NovelToon NovelToon
Suami Untuk Kirana

Suami Untuk Kirana

Status: tamat
Genre:Romantis / Contest / Tamat
Popularitas:6.6M
Nilai: 5
Nama Author: Red Lily

Kirana, dalam hembusan terakhir sang Kakek dia menikah dengan sosok pria yang diyakini Kakeknya akan menjaganya dan membahagiakannya. Namun, siapa sangka kalau Arjuna adalah sosok suami yang menganggap Kirana sebagai musuh, bukan istri.

"Aku akan terus melafalkan namamu dalam doaku, karena aku mencintaimu." -Kirana Anindy.

"Menghilanglah dan pergi. Jika harta yang kamu inginkan, bawa itu bersamamu." -Arjuna Braja Satya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Red Lily, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bidadari Kecil

🌹JANGAN LUPA KASIH EMAK VOTE YA ANAK ANAK KESAYANGAN EMAK, EMAK SAYANG BANGET SAMA KALIAN.🌹

🌹IGEH EMAK JUGA DIFOLLOW DI : @REDLILY123.🌹

🌹SELAMAT MEMBACA, EMAK SAYANG KALIAN.🌹

FLASHBACK

Tabrakan itu yang mengakibatkan Arjuna terluka itu membuat semua orang panik. Dimana bocah 10 tahun yang sebelumnya tengah bermain sepeda kini terbaring di rumah sakit. 

"Ada goresan di matanya, kemungkinan dia untuk melihat lagi sangat kecil. Kami mulai mencari pendonor karena saat ini pendonor kornea sangatlah langka."

Kalimat yang diberikan dokter menjelaskan semuanya, membuat Bunda Eliza menangis dalam pelukan suaminya di sana.

Sampai saatnya anak sulung mereka membuka mata, kemudian dia berteriak, "Bunda! Bunda! Abang gak bisa liaht! Hiks…. Bunda! Abang gak bisa lihat apa apa!"

Sontak bunda Eliza mendekap kuat sang anak yang kini menangis berontak, menanyakan alasan matanta tidak bisa lagi melihat dengan jelas. Hanya  ada kegelapan di sana.

"Bunda! Abang gak liat apa apa, Bun! Hiks… Bunda!"

"Iya, nanti juga Abang bisa lihat lagi. Abangnya jangan nangis, dokter lagi nyari obatnya."

"Obatnya mana? Hiks… Abang gak mau kayak gini, Bun… hiks… abang mau lihat lagi, Bunda….."

Bunda Eliza menatap suaminya di sana. "Mas…, please…"

"Mereka sedang berusaha, aku sudah menelpon pada pengacaraku untuk mencarikan kornea yang cocok dengan Arjuna."

"Ayah, hiks…. Juna gak bisa lihat… Ayah tolongin Juna."

Wigan juga tidak bisa menahan kesedihannya melihat sang anak yang panik dalam dekapan istrinya. Dia keluar dari ruangan itu untuk menenangkan dirinya sejenak.

Wigan duduk di koridor terbuka yang menghadap langsung ke arah taman belakang rumah sakit.

Dia menyesal karena tidak mengawasi anaknya dengan baik hingga dia tertabrak kendaraan. Wigan menyesal tidak memberikan pengasuh dan penjagaan untuk sang putra.

Sampai tiba tiba seseorang yang memakai kursi roda itu mendekat dan diam di samping Wigan. "Masalah tidak akan  selesai jika hanya diam, tapi sebaiknya istirahat sejenak, bukan menyalahkan diri sendiri."

"Bapak siapa?"

"Saya Gunawan," ucap pria itu dengan senyuman ramahnya. 

"Saya permisi."

"Tunggu, Pak. Biarkan saya menjelaskan maksud saya menggangguk bapak," ucap pria yang memakai kupluk itu menahan pria lainnya. 

Yang mana membuat Wigan kembali duduk. "Ada apa?" Tanya dia dengan nada dinginnya.

"Saya mendengar apa yang terjadi dengan anak bapak. Kecelakaan ya? Mata dia tidak bisa berfungsi lagi?"

"Apa yang ingin bapak katakan?"

Si penghuni kursi roda itu hanya tersenyum. "Saya bisa menjadi pendonot untuk anak bapak, saya baru saja memeriksakan diri. Kornea mata saya baik-baik saja."

Wigan terkejut, dia melihat pria di sampingnya dengan kaget. "Donor kornea hanya boleh dilakukan oleh orang yang sudah meninggal bukan?"

"Ya, dan hidup saya sudah tidak lama lagi. Alangkah baiknya jika saya bisa menolong seorang anak yang masa depannya masih panjang."

"Bapak sakit apa?"

"Kanker, sudah lama. Saya sudah menyerah, saya ingin istirahat."

"Dan mendonorkan mata?"

"Setidaknya ada satu bagian dari diri saya yang masih hidup di dunia, yang bisa melihat sosok itu tumbuh."

Mata Wigan melihat ke arah dimana pria kursi roda itu melihat. Ada sosok anak kecil yang sedang dituntun menuju ke arah mereka dengan wanita tua di sampingnya.

"Namanya Kirana, dia baru berusia 5 tahun."

🌹🌹🌹

Dan disinilah sekarang, Kirana kecil tengah makan sendirian di sofa yang ada di ruangan rumah sakit itu.

Sementara Papahnya tengah bicara dengan sang nenek di sana.

"Kamu yakin akan melakukan ini, Nak?"

