NovelToon NovelToon
Terjebak Cinta

Terjebak Cinta

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Patahhati / Duda / Balas Dendam
Popularitas:533.1k
Nilai: 5
Nama Author: Rina Listiyanti

Ketika kesalah pahaman membawanya dalam rumitnya ikatan pernikahan.

Elena Maursty, yang berniat menolong seorang wanita tak dikenalnya pada akhirnya berakhir sebagai seorang pembunuh dimata seorang laki-laki.

Edwart Emardo, seorang suami yang kehilangan istrinya bersikap gila dengan memaksakan sebuah pernikahan dengan Elena Maursty. Penikahan yang hanya bertujuan untuk membalas dendam atas kematian sang istri tercintanya.

Menutup mata juga hatinya, akankah Edwart menemukan jalannya.. ?? Jalan kebenaran akan siapa pembuhuh istrinya ??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rina Listiyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TC 29

Selamat datang di dunia Edwart juga Elena,

Dan semoga kalian menikmati ceritanya dan jangan lupa kalo ada apa-apa isi di kolom komentarnya 😄😄

kalau mau kirim kado sama vote juga bisa banget..😉

[ JANGAN LUPA MASUKAN CERITA INI KEDALAM FAVORIT KALIAN, AGAR TIDAK KETINGGALAN UPDATENYA ] 😇

---------------------------🌾-----------------------------

Kini ketiganya berdiri sejajar dihadapan Putra, ketiga wanita itu hanya tertunduk dihadapan Putra.

"Kenapa diam, " tanya Putra, namun tak satupun dari mereka yang berbicara.

"Jadi nggak ada yang mau jelasin ke saya!" Tanya nya lagi.

"Sayang, karyawan kamu yang mulai.." rengek Lia.

"Bohong pak, dia datang-datang langsung menyiram El dengan air .." bela Yasmin.

Putra menatap tajam Lia yang saat ini tengah bergelayut manja pada lengannya. Dihempaskan dengan kasar tangan Lia oleh Putra.

"Sayang,!!" Kesal Lia.

"Apa bener yang Yasmin katakan !!"

"Aku hanya nggak suka sama mereka yang berisik!!"

"Lalu kamu berhak menindas mereka!!" Bentak Putra.

Ketiganya begitu terkejut saat mendengar lengkingan suara Putra yang mengejutkan, bahkan Lia sampai memundurkan langkahnya.

"Sa sayang, " cicitnya.

"Berapa kali saya katakan!! Jangan membuat onar dikantorku!!" Menatap tajam Lia yang tertunduk ketakutan.

"Sekarang pulang, dan renungkan kesalahanmu!!"

"Nggak!!"

"Lia!!" Bentak Putra.

"Nggak!! Aku kesini karena kita harus pergi memilih cincin pertunangan kita!!" Serunya sambil melirik El saat mengucapkan pertunangan.

"Aku sibuk, kamu carilah sendiri.."

"Tapi-

"Kalian berdua boleh keluar, tapi ini pertama dan terakhir kalian membuat keributan.."

"Baik pak, kami permisi.." ucap El.

El menarik tangan Yasmin untuk segera pergi dari ruangan Putra, karena sejujurnya ia merasa tak nyaman saat menyaksikan pertengkaran kekasih tersebut.

"Yah padahal lagi seru-serunya tuh tadi.." ucap Yasmin saat duduk dimejanya.

"Aduh mbak nih ya, suka banget dengerin orang ribut.. "

"Seru lagi El, apalagi selama ini pak Putra nggak pernah marah kayak tadi loh .." antusiasnya.

"Terserah mbak aja lah, aku mah risih dengerin orang ribut-ribut.." balas El sambil mengerjakan pekerjaannya.

"Ih kamu mah El nggak seru .."

Namun El hanya diam saja tak menyahuti Yasmin, ia hanya tersenyum sambil mengerjakan pekerjaannya.

Didalam ruangan, Putra merasa pusing dengan sikap Lia yang mau menang sendiri. Lia adalah wanita yang dijodohnya oleh orang tuanya, namun sejujurnya ia sama sekali tak memiliki cinta untuknya.

