NovelToon NovelToon
Dendam Putri Pengganti

Dendam Putri Pengganti

Status: sedang berlangsung
Genre:Transmigrasi ke Dalam Novel / Bullying dan Balas Dendam / Putri asli/palsu / Balas dendam pengganti / Romansa / Mengubah Takdir
Popularitas:43.3k
Nilai: 5
Nama Author: eka zeya257

Asa terkejut saat membuka matanya semua orang justru memanggilnya dengan nama Zia Anggelina, sosok tokoh jahat dalam sebuah novel best seller yang menjadi trending topik paling di benci seluruh pembaca novel.

Zia kehilangan kasih sayang orang tua serta kekasihnya, semua terjadi setelah adiknya lahir. Zia bukanlah anak kandung, melainkan anak angkat keluarga Leander.

Asa yang menempati raga Zia tidak ingin hal menyedihkan itu terjadi padanya. Dia bertekad untuk melawan alur cerita aslinya, agar bisa mendapat akhir yang bahagia.

Akankah Asa mampu memerankan karakter Zia dan menghindari kematian tragisnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon eka zeya257, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 26

Damian terdiam, namun urat-urat di lehernya menonjol menandakan bahwa pria itu sedang marah saat ini.

"ZIA!" Damian menggebrak meja makan. Sorot matanya merah penuh murka.

Perasaan bersalah yang tadi sempat muncul langsung lenyap tak bersisa. "Jaga bicaramu! aku ini masih ayahmu!"

"Bukankah Papi yang bilang menyesal memungutku? Kenapa sekarang terlihat marah saat aku bersikap seenaknya?"

Amanda dan Gaby sontak tersentak kaget mendengar jawaban Zia yang kelewat tidak sopan.

Amanda menoleh pada Zia. "Zia, Tante minta maaf. Ini semua karena Tante yang minta Papi kamu kasih tahu soal pesta itu. Tante cuma nggak mau kamu makin terluka kalau kamu datang dan tahu pestanya digelar sekalian dengan ulang tahun pernikahan kami," jelasnya pelan.

Zia tersenyum miring, sinis. "Ya, anggap aja aku paham sama penjelasan penuh kemunafikan itu."

Damian memukul meja lagi saking kesalnya. "Zia, cukup! Selama ini Amanda selalu memaafkan tingkah kamu. Selalu membela kamu meskipun kamu banyak kurang ajarnya! Dia wanita baik hati yang berusaha memb–"

Zia langsung tertawa terbahak-bahak sebelum Damian sempat menyelesaikan kalimatnya.

"Wanita baik hati?" ulang Zia, nadanya mengejek habis-habisan. "Papi lagi ngelawak sama aku, hm? Wanita baik hati mana yang mau rebut suami wanita lain? Wanita baik hati mana yang hancurin kebahagiaan orang lain? Dan wanita baik hati mana yang tega hancurin istana orang demi bangun istananya sendiri? Apa itu definisi baik hati yang Papi maksud?"

Zia menatap semuanya satu per satu sambil menyandarkan tubuhnya ke kursi, terkekeh seolah yang duduk di depannya adalah badut sirkus.

Amanda membeku. Matanya berkaca-kaca, tangan bergetar di atas pangkuan. Wajahnya merah menahan malu dan tersinggung oleh lontaran kata-kata yang di berikan oleh Zia.

Damian diam mematung, bahkan tidak bisa mengeluarkan sepatah kata pun karena semua perkataan Zia memang masuk akal dan sulit di bantah.

Gaby memandang Zia dengan luka yang nyata di matanya. "Kali ini Kak Zia benar-benar keterlaluan!" desis Gaby lirih, membuat Zia menoleh sebentar namun tanpa rasa bersalah sedikit pun.

Zia melirik dingin. "Really?"

Gaby menatap Zia tanpa berkedip, air mata menetes di pipinya. "Selama ini gue diam. Gue selalu diam waktu Kakak hina gue. Gue diam waktu Kakak marah-marah tanpa alasan. Gue diam waktu Kakak nyalahin gue untuk semua hal. Tapi gue nggak terima kalau Kakak hina Mama. Kakak mau lampiasin semua kemarahan itu sama gue? Silakan. Kakak mau bully gue? Silakan. Kakak mau hina gue? Silakan. Tapi Kakak jangan rendahin Mama!"

Ucapan itu membuat Amanda semakin menangis. Amanda mengangkat kepala dan mengucap lirih, "Tante berusaha sebaik mungkin untuk jadi ibu buat kamu. Tante cuma mau kamu bisa terima Tante meskipun perlahan. Tapi yang perlu kamu tahu... Tante tetap menyayangi kamu, Zia."

Zia menatap mereka satu per satu dengan tatapan dingin. Emosi dan kesedihan mendominasi meja makan hingga para pelayan pun tak berani melintas.

"Kamu puas sekarang, Zia?" Damian akhirnya berbicara. Suaranya gemetar menahan amarah. "Lihat Amanda dan Gaby! Mereka tetap sayang kamu meskipun kamu selalu nyari masalah dan berusaha melukai mereka."

"Mas, nggak apa-apa," lirih Amanda. "Kamu jangan nyalahin Zia terus..."

"Anak itu memang sudah keterlaluan, Amanda! Kalau saja waktu itu dia dapat didikan sebaik kamu mendidik Gaby, mungkin Zia nggak akan seperti ini sekarang."

Amanda menunduk. "Setiap ibu punya cara sendiri untuk mendidik anak, Mas."

