NovelToon NovelToon
Legenda Pendekar 2 Naga

Legenda Pendekar 2 Naga

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Fantasi Timur / Kelahiran kembali menjadi kuat / Epik Petualangan
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: Agen one

Perjalanan Xiao Chen dan Ling Ye, dua pendekar naga yang akan menjelajahi dunia untuk menumpaskan semua Iblis dan membela kemanusiaan.

inilah kisah suka dan duka 2 pendekar naga yang akan menjadi Legenda.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agen one, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28: Berita buruk

​Malam beranjak larut di Desa Bunga Matahari. Setelah menghabiskan empat porsi sup daging dan seluruh persediaan roti gandum di penginapan Pak Tuo, Xiao Chen dan Ling Ye merasa fisik mereka pulih secara signifikan. Qi Pemurnian mereka, meskipun belum penuh, kini mengalir lebih lancar dan lebih tenang berkat makanan bergizi dan istirahat yang nyaman.

​Mereka duduk di meja makan yang kini kosong. Di sudut ruangan, penduduk desa sesekali mengintip ke arah mereka dengan campuran ketakutan dan rasa ingin tahu yang tak tersembunyi.

​"Sekarang waktunya untuk mencari informasi," bisik Xiao Chen, ia mengambil teko air hangat dan menuangkan teh herbal ke dalam dua cangkir kayu. "Kita harus tahu persis di mana kita berada dan bagaimana menuju Ibukota Kekaisaran tanpa menarik perhatian besar."

​Xiao Chen melirik ke arah Pak Tuo, yang sedang membersihkan piring dengan ekspresi tegang di wajahnya. Qi Dominasi Xiao Chen bergerak halus, menciptakan tekanan atmosfer ringan yang mengarahkan fokus Pak Tuo.

​"Pak Tuo!" panggil Xiao Chen dengan suara yang tenang namun mutlak.

​Pak Tuo tersentak dan segera menghampiri meja mereka, membungkuk rendah. "Ya, Tuan Kultivator! Ada lagi yang Tuan butuhkan?"

​"Kami perlu sebuah peta." kata Xiao Chen, menarik keluar satu keping perak dari kantungnya dan meletakkannya di atas meja. "Kami butuh Peta jalur perdagangan yang jelas menuju Ibukota Kekaisaran."

​Mata Pak Tuo melebar melihat keping perak yang berkilauan. "Tentu, Tuan! Aku punya satu, meskipun sudah tua, peninggalan dari ayahku. Aku akan segera membawanya!"

​Saat Pak Tuo berbalik, Ling Ye tiba-tiba menyela.

​"Tunggu, Pak Tua!" seru Ling Ye. Ia mencoba berdiri dan menarik lengan Pak Tuo. "Bagaimana dengan bakpao saya? Sudah hangat?"

​Pak Tuo menghela napas lega—lega karena pertanyaan itu bukan tentang Pedang Naga Langit atau Manifestasi Bayangan. "Sudah, Tuan! Bakpao Tuan sudah hangat sempurna dan lebih lembut dari sebelumnya! Aku akan membawanya bersama peta!"

​Pak Tuo segera kembali, meletakkan selembar perkamen lusuh dan satu bakpao bundar di atas meja. Bakpao itu mengeluarkan uap panas dan aroma rempah yang lezat.

​Ling Ye mengabaikan peta dan langsung mengambil bakpao itu. Ia menghirup aromanya dalam-dalam, matanya berbinar dengan kebahagiaan murni, sebelum menggigitnya dengan hati-hati.

​"Ah! Perpaduan sempurna antara ketahanan spiritual dan kehangatan emosional!" gumam Ling Ye, mengunyah dengan penuh kenikmatan.

​Xiao Chen mengabaikan Ling Ye, yang kini berada di puncaknya berkat bakpao. Ia membuka peta tua itu di atas meja.

​Peta itu digambar tangan dengan tinta hitam yang memudar. Desa Bunga Matahari berada di tepian Tenggara hutan, dan jalur perdagangan utama berliku-liku menuju Kota Xinghai di pesisir, sebelum akhirnya mengarah lurus ke Ibukota Kekaisaran.

​"Ini dia. Jaraknya masih ribuan li," bisik Xiao Chen, melacak jalur dengan jarinya.

​"Pak Tuo," tanya Xiao Chen, menunjuk ke satu titik di peta, sebuah kota besar di tepi jalur, bernama Kota Bayangan Sunyi. "Berapa hari perjalanan menuju Kota Bayangan Sunyi?"

​"Kota Bayangan Sunyi?" Pak Tuo terlihat ragu-ragu. "Itu sekitar lima hari perjalanan dengan kereta, Tuan. Tapi... ada masalah di sana."

​"Masalah apa?" tanya Xiao Chen, matanya menyipit.

