat busuk. hrs berani km jgn mau di tindas sm dia
Julia Juliawati
jgn lama" keburu ulat bulu berulah
Julia Juliawati
usia ira brapa tahun Thor? pas di perkosa msh umur 18 ya Thor?
Julia Juliawati
dasar aj pedagang nya sombong masa nawar aj g boleh?
Julia Juliawati
cm smpe 5 thn si Marcel melupakan kejdian itu. mgkn. klo dia g kecelakaan dn g di ponis mandul g akn ingat kejadian perkosaan ira
Julia Juliawati
mampir
Asmainiati Pelis
ini peyebutan nama panggilannya berbeda terus,aku ke saya,saya ke aku tetapkan aja yg mana,biar enak kita bacanya,maaf ya.
Siti Nurjanah
yg di bicarakan itu darah daging mu Marcel
Siti Nurjanah
ah jetemu cucu gak sengaja
Siti Nurjanah
jangan jangan anak bik ani hamil anakmu marcel
Rey Silalahi
marcel sangat bahagia pastinya
Rey Silalahi
benar - benar ke ajaiban
Rey Silalahi
hamil kali yaaa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!