NovelToon NovelToon
Rembulan Yang Dilupakan

Rembulan Yang Dilupakan

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Spiritual / Persahabatan / Fantasi / Fantasi Wanita / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Puvi

Dibesarkan oleh keluarga petani sederhana, Su Yue hidup tenang tanpa mengetahui bahwa darah bangsawan kultivator mengalir di tubuhnya. Setelah mengetahui kebenaran tentang kehancuran klannya, jiwanya runtuh oleh kesedihan yang tak tertahankan. Namun kematian bukanlah akhir. Ketika desa yang menjadi rumah keduanya dimusnahkan oleh musuh lama, kekuatan tersegel dalam Batu Hati Es Qingyun terbangkitkan. Dari seorang gadis pendiam, Su Yue berubah menjadi manifestasi kesedihan yang membeku, menghancurkan para pembantai tanpa amarah berlebihan, hanya kehampaan yang dingin. Setelah semuanya berakhir, ia melangkah pergi, mencari makna hidup di dunia yang telah dua kali merenggut segalanya darinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puvi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Awan Gelap di Langit Qingyun

Pengumuman resmi tentang Turnamen Murid Luar Tahunan ditempelkan di papan pengumuman utama, ditandai dengan segel emas Pemimpin Sekte Zhang Tianhe. Getarannya langsung terasa seperti sambaran petir di seluruh komunitas murid luar. Hadiahnya membuat semua orang bergidik: bagi sepuluh besar, hak untuk memilih guru pribadi dari para tetua; bagi tiga besar, akses ke Ruang Kultivasi Konsentrasi Tinggi selama satu bulan; dan bagi pemenang, sebuah senjata spiritual tingkat rendah pilihan langsung dari gudang sekte, ditambah promosi otomatis menjadi Murid Dalam dengan kuota sumber daya yang berlipat ganda.

Bagi Su Yue, Xuqin, dan Lanxi, yang sedang menikmati ritme latihan mereka yang stabil, pengumuman itu sekaligus menjadi peluang dan ancaman. Mereka berdiri di depan papan pengumuman yang dikerumuni puluhan murid, mendengar bisik-bisik penuh harap, iri, dan strategi.

"Sepuluh besar... aku harus masuk sepuluh besar!" gumam seorang murid pria dengan mata bernyala.

"Senjata spiritual!Itu bisa mengubah segalanya!"

"Dengar-dengar tahun ini tingkat persaingannya akan lebih sengit.Banyak bakat baru yang muncul."

Di antara kerumunan, Su Yue merasakan tatapan tajam di punggungnya. Dia menoleh pelan. Gao Feng dan kelompoknya berdiri tak jauh, mata mereka penuh tantangan yang tidak lagi disembunyikan. Gao Feng bahkan menyeringai singkat sebelum memalingkan muka.

"Persaingan resmi dimulai," bisik Xuqin, suaranya tegang.

"Kita harus ikut,"desis Lanxi, tinjunya mengepal. "Kita butuh sumber daya itu. Ruang Kultivasi Konsentrasi Tinggi... itu bisa mendorong kita langsung ke Foundation Establishment!"

Su Yue mengangguk pelan. Tapi pikirannya bekerja cepat. Tiga bulan. Mereka tidak punya banyak waktu. Mereka harus berlatih lebih keras, mencari sumber daya lebih banyak, dan yang paling penting, mereka harus memahami aturan turnamen dan mencari keunggulan mereka sendiri.

Mereka memutuskan untuk mencari informasi lebih lanjut. Sumber terbaik mereka adalah Senior Song. Mereka menemukannya di paviliun latihan, sedang mengawasi sekelompok murid yang berlatih jurus dasar.

"Mencari informasi tentang turnamen?" tanya Senior Song sebelum mereka sempat membuka mulut, seolah sudah menebak. Banyak murid yang mendatanginya belakangan ini.

"Benar, Senior," jawab Xuqin. "Bagaimana formatnya? Dan apa saran Senior untuk kami?"

Senior Song menghela napas, memandangi mereka dengan ekspresi kompleks. "Turnamen tahun ini akan terdiri dari tiga tahap. Pertama, Uji Ketahanan Lapis Es di Air Terjun Embun Beku. Hanya mereka yang bisa bertahan selama waktu tertentu yang akan lolos. Kedua, Pertarungan Beregu di Arena Hutan Bambu Berduri. Tim beranggotakan tiga orang. Yang terakhir, Pertarungan Perorangan di Panggung Batu Naga."

Mata mereka bersinar. Tim tiga orang! Itu adalah keunggulan alami mereka.

"Namun," lanjut Senior Song, memperingatkan, "jangan terlalu percaya diri. Banyak kelompok yang sudah lama terbentuk dan memiliki koordinasi yang jauh lebih matang. Dan untuk tahap pertama, Air Terjun Embun Beku... Su Yue, kau mungkin memiliki keuntungan. Tapi Xuqin, Lanxi, kalian harus berjuang keras. Suhu tahun ini akan diturunkan secara khusus oleh para tetua untuk meningkatkan kesulitan."

