Kimmy, mahasiswi semester 3 yang nekad bunuh diri akibat ibunya meninggal. sikap bodohnya ini membawanya masuk ke rumah sakit. di rumah sakit inilah, perjumpaan Kimmy dengan seorang dokter tampan bernama Nico.
Adalah Snowdrop yang, yang berwarna putih yang hanya tumbuh di musim dingin. berawal dari bunga itu, Kimmy sering bertemu dengan Dokter Kimmy. Seiring bergulirnya waktu, Kimmy jatuh cinta pada dokter tampan tersebut.
Di tengah perasaan cintanya pada Nico, sahabatnya Max mengungkapkan cinta pada dirinya. Kimmy kebingungan karena Max yang ia anggap sebagai sahabatnya sendiri. Bersamaan itu pula tanpa Max sadari, Jeslyn sahabat karibnya diam-diam juga memendap cinta pada Max.
Sementara itu Kimmy justru resah dengan perasaannya. sebab sikap Nico yang selalu perhatian dan baik hati, tidak juga dibarengi ungkapan cinta. hingga akhirrnya kenyataan pahit pun harus dia terima. dimana Nico menganggap Kimmy sebagai adik sendiri. Sebab Kimmy mirip dengan adiknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon enjels, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BERSANDAR PADA AYAH
"Siapa Jeslyn... Siapa yang melakukannya? biar kita bisa bicarakan dengannya. Aku ini sahabatmu Jeslyn, aku akan membantumu, aku berda di pihakmu" ucap Kimmy pelan sembari mendekati Jeslyn lagi
"Max... Max yang melakukan nya. Apa kau Terima?? Kalian akan menikah bulan depan kan? Kau bahkan tidak memberitahukannya padaku Kimmy. Sahabat kau bilang? Persahabatan macam apa yang seperti ini Kimmy?
Bagaikan petir disiang bolong kalimat Jeslyn menghantam Kimmy. Ia tidak bisa berpikir dan mengatakan apapun. Pernikahan nya di awal bulan bulan Agustus dan itu tinggal beberapa hari lagi.
"Jangan bercanda Jeslyn. Omong kosong apa ini? " bentak ucap Kimmy pada Jeslyn.
Mendengar itu Jeslyn justru tertawa
" Sudah kubilang Kimmy, kau tak akan percaya pada perkataan ku. Tapi kau memaksaku untuk mengatakan nya".
"Bagaimana bisa Jeslyn...? " tanya Kimmy yang saat ini terduduk di lantai di hadapan Jeslyn.
"Kau tau Kimmy..., aku sudah mencintai Max dari sejak kita masih SMA. Aku mendekatimu awalnya karena aku ingin dekat dengan Max, sementara Max selalu bersamamu. Jadi aku juga berteman dengan mu. Aku selalu berusaha untuk tetap bisa ada di samping Max, sementara Max selalu berusaha untuk ada disamping mu bahkan ketika kau memutuskan pergi ke Jepang dan beberapa tahun lalu, Max juga mengikutimu kesana. Max sengaja menukar tempat pertukaran mahasiswanya supaya bisa pergi bersamamu dan kalian meninggalkan aku sendiri" ucap Jeslyn dengan tatapan mata yang kosong.
"Tentu aku tidak bisa menyalahkanmu kan Kimmy, kau sangat beruntung Max mencintaimu bahkan saat secara terang terangan kau mencintai bahkan dilukai oleh Dokter Nico. Dia pergi ke Jepang selama bertahun-tahun dan saat Max kembali aku bertemu dengan dia dalam kondisi mabuk saat itu. Dia mengatakan AKU MENCINTAIMU, bodoh nya aku, aku lupa bahwa itu hanya kalimat seseorang yang sedang mabuk sampai aku memberikan seluruh diriku untuk Max malam itu. Padah ternyata kalimat yang dia ucapkan itu untuk mu bukan untukku" Kata Jeslyn lagi dan kemudian suasana ruangan itu menjadi hening. Hanya terdengar isakan tangis beberapa kali dari kedua gadis itu .
"Aku membencimu saat ini Kimmy, hanya aku saja yang menganggap mu sebagai sahabat selama ini sementara dirimu tidak. Kau bahkan tidak memberitahukan ku bahwa kau akan segera menikah. Jika kau memberitahukanku mengenai pernikahan kalian aku tidak akan melakukan itu Kimmy. Tidak akan.!!!! Teriak Jeslyn.
Tak berapa lama Kimmy berdiri dan meraih tas nya lalu pergi dari apartement Jeslyn tanpa mengatakan apapun pada Jeslyn. Didalam taksi dia menatap ke arah jalanan dan dengan tatapan kosong dan air mata yang tak hentinya mengalir.
Jauh di dalam lubuk hatinya ia tidak pernah memiliki keinginan untuk menyembunyikan hubungannya pada Jeslyn. Tapi Max yang selalu menahan nya untuk tidak memberitahukan pada Jeslyn.