"Aku nggak mau ya pergi sendiri membeli cincin!!" Kekehnya mendudukan dirinya dikursi kebesaran Putra.

"Aku sibuk, banyak pekerjaan yang harus aku tanganin!!"

"Nggak!! Aku mau kita pergi berdua!"

"Lia!!"

"Yang tunangan itu kita berdua, bukan cuma aku!! Wajar nggak sih aku minta kamu temenin aku!!"

"Tapi aku sibuk!!"

"Mau sampai kapanmu kamu akan selalu sibuk jika itu mengenai aku dan kita!!" Bentak Lia.

Lia yang begitu emosi sampai berlinang air mata, dan Putra yang tak tega merasa bersalah akan hal itu. Putra tak tega jika melihat wanita menangis didepannya, dan itu kelemahannya.

"Bangunlah, kita cari cincinnya!!" Malasnya berucap.

Lia merasa diatas awan saat Putra mengikuti keinginannya. Dengan semangat ia bangit dan berlari memeluk lengan Putra.

"Makasih sayang, " bahagianya.

"Hapus dulu air matanya!"

Keduanya keluar dengan begitu mesra, Putra berpamitan pada El saat dirinya akan meninggalkan kantor.

"El, saya ada urusan dulu diluar. Kalau ada apa-apa bisa telp saya nanti.."

"Baik pak, "

"Apapun yang terjadi janga telpon, kami sibuk cari cincin tunangan!!"

"Lia!!"

"Udah ayo.. " menarik paksa Putra.

Langit sudah berganti senja, banyak karyawan yang berlalu lalang meninggalkan kantor. Namun tidak dengan El yang masih diam dimejanya sambil memegangi ponselnya.

El menerima pesan dari Jo, ia meminta El untuk pulang bersamanya. El tahu jika itu pasti permintaan Ed suaminya, namun kali ini entah mengapa ia merasakan sebuah ketakutan.

"El, yuk pulang .." ajak Yasmin.

"Ehm, mbak duluan aja ya. Aku masih ada urusan bentar. "

"Yaudah deh, kalau gitu gue balik dulu ya .."

"Oke mbak, hati-hati .."

Setelah memastikan jika kantor sudah sepi, El memberanikan diri untuk keluar dari gedung perusahaannya.

Dan ternyata Jo sudah berdiri didepan gedung dengan mobilnya. Bahkan saat melihat El, ia langsung membuka pintu penumpang untuknya.

"Kak kita mau kemana ya ?" Tanya El saat melihat jalan yang dilaluinya bukan jalan menuju rumah Billy maupun rumah Ed biasanya.

"Tuan muda sedang menunggu anda nona .."

"Menunggu dimana ??"

"Nanti anda akan mengetahuinya .."

El tak meneruskan pertanyaannya, karena ia tahu jika ia tak akan dapat jawaban apapun dari Jo assisten pribadi Ed suaminya.

Dan tak lama sampailah mereka disebuah hotel ternama di Jakarta. Jo yang sudah memarkirkan mobil segera membukakan pintu untuk El.

Memasuki area hotel, semua pekerja menunduk saat melihat dirinya dengan Jo. Bahkan salah seorang manager datang menghampiri keduanya.

"Selamat sore assisten Jo, sore nyonya Emardo.."

"Sore .." balas Jo,sedangkan El hanya menundukkan kepalanya.

"Lantai paling atas ??" Seru El saat keduanya berada didalam lift.

"Tuan ada diatas. "

El yang masih takjub hanya diam tak menyahutinya, ia kini hanya sibuk dengan kekagumannya saja.

El keluar dari lift, ia hanya berjalan mengikuti Jo sambil mengangumi bangunan yang dilewatinya. Tak ada kamar, hanya ukiran tembok serta kaca yang dapat melihat keluar gedung.

"Kita sudah sampai nona.. " seru Jo mengejutkan El.

"Oh, disini ??"

"Benar.. "

"Yaudah kita masuk saja.."