Xuqin dan Lanxi mengerenyit. Mereka masih ingat penderitaan mereka di air terjun itu.

"Untuk persiapan," sambung Senior Song, "kalian harus fokus pada tiga hal: ketahanan fisik dan mental, koordinasi tim, dan satu jurus andalan per orang yang bisa menjadi penentu di pertarungan. Jangan mencoba menguasai banyak hal. Dalam tiga bulan, kedalaman lebih penting daripada keluasan."

Itu adalah nasihat berharga. Mereka mengucapkan terima kasih dan kembali ke Paviliun Bunga Plum dengan pikiran penuh rencana.

"Satu jurus andalan," ulang Lanxi saat mereka duduk di taman. "Aku akan fokus pada 'Pukulan Gunung Runtuh'. Dari 'Seni Bumi yang Kokoh', ada satu teknik yang memusatkan semua kekuatan tanah ke satu tinju. Butuh waktu untuk menyiapkannya, tapi kekuatannya dahsyat."

Xuqin berpikir. "Aku akan menyempurnakan 'Belitan Akar Kehidupan'. Aku ingin bisa tidak hanya mengganggu, tetapi benar-benar membelit lawan dengan akar Qi kayu, membatasi gerakannya untuk kalian serang."

Semua mata tertuju pada Su Yue. Dia sudah memilikinya: "Embun Beku di Ujung Jari". Tapi itu adalah teknik titik, bagus untuk satu lawan satu, tetapi kurang efektif dalam keributan tim. Dia perlu sesuatu yang lebih luas.

"Ada teknik lain di gulungan yang sama," kata Su Yue, mengingat. "'Kabut Beku yang Meluas'. Menggunakan Qi es untuk menciptakan area kabut dingin yang memperlambat semua orang di dalamnya. Tapi konsumsi Qi-nya besar."

"Itu bagus!" seru Xuqin. "Kau bisa gunakan itu untuk mengendalikan area, memberi kami waktu untuk menyiapkan jurus kami atau menjebak lawan. Dan dengan elemen kayuku, aku mungkin bisa membuat akar tumbuh lebih baik dalam kondisi lembap dan dingin."

Koordinasi potensial mulai terlihat. Mereka menghabiskan sisa hari itu merencanakan latihan mereka. Mereka akan membagi waktu: pagi untuk meditasi dan kultivasi individu, siang untuk latihan fisik dan ketahanan (termasuk sesi singkat di bawah air terjun kecil di area latihan sekte yang suhunya bisa diatur), sore untuk latihan tim dan pengembangan jurus andalan.

Keesokan harinya, mereka mulai dengan tekad baru. Namun, dunia tidak berdiam diri. Persaingan mulai memanifestasikan dirinya dengan cara yang lebih langsung.

Saat mereka sedang mengantri di kantin untuk mengambil makanan siang, seorang murid besar yang tidak mereka kenal dengan sengaja menabrak bahu Lanxi, membuat nampannya hampir jatuh.

"Hei, hati-hati!" protes Lanxi.

"Maaf, tidak sengaja," kata murid itu dengan suara datar, tapi matanya penuh provokasi. "Lapangan antrean untuk yang kuat. Yang lemah seharusnya makan belakangan."

Su Yue melangkah maju, aura dinginnya memancar. "Ulangi."

Murid itu, yang merasakan tekanan Su Yue yang telah mendekati Qi Refining Akhir, sedikit mundur. "Tidak perlu marah. Cuma kebetulan." Dia pergi dengan cepat, tapi insiden itu meninggalkan rasa tidak enak.

Beberapa hari kemudian, saat mereka berlatih di area latihan umum, kelompok Gao Feng kebetulan berlatih di area yang bersebelahan. Mereka dengan sengaja meningkatkan intensitas latihan mereka, menciptakan ledakan energi dan debu yang mengganggu konsentrasi Su Yue dan kawan-kawan.

"Wah, maaf, kami sedang berlatih jurus baru. Agak susah dikendalikan," kata Gao Feng dengan nada sok akrab.

Xuqin menarik napas, menahan amarah. "Jangan ditanggapi. Mereka hanya ingin memancing kita."

Tapi gangguan itu nyata. Mereka mulai kesulitan menemukan tempat latihan yang tenang. Bahkan Paviliun Bunga Plum mereka tidak sepenuhnya aman; suatu pagi mereka menemukan beberapa kuncup bunga plum mereka telah dipetik dan diinjak-injak di depan pintu pagar.

"Itu peringatan," geram Lanxi, mata berkaca-kaca melihat tanaman kesayangan mereka dirusak.

Su Yue berdiri diam memandangi bunga plum yang rusak. Es di hatinya berdenyut dengan kemarahan yang dingin. Ini bukan lagi persaingan sehat. Ini adalah intimidasi. Mereka harus membalas, tapi dengan cara yang cerdas, tidak langsung.

