"Ku tunggu janda mu" mungkin kata-kata itu yang pantas Kevin ucapkan pada Tantri saat di tinggal menikah dengan pria pilihan sang ayah.
Namun bukan itu yang di ucapkan Kevin melainkan "Semoga bahagia " tapi kenyataannya salah.
Baru satu minggu menikah Tantri harus rela di bercerai dengan sang suami gara-gara sang suami telah menghamili wanita lain yang merupakan kekasih si pria.
Tantri memutuskan untuk pergi dari kampung mencari pekerjaan karena dia gak mau jadi olok-olokan warga karena harus jadi janda di umurnya yang masih muda.
Namun takdir berkata lain Tantri di pertemukan kembali dengan Kevin pria yang sangat di cintai nya.
Bagai mana kisah nya?....
Yu baca ceritanya di bawah..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Astri Reisya Utami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pergi ke Kota.
Seorang gadis desa yang sedang membantu sang ibu memasak di dapur. Gadis itu baru saja lulus sekolah dan dia memutuskan untuk tidak melanjutkan sekolahnya karena dia tidak mau membebani kedua orang tuanya dengan biaya kuliah.
"Tantri" panggil sang abah saat di hendak masuk ke kamarnya.
Ya gadis itu bernama Tantri Maulida Safitri anak ke tiga dari pasangan Ahmad dan Siti yang saat ini baru berusia delapan belas tahun.
"Iya abah" jawab Tantri sambil menghampiri sang ayah.
"Kamu kenapa gak mau kuliah? " tanya sang abah.
"Tantri gak mau menyusahkan abah dan umi dengan biaya kuliah" jawab Tantri.
"Lalu kamu rencana kamu apa?, nikah? " tanya sang abah.
"Enggak bah, aku belum kepikiran buat nikah. Tantri kalau umi sama abah izinkan pengen kerja dulu buat cari pengalaman" jawab Tantri dengan sedikit takut karena dia tau jika ayahnya tidak suka melihat seorang wanita bekerja.
"Kalau memang itu yang kamu mau abah ikuti saja, namun abah punya syarat"balas sang ayah.
" Apa bah? "tanya Tantri.
" Jika abah minta kamu menikah kamu jangan pernah menolak"jawab sang ayah dan Tantri pun mengangguk.
Setelah bicara dengan sang ayah Tantri mulai mencari lowongan pekerjaan namun sampai berapa bulan hasilnya nol karena ternyata lumayan sulit untuk mencari pekerjaan di desa.
Siang ini Tantri seperti biasa membantu sang ibu menjemur padi karena baru saja panen. Namun tiba-tiba sebuah motor berhenti di depan rumah nya dan saat di lihat ternyata itu Fauzi dan Amanda yang datang.
"Amanda, kapan pulang? " tanya Tantri pada Amanda sepupunya Fauzia yang kerja di kota.
"Udah dua hari" jawab Amanda.
"Ayo masuk! " ajak Tantri dan mereka pun masuk lalu mulai mengobrol.
"Maksud aku kesini mau ajak kamu kerja ke kota kamu mau? " tanya Amanda pada Tantri.
Tantri terdiam karena dia sedikit takut apa lagi mendengar gosip tentang Amanda yang kerja tidak benar di kota.
"Kamu gak usah khawatir aku gak akan menjerumuskan kamu ke jalan yang sesat" ucap Amanda yang tau apa yang ada dalam pikiran Tantri.
"Iya Tan, awalnya aku juga berpikir gitu tapi setelah Amanda cerita jika kita nanti di sana kerja di restoran bukan di kafe" ucap Fauzia menjelaskan.
"Aku sih pengen kerja tapi aku gak yakin bisa dapat izin dari abah sama umi" ucap Tantri yang sedikit takut untuk meminta izin pada orang tuanya.
Namun tiba-tiba sang umi datang dari dalam dan mendengar pembicaraan mereka.
"Kalau kamu mau umi izin kan sayang" ucap sang ibu membuat Tantri senang.
"Ibu yakin Amanda gak akan membawa kamu ke jalan yang salah, umi cuman pesan sama kamu jangan sampai lepas jilbab kamu" pesan sang ibu dan Tantri memeluk sang ibu dengan senang.
Setelah Tantri setuju Fauzia dan anda pamit pulang dan mereka akan berangkat dua hari lagi jadi masih ada waktu untuk bersiap.
