Shi Hao, seorang pemuda biasa di dunia modern yang mati tanpa meninggalkan jejak, terlahir kembali sebagai bayi dari keluarga bangsawan kelas satu di dunia kultivasi. Kelahirannya mengguncang langit naga dan phoenix muncul, menandai takdir besar yang bahkan para dewa tak inginkan.
Dari seorang anak licik, lucu, dan cerdas, Shi Hao tumbuh dalam dunia penuh sekte, klan kuno, monster, dan pengkhianatan. Setiap langkahnya membawa kekacauan: ia mencuri pil, menghancurkan jenius lain, menertawakan musuh, dan mengalahkan ancaman yang jauh lebih kuat dari dirinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sang_Imajinasi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CHAPTER 28
Lembah Hidup dan Mati terletak di celah terdalam di antara tujuh puncak Sekte Langit Abadi. Tempat ini diselimuti kabut merah abadi sisa-sisa darah ribuan murid yang telah tewas dalam duel selama berabad-abad. Di sini, hukum sekte tidak berlaku. Di sini, hanya ada satu hukum: Yang Kuat Hidup, Yang Lemah Mati.
Hari ini, tebing-tebing di sekitar lembah dipadati oleh lautan manusia. Hampir seluruh murid sekte, dari Murid Luar hingga Murid Inti, hadir. Bahkan beberapa Diaken dan Tetua terlihat mengamati dari kejauhan.
Di tengah lembah yang tandus, Zhou Feng sudah berdiri menunggu.
Penampilannya mengerikan. Separuh wajahnya tertutup sisik hitam. Lengan kanannya membengkak dua kali lipat ukuran normal dengan kuku-kuku panjang setajam pisau. Aura Qi nya kacau, berfluktuasi antara biru (pedang) dan merah (iblis), menciptakan tekanan angin yang membuat batu-batu di sekitarnya retak.
"Zhu Shi Hao..." geram Zhou Feng, suaranya seperti gesekan logam berkarat. "Kau terlambat. Apa kau sedang menulis surat wasiat?"
Di ujung lain lembah, Shi Hao muncul.
Ia berjalan santai dengan tangan di belakang punggung. Jubah putihnya bersih tanpa noda, rambut hitamnya berkibar pelan. Wajahnya tenang, terlalu tenang. Tidak ada ketakutan, tidak ada kemarahan. Hanya tatapan datar seolah ia sedang melihat seekor serangga yang berisik.
"Menulis wasiat?" Shi Hao terkekeh pelan. "Untuk membunuh seekor anjing gila, aku tidak perlu persiapan, apalagi wasiat."
"SOMBONNNG!"
Zhou Feng meraung. Kewarasannya sudah terkikis oleh obat iblis.
BOOM!
Zhou Feng menerjang. Tanah tempatnya berpijak hancur lebur. Kecepatannya mengerikan setara dengan Foundation Establishment Tahap Menengah!
"Mati kau! Cakar Iblis Pembelah Gunung!"
Cakar raksasa Zhou Feng mengayun ke leher Shi Hao, membawa energi korosif yang bisa melelehkan baja.
Penonton menahan napas. Ba Hu menutup matanya, tidak tega melihat sahabatnya tercabik.
Namun...
TAP.
Suara ringan terdengar.
Mata penonton melotot keluar. Cakar monster Zhou Feng berhenti mendadak di udara.
Bukan ditangkis dengan pedang. Bukan ditahan dengan perisai.
Shi Hao menahan pergelangan tangan monster itu hanya dengan satu tangan—tangan kirinya. Jari-jari Shi Hao mencengkeram lengan bersisik itu dengan santai.
"Hanya segini?" tanya Shi Hao dingin.
Mata Shi Hao berubah menjadi emas vertikal. Aura yang baru saja bangkit bocor sedikit, menekan jiwa Zhou Feng.
"K-Kau..." Zhou Feng gemetar. Insting iblis di dalam tubuhnya menjerit ketakutan. Di hadapannya bukan manusia, tapi predator purba.
"Kekuatan pinjaman memang menyedihkan," ucap Shi Hao. "Kau menjual jiwamu pada iblis, tapi iblis itu pun terlalu lemah."
KRAK!
Shi Hao meremas pelan.
"ARGHHHH!"
Tulang lengan raksasa Zhou Feng hancur berkeping-keping di dalam dagingnya. Darah hitam menyembur.
Shi Hao tidak melepaskannya. Ia menarik tubuh Zhou Feng mendekat, lalu menghantamkan lututnya ke perut monster itu.
BUKK!
Zhou Feng memuntahkan darah bercampur organ dalam. Tubuhnya melengkung seperti udang.
"B-Bagaimana mungkin..." batin Zhou Feng dalam kesakitan. "Aku sudah memakan Pil Iblis! Aku setara Foundation Establishment! Kenapa aku tidak bisa menggerakkan tubuhku di depannya?!"
Shi Hao melempar tubuh Zhou Feng ke tanah seperti melempar sampah.
"Bangun," perintah Shi Hao. "Tunjukkan wujud aslimu. Jangan membuatku bosan."
