NovelToon NovelToon
Di Cerai Saat Hamil

Di Cerai Saat Hamil

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom / Selingkuh / Cerai / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:187.6k
Nilai: 5
Nama Author: Mommy R

Selama tiga tahun ini, Hilda Mahira selalu merasa tertekan oleh ibu mertuanya dengan desakan harus segera memiliki anak. Jika tidak segera hamil, maka ia harus menerima begitu saja suaminya untuk menikah lagi dan memiliki keturunan.

Dimas sebagai suami Hilda tentunya juga keberatan dengan saran sang ibu karena ia begitu mencintai istrinya.

Namun seiring berjalannya waktu, Ia dipertemukan lagi dengan seorang wanita yang pernah menjadi kekasihnya dulu. Dan kini wanita itu menjadi sekretaris pribadinya.

Cinta Lama Bersemi Kembali. Begitu lebih tepatnya. Karena diam diam, Dimas mulai menjalin hubungan lagi dengan Novia mantan kekasihnya. Bahkan hubungan mereka sudah melampaui batas.

Disaat semua permasalahan terjadi, rahim Hilda justru mulai tumbuh sebuah kehidupan. Bersamaan dengan itu juga, Novia juga tengah mengandung anak Dimas.

Senang bercampur sedih. Apa yang akan terjadi di kehidupan Hilda selanjutnya?

Yuk ikuti kisahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bertemu Hilda

"Hilda"

"Mas Dimas"

Dua sejoli yang pernah saling mencintai dan berpisah pun akhirnya dipertemukan kembali oleh takdir.

"Bisa kita bicara?." Dimas mulai melangkahkan kaki mendekati Hilda.

"Maaf Mas. Aku lelah baru pulang kerja."

"Sebentar saja."

"Maaf mas, tapi aku.."

"Ku mohon. Sebentar saja kok."

"Baiklah"

Dimas yang dipersiapkan pun segera mendahului Hilda untuk masuk ke dalam rumah.

"Maaf Mas, kita bicara di luar saja" tangan Hilda mempersilahkan Dimas untuk duduk ke kursi rotan di teras rumah.

"Kenapa? Mm.. maksut aku kenapa kamu tidak memperbolehkan aku untuk masuk?"

"Aku ini seorang janda mas, apa kata orang-orang nanti kalau aku memasukkan laki-laki ke dalam rumah? Apa lagi di malam hari seperti ini?"

"Tapi kan aku ini suami kamu?."

"Mantan suami."

"Oh, maaf. Aku lupa kalau kita sudah bercerai."

Hilda hanya tersenyum tipis. Bukankah perceraian adalah keinginan laki-laki itu agar bisa bersanding dengan kekasih lamanya? Lalu kenapa sekarang berlagak lupa? Hh.. dasar laki laki buaya.

"Hilda, Kenapa kamu tinggal di kontrakan kumuh seperti ini? Bukankah aku sudah membelikan sebuah rumah mewah untuk kamu? Di perumahan elite lagi. Harusnya kamu tinggal disana saja, kan lebih nyaman"

"Nyaman kamu belum tentu menjadi nyaman untukku"

"Oh ya, seharian ini aku mencari kamu kemana-mana, Tapi gak ketemu. Bahkan aku sudah datangi panti, tapi kamunya juga gak ada disana. Aku juga datangi rumah Reva loh!" Karena Dimas tersentil dengan ucapan singkat Hilda barusan yang ia rasa itu adalah sebuah sindiran untuk dirinya. Ia pun memilih mengalihkan pembicaraan lain.

"Untuk apa?."

"Aku merindukanmu."

Hilda menghela nafas berat. "Hanya itukah yang ingin mas bicarakan padaku?."

"Tidak. Sebenarnya ada hal penting yang ingin aku tanyakan padamu."

"Apa?."

"Apa benar kamu hamil?."

Deg

Dari mana mas Dimas tahu? Ah, mungkin dia hanya menebak.

"Tidak"

"Bohong!"

Hilda mengerutkan kedua alisnya.

"Tadi sore aku melihatmu berada di rumah sakit. Dan kamu sedang memeriksakan kehamilanmu. Benar kan?."

"Itu bukan urusan kamu."

"Anak siapa?"

Jleb

Entah mengapa saat mendapat pertanyaan dari Dimas membuat Hati Hilda terasa teriris. Bukankah ini artinya dia menuduh Hilda pernah berhubungan badan dengan laki-laki lain selain dirinya? Kenapa dia tidak menebak langsung kalau anak ini adalah darah dagingnya?

"Kenapa diam? Benar kan kamu sedang mengandung? Anak siapa itu? Atau mungkin janin yang kamu kandung adalah anak dari bocah ingusan itu? Iya?"

"Mahir sekali kamu menebak. Kenapa kamu tidak berpikir kalau janin ini adalah anak kamu?."

"Itu tidak mungkin. Jelas-jelas saat kita bercerai kamu tidak dalam keadaan hamil."