Tantri sangat senang karena akhirnya dia bisa kerja dan pergi ke kota. Tantri sangat ingin datang ke kota namun dia takut ibu dan ayahnya tidka setuju tapi sekarang dia di izinkan untuk kerja ke kota.
Pagi ini Tantri sudah siap bahkan dia tinggal nunggu Amanda dan Fauzia menjemputnya. Tak lama mereka datang menjemput Tantri. Tantri pamit pada kedua orang tuanya barulah mereka pergi dengan naik kertas api.
"Aku senang loh akhirnya aku bisa datang ke kota besar" ucap Tantri saat mereka didalam kereta api.
"Iya aku juga gak menyangka bisa datang ke kota besar walau untuk bekerja" balas Fauzia.
"Nanti dari stasiun kita naik apa? " tanya Tantri pada Amanda.
"Kita di jemput pacar ku" jawab Amanda membuat Tantri berpikiran jika pacarnya Amanda om-om gendut yang suka sama cewek muda.
Amanda yang melihat reaksi Tantri sepertinya sedang berpikir macam-macam langsung bertanya.
"Apa yang kamu pikirkan? " tanya Amanda.
"Aku tau" ucap Fauzia.
"Apa? " tanya Tantri.
"Kamu pasti berpikir pacarnya Amanda itu om-om gendut kan? " tebak Zia membuat Tantri tersenyum gak enak.
"Enak aja, tar kalian pasti terpana saat melihat pacar ku" ucap Amanda.
"Oke kita lihat" balas Fauzia.
Kertas pun berhenti dan mereka bertiga segara turun. Amanda langsung mengajak mereka menuju parkiran, Amanda mencari mobil sang kekasih setelah ketemu dia langsung menghampiri mobil putih yang terparkir tidka jauh dari mereka berdiri. Tantri dan Fauzia mereka diam saja dan saat seseorang keluar dari mobil mereka di buat melongo karena melihat seorang pria tampan turun lalu memeluk Amanda.
"Aku gak salah lihat kan? " tanya Fauzia.
"Ganteng banget" ucap Tantri dan Fauzia mengangguk.
Amanda menghampiri Tantri dan Fauzia lalu menarik mereka untuk berkenalan dengan pacarnya.
"Hai, gue Dika" ucap kekasihnya Amanda pada Zia dan Tantri.
"Aku Fauzia kakak sepupunya Amanda" balas Fauzia.
"Aku Tantri" ucap Tantri.
"Ya sudah ayo masuk aku antar kalian ke kontrakan Amanda" ucapnya dan mereka semua masuk ke dalam mobil.
Sepanjang jalan Zia atau pun Tantri sangat kagum dengan gedung-gedung tinggi yang berjajar di hadapan mereka.
"Mau makan apa? " tanya Dika pada Amanda.
Amanda melirik ke belakang namun kedua temannya itu malah adik melihat jalan.
"Di restoran siap saji saja biar mereka tidak kaget" jawab Amanda.
Dika pun langsung membelikan restoran ayam siap saji namun sikap Tantri dan Fauzia tetap saja bikin malu karena mereka baru pertama kali masuk ke tempat seperti ini.
"Kalian duduk saja jangan bikin malu Oke! " pinta Amanda dan mereka mengangguk.
Dika dia hanya tersenyum melihat tingkah kedua temannya Amanda.
"Zia, makan disini mahal gak? " tanya Tantri.
"Ya aku gak tau, tapi kayanya yang bayar pacarnya Amanda deh" jawab Zia.
Tak lama Amanda dan Dika datang membawa makanan dan langsung di simpan di hadapan Tantri dan Fauzia.
"Banyak banget" ucap Tantri.
"Biar kalian kenyang" jawab Amanda.
"Habiskan ni bener? " tanya Fauzia.
"Ya kalau kalian kuat" jawab Dika dan Fauzia langsung memakannya dan benar saja semua makanan itu habis membuat Dika kaget karena mereka berdua tidak ada jaim-jaimnya di depan nya.
Dika dia hanya tersenyum teringat saat pertama dekati Amanda dulu Amanda juga seperti itu dan itu membuat Dika penasaran.
Setelah Makan mereka langsung pulang dan sampai di sebuah rumah yang berada di sebuah perumahan. Fauzia melirik Amanda minta penjelasan karena dia yakin kalau ini bukan rumah kontrakan tapi milik seseorang.
"Tar aku ceritakan" ucap Amanda ngerti akan tatapan Fauzia.
