NovelToon NovelToon
Suamiku Ternyata Seorang Presdir

Suamiku Ternyata Seorang Presdir

Status: tamat
Genre:Romantis / Perjodohan / CEO / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah / Peningkatan diri-peningkatan identitas/sifat protagonis / Tamat
Popularitas:164.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: picisan imut

(follow Instagram ku: @Picisan_Imut94)

rasanya seperti mimpi, melakoni suatu pernikahan dadakan hanya karena salah paham warga yang mengira keduanya telah melakukan mesum di sebuah kedai kopi sederhana.

Kinara gadis penjual kopi ini entah ketiban sial atau sebuah keberuntungan, Tiba-tiba harus merubah statusnya menjadi seorang istri pria asing.

selama ini Kinara hanya mengenal Tara sebagai seorang supir taxi online, dan di luar dugaan Tara ternyata adalah Leonard Dewantara.
seorang pemimpin perusahaan Dewantara Grup.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon picisan imut, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

rahasia yang masih aman.

Masih di sebuah parkiran yang tidak begitu ramai orang berlalu lalang, namun tidak terlalu sepi juga, dengan mobil-mobil yang mulai keluar masuk are parkir tersebut, karena ini sudah masuk jam makan siang.

Sementara itu, di sana pula terdapat seorang gadis tengah berlaga selayaknya penyidik, bagi Pria yang tengah duduk di kap mobilnya sembari tertunduk.

sudah tidak bisa lagi dia mengeluarkan kata-kata, bahkan saat Kinar menanyakan tentang busana yang ia kenakan, kemeja rapi dengan rompi yang melekat di tubuhnya.

"Tolong jelaskan mas Tara." Hunus Kinar, berdiri sembari berkacak pinggang di hadapannya.

"Apa yang perlu aku jelaskan Kinar?" balasnya masih menunduk, suaranya benar-benar sangat lirih, padahal kebohongan yang ia ciptakan ini sangat lah tidak di sengaja, namun semakin dalam dia menikmatinya, semakin merasa takutlah dia dikala sang istri mengetahui semuanya, karena akan ada beberapa kemungkinan yang akan terjadi setelah ini.

Antara dia akan tetap bertahan, atau mungkin akan membencinya, entah apapun yang akan terjadi, yang pasti sudah tidak akan ada jalan lain untuknya melarikan diri Sekarang.

sudah pasrah saja dengan apa yang akan Kinar tanyakan, termasuk rahasia jati dirinya juga akan terbongkar hari ini.

Leon benar-benar sudah seperti seorang terdakwa saja, yang duduk di hadapan sang hakim ketua. Sangat menegangkan.

"Haaaahh." Menghela nafas. "Bos mu itu, baik banget ya?" Tanya Kinar. Sontak, kepala Leon seketika terangkat.

"Sampai-sampai meminjamkan baju dan mobilnya juga." Bergumamnya dengan pandangan sendu.

'wanita ini, apa dia masih percaya jika aku adalah pria biasa? Setelah semua yang ia dengar dari Vio, juga mobil dan pakaian ini, seharusnya ini semua sudah bisa di sebut bukti, bahwa aku benar-benar Leonard.' menatap dengan sangat terheran-heran. 'mungkin kah kau sebodoh itu?' tambahnya.

"Mas pasti habis di suruh bosnya mas Tara lagi kan?" Menyentuh bahunya, sembari tersenyum. "Keren." Mengacungkan kedua ibu jarinya.

Terkekeh aneh, 'kau benar-benar sebodoh itu rupanya?' masih berbicara dalam hati. Namun tidak bisa di pungkiri seketika kelegaan mulai muncul dari lubuk hatinya. Merasa dia terselamatkan dengan kebodohannya itu, ya walaupun itu masih bersikap sementara.

"Apanya yang keren?" Tanya Leon beranjak, mencondongkan sedikit tubuhnya. "Mobil? Pakai, Atau akunya?" Semakin mendekati wajahnya, bahkan bibir mereka sangat dekat posisinya. Membuat Kinar memalingkan wajah.

'bahaya banget sih kau ini mas Tara, jika menempel bagaimana?'

"Kinar?" Panggil mas Tara.

"I...iya mas." Masih memalingkan wajahnya.

"Mau jalan-jalan lagi?" Tanya mas Tara.

"Ke...kemana? Bu...bukannya mas Tara sedang bekerja ya?" Masih merasakan gugup, ia bahkan menahan dada bidang itu dengan kedua tangannya, agar tidak semakin mendekat.

"Bos ku ini baik hati kok, dia tahu aku punya Tuan putri yang perlu ku senangi." Ucapnya, mendengar kata Tuan putri Kinar menoleh.

"Tu...tuan putri."

