Terjebak BI*Rahi Duda Gila

Indri secepat kilat mencoba melarikan diri menuju ke ruang ganti sambil menarik lengan sang bos nya tersebut.

Abizard jelas terus mengerutkan keningnya.

"Ada apa?"

Abizard terus bertanya bingung kearah Indri.

"Kamu lihat pak? itu calon mama mertua ku dan sepupu kekasih ku, bayangkan apa yang terjadi jika mereka melihat aku disini bersama laki-laki lain?"

Bisik Indri cepat kearah Abizard.

Para pelayan toko jelas sedikit kebingungan melihat ekspresi Indri yang terlihat aneh, tapi Abizard secepat kilat meletakkan jari telunjuk nya ke atas bibir nya, meminta semua orang untuk tidak banyak bicara.

Dia cukup penasaran dengan orang yang di maksud Indri.

Calon mama mertua?.

Abizard mendengus pelan.

Laki-laki itu mencoba mengintip melalui sela-sela kecil di kamar ganti tersebut untuk beberapa waktu, ingin melihat bagaimana rupa mama mertua yang dimaksud gadis itu.

Abizard bisa mendapatkan apapun yang dia inginkan, juga bisa menghancurkan apapun yang dia sukai, dia fikir siapa yang masuk ke toko ini pasti merupakan salah satu orang-orang dibawah naungan NAKHEL FASHION, karena itu jika dia tidak suka, maka dalam satu malam dia bisa menyingkirkan mereka.

Bola mata Abizard menatap tajam kearah luar sana sama seperti Indri yang menatap was-was ke arah sana.

Saat ini Posisi mereka saling berhadapan, dimana Indri bersandar di dinding tempat berganti pakaian tersebut, sedangkan kedua tangan Abizard menahan tubuhnya dari tubuh Indri untuk beberapa waktu.

Tiba-tiba laki-laki itu merapat kan tubuh nya sejenak.

"Pak?"

Indri terlihat menggeram.

Alih-alih peduli ucapan Indri, laki-laki itu semakin merapatkan tubuh mereka, mencari kesempatan didalam kesempitan.

Gadis itu mencoba untuk menyingkir, tapi Abizard malah semakin merapatkan tubuh mereka.

Seketika detak jantung Indri berdegup dengan kencang saat wajah laki-laki itu mulai mendekati wajah nya.

Laki-laki ini.

Geram Indri.

"Pakkk?"

Bisik Indri pelan.

"Sttttt, mereka akan menemukan kita"

Abizard berbisik dibalik telinga Indri, bibir nya menyentuh lembut cuping telinga kiri gadis itu.

Indri jelas merasa merinding dengan tindakan Abizard.

Bisa Abizard lihat seorang wanita seumuran mama nya tengah memilih beberapa pakaian di luar sana, mondar-mandir bersama seorang perempuan berusia sekitar 27 tahunan.

Abizard jelas kenal dengan perempuan tersebut.

Anita?.

Batin nya dalam hati.

Dia fikir wanita disamping perempuan itu jangan-jangan?.

Abizard mencoba untuk memastikan nya.

Dan ketika wanita tersebut menoleh seketika Abizard membulat kan bola matanya, dia cukup tidak percaya dengan pemandangan di depan sana.

Luar biasa, bukan kah itu sangat kebetulan sekali?.

Batin Abizard.

Laki-laki itu buru-buru menoleh kearah Indri.

Lagi-lagi di mengerut kan keningnya.

Dia fikir apa Indri tidak salah memilih kekasih.

Indri sejak tadi terus fokus menatap ke depan, dia cukup panik dengan keadaan, dia fikir seharusnya tadi dia melarikan diri saja.

"Ma ini seperti nya bagus"

Saat suara perempuan itu terdengar bicara kearah wanita paruh baya tersebut, Indri langsung mengerutkan keningnya.

Mama?.

Seingatnya perempuan itu tidak pernah memanggil wanita itu mama sebelum nya.

"Hmm selera kamu memang bagus, Anita. kita akan mencoba nya nanti, kita pilih kembali yang lainnya"

Wanita itu menjawab cepat.

Yang dipanggil Anita jelas mengembangkan senyuman nya.

Indri mencoba terus memasang telinga nya, tapi Abizard seolah-olah mengganggu konsentrasi nya sejak tadi, laki-laki itu sedikit menjongkok kan tubuhnya, mencoba menikmati aroma Indri untuk beberapa waktu.

"Apa reno sudah pulang ma?"

"Hmm sudah, sore ini baru tiba"

Lagi-lagi Indri mengerutkan keningnya, dia fikir kenapa dia tidak mengetahui nya.

Kekasih nya bilang akan pulang Minggu depan kemungkinan.