"Ibu sendiri tahu bagaimana keadaanku, tidak ada harapan lagi."

Sang ibu meneteskan air matanya, dia menggeleng. "Kita harus berusaha."

"Bu….., hentikan saja." Tangan itu menggenggam jemari yang mulai keriput, milik ibunya. "Tidak apa apa, Bu. Semua orang akan menghadapi ini."

Ibu itu meneteska  air matanya. "Dan kenapa kamu mendonorkan matamu?"

"Bu, anak itu masih kecil. Jalannya masih panjang, mungkin itu alasan Allah tidak membiarkan kanker ini menyebar pada semua organ. Supaya aku bisa melakukan kebaikan di sisa hidupku."

"Bagaimana dengan Kirana?" Tanya wanita tua dengan air mata yang menetes.

"Aku akan melihatnya tumbuh, Bu. Dia akan menjadi wanita yang baik, dia akan mengerti."

"Dia masih kecil, Gunawan."

"Ya, dia malaikatku."

Sampai pintu terbuka, menampilkan sosok pria yang lebih tua. "Kakek sudah berkata pada pria itu supaya tetap merahasiakan ini. Kakek juga menolak uang pemberiannya sesuai keinginanmu."

Gunawan mengangguk, dia masih terbaring di atas ranjang. "Bisa kalian tinggalkan aku dan Kirana?"

Sepasang suami istri itu mengangguk.

"Kakek Nenek au kemana?"

"Keluar dulu, Kirana temani Papah dulu ya."

"Iya."

Dan saat Kakek dan Neneknya keluar, Kirana mengakhiri acara makannya dan naik ke atas ranjang rumah sakit sang Papah. "Kilana temenin Papah ya," ucap bocah itu berbaring di samping Papahnya dan memeluknya dari samping.

"Anet, Pah?"

"Anget, Sayang." Sosok itu menahan air matanya agar tidak keluar. Semua alat yang menempel di tubuhnya sudah dilepaskan. 

"Papah cepet sembuh ya, ntal jajan agi cama Kilana."

"Kirana harus mandiri dong, jajannya sendirian. Kan anak pinter."

"Atut ah, anti ada yang culik."

"Nggak ada, gak ada yang berani culik anak baik. Kirana baik 'kan?"

"Aik," ucap Kirana.

"Coba sini hadep, Papah."

Kirana melakukannya. Kini keduanya berhadapan, dimana tangan mungil itu mengusap pipi papahnya yang mulai memucat. "Papah putih."

"Papah ngantuk."

"Tidul aja."

"Kirana mau gak ajarin Papah dengan syahadat yang Kirana pelajari di sekolah agama sama ustadz?"

Kirana mengangguk gembira.

"Anti Papah bobo?"

"Iya, nanti Papah istirahat. Ajarin Papah ya."

Kirana mengangguk kembali. "Itutin Kilana ya. Asyhadu an laa ilaaha illallāh."

Papahnya tersenyum dan mulai meneteskan air mata sambil berkata, "Asyhadu an laa ilaaha illallāh."

Kirana tersenyum gembira. "Telus gini, Pah... Wa asyhadu anna Muhammad Lasuulullāh."

Satu air mata Papahnya menetes di tangan Kirana yang tengah merangkup pipinya. "Wa asyhadu anna Muhammad Rasuulullāh……" kemudian matanya mulai tertutup dengan perlahan.

Kirana yang melihat itu membubuhkan ciuman di pipi sang Papah. "Met bobo, Papah. Kilana cayang Papah."

Bocah itu kemudian memeluk sosok di depannya.

🌹🌹🌹

TO BE CONTINUE

1
Jingga Pelangi
kak .cerita adek y Arjuna gak ada yaa
Sindi Farikasari
suka bngt sma karyanya ka😍😍
Dian Soedarminto
hhhmmm
Dian Soedarminto
kanker kayak ayahnya kah?
ah gak seru
sembuh dong😥
Dian Soedarminto
Luar biasa
Dian Soedarminto
masyaAllah😭
Dian Soedarminto
oooo gitu to
antha mom
kejujuran itu penting Kirana, jujur lah ke suami mu,biar ada solusi nya tentang penyakit mu,biar tau untuk berobat
antha mom
berpikir sendiri sakit kah si Kirana? seperti teka teki,jadi gemes aku thor,
antha mom
kamu harus nya jujur ke suami mu Kirana apa yang kamu rasa nggak nyaman jadi bisa di periksa dokter biar nggak terlambat penanganan nya
antha mom
thor jangan juga buat panik pembaca, sebenarnya sakit apa sih Kirana
antha mom
Kirana sakit apa thor,
antha mom
gantengan Mario sih, cocok nya Kirana sama Mario aja
Satri Ani
adeknya arjuna gimana thor?akan lanjut gak ceritanya
gia nasgia
kayaknya belum Kepoin Alurnya Aluna🤭tapi klau trio Bule gesrek mah udah khatam berapa kali 😂
gia nasgia
Lah inimah sama aja pas lagi sayang "nya di paksa putus 🥺🥺😭😭😭🤭🤦‍♀️
Ahyar 99: season kedua mana thor
total 1 replies
gia nasgia
wah othor ngeprank kita "ehhh🤭
gia nasgia
ihhh asli kebanyakan bawang 🥺🥺🥺😭😭😭
gia nasgia
Othor yg cantik dan baik hati jangan buat kita sedih dgn kepergian Kirana 🥺
gia nasgia
yg pasti juna paling bersalah atas apa yg di alami adiknya 🥺
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!