Andai saja Jeslyn tau bagaimana hidupnya di Jepang selama ini. Kimmy bukan tak ingin menanyakan kabar Jeslyn tapi itu juga karna selama disana Kimmy juga tidak baik-baik saja. Tak bisa ia pungkiri, Max datang sebagai penolong dan pelindung untuk nya, itulah kenapa dia ingin membalas perasaan Max dan membuang semua masa lalu nya.
Setelah kurang lebih satu jam perjalanan yang tergolong cukup jauh Elia sampai di kantor nya. Tapi saat ini ia memutuskan untuk pulang ke rumah. ia merasa kepalanya pusing dan tak sanggup bekerja dalam kondisi seperti ini. Saat ia naik ke ruangan nya yang berada di lantai lima dia hanya mengambil satu tas kecil milik nya dan kemudian pulang setelah memberitahukan kepada staff yang ada disana.
*****
Kimmy terbangun saat sudah malam hari. samar-samar ia mendengar suara televisi dari kamar nya. Ia membuka mata nya dan kemudian menatap kosong ke arah langit-langit kamar nya. Kepalanya masih terasa pusing namun tenggorokannya kini kering. Ia sudah tidur sejak siang hari.
Ia membuka pintu kamar nya dan benar saja ia mendapati ayah nya yang sedang menonton televisi. Kimny berjalan menghampiri ayah nya dan duduk rapat di samping ayah nya.
"Ayah... " panggil Kimmy sambil memeluk ayah nya.
"hmmmm? balas ayah nya bergumam sembari melirik sebentar ke arah Kimmy yang bersandar di bahu nya.
"Aku merindukan ayah" ucap Kimmy pelan.
Ayah Kimmy kembali melirik Kimmy dan tangannya kini membelai rambut Kimny lembut. Diciumnya ujung kepala Kimmy dengan penuh kasih sayang.
"Apa kau sedang bertengkar dengan Max? atau sedang ada masalah di kantor? " Tanya Ayah Kimmy yang seolah-olah memahami kondisi anaknya iru yang sedang tidak baik baik saja.
Sementara Kimmy semakin tidak bisa membendung air mata nya. Ia bingung bagaimana harus mengatakannya pada ayah nya. Dia memang belum mengklarifikasi itu pada Max. Tapi Kimmy yakin Jeslyn tidak mungkin berbohong pada nya.
Besok Kimmy memang akan berbicara pada Max, dia sudah mengatakan pada Max untuk tidak menghubunginya dan bertemu dengannya hari ini. Ia butuh waktu untuk memikirkan ini.
"Ayah.. sudah berapa lama ayah berteman dengan ayah Max? " Tanya Kimmy dengan tatapan nya kosong kedepan.
"Setengah dari hidup ayah" ucap ayah Kimmy.
"Apa kalian pernah bertengkar? "
"Terkadang salah paham itu ada, tapi salah satu nya harus da yang mengalah suka ya hubungan itu tetap terjaga. Nanti jika kau sudah menikah pun akan begitu. salah paham mungkin akan terjadi tapi harus ada yang mengalah untuk memperjelas lebih dahulu" ucap ayah Kimmy.
"Apa ayah menyayangi Max? "
"Tentu.., Max sudah ayah anggap seperti anak Ayah sendiri. Dia anak yang baik dan juga bertanggung jawab" ucap ayah Kimmy yang membuat Kimmy semakin tak nyaman. Ia tak bisa membayangkan bagaimana nanti respin ayahnya jika ia tau tentang ini semua.
Ia tak ingin menyalahkan Max, sejauh yang dia kenal Max memang sangat bertanggungjawab menjaga dan merawatnya selama di ada di Jepang. Hanya saja kali ini dia membuat kesalahan yang sangat fatal. Dia juga tak ingin menyalahkan Jeslyn. Karena benar yang Jeslyn katakan, dia tidak mengetahui bahwa dirinya dan Max akan segera menikah. Salah satu yang harus disalahkan adalah dirinya. Dirinya yang tidak berterus-terang pada Jeslyn dan dirinya juga yang membuat Max marah sehingga ke club malam itu.
Ia tak sanggup untuk mengatakan pada ayah nya dan juga orangtua Max. Bagaimana nanti perasaan mereka dan bisa jadi persahabatan yang sudah terjalin bisa jdi retak karena ini.
Kimmy semakin menyandarkan kepala nya di bahu ayahnya dan semakin mempererat pelukannya. setelah mereka memutuskan untuk tinggal di Jepang lima atau enam tahun yang lalu saat itu lah bahu ayahnya menjadi tempat paling nyaman untuk Kimmy. Ia benar-benar tak sanggup memikirkan apa yang harus ia katakan pada ayah nya nanti. Terlebih saat ini kesehatan ayahnya juga tidak sebaik dulu.