Mereka memutuskan untuk meningkatkan keamanan paviliun dengan segel peringatan sederhana yang dipelajari Xuqin dari buku referensi. Mereka juga mulai bergiliran berjaga saat latihan malam di taman.

Tekanan persaingan mulai terasa seperti awan gelap yang menggantung di atas langit Qingyun yang biasanya damai. Namun, di tengah tekanan itu, mereka juga menemukan sekutu yang tak terduga.

Suatu sore, Mei Ling mendatangi mereka di paviliun. Wajahnya serius.

"Aku dengar kalian mendapat masalah dari beberapa kelompok," katanya langsung ke pokok permasalahan. "Kelompok Gao Feng dan beberapa lainnya yang merasa terancam oleh kemajuan kalian."

"Berita menyebar cepat," komentar Xuqin dengan nada datar.

"Di sekte kecil ini, semua mata mengawasi," jawab Mei Ling. "Aku dan teman-temanku juga mendapat tekanan serupa, meski tidak separah ini. Mereka ingin kita kehilangan fokus sebelum turnamen." Dia berhenti sejenak. "Aku punya usul. Bagaimana kalau kita sesekali berlatih bersama? Pertukaran pengalaman. Dan mungkin... menunjukkan pada mereka bahwa kita tidak sendirian."

Tawaran itu menarik. Latihan bersama dengan kelompok Mei Ling akan memberi mereka perspektif baru, meningkatkan kemampuan bertarung mereka terhadap gaya yang berbeda, dan yang terpenting, mengirim pesan bahwa mereka memiliki aliansi.

"Kami setuju," kata Su Yue, mewakili mereka bertiga. "Kapan kita mulai?"

"Bagaimana kalau dua hari sekali, bergantian di antara area latihan kita?" usul Mei Ling. "Kita bisa berlatih pertarungan tim tiga lawan tiga, atau berbagi tips tentang kultivasi."

Kesepakatan terjalin. Aliansi informal dengan kelompok Mei Ling menjadi tameng tambahan bagi mereka. Saat Gao Feng dan kawan-kawannya melihat Su Yue dan kelompoknya berlatih dengan kelompok lain yang juga kompeten, sikap provokatif mereka sedikit mereda. Mereka tidak ingin berurusan dengan dua kelompok sekaligus.

Tiga bulan menuju turnamen terasa seperti waktu yang sangat singkat. Setiap hari diisi dengan latihan yang melelahkan, kultivasi yang intens, dan kewaspadaan konstan terhadap politik kecil di sekte. Tapi di tengah semua itu, Su Yue merasa dirinya tumbuh. Tekanan itu memadatkan tekadnya, mempertajam fokusnya, dan membuat es di hatinya tidak hanya menjadi beban, tetapi juga senjata yang semakin terasah.

Saat dia duduk bermeditasi suatu malam, memandangi bulan purnama yang menerangi taman mereka, dia menyadari sesuatu: jalan kultivasi ini penuh dengan rintangan dan persaingan, tetapi setiap langkah, setiap tantangan yang diatasi, membawanya sedikit lebih dekat untuk berdiri tegak, untuk memiliki kekuatan tidak hanya melindungi diri sendiri, tetapi juga melindungi orang yang dia pedulikan, dan suatu hari nanti, mungkin, untuk mengungkap kebenaran di balik semua tragedi yang menimpanya. Turnamen yang akan datang adalah hanya sebuah gerbang; di baliknya, jalan yang lebih panjang dan lebih berbahaya menunggu. Tapi untuk saat ini, fokusnya adalah pada gerbang itu sendiri, dan pada persiapan untuk melewatinya dengan segala yang mereka miliki.

1
Melvina Sary
Menangkan suyue
Melvina Sary
Gao Feng jahat
Melvina Sary
Hehee takut dia itu
Melvina Sary
Bagus kerjasamanya 🙏
Mistik 55
Good senior song
Mistik 55
Mantap thor lanjut
Melvina Sary
Lohh udah bab terakhir nya. Perasaan cepat banget. Satu kopi thor ☕
Puvi: Makasih kk🙏
total 1 replies
Melvina Sary
Mari berangkat misi kedua 🏇
Melvina Sary
Gooooo misi kedua 💪
Melvina Sary
Mantap untuk permulaan 👍
Melvina Sary
Tetua aneh
Melvina Sary
Loh. Jumpa tuh orang
Melvina Sary
Mantap thor
HUOKIO
Bagus. Cepat up nya thor
Puvi: Makasih kak
total 1 replies
Melvina Sary
Seru banget ada komedi nya
Puvi: Makasih kakak🙏
total 1 replies
Melvina Sary
UP lagi thor 👍
Melvina Sary
Mantap untung banyak
Mistik 55
Bagus banget 🙏
Puvi: Makasih kak🙏
total 1 replies
Melvina Sary
Pedagang Chen sangat baik☺️
Puvi: iya tuh
total 1 replies
Melvina Sary
Semakin seru thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!