Hilda tak menjawab. Ia lantas membuka tas selempang yang ia pakai lalu mengeluarkan sebuah buku berwarna Pink bergambar keluarga kecil yang harmonis. Kemudian Ia menyerahkan buku tersebut kepada Dimas.

Dimas pun menerima buku tersebut dan membuka satu persatu halaman hingga berhenti di satu halaman yang bertuliskan dari pena.

Deg

9 Minggu? Berarti dua bulan lebih?

Perceraianku dengan Hilda baru satu bulan yang lalu. Itu artinya...

Janin itu adalah anakku.

"Hilda, aku.."

Baru saja Dimas ingin bicara, ternyata Hilda sudah lebih dulu mengambil buku itu dan masuk ke dalam rumah saat Dimas melamun tadi.

"Hilda maafkan aku. Aku benar-benar gak tau kalau kamu ternyata sudah hamil sebelum perceraian kita." Dimas terus mengetuk pintu yang sudah tertutup rapat.

"Hilda, buka pintunya. Kita harus bicara."

Hilda tak menghiraukan teriakan dari Dimas. Ia lebih memilih untuk masuk ke kamarnya dan beristirahat. Biarlah lelaki itu menyesali perbuatannya.

Karena tak mendapat respon dari Hilda, Dimas pun berlalu pergi. Ia pikir besok saja kesini lagi dan berbicara dengan Hilda.

[Thor, sore tadi Hilda kan periksa? Kenapa malah tiba tiba balik dari kantor?]

[Ya, sore tadi Hilda memang melakukan pemeriksaan kehamilan. Tapi sayangnya dompet dan kunci rumah malah tertinggal di dalam loker karyawan. Ia mengeluarkan dompetnya saat membeli makan siang. Dan sayangnya Kunci yang berada di dalam dompet itu tertindih di bawah tas selempang nya yang akhirnya tak terbawa karena ia terburu buru ingin ke rumah sakit karena sudah melakukan pendaftaran online. Beruntungnya ia masih membawa ponsel yang memiliki saldo yang ia bisa gunakan untuk membayar lewat Banking. Alhasil setelahnya, ia harus balik ke kafe untuk mengambil dompet tersebut].

...****************...

Pagi pun tiba. Hilda yang baru saja selesai mandi dan berhias langsung mengambil piring dan mengisinya dengan nasi yang sudah dingin. Perutnya pagi ini sudah sangat keroncongan. Maklum, semalam ia langsung tertidur dan tak sempat memakan meski hanya sesuap makanan.

Diatas piring hanya ada satu telur ceplok dan kecap yang bertabur diatasnya. Biarlah makan seadanya karena ia harus menghemat keuangannya untuk membayar kontrakan dan juga harus menabung untuk biaya persalinannya beberapa bulan ke depan.

Miris memang. Tapi inilah kehidupan Hilda sekarang. Jauh dari kata mewah. Sejak kecil ia terbiasa hidup susah dan terbiasa hidup berbagi. Tapi siapa sangka jika ia harus terus berbagi hingga ia dewasa. Bahkan suami pun harus berbagi dengan wanita lain. Mengenaskan bukan?

Setelah selesai makan, Hilda pun keluar dari rumah. Tapi yang sangat mengejutkan adalah saat ia membuka pintu tiba tiba saja ada seorang laki laki yang jatuh ke dalam rumahnya karena dalam posisi yang tertidur dan bersandar di pintu.

"Mas Dimas?"

Hilda segera membangunkan laki-laki itu. Dengan sangat terpogoh Hilda membawa Dimas untuk duduk di kursi rotan yang panjang.

"Kamu semalaman tidur di luar mas?."

"Iya"

"Bukankah semalam kamu sudah pergi? Kenapa balik lagi?"

"Ya, aku memang sudah pulang. Tapi aku gak bisa tenang. Aku terus kepikiran kamu. Akhirnya aku memutuskan balik kesini dan menunggumu sampai pagi."

"Oh.."

Krukk.. krukk.. (anggap saja suara perut yang lapar)

"Hehe.. aku gak sempat makan tapi malam. Apa kamu punya sesuatu untuk dimakan?" Tanya Dimas pelan.

"Tidak ada apapun yang bisa di makan. Lebih baik kamu pulang dan makan di rumah mewah mu yang memiliki banyak makanan enak."

"Bukan seperti itu. Maaf, aku tak bermaksut menyinggungmu. Aku hanya ingin.."

"Pulanglah, aku mau berangkat kerja"

"Aku antar ya"

"Tidak perlu repot-repot"

"Ayolah Hilda. Izinkan aku memperbaiki kesalahanku. Setidaknya untuk mendapatkan maaf darimu"

"Aku mau pergi. Kalau kau masih ingin tetap disini silahkan. Aku tinggal dulu" Hilda beranjak pergi.