​Pak Tuo melirik ke sekitar penginapan, memastikan tidak ada yang mendengarkan. Ia merendahkan suaranya hingga nyaris berbisik.

​"Para penjaga kota telah ditingkatkan secara besar-besaran, Tuan. Mereka menghentikan setiap kultivator yang datang dari arah Timur... dari arah Hutan dan Lembah. Mereka sepertinya sedang mencari sesuatu."

​"Mencari apa?" tanya Xiao Chen, suaranya sedingin es.

​"Mereka mencari... dua pemuda," bisik Pak Tuo, tangannya gemetar. "Seorang pemuda dengan aura dingin dan pedang yang tampak berharga, dan temannya yang... agak berisi dan terlalu bersemangat."

​Ling Ye, yang baru saja hendak menggigit sisa bakpaonya, langsung membeku. Bakpao itu tergantung di udara di depan mulutnya.

​"Mereka memiliki deskripsi yang sangat rinci," lanjut Pak Tuo. "Mereka juga menyebut... simbol Burung Hantu dan Faksi Pedang Bayangan terlibat. Mereka bilang, mereka mencari warisan yang dicuri dari Sekte Langit. Ada hadiah besar bagi siapa pun yang memberi informasi."

​Ling Ye menjatuhkan bakpaonya ke meja. Bakpao itu terguling tanpa suara.

​"Aku... aku tidak terlalu berisi, kan, Xiao Chen?" bisik Ling Ye, matanya panik.

​Xiao Chen menghela napas panjang dan menutup peta. Ia menatap Ling Ye dengan tatapan mematikan.

​"Lima hari perjalanan menuju perangkap," kata Xiao Chen. "Dan ya, Ling Ye. Mereka punya deskripsi fisik yang sangat akurat tentang kita berdua. Bahkan sebelum kau menyebutkan Lembah Sepuluh Ribu Bayangan, kita sudah menjadi target."

​Mereka sadar bahwa Pembunuh Kepala Burung Hantu yang lolos di Pohon Kuno sudah berhasil menyampaikan informasi tentang mereka. Ibukota Kekaisaran kini telah menutup pintu bagi mereka.

​Xiao Chen mengambil keping perak dan melemparkannya ke Pak Tuo. "Ambil sisa uang ini. Kami akan berangkat malam ini."

​"Malam ini, Tuan? Tapi kenapa?" tanya Pak Tuo, bingung namun senang karena uang.

​"Karena," jawab Xiao Chen, berdiri tegap dengan Pedang Naga Langit di punggungnya. "Waktu kita sudah habis untuk bersantai."

1
Si Hibernasi
keci
azizan zizan
hmmmm... ceritanya entah kemana-mana tapi kekuatan mc di situ2 aja tiada kemajuan...udah lah alurnya agak berantakan...sudah sampai di bab yang segini tapi kekuatan entah lah... agak membosankan baca alurnya...
aku
cerita bagus,..tapi detail nya terlalu dipaksakan...
makanya pembaca langsun hiatus
Si Hibernasi: 👍🙏🙏ke depannya di usahakan lebih baik lagi, komen mantap pokoknya👍
total 1 replies
AingRirin
nama sekte kita sama bang
Aman Wijaya
joooooss pooolll lanjut terus
Si Hibernasi: 👀👌👌👌/CoolGuy/
total 1 replies
azizan zizan
bapak nama LI YUAN kok si anak nama XIAO CHEN.....??????
Si Hibernasi: Begitu ya, Yaudahlah, udah terlanjur juga, makasih infonya👍
total 3 replies
Si Hibernasi
Panjang banget author, 15.000 kata dong perbab/Good/
Si Hibernasi: /Casual/
total 10 replies
Si Hibernasi
kalo gk suka, Skip aja ke bab berikutnya/Good//Pray/
Aman Wijaya
semangat xiao Chen dan Ling ye
Si Hibernasi: /CoolGuy/
total 1 replies
Aman Wijaya
gaaas terus Thor
Si Hibernasi: /Casual/
total 1 replies
Aman Wijaya
next
Si Hibernasi: /Determined/
total 1 replies
Aman Wijaya
lanjut terus
Si Hibernasi: /Scare/
total 1 replies
Aman Wijaya
joooooss Thor lanjut
Si Hibernasi: /Applaud/
total 1 replies
Si Hibernasi
baru sempet kultivasi/Gosh/
Si Hibernasi
/Blush/
Si Hibernasi
/Puke//Hammer/
Si Hibernasi
Krik krik krik
Fairuz
semangat kak jangan lupa mampir yaa
budiman_tulungagung
masih satu mawar 🌹 lagi
Si Hibernasi: /Kiss//Rose//Rose/
total 1 replies
budiman_tulungagung
gass satu mawar 🌹
Si Hibernasi: /Applaud//Rose//Rose//Rose/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!