"Maaf, tapi hanya nona. Saya permisi dulu .." ucapnya kemudian segera berbalik dan meninggalkan El sendirian.

El yang tengah memandangi kepergian Jo tak sadar saat Ed membuka pintu. Ia begitu terkejut saat tiba-tiba tangannya ditarik masuk kedalam kamar.

"Akhhh .." pekiknya.

"Diam!" Seru Ed yang kini berdiri dihadapan El dengan hanya menggunakan handuk dipinggangnya.

El yang sadar segera berbalik membelakangi Ed sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

"Pakai baju tuan suami!!" Seru El.

"Ntar aja.." cueknya sambil mendudukan diri diatas sofa.

"Duduklah, ada yang mau aku bicarakan!!"

"Apa!!"

"Duduk!!"

El pun duduk sambil menundukkan pandangannya.

"Tanda tangani surat ini.." menyerahkan sebuah map.

El mengambil dan membacanya, namun setelahnya ia menutup dan menatap tajam suaminya.

"Apa maksudnya ini!!" Tanyanya mengangkat map tersebut.

"Bukankah sudah jelas isinya ?"

"Aku mau kamu jelasin apa maksud kamu bikin surat seperti ini!!"

"Sudah jelas karena aku nggak mau nama baik aku rusak cuma gara-gara kamu!!" Menunjuk El dengan telunjukknya.

"Apa yang aku lakukan hingga membuatmu takut!!"

"Tingkah centilmu itu terhadap laki-laki bisa merusak citra baikku sebagia CEO..!!"

"Aku!! Centil!! Darimana nya .." heran El.

"Tingkahmu dengan pak Putra sudah membuktikan siapa kamu sebenarnya! Nggak lebih dari wanita centil yang suka tebar pesona dengan laki-laki.." hardiknya.

"Jaga mulut anda tuan suami, saya tidak seburuk penilaian anda!!" Serunya menahan amarahnya.

"Lalu yang benar bagaimana ?? Menilai kamu baik, lemah lembut gitu??"

"Terserah, tapi sampai kapanpun saya akan tetap bekerja .."

El yang takut kehilangan kendali pada emosinya memilih segera beranjak dan keluar dari kamat tersebut. Namun belum saja ia melangkah, kata-kata Ed mengejutkan dirinya.

"Apa yang kamu dapat dari bos mu hingga kamu mempertahankan dia!! Berapa dia membayarmu!!"

El mengepalkan kedua tangannya mendengar Ed berucap hal kasar padanya.

"Saya katakanpun anda tetap tidak akan sanggup menandinginya.." dinginnya berucap.

Ed yang merasa terhina dengan ucapan istrinya tersulut emosi. Ia bangkit dan menarik tubuh El menghadapnya.

"Katakan!! Apa yang sudah kamu berikan padanya!!"

Namun El hanya diam, ia hanya tersenyum menatap suaminya yang tengah emosi.

"Apa ciuman disini, disini atau disini !!" Ucap Ed sambil menyentuh bibir, kening juga leher El.

"Anda tidak akan bisa membayangkan apa yang sudah saya berikan pada bos saya.." tantang El menatap tajam Ed dengan mata merahnya.

Ed merasa terhina dengan ucapan istrinya. Ia yang emosi memojokkan El dan menyerang bibit El dengan membabi buta, namun El hanya diam membiarkan Ed melakukan sesukanya.

Merasa tak mendapat perlawanan membuat Ed menyudahi ciumannya. Ditatapnya El yang menatapnya juga.

"Kenapa hanya diam! Apa karena kamu sudah terbiasa dengan ciumannya!!"

"Tentu saja !!"

Ed tak bisa menahan emosinya, ia menarik El mengikutinya. Dibantingnya tubuh El diatas ranjang kemudian ia menindihnya.

"Apa yang kamu lakukan!!" Panik El saat Ed berada diatas dirinya.

"Kamu panik, berarti dia belum mendapatkannya!! Ucap Ed menangkap rasa takut istrinya.

"Jangan gila!! Menyingkir!!"