"Ini kamar kalian" beritahu Amanda dan Tantri langsung masuk lalu merebahkan tubuhnya karena perjalanan nya lumayan jauh dan capek.
apa papamu ga berani bertindak tegas dengan kelakuan mamamu yang jahat selama ini?
kan Kevin Uda pernah bilang harus percaya dengannya. karna ga mudah dan sesimple bisa membalas mereka.
tendang aja tuuu kaki akangmu, kalo perlu pantatnya juga. enak bener kalo ngomong, emang rumah tangga harus selalu berjalan mulus gituu.. ini niii akangmu itu tipe ga setia dan gampang kemakan hasutan.
urusan Noval gimana kev? berharap Noval Uda jadi ubi.
kabar Tantri meninggal pun mereka ga ada yang bersimpati.
kalo bisa sembunyikan dulu Tantri dan kedua ortunya vin, kamu tahu sendiri gimana liciknya keluarga kamu. jangan sampe kecolongan lagi dengan rencana licik keluargamu, karna ortumu pun ikut andil.
mereka tidak bisa di anggap keluarga lagi.
bunuh aja si Noval, nyawa harus bayar nyawa. balas juga ke mama papamu adekmu juga Oma mau, siapapun itu yang terlibat. mereka sudah tidak mempunyai rasa manusiawi.
satu yang pasti vin, jangan tinggalkan Tantri apapun yang terjadi.
mudahan konfliknya ga berat2 ya kk othor/Smile/
kasih pelajaran buat keluargamu vin, jangan mau di kendalikan keluargamu. baik ortumu, adekmu dan omamu sama2 licik demi harta, ga peduli dengan kebahagiaanmu sendiri bersama istri dan calon anakmu vin.
meskipun terkesan jahat, tapi merekalah yang memulai dengan kekerasan. ga ada salahnya sekali2 di balas dengan kalahkan mereka telak.
niatnya Kevin itu baik, mereka hanya memanfaatkan Kevin tanpa mau menghargai kamu sebagai istrinya.
biarlah keluarga Kevin seperti itu, biar mereka menyadari kalo Kevin bukan tempat untuk selalu di manfaatkan dan di butukan.
kamu cukup fokus dengan kesembuhanmu. dukung keputusan Kevin, jangan memaksanya untuk ke keluarganya dulu.
bang Kevin mudahan jangan terlalu mudah marah ya bang, kasihan istrimu lagi sakit dan juga hamil. kasih pengertian saja ke Tantri agar mau mengerti dengan keadaan yang ada.
kamu bisa mengembangkan usaha restoranmu lebih luas lagi bang, tanpa harus mengharapkan jatah posisi tertinggi seperti ceo, kalo keluargamu sendiri ga tulus ke kamu dan hanya manfaatin kamu. mending hidup mandiri dan damai bersama istri dan anak2mu. semangat bang kevin/Determined/
ini pasti ulah salah satu keluarga Kevin, mudahan Kevin segera bisa nangkap si pelakunya/Grievance/
hati2 kev..dengan di sekitar keluargamu, jaga baik2 Tantri dan rumah tanggamu. kamu harus sedia payung sebelum hujan.
bisa ga sie kk othor si Oma Kevin di bikin jadi ubi, greget banget sama kelakuannya licik banget. tega2 nya rusak rumah tangga cucunya sendiri. kalo ga suka sama Tantri ok lah , tapi jangan pakai rusak rumah tangga juga.
buat si Okta, harusnya kamu tahu kan mana yg bener dan salah. disini nii kamu ikutin rencana si Oma dan ortumu, berasa kamu itu cewek murahan.
Kevin sudah saatnya kamu jujur terus terang dengan keadaan yang ada, aga rumah tangga kalian tidak mudah di hancurkan siapapun itu.
karena kepercayaan itu penting dalam rumah tangga.
kalo pun Oma mu tetap mengusik rumah tangga kalian terus menerus, walaupun kamu sudah jadi pimpinan perusahaan.
lebih baik kamu mundur dari perusahaan tersebut, karna para saham pun tetap akan mempertahankanmu. lihat seberapa jauh kekuatan omamu di perusahaan tanpamu.
mulai kembali ke usaha restoranmu bersama Tantri.
yang jalani rumah tangga itu kamu, bukan Oma mu.
bila papamu tidak bisa menghadapi omamu, maka kamu harus bisa kalahkan telak omamu agar tidak sewenang2 ke kamu dan Tantri kelak.
semangat kak otor