Dikala pemikiran Indri berkecamuk menjadi satu, tiba-tiba Abizard mencoba menyentuh bibirnya dengan tangan kanan nya.

"Pakkk..."

Pekik Indri spontan.

Mendengar teriakkan tertahan, jelas saja dua orang didepan sana menoleh.

"Bukan apa nyonya, silahkan pilih kembali pakaiannya"

Salah satu pelayan bicara cepat.

Sedangkan didalam sana, untuk meredam suara Indri, Abizard langsung membungkam bibir gadis itu dengan bibirnya.

Bisa dibayangkan betapa terkejutnya Indri, dia nyaris tidak bisa bernafas saat ini, berusaha memukul dada Abizard dengan perasaan kesal.

Kauuuu.

Indri benar-benar kesal dibuatnya,.gadis itu secepat kilat mencubit bahu Abizard hingga laki-laki itu melepas kan ciuman nya.

"Ini pelecehan"

Ucap Indri sambil berbisik.

"Kamu menyukainya"

Balas Abizard pelan.

"Kauuu"

"Aku fikir dia akan menemui kekasih nya itu"

Tiba-tiba suara pedas terdengar jelas dari arah luar sana, seketika Indri terdiam.

"Aku bingung apa yang ada dikepala Reno hingga dia menyukai gadis miskin tersebut?"

"Indri...Indri...Indri.. mama muak mendengar nya"

"Ma.. Indri gadis yang baik"

"Baik? memangnya orang miskin mana yang jatuh cinta pada orang kaya jika bukan karena materi mereka? kau fikir aku ini wanita tua yang buta?"

Mendengar ucapan Mama Reno Seketika membuat Indri menelan Saliva nya, bisa Abizard dengar suara degub jantung Indri yang berdetak begitu kencang saat ini, tubuh itu terlihat mulai basah oleh keringat.

Indri sebenar agak bingung dengan ucapan wanita tua itu.

Miskin? apa reno laki-laki yang benar-benar kaya raya? sejauh ini yang dia tahu Reno seorang pegawai disebuah perusahaan swasta, dan Reno pernah mengajak nya ke sebuah perumahan mewah di bilangan Jakarta, tapi baginya memang rumah itu cukup mewah, tapi dibandingkan rumah bos nya, jelas jauh berbeda.

Dia tidak paham definisi kaya keluarga Reno seperti apa.

"Kau terlalu bodoh mengalah dengan gadis itu, padahal kamu jelas-jelas menyukai putra ku, apakah kamu tidak mau berjuang sedikit saja untuk memikat hati nya?"

Bagaikan petir dimalam hari tanpa hujan, Indri langsung membulat kan bola mata nya, dia membuang pandangannya, seketika bisa dia lihat bola mata Abizard menatap dalam bola matanya.

Gadis itu terlihat gemetaran dengan bola mata berkaca-kaca.

Suka? Anita?.

Dia fikir mereka saudara sepupu kan?.

Rasanya Indri ingin menangis sekarang juga.

Apa reno dan Anita menyembunyikan sesuatu dari nya soal hubungan mereka.

"Reno sudah cukup kecewa dengan ku karena menolak nya di masa kuliah dulu"

Lagi-lagi Indri bergetar mendengar ucapan Anita.

Abizard terlihat terus memandangi wajah gadis dihadapannya itu.

"Kau seharusnya berusaha lebih keras lagi, kau tahu? Reno bukan laki-laki yang keras kepala, seandainya kamu berusaha dengan sungguh-sungguh kamu pasti bisa mendapatkan kembali hati nya, dibandingkan gadis itu, aku lebih suka kamu yang naik menjadi menantu keluarga Kami"

"Tapi ma?"

"Mama akan cari cara untuk membuat Reno meninggalkan gadis itu"

Mendengar ucapan Mama sang kekasih Seketika air mata Indri tumpah.

Abizard tidak mengeluarkan sama sekali suaranya, laki-laki itu secara perlahan menghapus air mata itu dengan jemari tangan nya.

Dan laki-laki itu selalu tahu saat yang tepat memanfaatkan moment berharga, Abizard secara perlahan mulai mengambil kesempatan untuk menautkan bibir nya ke bibir gadis dihadapannya itu yang tengah dilanda kekecewaan mendalam.

Bukankah kesempatan selalu datang di antara kesempitan.

Laki-laki itu selalu tahu bagaimana cara nya untuk mendapatkan barang berharga didepan matanya.

Seseorang yang hancur selalu butuh orang lain yang bisa menenangkan mereka.

Dan seperti orang bodoh Indri diam menikmati sentuhan laki-laki itu ditengah perasaan hancur nya.