Tersenyum, "Ayo. Kita menyusuri kota." Ajak Leon menggandeng tangannya, berjalan menuju pintu mobil, dan membukakannya untuk Kinar. "Ayo masuk." Titah Leon pada seorang gadis yang masih terlihat ragu-ragu itu.

Hingga perlahan satu kakinya mulai naik dan Kinar pun mulai masuk ke dalam mobil mewah itu. Sementara pintu telah di tutup oleh Leon, dia benar-benar terpukau dengan mobil yang ia tunggangi ini.

'ini sih sudah seperti mobil milik sultan Dubai. Mewah sekali ya ampun.' gumam Kinar dalam hati. Matanya masih menyorot keseluruh isi mobil, mengagumi setiap fasilitas yang ada, dengan bibir yang terus saja tersungging.

Hingga Leon masuk ke dalam mobil tersebut, Kinar masih saja sibuk melihat-lihat.

"Kau senang?" Tanya Leon, sudah duduk dengan posisi normal dan sedikit memutar ke arah Kinar. Tangan itu pun membelai lembut kepala sang istri.

"Emmm." Tersenyum, ia menyentuh dashboardnya dengan jari telunjuknya, bekam hingga tanpa sadar Menyentuh salah satu tombol di tengah, yang saat itu juga keluar sesuatu seperti layar kecil dari dalam tempatnya, dan berdiri sempurna layaknya televisi kecil.

"Waaahhh, Luar biasa." Gumamnya, masih berdecak kagum.

Dari situ juga menimbulkan senyum di bibir Mas Tara, yang melihat Kinar dengan gemas.

"Kamu sudah makan siang?" Tanya Leon.

"Belum, kalau siraman di wajah sudah," Jawabnya, tiba-tiba saja dia kembali kesal saat mengingat apa yang di lakukan Vio tadi.

"Siraman di wajah?" Tanya Leon. "Apa Vio yang melakukan itu?"

"Emmm." Jawab Kinar.

"Kenapa bisa? Apa saja yang dia lakukan pada mu?" Perubahan wajah pada Leon yang tadinya ceria kini menjadi kesal.

"Anu, tidak...tidak ada kok mas." Ucap Kinar, 'sebaiknya aku tidak perlu cerita apapun tentang hal yang di katakan wanita itu.' batin Kinar.

"Kau yakin? Tanya nya."

"Iya. Yakin." Mengangguk dengan cepat. "Mas, aku pengen makan bakso." Mengalihkan, ia tidak ingin Leon bertanya hal tentang Vio lagi.

"Bakso?" Tanya Leon, sementara gadis itu hanya mengangguk,

Berfikir sejenak dalam diamnya, Diaman dia bisa mengajak kinar makan bakso.

"Ayo mas." Ajak gadis itu lagi.

"Mau makan di mana? Aku tidak tahu warung bakso yang enak." Jawabnya. Kinar pun tersenyum.

"Sudah jalankan saja mobilnya, nanti aku tunjukkan." Titah Kinar, hal itu pula yang membuat Leon lantas mengiyakan, dan mulai menyalakan mesin juga membawanya melaju dengan kecepatan sedang menuju warung bakso yang di tunjuk Kinar.

1
Mazree Gati
skip,masih flasback
Mazree Gati
skip,ga baca flasback
Mazree Gati
tolol semua
nikatha
suka
Darni Imma'u
mantap luar biasa
Srisetya Babalu
yg bener tara apa Leon sihhh
taraawwcu
walaupun gue nggak suka Gani, tapi interaksi antara Gani, Tara sama Kinara ini lucu tauuu😭 gemes aja kek ngelihat film komedi😭
Ammar shauqy
cerita ini sangat bagus dulu sekali dah baca
sekarang ingin baca lagi cerita nya bagus
Ammar shauqy
sabar ya Kinar
insyaallah akan manis di akhir nya
Dhika Ahmad
mantab
Shieay_Laa
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
neeha_yha💫
baru baca di mlm lebaran 31 maret 2025. 🙏🙏 semoga seruuu
Agus Prabowo
leonard takut miskin
🔪😸
kak ga ada bonus chapter lagi kah kak, plis kak adain donghh
🔪😸
Luar biasa
juwita
klo udh ky gitu suka kasihan jg. tp klo ingat kejahatan mrk pd Kinar yg g punya belas kasihan jd kesel jg
juwita
jiwa halu ku meronta pingin ky si Kinar🤣🤣🤣
juwita
harusnya tua bangka jg di salahkan akibat ke egoisan dia Kinar sm calon baby nya celaka
Mazree Gati: betul,,,gara gara takut miskin
total 1 replies
juwita
macam sinetron tinggal blg aj tellu bnyk cingcong
juwita
apa bpknya si Leon g tau klo kelakuan si vio udh selingkuh di belakan Leon?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!