"Tapi mantan istri aku gagal," Damian mengeluh.

Ia menghela napas panjang lalu menatap Zia murka. "Dendam dan kebencian kamu itu benar-benar sudah di luar batas batas, Zia. Kamu tutup mata sama semua orang yang tulus sama kamu. Susah sekali buat kamu untuk mengikhlaskan masa lalu dan mulai hidup di masa kini. Dunia tidak terus berputar sesuai keinginan kamu."

Prok! Prok! Prok!

Tepukan tangan nyaring terdengar dari kedua tangan Zia. Ia menyandarkan tubuh dengan santai pada sandaran kursi, bibir terangkat sinis.

"Udah ngomongnya?" tanyanya renyah, seolah seluruh amarah yang diarahkan padanya barusan tak ada artinya.

Semua orang menatapnya tak percaya.

"Ck, menjijikkan," gumam Zia sambil menatap pasangan suami-istri itu.

Lalu ia mengalihkan pandangannya pada Gaby. "Oh iya, Gaby. Ngomong-ngomong bagian mana dari kalimat gue yang bikin Mama lo merasa terhina, hm? Faktanya mama lo emang gundik, dan lo tetap anak gundik. Sebanyak apa pun popularitas yang lo dan mama lo miliki, nggak bakal mengubah status kalian berdua karena sampai kapan pun gundik tetaplah gundik. Gue rasa lo paham hal itu?"

Sorot mata Zia terlihat malas namun tetap tajam, menusuk tanpa emosi. Kata-katanya seperti pisau yang menusuk tepat di jantung Amanda dan Gaby.

Ketika Gaby ingin menjawab, bibirnya sempat terbuka namun menutup lagi. Ia gemetar ketakutan saat bertatapan dengan Zia.

Zia malah terkekeh pelan. "Padahal semua yang gue ucapin tadi itu fakta. Kalau Mama lo ngerasa terhina, ya jangan salahin gue. Udah tahu perbuatannya hina kenapa masih dilakuin? Giliran kayak gini malah playing victim. Sok tersakiti, padahal mama lo pelaku utamanya."

Damian mengertakkan rahang. Amanda menunduk makin dalam. Gaby menggigit bibirnya, menahan air mata.

"Manusia-manusia kayak kalian ini... apa sih gue nyebutnya?" Zia mengetuk dahinya pura-pura berpikir. "Em, drama queen. Eh? Lumayan cocok, walaupun agak kebagusan sih menurut gue."

Zia tertawa ringan, sangat tidak kontras dengan wajah-wajah tegang di sekelilingnya.

"Berhenti, Kak," lirih Gaby akhirnya, suaranya parau. "Apa selama ini Kak Zia belum puas bikin gue tersiksa? Gue juga tersiksa, Kak!"

Zia mengangkat bahu acuh tak acuh. "Gak! Sama sekali gak akan pernah puas. Kayak Mama dan Papi lo yang nggak pernah puas hancurin hidup gue."

1
Heni Mulyani
lanjut
Aretha Shanum
bosen boosennn
Wahyuningsih
emang jln critanya terlalu ber tele2 gk sat set sat set q jdi males bacanya thor kpn zia bahagia
Luvqaseh😘😘
bosan...xde perubahan...
nur janah567
ber tele" ceritanya keseel tapi penasaran banget . pengennya tuh nya tu gaby ketahuan belangnya biar mampus tu orang bikin gedeg banget
🌸🌸 azaLea🌸🌸
teruss kapan terungkapnya 😪
Zee✨: y nnti sekarang baru mau masuk pertengahan alur😄
total 1 replies
ׅ꯱ɑׁׅƙׁׅυׁׅꭈׁׅɑׁׅ
gaby, gaby si drama queen semoga cepet ketahuan kebusukan hatinya gaby
ׅ꯱ɑׁׅƙׁׅυׁׅꭈׁׅɑׁׅ: kesabaran aq setipis tissu thor🤭
total 2 replies
Rossy Annabelle
👏👏👏👏bagus jangan kasih kendor zi🤯
🌸🌸 azaLea🌸🌸
🥱
silvia da luz
gue suka banget sama kata" lo kevin👍
Heni Mulyani
lanjut author
Rizky Fathur
bikin damian jantungan bikin kena sakit parah bikin mcnya tidak mau mengurusnya
Heni Mulyani
lanjut author 💪
Erni Wati
terus semangat berkarya Thor,,,,
Zee✨: siap, makasih dah mampir kak😍
total 1 replies
Raine
banyak debat aja,, keburu wafat tanpa tindakan tegas, keluar aja kek dari tu keluarga, udah tau nyesel mungut dia tapi masih aja tinggal
🌸🌸 azaLea🌸🌸: terlalu menye2 thorrr..
kurang suka 😪
total 2 replies
Heni Mulyani
lanjut author 💪
Murni Dewita
double up lah thor
Zee✨: besok yah, hari ini cape bgt soalnya nyambi kerja 🤣
total 1 replies
ꉣꏂꂵꃳꋬꉔꋬ
ih geselin banget sama zia sekarang menye menye , terlalu banyak bicara tanpa tindakan
Sulati Cus
dah lah anggep ae waktu itu kamu lg khilaf dan rabun mata😅
Zee✨: wkwk bnr bgt
total 1 replies
ׅ꯱ɑׁׅƙׁׅυׁׅꭈׁׅɑׁׅ
nah loh rasakan skg lo, makanya jgn terllu sok jadi org, merasa kehilangan kan skg lo azka
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!