Zhou Feng merangkak mundur dengan wajah penuh teror. Rasa sakit dan penghinaan menghancurkan sisa akal sehatnya.
"KAU... KAU MEMAKSAKU!"
Zhou Feng merogoh dadanya, menusuk jantungnya sendiri dengan kukunya.
SPLAT!
Ia memicu potensi maksimal darah iblisnya.
"GRAAAAAHHH!!!"
Tubuh Zhou Feng meledak membesar. Sisik hitam menutupi seluruh tubuhnya. Tanduk tumbuh di kepalanya. Kakinya berubah menjadi kaki binatang buas. Qi merah pekat menyelimuti lembah, membuat penonton yang lemah pingsan karena sesak napas.
Transformasi Sempurna: Iblis Pedang Berdarah.
Kekuatannya meroket ke Foundation Establishment Tahap Akhir!
"SHI HAO! AKU AKAN MEMAKANMU HIDUP-HIDUP!"
Monster Zhou Feng melompat tinggi ke udara. Ia menggabungkan tubuhnya dengan pedang raksasanya, menjadi satu kesatuan meteor merah yang jatuh menimpa Shi Hao.
"Teknik Terlarang Iblis Langit!"
Serangan ini cukup kuat untuk meratakan bukit kecil.
Di kejauhan, Li Yan tersenyum tipis. 'Mati kau. Tidak ada murid Qi Condensation yang bisa selamat dari ini.'
Shi Hao mendongak menatap meteor merah yang jatuh ke arahnya.
Ia tidak menghindar. Ia justru memejamkan mata sesaat, mengingat teknik yang pernah ia gunakan 100.000 tahun lalu untuk membunuh Dewa Perang. Tentu saja, ia harus menurunkannya ke level terendah agar tidak menghancurkan sekte ini.
"Pedang? Kau menyebut itu pedang?"
Shi Hao mengangkat tangan kanannya. Jari telunjuk dan jari tengahnya menyatu.
Qi Emas Gelap dari Dantiannya mengalir ke ujung jarinya, memadat menjadi bilah cahaya kecil sepanjang sepuluh sentimeter. Kecil, tapi sangat padat hingga ruang di sekitarnya terdistorsi.
Seni Pedang Kaisar Jari Pemenggal Dewa.
Shi Hao mengayunkan jarinya ke atas.
SWUUUSH!
Sebilah garis cahaya emas tipis melesat ke langit, menyambut meteor merah Zhou Feng.
Tidak ada ledakan besar. Tidak ada suara dentuman.
Garis emas itu hanya... lewat.
Ia menembus meteor merah itu, membelahnya menjadi dua bagian rapi.
Zhou Feng yang berada di udara terdiam. Matanya melotot kosong.
Tubuh monsternya terbelah vertikal dari kepala hingga selangkangan.
Darah merah? Tidak. Darah iblis hitam tumpah seperti hujan.
PLOK. PLOK.
Dua potongan tubuh Zhou Feng jatuh ke tanah di kiri dan kanan Shi Hao.
Hening.
Ribuan penonton membatu. Mulut mereka terbuka tapi tidak ada suara yang keluar.
Mereka baru saja melihat murid Qi Condensation membelah monster Foundation Establishment hanya dengan ayunan jari.
Shi Hao menurunkan tangannya. Cahaya emas di jarinya padam. Ia berdiri di tengah hujan darah itu, tapi anehnya, tidak setetes pun darah mengenai jubah putihnya. Aura pelindungnya menolak kotoran itu.
Shi Hao menoleh ke arah tebing tempat Li Yan berdiri menonton.
Mata mereka bertemu.
Li Yan, yang biasanya tenang dan licik, kini mencengkeram pagar pembatas hingga hancur menjadi bubuk. Wajahnya pucat pasi. Ketakutan murni terpancar di matanya.
'Itu bukan teknik sekte... Itu... Niat Pedang Sempurna?! Siapa bocah ini sebenarnya?!'
Shi Hao menggerakkan bibirnya tanpa suara, mengirim pesan yang hanya bisa dibaca oleh Li Yan:
"Satu anjing mati. Siapa berikutnya?"
Shi Hao kemudian berjalan mendekati mayat Zhou Feng. Ia mengambil Cincin Ruang milik Zhou Feng yang tergeletak di genangan darah.
"Sampah tetaplah sampah, meski dibungkus kulit iblis," ucap Shi Hao keras-keras, memecah keheningan lembah.
Ia berbalik dan berjalan keluar dari lembah. Kerumunan penonton secara otomatis membelah, memberi jalan bagi sang raja baru. Tidak ada yang berani menatap matanya.
Ba Hu masih bengong di tempatnya, lupa berkedip.
"Dia... dia menang..."
Di atas tebing, Ling Yao menatap punggung Shi Hao dengan napas memburu. Jantungnya berdegup kencang bukan karena takut, tapi karena kegembiraan seorang petarung.
"Tian Zhu..." bisik Ling Yao. "Itu pasti kau. Jari itu... teknik itu... Kau tidak bisa menyembunyikannya lagi dariku."
Hari itu, nama Zhu Shi Hao tidak lagi disebut sebagai Kuda Hitam. Dia kini disebut sebagai Asura Muda.