El berusaha memberontak dan mendorong Ed dari atas tubuhnya. Namun semakin ia melawan, semakin Ed buta dengan nafsunya.

Krakkk ..!!

Ed yang emosi merobek kemeja yang digunakan El. Memperlihatkan kulit bersih serta halus milik istrinya, membutakan mata dan menambah nafsunya.

Ed bagai dirasuki hewan buas, dengan brutalnya ia merobek semua baju milik El tanpa sisa. El merasa terhina, ia menangis dibawah kungkungan suaminya.

Berkali-kali ia memohon ampun, mintanya untuk berhenti namun tak satupun yang didengarkan oleh Ed.

Dengan brutalnya Ed menciumi seluruh tubuh El, bahkan ia juga meninggalkan beberapa karya bibirnya diatas tubuh El.

"Katakan!! Katakan, apa dia sudah memiliki ini !!" Tanyanya sambil memegang dada El.

"Tidak, " tangisnya.

"Akhhhhh, hentikan brengsek!!" Teriak El saat Ed menyerang dadanya.

El hanya mampu menjerit dan menangis dengan apa yang dilakukan suaminya. Ia sudah kelelahan untuk melawan suaminya yang mempunyai kekuatasan lebih besar darinya.

"Apa dia sudah memiliki ini juga!!" Menyentuh milik Elena.

"Tidak!! Tidak!! Kumohon hentikan!!" Mohonnya.

Bukannya berhenti, Ed yang sudah dikuasai oleh nafsunya merobek paksa rok yang digunakan El. Ia melepas semua benang yang menutupi tubuh halus istrinya.

Hatinya hancur saat diperlakukan tak sopan oleh suaminya. Ia merasa seperti wanita murahan, hatinya sakit. Bahkan suaranya sudah habis ia gunakan untuk berteriak meminta ampun pada suaminya, kini hanya sisa-sisa tenaga yang dimilikinya berharap agar Ed menghentikan perbuatannya.

"Jadi, malam ini hanya aku yang akan memilikimu!!" Serunya sambil melepas handuk yang digunakannya tadi.

El begitu ketakutan saat menyadari jika keduanya saat ini sudah tak berbusana. Ia semakin takut saat tiba-tiba Ed mendekatkan tubuh keduanya.

"Nggak!! kumohon jangan.." mohonnya.

"Akkkkkhhhhh .. !!" teriaknya sedetik kemudian.

...‐🕊‐...

Terima kasih sudah mampir membaca kisah keduanya.

Jangan lupa tekan like komen juga share nya ya 😄

Kalau mau bagi-bagi hadiah juga bisa kok ..

Happy reading guys..

1
Irfan Dani
pistol mainan kali ketinggalan di meja hehehee
Irfan Dani
kagak segitunya kali El... bikin drama baru aja...,😌😌
Irfan Dani
darma siapa
Irfan Dani
ngapain ngomong kek GT coba? dah dibilang pura2 kgk tau diem2 Bae... eeh nyari penyakit kan ya
Irfan Dani
harusnya dibikin kabur dulu lah elena... baru tuh nyesel sampk nyungsep di Edward nyaa... bikin menderita berbulan2 dulu GT looh,,,🤣🤣🤣
Irfan Dani
eee b*** akut
Irfan Dani
abis itu ngapain?? bobok malem? hehehehhe
Irfan Dani
kan kapan hari udah jemput di rumah baru... dikasih tau Jo kan?
Irfan Dani
teringat apa
Zikran Zikran
Luar biasa
Sumiatun San San Kin
Suka sekali 👍
Siti Aminah
baru nyimak thor...smga cerita ny bgs
Tuti Murtiani Ahmad Amanu
jadi males.baxanya
Qarine Amelia
Luar biasa
Mifta Jannah
bagus
Tia Vhagela
terlalu lembek,
Rezqi Fatimah [🐧²⁴]
kurang puas bikin penyesalan Ed yg segitu doang
Eni Merpati
pori pori km kelihatan semua wkwkwkwkwk
Ratna Nst
End😍😍😍😍😍
karim Ok
mmpir buna
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!