Dimas yang merasa kalau Hilda masih marah akhirnya memutuskan untuk ikut keluar saja.

"Hilda, pindahlah ke rumah yang sudah aku belikan untukmu. Aku tak tega melihatmu seperti ini."

"Rumah yang mana? Aku bahkan tak pernah tau lokasi rumah itu ada di mana dan seperti apa bentuknya."

"Apa? Bagaimana bisa? Bukankah kamu sudah menerima kunci rumah itu?"

"Tanyakan saja pada ibu dan istri tercintamu itu" Jawab Hilda sembari berlalu pergi meninggalkan banyak teka teki untuk Dimas.

...****************...

"Apa??? Dimas menemui wanita sialan itu?" Teriak seorang wanita yang baru saja mendapatkan laporan.

"........."

"Aku tidak mau mereka sampai dekat lagi. Kamu tau kan apa yang harus kamu lakukan pada wanita jalang itu?"

"........."

"Bagus, segera lakukan. Aku tunggu kabar baiknya."

"........."

1
SUPRI YATMI
hayoooo loch.....udah melly putusin reyhan,...kan nanti si reyhan bisa ngejar lg hilda apalg sekarang hilda udah dag dig dug ahaai tuhh
SUPRI YATMI: iya nih Mom, biarkan cinta mereka bersatu,/Chuckle//Chuckle/makasain othor nih kayaknya/Rose/
Mommy R: masih dukung babang Rey ya..
total 2 replies
Liana CyNx Lutfi
Sdh biarkan hilda hidup mandiri jangn di janggu tnpa klianpun hilda pasti akan membahagiakan anaknya , Reyhan tdak cocok dngn hilda sikapnya tdak dewasa masih labil,ditolak cintanya sama hilda aza'lari keminuman apa lg jd pasangan ..muda2hn hilda dpt laki2 yg baik tanggung jwb yg mencintai dngn tulus
Liana CyNx Lutfi: masih labil thour
Mommy R: frustrasi bentar doang kok kak
total 2 replies
Ma Em
pasti Melly yg datang , Hilda suka pura2 dulu ketika Reyhan nyatakan cinta pada Hilda ditolak setelah Reyhan sdh tunangan dgn orang lain baru dia merasakan ada rasa suka sama Reyhan mungkinkah Hilda sdh terlambat untuk mencintai Reyhan
Mommy R: kita lihat saja nanti.. semoga masih keburu
total 1 replies
Sunaryati
Semoga Reyhan berjodoh dengan Hilda, sebenarnya Hilda muda ada rasa pada Reyhan cuma merasa tidak pantas
Mommy R: betul banget kak
total 1 replies
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
kayanya si Melly yang datang..
Mommy R: ayo kita lihat
total 1 replies
Ma Em
Kalau aku masih berharap Hilda bisa berjodoh dgn Reyhan karena sdh tau kebaikannya .
Mommy R: ah setia sama babang Rey nih..
total 1 replies
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor
Mommy R: oke ..
total 1 replies
Naufal Affiq
wanita murahan
Naufal Affiq
emosi baca nya thor
Mommy R: minum dulu kak biar tenang... hehe
total 1 replies
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
masih misteri,siapakah yang akan jadi jodohnya Hilda..
Mommy R: iya nih.. maunya sama siapa nih?
total 1 replies
Sri Peni
loh sdh sampe di sini sj ya
Sri Peni
dialog2nya ringan serasa pembaca yg berkata2 🤣🤣
Mommy R: hmmm.. biar gak ke skip
total 1 replies
mur:ciyuah
kosong......kosong x hari ini lum ada pembaruan partnya....sekosong diriku nungguin partmu mom.....🥱🥱🥱🥱🥱🥱🥱
Mommy R: hehe... maap yah....
total 1 replies
SUPRI YATMI
semoga Allah SWT selalu melindungi Hilda dan bayinya dimn kalian berada, semangat buat Hilda,... jg othornya selalu sehat walafiat bisa menulis sebuah karya yg spektakuler bravo othor,....good job/Good/
Mommy R: amiiin...
total 1 replies
Ma Em
Hilda sok jual mahal padahal cinta sama Reyhan pura2 kuat padahal hatinya hancur biar saja Hilda menyesal karena sdh menolak Reyhan , sebel sama Hilda yg selalu menolak Reyhan.
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor
Mommy R: okeee
total 1 replies
muthia
pergi l jauh dr kehidupan aDimas dan Rayhan
muthia: 🤭😂😂🙏🙏
Mommy R: Yah, diusir nih ceritanya?
total 2 replies
Liana CyNx Lutfi
Jngn putus asa hilda km pasti bisa membesarkan aankmu ,menjauh lebih baik klu jodoh tdak akan kemana
Liana CyNx Lutfi: /Smile/
Mommy R: betulll
total 2 replies
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
ayo cari Rey..
Mommy R: sabar beb... kata Reyhan
total 1 replies
ELvi Maulida
Hg
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!